Pancasila Dalam Pergerakan Nasional Tugas Penpancasila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANCASILA DALAM ERA PERGERAKAN NASIONAL I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sering kita temukan bahwa nilai-nilai pancasila pada masa sekarang merosot tajam dari masa-masa sebelumnya. Hal ini tak lepas dari pengaruh jaman,globalisasi maupun masuknya ideologi-ideologi yang tak sesuai. Padahal dibalik lahirnya pancasila, perlu proses yang sangat panjang dan ada sejarahnya untuk membentuk suatu ideologi bangsa yang digunakan dari masa ke masa. Berbicara tentang sejarah mungkin kita bosan mendengarnya, tapi sejarah merupakan dasar dari segala aspek kehidupan yang perlu dipelajari dan ingat karena sejarah merupakan fondasi untuk membangun sesuatu yang baru. Sejarah perlu dipelajari untuk memulai perubahan dan mengambil tindakan tepat terhadap tujuan kita. Sejarah adalah satu kajian untuk menceritakan satu kisaran jatuh bangunnya seseorang tokoh,masyarakat,peradaban bahkan termasuk ideologi suatu



negara. Pancasila adalah



bagian



dari



kesadaran



sejarah bangsa



indonesia. Eksistensi pancasila selalu berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap dasar negara itu sendiri. Ideologi Pancasila pada mulanya dikonsep sebagai dasar dari segala sumber hukum yang dijadikan pandangan bangsa Indonesia untuk membangun Negara yang berdasar ata sila-sila pancasila.. Tetapi, beberapa dasawarsa terakhir konsep, persepsi dan penilaian terhadap pancasila bergeser. Hal itu selain karena perubahan pandangan manusia-masyarakat terhadap integritaspancasila yang berkaitan dengan menurunnya tingkat pengamalan sila-sila pancasila, juga karena perkembangan yang cukup radikal di bidang pengetahuan



dan



komunikasi. Dalam



teknologi,



terutama



perkembangan



bidang



berikutnya,



biasnya, pancasila mulai mengalami dilema eksistensial.



informasi sekaligus



dan sebagai



Untuk Itu, perlu adanya suatu kajian yang menerangkan bagaimana eksistensi pancasila dalam kehidupan sejarah bangsa Indonesia untuk mengimplementasikannya pada kehidupan yang sekarang demi kemajuan bangsa Indonesia. B. TUJUAN Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah 1. Untuk mengetahui nilai-nilai Pancasila dalam Era Pergerakan 2.



Nasional Untuk mengetahui peran Pancasila dalam mempersatukan Organisasi



3.



Kedaerahan Untuk mengetahui peran Pancasila sebagai motivator Kebangkitan Nasional



II.



PERMASALAHAN 1. Bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam Era Pergerakan Nasional? 2. Bagaimanakah peran Pancasila dalam mempersatukan Organisasi Kedaerahan? 3. Bagaimana peran Pancasila sebagai motivator Kebangkitan Nasional?



III.



PEMBAHASAN 1. Era Pergerakan Nasional Mungkin banyak yang mempertanyakan, apakah Pancasila sudah ada saat Era Pergerakan Nasional? Pancasila yang selalu kita ucapkan saat upacara bendera memang belum lahir saat itu. Namun, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah ada sebelum Era Pergerakan Nasional. Nilai-nilai Pancasila telah menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia saat Nusantara dalam Era Kerajaan. Saat Era Kerajaan, bangsa Indonesia masih menganut sstem kedaerahan. Banyak raja-raja yang lebih senang bekerja sama dengan pihak Belanda dibandingkan memihak rakyat Indonesia. Kekejaman Belanda semakin menjadi-jadi. Banyak rakyat yang harus menjadi korban dari ketamakan Belanda dan raja-raja kerajaan di Indonesia. Meski tidak semua raja memihak Belanda, tapi apa daya melakukan perlawanan seorang diri tanpa bantuan dari



kerajaan lain. Banyak raja di Indonesia yang gugur untuk mengusir para penjajah. Setelah masa kerajaan berakhir, saat itulah timbul Era Pergerakan Nasional. Era bersatunya tiap-tiap daerah, bersatunya kerajaan masa lampau untuk membentuk Negara Kesatuan, yakni Negara Indonesia. Latar Belakang Lahirnya pegerakan pasional Indonesia tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa di Benua Asia saat itu. a. Faktor Internal 1. Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan sehingga menimbulkan tekad untuk menentangnya. 2. Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit. 3. Munculnya kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional. b. Faktor Eksternal 1. Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India. 2. Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki. 3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905) menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. c. Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme mempercepat timbulnya nasionalisme Indonesia. Era Pergerakan Nasional di Indonesia terbagi menjadi beberapa masa, yakni : 1. Masa Awal Perkembangan, yang



ditandai dengan berdirinya



oraginisasi seperti Budi Utomo (BU), Sarekat Islam (SI), dan Indische Partij (IP).



2. Masa Radikal, ditandai dengan berdirinya Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Perhimpunan Indonesia (IP). 3. Masa Bertahan, ditandai dengan berdirinya Fraksi Nasional, Petisi Sutardjo, dan Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Banyak lahir organisasi-organisasi yang dibentuk oleh pemuda-pemuda bangsa. Para cendekiawan pun turut bergabung untuk mendirikan kelompokkelompok yang bertujuan untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Ingin menghapus semua rasa sakit rakyat Bangsa Indonesia. Dimulailah rasa kemanusiaan bangkit. Melihat manusia seperti layaknya manusia. Menjadikan manusia seperti manusia yang beradab, menghapuskan segala perbudakan dan penindasan atas hak manusia, hak untuk hidup bahagia Rakyat Indonesia. 2.



Peristiwa-Peristiwa Lahirnya Era Pergerakan Nasional a.



Masa Kebangkitan Nasional



Pada permulaan abad XX bangsa Indonesia mengubah cara atau strategi dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Kegagalan perlawanan secara fisik dan tidak adanya koordinasi perjuangan pada masa lalu, mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia untuk mengubah bentuk perlawanan.



Bentuk



perlawanan



itu



adalah



dengan



membangkitkan



kesadaraan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-usaha yang dilakukan adalah dengan mendirikan berbagai macam organisasi politik selain organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial. Organisasi pelopor pertama adalah Budi Utomo yang berdiri padatanggal 20 Mei 1908. Mereka yang tergabung dalam organisasi ini mulai merintis jalan baru ke arah tercapainya cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Tokoh Budi Utomo yang terkenal adalah dr. Wahidin Sudirohusodo. Kemudian bermunculan organisasi pergerakan lain, seperti Sarikat Dagang Islam (1909), yang kemudian berubah bentuknya menjadi pergerakan politik dengan nama



Serikat Islam (1911) di bawah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Kemudian muncul pula Indhische Partij (1913) dengan pimpinan Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantoro. Namun, karena terlalu radikal pemimpin Indhische Partij ini dibuang ke luar negeri pada tahun 1913. Kemudian berdiri Partai Nasional Indonesia (1927) yang dipelopori oleh Soekarno dan kawan-kawan. b.



Sumpah Pemuda



Pada tanggal 28 Oktober 1928 terjadilah tonggak peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya. Pemuda-pemuda Indonesia yang dipelopori oleh Muh. Yamin, Kuncoro Purbo Pranoto dan lainlain mengumandangkan Sumpah Pemuda yang berisi pengakuan akan adanya bangsa, tanah air dan bahasa satu yaitu Indonesia. Melalui sumpah pemuda ini makin tegaslah apa yang diinginkan bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan tanah air dan bangsa. Untuk mencapai apa yang diinginkan bangsa Indonesia tersebut, diperlukan adanya persatuan dan kesatuan bangsa. Sumpah pemuda merupakan wujud nyata keinginan bangsa Indonesia untuk bersatu dalam rangka mencapai kemerdekaan tanah air dan bangsa. 3.



Pancasila Sebagai Motivator Kebangkitan Nasional Kebangkitan Nasional : adalah merupakan suatu momentum yang



diperingati secara nasional ( di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, sekarang ini ), di mana masa perjuangan Bangsa Indonesia pada awal dimulainya abad ke - 20, kemudian banyak mengalami perubahan-perubahan yang signifikan karena kegagalan-kegagalan perlawanan fisik yang telah dilakukan oleh para Pahlawan Bangsa dan para pendahulunya , di masa perjuangan sebelumnya. Budi Utomo , adalah merupakan organisasi pelopor di bidang pendidikan dan sosial pada era Kebangkitan Nasional tersebut yang didirikan tepat pada



tanggal 20 Mei 1908. Banyak dari mereka yang bergabung dalam organisasiorganisasi tersebut, kemudian mulai merintis jalan baru menuju cita-cita perjuangan Bangsa Indonesia selanjutnya. Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi. Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama. Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan serta agamanya. Pancasila bertolak belakang dengan kapitalisme ataupun komunisme. Pancasila justru merombak realitas keterbelakangan yang diwariskan Belanda dan Jepang untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.



Menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat, keurgensian Pancasila sebagai dasar negara semakin dibutuhkan. Pancasila dengan sifat keterbukaanya melalui tafsir-tafsir baru kita jadikan pengawal dan pemandu kita dalam menghadapi situasi yang serba tidak pasti. Pancasila mengandung komitmenkomitmen transeden yang memiliki “mitosnya” tersendiri yaitu semua yang “mitis kharismatis” dan “irasional” yang akan tertangkap arti bagi mereka yang sudah terbiasa berfikir secara teknis-positivistik dan pragmatis semata. Hanya dengan pendidikan bertahap dan berkelanjutan, generasi sadar dan terdidik akan dibentuk, yaitu yang mengarah pada dua aspek. Pertama, pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman akademis, ketrampilan profesional, dan kedalaman intelektual, kepatuhankepada nilai-nilai (it is matter of having). Kedua, pendidikan untuk membentuk jatidiri menjadi sarjana yang selalu komitmen dengan kepentingan bangsa (it is matter of being). Bangsa Indonesia dihadapkan pada perubahan, tetapi tetap harus menjaga budaya-budaya lama. Sekuat-kuatnya tradisi ingin bertahan, setiap bangsa juga selalu mendambakan kemajuan. Setiap bangsa mempunyai daya preservasi dan di satu pihak daya progresi di lain pihak. Kita membutuhkan telaah-telaah yang kontekstual, inspiratif dan evaluatif. Semua itu harus kita tanamkan ke dalam diri kira masing-masing untuk menciptakan Negara yang makmur dan sejahtera, menjadi Negara yang dicita-citakan dan diimpikan oleh para pendahulu kita.



Nilai-nilai



kejuangan



yang



terkandung



dalam



merebut



mempertahankan kemerdekaan ‘adalah sebagai berikut : 1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa). 2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban. 3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah. 4. Nilai kejuangan harga diri. 5. Nilai kejuangan percaya diri. 6. Nilai kejuangan pantang mundur. 7. Nilai kejuangan patriotisme. 8. Nilai kejuangan heroisme. 9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan. 10. Nilai kejuangan rasa setia kawan. 11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air 12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.



dan



IV.



KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Melihat dari beberapa sejarah dan peristiwa masa lampau dapat kita simpulkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila elah menjadi pedoman hidup dalam masyarakat Indonesia. Mulai dari Era Kerajaan sampai Era Modern (Era Pergerakan Nasional) nilai luhur Pancasila telah diimplementasikan untuk membentuk suuatu Negara yang berdaulat. Beberapa contoh kecil nilai-nilai Pancasila yang terlihat adalah rasa persatuan dan kesatuan sehingga timbul organisasi nasional seperti Budi Utomo, IP dan Sarekat Islam. Rasa kemanusiaan dengan wujud perlawanan melawan penjajah. Rasa keadilan social dengan bentuk para cendekiawan yang berusaha untuk memberikan pendidikan yang sama rata melalui organisasi-organisasi nasional. B. Saran Sebagai mahasiswa Indonesia, sudah seharusnya kita bisa meneladani sikap para pendahulu kita. Mereka selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila meskipun tulisan Pancasila yang selalu kita ucapkan belum ada saat masa itu. Rasa Ketuhanan, rasa kemanusiaan, , rasa persatuan dan kesatuan, selalu bermusyawarah guna mencapai mufakat dan rasa keadilan sosial haruslah sudah ada dalam hati sanubari kita.



V.



DAFTAR PUSTAKA http://ikadekkariasa.blogspot.co.id/2012/09/pancasila.html?m=1



(Kadek



Kariasa/ 4 September 2015) http://muhammadarasyal-habsyie.blogspot.co.id/2012/03/pancasila-dansejarah-pergerakan.html (Muhammad Arasy Al- Habsiye/ 4 September 2015) https://www.academia.edu/8703671/Pancasila_grup_ASEP (Wahyu Pratama/ 4 September 2015) http://suwardi-smpn2mojogedang.blogspot.co.id/2013/04/pancasila-sebagaiideologi-nasional.html (Suwardi, S.Pd/ 4 September 2015) http://adhitchemonk.blogspot.co.id/2010/03/perjuangan-bangsa-indonesiamelawan.html (Adhitia/ 4 September 2015)