Panduan Asuhan Kefarmasian Hiv [PDF]

  • Author / Uploaded
  • selvi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN (PAKf) RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN TEBO



PENGKAJIAN TERKAIT PERMASALAHAN OBAT (DRUG RELATED PROBLEM) HIV/AIDS 1. Pengertian HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menginfeksi sel darah putih dan menyebabkan penurunan imunitas manusia AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah Merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) 2. Assesmen Kefarmasin 1. Mengumpulkan data dan informasi spesifik terkait pengobatan pasien 2. Menentukan problem farmakoterapi pasien 3. Menentukan kebutuhan dan tujuan farmakoterapi pasien 4. Mendesain regimen pengobatan pasien 3. Identifikasi DRP (Drug 1. Kegagalan terapi obat ARV/ART (Anti Retro Viral/Anti Related Problem) Retro Viral Teraphy) disebabkan karena ketidak patuhan pasien 2. Potensi interaksi obat ARV/ART (Anti Retro Viral/Anti Retro Viral Teraphy)Dosis Obat 3. Potensi efek samping obat 4. Intervensi Farmasi 1. Rekomendasi pemilihan obat ARV/ART (Anti Retro Viral/Anti Retro Viral Teraphy) 2. Pemantauan terapi obat 3. Monitoring efek samping obat 4. Rekomendasi alternatif terapi jika ada interaksi obat 5. Monitoring dan Evaluasi Monitoring penggunaan obat ARV/ART (Anti Retro Viral/Anti Retro Viral Teraphy) 1. Monitoring kepatuhan penggunaan obat 2. Monitor perkembangan penyakit secara imunologis dengan penghitungan CD4, dan/atau secara virologist dengan mengukur viral-load. 6. Edukasi dan Informasi 1. Edukasi tentang pentingnya adherence pasien terhadap farmakoterapi karena diperlukan terapi jangka panjang sehingga memungkinkan timbulnya resistensi pada penggunaan obat antiretroviral jika tidak digunakan secara teratur dan benar. 2. Edukasi tentang efek samping dimana pada beberapa penderita dapat memberikan gejala yang berarti. Efek samping yang timbul pada penggunaan obat antiretroviral dapat berupa gejala simtomatik yang dapat dihilangkan dengan pemberian obat-obatan, sampai pada gejala toksisitas yang menyebabkan penggunaan obat harus dihentikan. 3. Edukasi kepada penderita infeksi HIV yang telah memasuki stadium AIDS karena biasanya disertai dengan timbulnya infeksi penyerta (infeksi oportunistik) . Beberapa obatobatan untuk terapi infeksi oportunistik menimbulkan interaksi dengan obat antiretroviral. 7. Penelaah Kritis Apoteker Klinis 8. Indikator 1. Rejimen obat antiretroviral yang diberikan memberikan respon pada penekanan jumlah virus dan dapat menaikkan fungsi kekebalan tubuh



9. Kepustakaan



2. Tidak ada reaksi obat yang tidak diinginkan 3. Interaksi obat dapat dikendalikan jika ada 1. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral, Jakarta, 2004 2. Dirjen binfar dan alkes, Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Dirjen binfar dan alkes, 2006 3. Dipiro, Pharmacotherapy Handbook 9th, 2015 4. Kemenkes, Standar Pelayanan Farmasi no 72 Kemenkes RI.2016