Panduan Uang [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Fatih
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bank Indonesia Direktorat Pengedaran Uang Kompleks Perkantoran Bank Indonesia Gedung C Lantai 7 Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10350 Cetakan Pertama Diterbitkan di Jakarta, Desember 2010



DAFTAR ISI



PENDAHULUAN



TUJUAN



CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH



STANDAR KUALITAS UANG RUPIAH



STANDAR UANG LAYAK EDAR DAN TIDAK LAYAK EDAR



PANDUAN PENUKARAN UANG TIDAK LAYAK EDAR



KANTOR BANK INDONESIA



4 6



8



21



25 35



41



Pendahuluan



5



Pasal 20 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 memberikan mandat bagi Bank Indonesia untuk mengeluarkan dan mengedarkan Uang Rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran. Dalam rangka menjaga kualitas uang beredar di masyarakat, Bank Indonesia menerapkan kebijakan untuk mengganti uang tidak layak edar dengan uang yang layak edar. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga Uang Rupiah yang beredar berada dalam kualitas yang baik sehingga mudah dikenali ciri-ciri keasliannya.



Tujuan



7



Tujuan pembuatan Buku Panduan Ciri-Ciri Keaslian dan Standar Kualitas Uang Rupiah adalah untuk memberikan panduan kepada perbankan, perusahaan Cash In Transit (CIT), retailer, dan masyarakat dalam melakukan sortasi/pemilahan dan mengenali ciri-ciri keaslian Uang Rupiah serta memahami prosedur penyelesaian lebih lanjut apabila ditemukan uang yang diragukan keasliannya, uang yang dicabut/ditarik dari peredaran, dan uang rusak.



CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan uang Rupiah dari upaya pemalsuan. Secara umum, ciri-ciri keaslian uang Rupiah dapat dikenali dari



unsurpengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu :



9



ngaman yang Tertanam pada Bahan Uang Tanda Air (Watermark)



dan Electrotype –



Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.



Benang Pengaman (Security Thread) – Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.



Unsur Pengaman yang Dihasilkan melalui Teknik Cetak



Cetak Intaglio – Cetakan yang terasa kasar apabila diraba. Gambar Saling Isi (Rectoverso) – Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.



Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink) Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.



Tulisan Mikro (Micro Text) – Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.



Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink) Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.



Gambar Tersembunyi (Latent Image) Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.



10



BAGIAN MUKA Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya



ANG KERTAS PECAHAN 100.000 TAHUN EMISI 2004



Blind Code Kode Tunanetra Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut.



Intaglio



Latent Image Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.



Tulisan Mikro BANK INDONESIA



Intaglio



Ukuran : Panjang 151 mm Lebar 65 mm Bahan : Serat Kapas Warna Dominan : Merah Tanggal Pengeluaran : 29 Desember 2004 Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Proklamator DR. IR. SOEKARNO dan DR. H. MOHAMMAD HATTA



Irisafe Pigmen Berubah Warna Jenis pigmen tertentu berbentuk dua garis akan berubah warna dari merah tembaga menjadi hijau, dan warna biru berubah menjadi kuning keemasan apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.



Watermark gambar Pahlawan Nasional W.R. Supratman



Optical Variable Ink Tinta OVI Logo BI akan berubah dari warna kuning keemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.



BAGIAN BELAKANG Visible Ink “Tinta Tampak” Tinta gambar kepulauan Indonesia akan memendar di bawah sinar ultraviolet.



Invisible Ink Gambar Gedung MPR/DPR dan angka nominal 100000 akan memendar di bawah sinar ultraviolet.



Asymmetric Serial Number “Nomor Seri yang tidak Simetris” Runtutan huruf dan angka dengan ukuran makin membesar akan memendar di bawah sinar ultraviolet.



Bagian Belakang : Gambar Gedung MPR dan DPR RI



Tulisan Mikro BANK INDONESIA



Intaglio Security Thread Garis melintang dari atas ke bawah memuat tulisan BI 100000 berulang-ulang yang terlihat seperti dianyam, serta akan berubah warna dari warna emas menjadi hijau apabila dilihat dari sudut Rectoverso pandang tertentu. Gambar saling Isi



BAGIAN MUKA Intaglio Angka nominal tulisan “BANK INDONESIA” dan “LIMA PULUH RIBU RUPIAH”, Gambar Pahlawan serta Burung Garuda terasa kasar bila diraba.



Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.



11 Latent Image Tulisan BI tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.



Watermark dan Electrotype Tanda Air berupa gambar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai dan electrotype berupa Logo BI dan ornamen daerah Bali akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.



UANG KERTAS PECAHAN RP 50.000 TAHUN EMISI 2005



Microtext Tulisan BI yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.



Visible Ink Gambar ornamen daerah Bali yang akan memendar hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet. Blind Code Kode tertentu berbentuk dua segitiga untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut.



Optical Variable Ink (OVI) Logo BI dalam bidang segi empat yang akan berubah warna dari magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.



Ukuran : Panjang 149 mm Lebar 65 mm Bahan : Serat Kapas



BAGIAN BELAKANG



Asymetrical Serial Number “Nomor Seri yang tidak Simetris” Runtutan nomor seri yang terdiri dari 3 (tiga) huruf dan 6 (enam) angka yang akan memendar hijau dan oranye bila di bawah sinar ultraviolet.



Invisible Ink Gambar siluet penari bali yang akan memendar berwarna hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



Warna Dominan : Biru Minitext Teks ukuran kecil yang dapat dibaca dengan kasat mata berupa angka 50000 berbentuk garis melengkung dengan ukuran teks yang berbeda.



Tanggal Pengeluaran : 20 Oktober 2005 Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.



Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional I GUSTI NGURAH RAI Bagian Belakang : Gambar Danau Beratan, Bedugul, Bali



Invisible Ink Angka nominal 50000 dalam kotak persegi panjang yang akan memendar berwarna hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



Intaglio Angka Nominal terasa kasar apabila diraba



Security Thread Benang pengaman berbentuk anyaman yang memuat tulisan BI50000 berulang-ulang serta akan berubah warna dari magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.



12



BAGIAN MUKA



Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke



ANG KERTAS PECAHAN P 20.000 TAHUN EMISI 2004



Latent Image, tulisan BI tersembunyi hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.



Intagli o arah cahaya.



Watermark gambar Pahlawan Nasional Oto Iskandar Di Nata akan terlihat dari kedua belah bagian uang apabila diterawangkan ke arah cahaya.



Optical Variable Ink



Ukuran : Panjang 147 mm Lebar 65 mm Bahan : Serat Kapas



Blind Code Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut.



Warna Dominan : Hijau Tanggal Pengeluaran : 29 Desember 2004 Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional OTO ISKANDAR DI NATA



Security Thread Garis melintang dari atas ke bawah memuat tulisan BI 20000 berulang-ulang yang terlihat seperti dianyam serta akan memendar berwarna merah, biru dan kuning di bawah sinar ultraviolet.



Tinta OVI logo BI akan berubah dari warna magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu. Tulisan Mikro BANK INDONESIA



BAGIAN BELAKANG Asymetrical Serial Number Tulisan Mikro “Nomor Seri yang tidak Simetris” BANK INDONESIA Runtutan nomor seri yang terdiri dari 3 (tiga) huruf dan 6 Rectoverso (enam) angka yang akan memendar hijau dan oranye bila di bawah sinar ultraviolet.



Bagian Belakang : Gambar Pemetik Teh



Visible Ink



Invisible Ink IntaglioTulisan Mikro BANK INDONESIA Gambar daun teh dan angka nominal 20000 akan memendar di bawah sinar ultraviolet. Tinta pada pola dasar akan memendar di bawah sinar ult



BAGIAN MUKA Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.



Microtext Teks yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar berupa tulisan “BANKINDONESIA” pada bagian cetak dasar dan tulisan “BI” pada angka nominal.



Latent Image Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.



Watermark Berupa gambar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.



13



UANG KERTAS PECAHAN RP 10.000 TAHUN EMISI 2005



Intaglio Gambar Utama, angka nominal ‘10000’, tulisan “BANK INDONESIA” dan “SEPULUH RIBU RUPIAH” serta lambang Negara Burung Garuda akan terasa kasar apabila diraba.



DESAIN BARU



Blind Code Kode tertentu berbentuk 1 (satu) lingkaran untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut.



Visible Ink Gambar ornamen daerah Palembang yang akan memendar hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



BAGIAN BELAKANG Tinta Tidak Tampak berupa gambar Rumah Limas yang akan memendar berwarna hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



Rainbow Printing Dalam bidang berbentuk segi lima yang akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.



Electrotype Logo BI dan Ornamen daerah Palembang yang akan terlihat bila diterawangkan ke arah cahaya.



Ukuran : Panjang 145 mm Logo BI dalam Lebar bingkai 65 mm berbentuk ornamen daerah Palembang.



Bahan : Serat Kapas Warna Dominan : Ungu Kebiruan



Minitext Teks ukuran kecil yang dapat dibaca tanpa menggunakan kaca pembesar berupa tulisan “BANKINDONESIA”



Asymetrical Serial Number “Nomor Seri yang tidak Simetris” Runtutan nomor seri yang terdiri dari 3 (tiga) huruf dan 6 (enam) angka yang akan memendar hijau dan oranye bila di bawah sinar ultraviolet.



Tanggal Pengeluaran : 3 Juni 2010 Gambar Utama



Rectoverso Bagian Muka : Logo BI yang akan Gambar terlihat secara Pahlawan Nasional SULTAN MAHMUD BADA utuh apabila diterawangkan ke arahBagian cahaya. Belakang : Gambar



Rumah Limas, Palembang Nomor Seri kiri bawah Terdiri dari 3 (tiga) huruf dan 6 (enam) angka berukuran tidak simetris yang akan memendar hijau bila di bawah sinar ultraviolet.



Invisible Ink ’Angka nominal ‘10000’ dalam kotak persegi panjang yang akan memendar berwarna hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



MERAH jika dilihat



Benang Pengaman Benang pengaman yang tertanam di dalam kertas dan memuat tulisan BI 10000 berulang-ulang yang akan memendar berwarna



Microtext Teks yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar berupa tulisan “BI”.



Intaglio Gambar Utama, angka nominal ‘10000’, tulisan ‘BANKINDONESIA’ dan ‘SEPULUHRIBURUPIAH’ akan terasa kasar apabila diraba.



BAGIAN MUKA



14



ANG KERTAS PECAHAN P 10.000 TAHUN EMISI 2005



Intaglio Angka nominal tulisan “BANK INDONESIA” dan “SEPULUH RIBU RUPIAH”, Gambar Pahlawan serta Burung Garuda terasa



Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.



Latent Image Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.



Watermark dan Electrotype Tanda Air berupa gambar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II dan electrotype berupa Logo BI dan ornamen daerah Palembang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.



kasar bila diraba.



Ukuran : Panjang 145 mm Lebar 65 mm Bahan : Serat Kapas



Blind Code Kode tertentu berbentuk 1 (satu) lingkaran untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut.



Microtext Tulisan



Optical Variable Ink (OVI) Logo BI dalam bidang



Visible Ink Gambar ornamen daerah Palembang yang akan memendar hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



BankIndonesia10000 yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.



segi delapan yang akan berubah warna dari hijau menjadi biru apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.



Warna Dominan : Ungu Tanggal Pengeluaran : 20 Oktober 2005 Gambar Utama Minitext Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II



BAGIAN BELAKANG Teks ukuran kecil yang dapat dibaca dengan kasat mata berupa tulisan Bank Rectoverso Indonesia Logoberbentuk BI yang akan garis terlihat melengkung secara utuh dengan apabila ukuran diterawangkan teks yang berbeda. ke Invisible arah cahaya. Ink Gambar siluet Rumah Limas yang akan memendar berwarna hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



Bagian Belakang : Gambar Rumah Limas, Palembang Asymetrical Serial Number “Nomor Seri yang tidak Simetris” Runtutan nomor seri yang terdiri dari 3 (tiga) huruf dan 6 (enam) Securityangka Threadyang Benang pengaman yang tertanam di dalam kertas dan memuat tulisan BI 10000 berulang-ulang yang akan akan memendar hijau dan terbaca apabila diterawangkan oranye bila di bawah sinar ke arah cahaya. ultraviolet. Invisible Ink Angka nominal 10000 dalam kotak persegi panjang yang akan memendar berwarna hijau kekuningan di bawah sinar ultraviolet.



Intaglio Angka Nominal terasa kasar apabila diraba.



BAGIAN MUKA



15 Latent Image logo “BI”



Rectoverso



Intaglio



Intaglio



Tanda air berbayang Cut Nyak Meutia



Intaglio



UANG KERTAS PECAHAN RP 5.000 TAHUN EMISI 2001



Tulisan Mikro



Intaglio



Intaglio “BANK INDONESIA 5000”



Anti copy dalam bentuk tulisan “RI” Benang pengaman memendar hijau dan kuning di bawah sinar ultraviolet dengan teks BANK INDONESIA.



Ukuran : Panjang 143 mm Lebar 65 mm Bahan : Serat Kapas



Rectoverso



BAGIAN BELAKANG



Tulisan mikroAnticopy dalam “BANK INDONESIA”bentuk tulisan “RI”



Nomor seri memendar kuning kemerahan di bawah sinar ultraviolet.



Warna Dominan: Hijau dan Coklat Tanggal Pengeluaran : 6 November 2001



Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional TUANKU IMAM BONDJO



Bagian Belakang : Gambar Pengrajin Tenun



Nomor seri memendar kuning kehijauan di bawah sinar ultraviolet.



Invisible ink 5000



Tulisan mikro “BI”



16



BAGIAN MUKA Rectoverso



Intaglio



Latent Image Tulisan ‘BI’



Watermark berbayang Pangeran Antasari



UANG KERTAS PECAHAN P 2.000 TAHUN EMISI 2009



Intaglio



Ukuran : Panjang 141 mm Lebar 65 mm



Intaglio



Intaglio



Intaglio



Bahan : Serat Kapas Warna Dominan: Abu-Abu Tanggal Pengeluaran : 10 Juli 2009 Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional PANGERAN ANTASARI



Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut.



BAGIAN BELAKANG Minitext ‘BANK INDONESIA’



Visible Ink ornamen Kalimantan yang akan memendar kuning kehijauan bila di bawah sinar ultraviolet.



Security Thread memendar merah di bawah sinar ultra violet dengan teks ‘BI 2000”.



Tulisan Mikro ‘BANK INDONESIA’ Nomor seri memendar kuning kemerahan di bawah sinar ultraviolet.



Bagian Belakang : Gambar Tarian Adat Dayak



Rectoverso Nomor seri memendar kuning kehijauan di bawah sinar ultraviolet.



BAGIAN MUKA



17 Latent image logo BI



Embossed Latent Image 1000 dan BI



UANG KERTAS PECAHAN Watermark berbayang Cut Nyak Meutia RP 1.000 TAHUN EMISI 200



Intaglio



Intaglio



Rectoverso



Intaglio



Intaglio



Ukuran : Panjang 141 mm Lebar 65 mm



Intaglio



Security Thread memendar merah di bawah sinar ultraviolet dengan teks BANK INDONESIA.



BAGIAN BELAKANG Tulisan mikro BANK INDONESIA



Bahan : Serat Kapas Warna Dominan: Biru dan Hijau



Tulisan mikro BI



Tanggal Pengeluaran : 29 November 2000 Nomor seri memendar kuning kemerahan di bawah sinar ultraviolet.



Nomor seri memendar kuning kehijauan di bawah sinar ultraviolet.



Rectoverso



Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional KAPITAN PATTIMURA Bagian Belakang : Gambar Pulau Maitara dan Tidore



18 CIRI - CIRI UANG LOGAM RUPIAH INDONESIA Uang Logam Pecahan Rp 1000 Tahun Emisi 2010 Bagian Muka



Bagian Belakang



Relief Teks : BANK INDONESIA Relief Gambar : Burung Garuda Relief Angka : Nominal 1000 Relief Teks: Rupiah



Bahan : Nickel Plated Steel Berat : 4,50 gr Diameter : 24,15 mm Tebal : 1,60 mm Warna : Putih Nikel Tanggal penerbitan : 1 April 2010



Relief Teks : ANGKLUNG Relief Gambar : Gedung Sate, Bandung Relief Gambar : Angklung



Uang Logam Pecahan Rp 1000 Tahun Emisi 1993 Bagian Muka



Lambang Negara Garuda Pancasila



Bagian Sisi



Bergerigi terputus-putus



Bagian Belakang



Gambar Pohon Kelapa Sawit



Bahan Lingkaran luar : Cupro Nickel Lingkaran dalam : Aluminium Bronze Berat : 8,60 gr Diameter Lingkaran luar : 26,00 mm Lingkaran dalam : 18,00 mm Tebal : 2,40 mm Warna : Kuning dan putih Tanggal penerbitan : 8 Maret 1993



Uang Logam Pecahan Rp 500 Tahun Emisi 2003 Bagian Muka Lambang Negara



Garuda Pancasila



Bagian Sisi



5 segmen bergerigi dan setiap segmen terdiri dari 10 gerigi



Bagian Belakang



Gambar Bunga Melati



Bahan : Aluminium Berat : 3,10 gr Diameter : 27,00 mm Tebal : 2,50 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 3 November 2003



19 CIRI - CIRI UANG LOGAM RUPIAH INDONESIA Uang Logam Pecahan Rp 200 Tahun Emisi 2003



Bagian Muka



Lambang Negara Garuda Pancasila



Bagian Sisi



Rata/polos tanpa tulisan maupun gerigi



Bagian Belakang



Bahan : Aluminium Berat : 2,38 gr Diameter : 25,00 mm Tebal : 2,30 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 3 November 2003



Gambar Burung Jalak Bali



Uang Logam Pecahan Rp 100 Tahun Emisi 1999 Bagian Muka



Lambang Negara Garuda Pancasila



Bagian Sisi



Rata/polos tanpa tulisan maupun gerigi



Bagian Belakang



Bahan : Aluminium Berat : 1,79 gr Diameter : 23,00 mm Tebal : 2,00 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 30 Maret 1999



Gambar Burung Kakatua Raja



Uang Logam Pecahan Rp 50 Tahun Emisi 1999 Bagian Muka



Lambang Negara Garuda Pancasila



Bagian Sisi



Rata/polos tanpa tulisan maupun gerigi



Bagian Belakang



Gambar Burung Kepodang



Bahan : Aluminium Berat : 1,36 gr Diameter : 20,00 mm Tebal : 2,00 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 30 Maret 1999



20 PANDUAN KLARIFIKASI ATAS UANG YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA Masyarakat atau bank yang menemukan uang yang diragukan keasliannya dapat meminta klarifikasi kepada kantor Bank Indonesia dengan cara menyampaikan surat permintaan klarifikasi beserta fisik uang yang diragukan keasliannya kepada: • Kantor Pusat Bank Indonesia Cq. Direktorat Pengedaran Uang Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350, atau • Kantor Bank Indonesia setempat Bank Indonesia akan menyampaikan informasi hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya kepada masyarakat atau bank yang mengajukan permintaan klarifikasi dan akan memberikan penggantian atas uang yang diragukan keasliannya yang dinyatakan asli. Dalam hal uang yang diragukan keasliannya dinyatakan palsu Bank Indonesia tidak akan memberikan penggantian atas uang tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan apabila menemukan uang palsu adalah: a. Masyarakat • Menahan uang palsu tersebut dan tidak diedarkan kembali • Tidak merusak fisik uang palsu • Melaporkan dan menyerahkan uang palsu tersebut kepada kantor Bank Indonesia setempat atau pihak Polri terdekat b. Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat • Menahan uang palsu tersebut dan tidak diedarkan kembali • Tidak merusak fisik uang palsu • Melaporkan dan menyerahkan uang palsu tersebut kepada kantor Bank Indonesia setempat atau pihak Polri terdekat



21



STANDAR KUALITAS UANG RUPIAH



22



DEFINISI Uang adalah Uang Rupiah. Uang Layak Edar (ULE) adalah uang asli yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia



Uang Tidak Layak Edar (UTLE) adalah Uang asli yang tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu Uang lusuh, Uang Cacat, Uang Rusak dan Uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran.



Uang Lusuh adalah Uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran aslinya tetapi kondisi Uang telah berubah yang disebabkan antara lain karena jamur, minyak, bahan kimia, coret-coretan.



Uang Cacat adalah Uang hasil cetak yang spesifikasi teknisnya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.



Uang Rusak adalah Uang yang ukuran atau fisiknya telah berubah dari ukuran aslinya yang antara lain karena terbakar, berlubang, hilang sebagian, atau uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran aslinya antara lain karena robek, atau Uang yang mengerut.



STANDAR KUALITAS



23



Uang Kertas Uang kertas yang dapat diedarkan kembali adalah uang yang memenuhi kriteria layak edar sebagaimana yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini: - Uang Rupiah asli bukan Uang Rupiah palsu atau yang diduga palsu - Emisi Uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan belum dinyatakan dicabut dan ditarik dari peredaran - Uang tersebut tidak mengalami kerusakan (lubang, robek, selotip, terbakar, dan hilang sebagian) yang besarnya tidak melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.



Kriteria Kualitas Uang Layak Edar No. Kriteria



Standar Kualitas



Ilustrasi



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Max. 10 mm² Max. 8 mm Max. 50 mm² Max. 225 mm² Max. 8% Tidak ada unsur pengaman yang hilang Tidak ada noda, coretan, dan stempel Acuan dalam buku ini Tidak terdapat bagian-bagian uang yang disambung menjadi satu dengan menggunakan perekat atau lem.



Hal. 39 Hal. 39 Hal. 37 Hal. 39 Hal. 37 Hal. 10-19 Hal. 39 Hal. 26-33



Lubang Sobek Sebagian hilang Selotip Perubahan ukuran uang Unsur pengaman hilang Noda dan Coretan Lusuh Uang disambung



Apabila terdapat lipatan sudut, lipatan harus dirapikan agar penilaian kondisi fisik dapat dilakukan dengan layak. Jika uang kertas tidak dapat memenuhi salah satu kriteria sebagaimana kriteria dan standar tersebut di atas, maka dikategorikan sebagai UTLE.



24 Uang Logam Adapun uang logam yang dapat diedarkan kembali adalah uang logam yang memenuhi kriteria layak edar sebagaimana yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini: - Uang logam asli - Tidak berubah warna yang disebabkan oleh zat kimia, terbakar, kotor, dan korosi. - Tidak terdapat lubang, bagian yang hilang, terpotong, dan bengkok/lekuk. - Memiliki bentuk standar .



Kriteria Uang Logam Layak Edar No. 1. 2. 3. 4. 5.



Kriteria Tidak berubah warna Tidak berlubang Tidak hilang sebagian Tidak terpotong Tidak bengkok/lekuk



Ilustrasi Hal. 40 Hal. 40 Hal. 40 Hal. 40 Hal. 40



25



STANDAR UANG LAYAK EDAR DAN TIDAK LAYAK EDAR



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 100.000



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



26



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



27



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 50.000



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 20.000



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



28



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



29



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 10.000



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 10.000



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



30



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



31



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 5.000



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 2.000



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



32



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



33



TIDAK LAYAK EDAR



LAYAK EDAR



Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar*) Rp 1.000



*) Uang tidak layak edar karena lusuh.



34 ACUAN PENGATURAN MESIN SORTASI UANG KERTAS Bank Indonesia mendorong agar pemilahan kualitas uang dilakukan dengan menggunakan Mesin Sortasi Uang Kertas (MSUK). Adapun batasan uang layak edar didapatkan dengan menggunakan acuan tingkat kelusuhan (soil level) sebagai berikut:



Merk & Type MSUK antara lain :



Range Setting (baik - buruk)



Batasan Fit*



BPS 200



Soil Bright : 1 - 100



Soil Bright ≤ 15



BPS Numeron



1 - 100



Soil Level ≤ 20



Glory - UW 100



10 - 1



Soil Level ≥ 8



*) batasan tersebut di atas mengacu pada MSUK yang digunakan BI saat ini



Hasil sortasi MSUK dipengaruhi antara lain tingkat konsistensi detektor fitness. Untuk menjaga kualitas hasil sortasi, maka tingkat konsistensi detektor fitness pada MSUK perlu dijaga pada level sekurang-kurangnya 95% dan dengan tetap mengacu kepada Standar Kualitas sebagaimana yang tercantum dalam buku ini.



35



PANDUA N PENUKARAN UANG TIDAK LAYAK EDAR



36 PANDUAN PENUKARAN UANG TIDAK LAYAK EDAR



Masyarakat dapat menukarkan uang tidak layak edar dengan Uang Rupiah yang layak edar di kantor Bank Indonesia setempat atau pada waktu kegiatan kas keliling Bank Indonesia, dan di kantor pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia atau pada waktu kegiatan kas keliling pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia. Uang tidak layak edar meliputi uang lusuh, uang cacat, uang rusak, dan uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran.



a. Uang Lusuh atau Uang Cacat Bank Indonesia memberikan penggantian sebesar nilai nominal kepada masyarakat yang menukarkan uang lusuh atau uang cacat sepanjang dapat dikenali keasliannya.



b.Uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran Bank Indonesia memberikan penggantian sebesar nilai nominal kepada masyarakat yang menukarkan uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran sepanjang dapat dikenali keasliannya dan masih dalam jangka waktu 10 tahun sejak tanggal pencabutan.



c. Uang Rusak Bank Indonesia dan/atau pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia memberikan penggantian kepada masyarakat yang menukarkan Uang Rusak diatur sebagai berikut:



Apabila uang rusak dapat dikenali ciri-ciri keasliannya dan memenuhi kriteria penggantian uang rusak, bank wajib menukar uang rusak tersebut dengan uang layak edar sejumlah uang rusak yang ditukarkan. Apabila ciri-ciri keasliannya sulit diketahui, penukar wajib mengisi formulir permintaan penelitian uang rusak untuk penelitian selanjutnya. Uang rusak yang ciri-ciri keasliannya sulit dikenali dapat dikirimkan dalam kemasan yang layak ke Bank Indonesia. Hasil penelitian dan besarnya penggantian akan diberitahukan pada kesempatan pertama.



UANG RUSAK YANG DIBERI PENGGANTIAN SESUAI DENGAN NILAI NOMINAL Fisik Uang Kertas > 2/3 (lebih besar dari dua pertiga) ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenali keasliannya.



atau



Uang Rusak masih merupakan suatu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap dan > 2/3 (lebih besar dari dua pertiga) ukuran aslinya serta ciri uang dapat dikenali keasliannya.



atau



Uang Rusak tidak merupakan satu kesatuan, tetapi terbagi menjadi paling banyak 2 (dua) bagian terpisah dan kedua nomor seri pada Uang Rusak tersebut lengkap dan sama serta > 2/3 (lebih besar dari dua pertiga) ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenal keasliannya.



37



38



UANG RUSAK YANG TIDAK DIBERI PENGGANTIAN



Fisik Uang Kertas  2/3 (kurang dari atau sama dengan dua pertiga) ukuran aslinya.



atau



Uang Rusak tidak merupakan satu kesatuan, tetapi terbagi menjadi paling banyak 2 (dua) bagian terpisah dan kedua nomer seri Uang Rusak tersebut beda.



Bank Indonesia tidak memberikan penggantian atas Uang Rusak apabila menurut pertimbangan Bank Indonesia kerusakan Uang tersebut diduga dilakukan secara sengaja atau dilakukan secara sengaja.



UANG TIDAK LAYAK EDAR KARENA RUSAK Uang kertas dianggap tidak layak edar apabila memiliki salah satu kriteria jenis kerusakan sebagaimana ilustrasi berikut. HILANG SEBAGIAN > 50 mm²



LUBANG > 10 mm²



CORETAN



SOBEK > 8 mm



SELOTIP > 225 mm2



Uang Terbakar



39



40 KRITERIA UANG LOGAM TIDAK LAYAK EDAR



Uang Kotor



Uang Korosi



Uang Berubah Warna



Uang Melengkung



Uang Hilang Sebagian



Uang Berlubang



Uang Terpotong



41



KANTOR BANK INDONESIA



42



Kantor Bank Indonesia 1.



Ambon Jl. Raya Pattimura No. 7, Ambon Ph. (0911) 352 761-63, 353 001 Fax. (0911) 356 517 2. Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 20, Balikpapan Ph. (0542) 733 803, 733 782, 411 35556 Fax. (0542) 411 354 3. Banda Aceh Jl. Cut Meutia No. 15, Banda Aceh Ph. (0651) 33200 (Hunting) Fax. (0651) 34116-17 4. Bandar Lampung Jl. Hasanuddin No. 38, Bandar Lampung Ph. (0721) 486 355, 486 659, 487 775, 489 611,480 770, 480 017 Fax. (0721) 481 131 5. Bandung Jl. Braga No. 108, Bandung Ph. (022) 423 0223 (Hunting) Fax. (022) 423 7787 6. Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No.15, Banjarmasin Ph. (0511) 436 8182, 436 8183 Fax. (0511) 335 4678 7. Batam Jl. Engku Putri, Batam Centre, Batam Ph. (0778) 462 280 (Hunting) Fax. (0778) 462 254 8. Bengkulu Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1, Bengkulu Ph. (0736) 21735 (Hunting) Fax. (0736) 21736 9. Cirebon Jl. Yos Sudarso No. 5-7, Cirebon Ph. (0231) 202 684-85, 202 689 Fax. (0231) 209 135 10. Denpasar Jl. Letda. Tantular No. 4, Renon, Denpasar Ph. (0361) 24 8982 (Hunting) Fax. (0361) 222 988 11. Gorontalo Jl. D.I. Panjaitan No. 35, Gorontalo Ph. (0435) 824444 (Hunting) Fax. (0435) 827993



12. Jambi Jl. Jend. Ahmad Yani No. 14 Telanaipura, Jambi Ph. (0741) 62277, 62445, 62578 Fax. (0741) 62112 13. Jayapura Jl. Dr. Sam Ratulangi No.9, Jayapura Ph. (0967) 534 581, 534 930, 522 935 Fax. (0967) 535 201 14. Jember Jl. Gajah Mada No. 224, Jember Ph. (0331) 485478 (Hunting) Fax. (0331) 484 467 15. Kediri Jl. Brawijaya No. 2, Kediri Ph. (0354) 682 112(Hunting) Fax. (0354) 682 951 16. Kendari Jl. Sultan Hasanuddin No.150, Kendari Ph. (0401) 321 655, 322 717 Fax. (0401) 322 718 17. Kupang Jl. Tom Pello No. 2, Kupang Ph. (0380) 832 047 (Hunting) Fax. (0380) 822 103 18. Lhokseumawe Jl. Merdeka No. 1, Lhokseumawe Ph. (0645) 44 000 (Hunting) Fax. (0645) 43581 19. Makassar Jl. Jend. Sudirman No. 3 Makassar Ph. (0411) 315 188, 315 189 Fax. (0411) 315 170 20. Malang Jl. Merdeka Utara No. 7, Malang Ph. (0341) 366 054 (Hunting) Fax. (0341) 324 820 21. Mataram Jl. Pejanggik No. 2, Mataram Ph. (0370) 623 600, 635 131, 635 132 Fax. (0370) 631 793 22. Medan Jl. Balai Kota No. 4, Medan Ph. (061) 4150 500 (Hunting) Fax. (061) 4152 777



43 23. Manado Jl. 17 Agustus No. 56, Manado Ph. (0431) 868 103, 868 103 Fax. (0431) 866 933 24. Padang Jl. Jend. Sudirman No. 22, Padang Ph. (0751) 317 00-03 Fax. (0751) 31039 25. Palangka Raya Jl. Diponegoro No. 17, Palangka Raya Ph. (0536) 3222 500, 3222 007 Fax. (0536) 322 3855 26. Palembang Jl. Jend Sudirman No. 510, Palembang Ph. (0711) 352 126 Fax. (0711) 312 013 27. Palu Jl. Sam Ratulangi No.23, Palu Ph. (0451) 423 484 (Hunting) Fax. (0451) 421 180 28. Pekanbaru Jl. Jend. Sudirman No. 464, Pekanbaru Ph. (0761) 32000 (Hunting) Fax. (0761) 31046 29. Pematang Siantar Jl. H. Adam Malik No. 1, Pematang Siantar Ph. (062) 226999 (Hunting) Fax. (062) 221555 30. Pontianak Jl. Rahadi Usman No. 3, Pontianak Ph. (0561) 734 134 (Hunting) Fax. (0561) 732 033 31. Purwokerto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 98, Purwokerto Ph. (0281) 631 632-635 Fax. (0281) 632 601 32. Samarinda Jl. Gajah Mada No. 1, Samarinda Ph. (0541) 741 022, 741 023 Fax. (0541) 732 644 33. Semarang Jl. Imam Bardjo, S.H. No. 4, Semarang Ph. (024) 8310 257 (Hunting) Fax. (024) 8310 339



34. Serang Jl. Yusuf Martadilaga No. 12, Serang, Banten Ph. (0254) 223 788 Fax. (0254) 223 875 35. Sibolga Jl. Kapten Maruti Sitorus No. 8, Sibolga Ph. (0631) 220 33 Fax. (0631) 328 925 36. Solo Jl. Jend. Sudirman No .4, Solo Ph. (0271) 647 755 (Hunting) Fax. (0271) 647 132 37. Surabaya Jl. Pahlawan No.105, Surabaya Ph. (031) 352 0011 (Hunting) Fax. (031) 352 0025 38. Tasikmalaya Jl. Sutisna Senjaya No.19, Tasikmalaya Ph. (0265) 331 813, 335 040 Fax. (0265) 333 528 39. Tegal Jl. Dr. Sutomo No. 55, Tegal Ph. (0283) 350500 (Hunting) Fax. (0283) 356560 40. Ternate Jl. Jos Sudarso No. 1, Ternate Ph. (0921) 3121 217-3121 219 Fax. (0921) 312 4017 41. Yogyakarta Jl. Panembahan Senopati No. 4-6, Yogyakarta Ph. (0274) 377 755 (Hunting) Fax. (0274) 371 707



44



Kantor Perwakilan Bank Indonesia Representative Offices of Bank Indonesia 1.



2.



3.



4.



New York One Liberty Plaza 165 Broadway, 31st Floor New York, N.Y. 10006 Ph. (212) 732 1958-59 Fax. (212) 732 4003Pertanyaan, saran dan masukan dapat dialamatkan ke : Direktorat Pengedaran Uang Ba Gedung C Lantai 7 London 10 City Road, London Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 EC 1Y 2EH Ph. (44) 20 7638 9043 Telp. (021) 3817684/7686 Fax. (44) 20 7374 2051 Fax. (021) 3866354 Tokyo New Kokusai Building Room 906 No.4-1, Marunouchi 3-Chome Chiyoda-ku, Tokyo 100- 0005 Japan Ph. (03) 3271 3415-17 Fax. (03) 3285 0783 Singapore 11 Collyer Quay 08-01 The Arcade, Singapore 049317 Ph. (065) 6223 2700, 6223 2701 Fax. (065) 6224 4290



Catatan :