PAPER EKONOMI MIKRO - Klp. 13 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PAPER EKONOMI MIKRO “Surplus Ekonomi dan Kegagalan Pasar” Dosen Pengampu : Drs.I Ketut Sutrisna,M.Si



KELOMPOK 13 Nama Anggota : Latania Effilah



2007511217



I Kadek Pageh Artha Widianta Putra



2007511226



Silvester K Wabisin Gandis



2007511235



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan paper ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Surplus Ekonomi dan Kegagalan Pasar” disusun guna memenuhi tugas bapak Drs.I Ketut Sutrisna,M.Si pada mata kuliah Ekonomi Mikro di Universitas Udayana. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang surplus ekonomi dan kegagalan pasar. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs.I Ketut Sutrisna,M.Si selaku dosen mata kuliah Ekonomi Mikro. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.



Denpasar,15 April 2021



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANT AR ................................................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ............................................................................................................ 1



1.2



Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2



1.3



Tujuan........................................................................................................................ 2



BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3 2.1



Definisi Surplus Ekonomi ............................................................................................. 3



2.2



Definisi Kegagalan Pasar .............................................................................................. 5



2.3



Penyebab Kegagalan Pasar ............................................................................................ 6



2.4



Campur Tangan Pemerintah Mengatasi Kegagalan Pasar...................................................10



BAB III PENUTUP ..................................................................................................................12 3.1



Kesimpulan ................................................................................................................12



3.2



Saran.........................................................................................................................12



DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Surplus ekonomi merupakan konsep ekonomi yang merujuk kepada keuntungan (dalam arti



uang atau kesejahteraan) yang diperoleh individu atau kelompok individu ketika mengkonsumsi barang atau memproduksi barang pada pasar yang berfungsi dengan benar. Surplus ekonomi digunakan untuk menganalisis apakah suatu struktur pasar (market structure) dapat memberikan keadaan ekonomi yang secara sosial optimal, dengan kata lain sejauh mana suatu struktur pasar mampu menyejahterakan masyarakat. Karena itu surplus ekonomi disebut juga kesejahteraan total.Surplus ekonomi dapat digunakan dalam analisis ekonomi untuk menganalisis dampak perubahan harga pasar terhadap kesejahteraan ekonomi, dampak elastisitas permintaan barang terhadap perubahan harga (price elasticity of demand) terhadap kesejahteraan ekonomi, dan dampak diskriminasi harga (price discrimination) terhadap kesejahteraan ekonomi. Dalam teori ekonomi, surplus ekonomi berhubungan dengan dua entitas kuantitatif: surplus konsumen dan surplus produsen. Kedua jenis surplus secara bersama membentuk surplus total (total surplus), disebut juga surplus ekonomi (economic surplus), atau kesejahteraan total (total welfare). Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien bila asumsi-asumsinya terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat.Kenyataannya asumsi-asumsi ideal tersebut sulit terpenuhi di dunia nyata. Sebagai akibatnya terjadilah kegagalan pasar di mana pasar gagal menjadi alat alokasi yang efisien. Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat . Dalam hal ini , mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu



1



sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal.Dalam hal terjadinya kegagalan pasar , maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur.



1.2



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan surplus ekonomi? 2. Apa pengertian dari kegagalan pasar ? 3. Apa faktor-faktor penyebab dari kegagalan pasar ? 4. Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar?



1.3



Tujuan 1. Dapat mengetahui tentang surplus ekonomi 2. Dapat memahami pengertian dari kegagalan pasar. 3. Dapat mengetahui Faktor-faktor Penyebab dari kegagalan pasar. 4. Dapat mengetahui bentuk campur tangan pemerintah dalam mengatasi kegagalanpasar.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Surplus Ekonomi Surplus ekonomi merupakan konsep ekonomi yang merujuk kepada keuntungan (dalam arti uang atau kesejahteraan) yang diperoleh individu atau kelompok individu ketika mengkonsumsi barang atau memproduksi barang pada pasar yang berfungsi dengan benar. Surplus ekonomi terdiri dari surplus produsen dan surplus konsumen surplus ekonomi digunakan untuk menganalisis apakah suatu struktur pasar (market structure) dapat memberikan keadaan ekonomi yang secara sosial optimal, dengan kata lain sejauh mana suatu struktur pasar mampu menyejahterakan masyarakat. Karena itu surplus ekonomi disebut juga kesejahteraan total (total welfare), atau surplus Marshall (diambil dari nama ekonom Alfred Marshall). Surplus ekonomi dapat digunakan dalam analisis ekonomi untuk menganalisis dampak perubahan harga pasar terhadap kesejahteraan ekonomi, dampak elastisitas permintaan barang terhadap perubahan harga (price elasticity of demand) terhadap kesejahteraan ekonomi, dan dampak diskriminasi harga (price discrimination) terhadap kesejahteraan ekonomi. Surplus ekonomi atau surplus sosial adalah jumlah antara surplus produsen dan surplus konsumen.Ketika surplus ekonomi maksimum, (pasar) dikatakan mencapai (efisiensi alokatif) (Manfaat marjinal) sama dengan (biaya marjinal) sehingga sumber daya ekonomi dapat dimaksimalkan sebaik mungkin dan menghasilkan kesejahteraan sosial yang maksimum. Disebut juga dengan istilah total surplus. Surplus ekonomi adalah jumlah surplus produsen dan surplus konsumen. Keberadaan harga pasar keseimbangan menguntungkan pembeli dan penjual. Untuk setiap unit hingga dan termasuk unit keseimbangan, pembeli dapat membeli dengan harga lebih rendah dari yang mereka bersedia dan mampu bayar, sementara penjual dapat menjual lebih dari yang mereka mau dan dapat mereka terima. Dalam hal ini, surplus ekonomi adalah jumlah surplus produsen dan surplus konsumen.



3



 Surplus Konsumen Surplus konsumen adalah perbedaan antara jumlah maksimum yang bersedia dibayar konsumen untuk suatu produk dan harga pasarnya. Contoh : misalkan saya bersedia membayar sebesar Rp 20.000 untuk sebungkus rokok, namun ternyata harga rokok yang saya inginkan adalah Rp 18.000/bungkus, maka saya sebagai konsumen mendapat surplus Rp 2.000. Maka dari contoh saya dan rokok itu, surplus konsumen adalah dimana konsumen membayar dengan harga lebih murah atau lebih rendah dibanding dengan harga yang mereka bersedia untuk membayarnya. Misalnya, untuk air minum kemasan, pelanggan bersedia membayar Rp10 untuk permen, yang merupakan yang tertinggi di antara pelanggan lainnya. Sebagian besar pelanggan hanya bersedia membayar Rp5, yang merupakan harga yang ditentukan saat permintaan sama dengan penawaran (harga ekuilibrium). Di harga Rp5, permintaan ada sebanyak 20 permen. Oleh karena itu, surplus yang dinikmati konsumen adalah sebesar Rp50 = (1/2) x 20 x (Rp10-Rp5). Secara grafis, menghitungnya dengan mencari area di bawah kurva permintaan dan di atas harga yang dibayarkan, hingga jumlah yang dibeli. Karena kurva permintaan dan penawaran linier, sebagian besar surplus konsumen yang kita lihat adalah segitiga. KURVA SURPLUS KONSUMEN



4



 Surplus Produsen Surplus produsen adalah selisih antara harga terendah di mana produsen siap untuk menjual barang dan jumlah sebenarnya untuk menjual barang tersebut.Atau harga jual yang diterima produsen lebih besar daripada harga yang mereka bersedia untuk menerimanya. Contohnya: perusahaan A bersedia menjual motor A keluaran terbarunya seharga Rp 12.000.000, ternyata laku terjual dengan harga Rp 14.000.000, maka perusahaan A sebagai produsen mendapat surplus prodsen sebesar Rp 2.000.000. KURVA SURPLUS PRODUSEN



Karena kurva penawaran mengukur harga minimum yang diperlukan oleh pemasok untuk memproduksi dan menjual produk, jumlah berapapun yang mereka terima di atas harga minimum akan menjadi nilai tambah bagi produsen. Jadi, area di atas kurva penawaran pasar dan di bawah harga pasar mengukur surplus produsen di pasar tersebut, diwakili oleh area biru dalam grafik.



2.2 Definisi Kegagalan Pasar Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi. Kegagalan pasar terjadi ketika pasar



5



gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Pemerintah berperan dalam menciptakan dan mempengaruhi kegagalan pasar. Kegagalan pasar juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mamqpu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.



2.3 Penyebab Kegagalan Pasar 1. Barang Bersama (Common goods) Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan yang memberikan hak pemilikan kepada setiap individu atas suatu barang sehingga ia dapat mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang itu .Untuk beberapa jenis barang , hak pemilikan tidak dapat diberikan kepada satu individu melainkan diberikan kepada sekelompok masyarakat, misalnya saja sebidang padang rumput milik desa dan sebagainya. Masalah yang ditimbulkan dalam kasus kekayaan bersama ada 2 faktor yaitu: indivisibility dan jumlah kelompok masyarakat. Adanya indivisibility menyebabkan suatu kekayaan tidak dapat diberikan hak pemilikannya kepada setiap anggota kelompok. Apabila jumlah kelompok hanya dua orang , maka diantara kedua orang itu akan dapat dibuat suatu perjanjian yang mengatur penggunaan kekayaan tersebut secara optimal akan tetapi apabila anggota kelompok semakin banyak maka biaya untuk memperoleh persetujuan menjadi semakin besar dan mahal. Dalam hal kekayaan bersama, apabila seseorang merasakan manfaat dan bersedia menanggung biaya tanpa harus ikut menanggung free riders . Free riders adalah suatu sikap yang tidak menyatakan dengan sebenarnya manfaat suatu barang atau jasa dengan maksud agar ia dapat memanfaatkan barang tersebut tanpa harus membayarnya atau tanpa ikut menanggung biaya pengadaan barang atau jasa tersebut. Selain perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur kekayaan bersama, pemerintah juga harus menetapkan sistem pembayaran yang sifatnya dipaksakan karena jelas setiap individu tidak 6



bersedia untuk menanggung biaya. Setiap pembayaran paksaan tersebut adalah yang umumnya disebut pajak. 2. Adanya Unsur Ketidak Sempurnaan Pasar Alokasi sumber-sumber ekonomi yang efisien tidak dapat diserahkan pada mekanisme pasar oleh karena adanya monopoli, atau adanya usaha yang mempunyai biaya marjinal yang selalu menurun , dan adanya usaha yang mempunyai biaya marginal nol. Mekanisme pasar dapat melakukan alokasi factor-faktor ekonomi secara efisien hanya pada pasar persaingan sempurna oleh karena hanya pada pasar persaingan sempurna terdapat kesamaan antar motivasi pengusaha dan tingkat produksi yang oleh masyarakat dianggap efisien .Adapunfaktor ketidak sempurnaan pasar antaralain Mobilitas, produksi yang terbatas, tingkat pendidikan masyarakat sangat rendah, kurangnya pengembangan teknologi, Kurangnya tenaga wirausaha. 3. Barang Publik Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak bersaing untuk mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah. Namun begitu tersedia, akan sangat sulit mencegah orangorang untuk mengkonsumsinya. Kegagalan pasar muncul apabila pasar gagal menawarkan barang publik atau barang yang bernilai bagi banyak orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh barang publik. Sebuah perusahaan mempertimbangkan melakukan riset teknologi baru yang tidak dapat dipatenkan. Begitu penemuan tersebut dipublikasikan, perusahaan lain dapat menirunya dan riset tadi tidak akan menguntungkan. Sehingga perusahaan tersebut cenderung untuk mengalokasikan sumber daya yang terlalu sedikit dalam menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.dan contoh lain adalah trotoar (yang tidak dipenuhi pedagang kaki lima). Trotoar bersifat non-rivalry, artinya bila seseorang berjalan di atasnya maka tidak akan merugikan atau mengurangi kesempatan orang lain untuk berjalan di atasnya. Bersifat non-exclusive artinya siapa saja dapat menggunakannya dan kita tidak bisa mencegah orang lain untuk menggunakannya. Bersifat non-divisible artinya trotoar tersebut tidak dapat dibagi-bagi, setiap orang dapat menggunakan trotoar tersebut seutuhnya (kecuali bila trotoar itu digunakan secara ilegal oleh pedang kaki lima). Barang publik sering menimbulkan fenomena pendomplengan (free



rider), yaitu mereka yang menikmatinya tanpa membayar. Bila



7



swasta yang menyediakan barang publik maka mereka dapat mengalami kerugian akibat free rider tersebut. Oleh karena itu biasanya barang publik disediakan oleh pemerintah. 4. Eksternalitas Eksternalitas adalah akibat sampingan yang ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi. Seperti: polusi, pencemaran dll.Eksternalitas negatif (biaya eksternal) adalah biaya terhadap pihak ketiga selain pembeli dan penjual pada suatu macam barang yang tidak direfleksikan dalam harga pasar. Ketika terjadi eksternalitas yang negatif, harga barang atau jasa tidak menggambarkan biaya sosial tambahan (marginal social cost) secara sempurna pada sumber daya yang dialokasikan dalam produksi. Baik pembeli maupun penjual barang tidak memperhatikan biaya- biaya ini pada pihak ketiga.Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak,subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya. 5. Adanya pasar yang tidak lengkap Suatu pasar dikatakan lengkap apabila pasar tersebut menghasilkan semua barang dan jasa yang biaya produksinya lebih kecil dari pada harga yang mau dibayar oleh masyarakat. Ada beberapa jenis jasa yang tidak diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup walaupun penyediaan jasa tersebut lebih kecil dari pada apa yang mau dibayar oleh masyarakat. Kondisi seperti ini yang disebut pasar tidak lengkap. 6. Adanya kegagalan informasi Informasi yang Asimetris atau ketidakpastian (informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Atau salah satu pihak yang bernegosiasi di pasar memiliki informasi yang berhubungan dengan barang yang diperdagangkan sementara pihak lain tidak. Ketidaksamaan informasi ini dapat mengakibatkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi pihak yang lain. Misalnya seseorang yang berniat menjual tanah, tetapi tidak mengetahui harga transaksi yang terjadi pada beberapa waktu terakhir. Maka si penjual berpotensi mengalami kerugian dibandingkan calon pembeli yang telah memiliki informasi tersebut. Kerugian penjual 8



terjadi akibat tidak dimilikinya informasi yang berakibat ketidakmampuannya untuk memperoleh harga yang adil sesuai kehendak pasar yang efisien. Contoh lainnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui dimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Pada beberapa kasus masyarakat sangat membutuhkan informasi yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta , misalnya saja prakiraan cuaca.Para petani, pelaut, sangat membutuhkan informasi mengenai prakiraan cuaca , akan tetapi tidak ada pihak swasta yang menyediakan informasi mengenai prakiraan cuaca. Dalam hal ini pemerintah harus menyediakan informasi cuaca yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. 7. Kekuatan Pasar (market share) Inefisiensi dalam pasar yang bebas (pasar yang bersaing) akan muncul pada saat seorang produsen atau pemasok suatu faktor input mempunyai kekuatan pasar. Efisiensi pasar menuntut agar semua tingkat substitusi teknis marginal harus sama dalam produksi semua barang. Contoh kekuatan pasar yang menyebabkan kegagalan pasar, produsen yang memiliki kekuatan pasar (monopoli), memilih mengenakan harga yang lebih tinggi dari pada biaya marginalnya dengan tetap memperoleh keuntungan. 8. Barang altruisme (altruism good). Barang altruisme adalah barang yang ketersediaannya berdasarkan suka rela, contohnya ialah darah, ginjal dan organ tubuh manusia lainnya. Supply darah ada karena murni rasa kemanusiaan. Apabila barang ini diserahkan kepada mekanisme pasar maka tidak akan terbentuk pasar karena aspek supply-nya bertentangan dengan ajaran agama. Bahkan sekalipun harga sebuah ginjal begitu mahal, kita tidak dapat menemukan perusahaan yang kegiatannya adalah menjual ginjal dan organ-organ tubuh lainnya dengan berorientasi profit (kecuali mungkin di pasar gelap). Untuk menangani supply-demand barang altruisme, pemerintah membentuk PMI (Palang Merah Indonesia) atau membuat berbagai regulasi yang mencegah jual-beli organ tubuh secara ilegal. 9



2.4 Campur Tangan Pemerintah Mengatasi Kegagalan Pasar 2.3.1 Tujuan campur tangan pemerintah Berdasarkan kelemahan-kelemahan dari mekanisme pasar seperti yang telah diterangkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk :  Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan.  Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.  Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar dapat mempengaruhi psar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.  Menyediakan barang bersama yaitu barang-barang seperti jalan raya, polisi dan tentara yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.  Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya. 2.3.2 Bentuk-Bentuk Campur Tangan Pemerintah 1) Membuat Peraturan-peraturan Tujuan pokok dari peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai. Contohnya peraturan mengenai syarat kerja pada para pekerja di sektor industri adalah dibuat untuk menjamin dalam pemberian gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar dan tidak menindas. Contoh lain peraturan mengenai lokasi pengembangan



perusahaan



yang



bertujuan



agar



industri tidak



dikembangkan



secara



sembarangan, sehingga kegiatan industri ini tidak mengganggu masyarakat sekitar dan menghindari pencemaran udara. Peraturan dibuat oleh pemerintah meliputi berbagai aspek kegiatan ekonomi, bukan saja terbatas pada kegiatan dan pendirian industri tetapi juga kegiatan ekspor



impor,



perbaikan



lalu



lintas,



pengembangan



kegiatan ekonomi lainnnya. 10



perusahaan



dan



aspek



2) Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter Kebijakan Fiskal adalah Strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya dan dalam sistem dan cara-cara pengumpulan pajak. Kebijakan Moneter adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-bank dan mengatur jumlah uang yang beredar. Kedua kebijakan ini sangat penting dalam mengatur kegiatan ekonomi. Perekonomian selalu menghadapi masalah inflasi dan pengangguran, kebijakan ini merupakan tindakan untuk mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pekerjaan. 3) Melakukan Kegiatan Ekonomi Secara Langsung Kegiatan-kegiatan yang biasa dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi keuntungan-keuntungan perorangan dan memaksimumkan keuntungan sosial adalah kegiatan pengangkutan kereta api, perusahaan jasa untuk menyediakan air bersih, listrik dan telepon, dan perusahaan jasa pos. Campur tangan tersebut bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan yang akan diperoleh masyarakat dari berbagai kegiatan tersebut. Dalam kegiatan ekonomi terdapat perbedaan nyata antara keuntungan yang dinikmati oleh orang yang melakukannya (keuntungan pribadi) dan keuntungan yang diperoleh masyarakat secara menyeluruh (keuntungan sosial). Adakalanya seseorang memperoleh keuntungan yang besar dalam kegiatan ekonomi yang dijalankan tetapi masyarakat mengalami kerugian. Contohnya adalah kegiatan pendidikan. Pendidikan memberi kemungkinan untung yang besar apabila sepenuhnya dijalankan oleh pihak swasta, sedang pada masyarakat merupakan kerugian karena biaya yang besar dalam memperoleh pendidikan. Tindakan masyarakat menyediakan pendidikan kepada sebagian besar anak-anak yang memerlukan dapat menghindari pengeluaran yang sangat besar untuk pendidikan.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Surplus ekonomi merupakan sebuah konsep yang penting dalam ekonomi untuk menganalisis sejauh mana suatu struktur pasar (market structure) dapat menyebabkan terjadinya ekonomi yang secara sosial optimal. Surplus ekonomi banyak terjadi dalam pasar pelayanan kesehatan. Surplus ekonomi meliputi surplus konsumen dan surplus produsen. Konsep surplus ekonomi penting untuk menganalisis efek berbagai intervensi pemerintah terhadap perubahan kondisi permintaan dan penyediaan barang atau pelayanan di pasar. Perubahan kondisi permintaan dan penyediaan itu dapat memberikan dampak terhadap tingkat surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus ekonomi juga berguna bagi perusahaan-perusahaan dalam pembuatan keputusan untuk tumbuh dan melakukan ekspansi. kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan kemantapan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.Kegagalan pasar



terjadi



karena



beberapa



faktor



yaitu Adanya



Common



GoodsAdanya



unsure



ketidaksempurnaan pasar,Adanya barang public, Adanya eksternalitas,Adanya pasar tidak penuh (incomplete



market), Adanya



kegagalan



inforamasi,Unemployment,Adanya



ketidakpastian.Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.



3.2 Saran Dalam mengatasi kegagalan pasar pemerintah harus menjalankan wewenangnya baik melalui kebijakan-kebijakan yang ada dengan baik agar masalah kegagalan pasar dapat terselesaikan dan perekonomian dapat berjalan dengan baik sebagai mana mestinya demi kemauan dibidang perekonomian di Indonesia



12



DAFTAR PUSTAKA http://anggieazzahra.blogspot.com/2011/03/campur-tangan-pemerintah-dalam.html http://akun-umum.blogspot.com/2013/04/kegagalan-pasar-dan-campur-tangan.html http://henisumiati.blogspot.com/2012/04/kegagalan-pasar.html http://www.slideshare.net/ratiihlovePersib/3-kegagalan-pasar-dan-campur-tangan-pemerintah https://www.slideshare.net/ratiihlovePersib/3-kegagalan-pasar-dan-campur-tangan-pemerintah Pengertian Surplus Adalah: Contoh, Penyebab, Efek Dan Cara Menghitung Surplus - Belajar Ekonomi Surplus ekonomi (cerdasco.com)



13