14 0 93 KB
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (betina). Faktor Predisposisi Kondisi geografis (ketinggian curah hujan)
Faktor Presipitasi
Kepadatan pnddk
social ekonomi
perilaku
Lingk tidak bersih (sungai/kanal penuh sampah
krg makan makanan yang sehat
- tidak melakukan 3M -sering tidur pada pagi hari (8-10) dan soreh hari (3-5)
System imun Tempat nyamuk berkembang biak mudah terinfeksi virus
resiko tinggi tergigit nyamuk aedes 70aegypty
Nyamuk aedes aegepty Pembawa virus dengue
Masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty Viremia (adanya virus dalam darah)
Tubuh melakukan mekanisme pertahanan
Perlawanan antibodi dan virus
T&G: demam, kulit kemerahan,takikardi NOC: thermoregulation NIC: temperature regulation, fever treatment, vital sign monitoring
SDP
Pirogen endogen Merangsang hipotalamus dihasilkan Produksi/Pengeluaran prostaglandin
Pembentukan antibodi (NT) Neutraling Antibodi Reinfeksi oleh virus Replikasi virus + Respon antibodi sebelumnya
Termogulasi instabil
DX : HIPERTERMI
Demam
Evaporasi
Kompleks virus antibodi
Agregasi trombosit
pelepasan faktor 3 trombosit
Pengumpulan trombosit Pelepasan trombosit oleh RES
Aktivasi faktor 12 Hageman
Koagulasi
Tromboplastin
Pendarahan
Aktivasi komplemen
Sist. Kinin
Faktor pembekuan darah
Trombositopenia
Dehidrasi
Pengeluaran anafilaktoksin C3a, C5a
Permeabilitas kapiler DERAJAT I
DIC
Distres Gastrointestinal
Kebocoran plasma
Mual muntah
Anoreksi DERAJAT II
Perembesan plasma dari CIS ke CES
Pengeluaran isi lambung
Intake tidak adekuat
intake Glukosa
DX : GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Kerja otot Perdarahan
Kulit
Kapiler pecah
Epitaksis
Prokoagulan
TG : Petekie
Kelemahan sirkulasi sistemik
Ekimosis DX : RESIKO PENDARAHAN
T&G: CRT >2 dtk, mata cekung, Kesadaran pengeluaran cairan berlebih
Merembes ke Sist.Intestial Hepar
Rongga Peritonium
Hipovolemik, Hipoprotein Hiponatrium Rongga Pleura
Kelemahan fisik
Aliran balik vena
Suplai O2 ke jaringan tidak adekuat Hepatomegali Asites Otak
Efusi pleura
Hipoksia
Disfungsi sirkulasi DERAJAT III
NOC: fluid DERAJAT IV balance, hydration Metabolisme DX:kekurangan volume cairan aerob NIC: fluid management, hypovolemia management Produksi As.Laktat
Vol.curah jantung
Syok
Kegagalan homostatis Aktivasi jantung, perfusi jantung , sirkulasi terganggu Iskemia Jaringan
Kelemahan Kerusakan fungsi sel secara progresif
T&G: lelah dan lemas, membrane mukosa kering, nafsu makan kurang, BB dibawah normal dengn IMT >18,5 ATP
NOC: nutritional status NIC: nutrition management
DX : INTOLERANSI AKTIVITAS Kematian
1. Derajat I Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan uji torniquet (+), trombositopenia dan hemokonsentrasi. 2. Derajat II Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau di tempat lain ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi. 3. Derajat III Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah (hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (tanda-tanda dini renjatan). 4. Derajat IV Renjatan (ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan O2 untuk mencukupi keb jaringan) berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.