PBL Diare [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PUSKESMAS ARJOSARI



PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DIARE Unit Sanitasi



prepared by :



Sanitation Care



DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN



PUSKESMAS ARJOSARI Pengertian Diare Diare didefinisikan sebagai buang air besar yang frekuensinya lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer



Jenis Diare Diare dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu diare akut, kronik dan persisten



Diare Akut Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu. Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari tanpa diselang-seling berhenti lebih dari 2 hari.



Diare Peresisten Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.



Diare Peresisten Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari.



Gejala Klinis Suhu Tubuh Meningkat Nafsu Makan Berkurang atau tidak ada Timbul Diare (Tinja menjadi cair dapat disertai dengan lendir maupun darah Tinja berubah menjadi kehijauan Anus dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi Muntah dapat terjadi disebabkan lambung meradang akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit Pernafasan Cepat Dehidrasi Lemas Bibir/mulut serta kulit tampak kering



PUSKESMAS ARJOSARI



AGENT DIARE Agent merupakan penyebab terjadinya diare yaitu infeksi kuman e.colli, salmonella, vibrio chorela (kolera) dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebih dan patogenik (memanfaatkan kesempatan ketika kondisi lemah) seperti B. pseudomonas.



Cara Penularan Penyakit Diare dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi, air yang terkontaminasi dan penularan dari satu orang ke orang lain yang tidak menjaga personal higiene (FECAL-ORAL)



Faktor Penyebab Diare Penyakit diare merupakan merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.



Pencegahan Diare Pencegahan penyakit Diare dari segi Kesehatan Lingkungan dapat dilakukan dengan menerapkan PHBS melalui STBM 5 PILAR dalam kehidupan seharihari.



Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pilar 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan Pilar 2. Mencuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir Pilar 3. Pengelolaan Air Minum-Makanan Rumah Tangga Pilar 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pilar 5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga



PUSKESMAS ARJOSARI Pilar 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan Tidak melakukan BAB disembarang tempat seperti sungai, kebon, selokan dll termasuk tidak membuang tinja bayi/balita disembarang tempatKetika BAB menggunakan jamban sehat seperti leher angsa. Apabila kondisi tidak memungkinkan seperti minimnya air bersih maka dapat menggunakan jamban cemplung tertutup. Jarak jamban dan sumber air minimal 11 meter agar tidak terjadi pencemaran pada sumber air.



Pilar 2. Mencuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir Selalu melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setiap selesai atau akan melakukan kegiatan seperti setelah BAB/BAK, setelah memegang benda kotor, setelah berpergian, sebelum menghidangkan makanan, sebelum makan, sebelum memegang bayi dan lain sebagainya.



PUSKESMAS ARJOSARI



Pilar 3. Pengelolaan Air Minum-Makanan Rumah Tangga Selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih, sehat dan layak. Menggunakan air yang bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Definisi air bersih secara umum yaitu : 1. Jernih 2. Tidak berbau 3. Tidak berasa Melakukan pengelolaan makanan dari proses penyiapan bahan makanan sampai penyajian. Dalam penyajian makanan rumah tangga diharapkan makanan tertutup secara baik sehingga aman dari binatang penyebar penyakit seperti lalat yang dapat menyebabkan diare.



Pilar 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melakukan pemilahan sampah rumah tangga yang terdiri dari sampah organik, anorganik dan B3.



PRINSIP UTAMA PENGAMANAN SAMPAH RUMAH TANGGA



Meminimalkan resiko buruk terhadap kesehatan masyarakat Sampah tidak dapat dijangkau oleh binatang penyebar penyakit seperti lalat yang dapat menyebabkan diare.



# Sampah organik dapat dijadikan kompos/pupuk/bahan biopori # Sampah anorganik dapat diolah kembali/daur ulang atau di jual # Sampah B3 dibuang ke TPS



PUSKESMAS ARJOSARI



Pilar 5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga Melakukan pengelolaan air limbah rumah tangga yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, dsb PRINSIP SARANA PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA 1. Tidak mencemari sumber air 2. Tidak menjadi media berkembangbiaknya binatang pembawa penyakit sehingga pembuangan limbah cair ke kebun tidak diperkenankan 3. Tidak mengotori permukaan tanah yang dapat menimbulkan bau. Sehingga pengelolaan Limbah rumah tangga harus menggunakan sistem perpipaan dan masuk ke peresapan.



di



alirkan



Kejadian penyakit diare dapat dihindari dengan melakukan upaya preventif/pencegahan dengan menjaga kebersihan diri (personal higiene) dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)



Masyarakat yang sehat berupaya untuk selalu menjaga kesehatannya dan yang sakit berupaya untuk kesembuhannya serta mencegah terjadinya penularan penyakit kepada oranglain.



Apabila Anda merasakan gejala klinis diare maka segera datang ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pengobatan.