PDGK 4103 Nina Rosalina 836275849 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TUTORIAL 1 Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah sks Nama Pengembang Nama Mahasiswa NIM Tahun Pengembangan



: PGSD : PDGK 4103 : Konsep Dasar IPA di SD : 3 sks : Dr. Rif’at Shafwatul Anam, M.Pd. : NINA ROSALINA : 836275849 : 2021



1. Organ yang terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan fungsinya.  Mulut Mulut merupakan pintu gerbang saluran pencernaan manusia. Saat kita mengunyah, proses pencernaan makanan sebenarnya sudah dimulai. Bahkan sebelum makanan masuk ke mulut, sistem pencernaan kita sudah bersiap-siap dengan mengeluarkan air liur untuk membasahi mulut. Saat masuk ke mulut, gerakan mengunyah akan mengubah makanan menjadi partikel yang lebih kecil. Sementara itu, enzim yang ada di air liur dapat melumatkan makanan sehingga akan lebih mudah diolah nantinya. Setelah makanan lumat, lidah akan mendorong makanan ke tujuan selanjutnya, yaitu tenggorokan.  Tenggorokan Organ yang dalam bahasa medis disebut faring ini merupakan jalan yang digunakan makanan untuk menuju esofagus. Saat makanan yang sudah hancur masuk ke tenggorokan, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu: Makanan bisa melewati jalur yang tepat, yaitu ke esofagus untuk lalu menuju lambung. Makanan justru masuk ke jalur yang salah menuju ke saluran napas. Kemungkinan kedua inilah yang membuat kita bisa tersedak. Untuk mencegah makanan melewati jalur yang salah, di tenggorokan terdapat epiglotis. Epiglotis adalah bagian dari organ pencernaan yang berbentuk seperti daun. Fungsinya hampir sama seperti pintu, yang bisa membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan.  Esofagus Esofagus adalah organ bagian dari sistem pencernaan dengan bentuk seperti tabung berotot yang letaknya membentang dari faring hingga ke lambung. Melalui suatu mekanisme gerakan meremas yang dinamakan gerakan peristaltik, esofagus akan mengantarkan makanan ke lambung.



 Lambung Alat pencernaan manusia selanjutnya adalah lambung. Selain menyimpan makanan, lambung juga berperan dalam mencampur dan menghancurkan makanan menjadi bentuk yang lebih mudah diserap. Fungsi tersebut dilakukan oleh enzim dan asam yang diproduksi lambung. Saat makanan menuju ke organ selanjutnya setelah lambung, konsistensinya sudah menyerupai pasta atau cairan.  Usus halus Dari lambung, makanan akan menuju ke usus halus. Usus halus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Usus dua belas jari (duodenum) Jejunum Ileum Organ ini masih akan terus mengolah makanan menggunakan enzim yang diproduksi oleh pankreas dan hati. Duodenum bertugas untuk terus memecah makanan dan mengolahnya. Sementara itu, jejunum dan ileum berperan agar nutrisi yang ada pada makanan bisa diserap oleh tubuh. Di usus kecil juga terdapat gerak peristaltik, yang akan menggerakkan makanan dan mencampurnya dengan zat-zat yang dikeluarkan oleh alat pencernaan manusia lainnya.  Usus besar Setelah itu, makanan akan menuju usus besar. Di sini makanan yang masuk adalah sisa-sisa dari pencernaan dan akan dipindahkan menuju ke rektum, lalu anus. Namun sebelumnya, air yang terdapat di sisa-sisa tersebut akan dihilangkan, sehingga konsistensinya lebih padat. Sisa makanan tersebut akan terus berada di usus besar, hingga ada gerakan yang memicu pengeluarannya dari rektum. Umumnya, sisa makanan membutuhkan waktu sekitar 36 jam untuk melewati usus besar.  Rektum Rektum merupakan sebuah “ruangan” yang menghubungkan usus besar dan anus. Fungsi organ pencernaan ini adalah untuk menerima sisa makanan yang sudah berubah menjadi feses, dan menyimpannya. Saat ada feses masuk ke rektum, sensor yang berada di area tersebut akan mengirimkan pesan ke otak, untuk menentukan feses tersebut perlu dikeluarkan atau tidak.  Anus Anus merupakan pintu terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini terdiri dari otot yang digunakan untuk menjaga dan menahan feses keluar dari rektum jika belum saatnya. Selain itu, otot ini juga akan mencegah kita buang air besar secara spontan saat tidur.



2. PERBEDAAN BUNGA SEMPURNA dan BUNGA TIDAK SEMPURNA Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga sempurna disebut bunga banci atau hermafrodit. Organ reproduksi betina pada bunga adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah. Bunga sempurna mempunyai hampir seluruh bagian-bagian bunga. Baik bagian steril maupun bagian fertil. Khusus bagian fertinya bunga sempurna harus mempunyai kedua jenis alat kelamin, alat jantan dan alat betina yang berupa benang sari dan putik. Contoh bunga sempurna adalah bunga sepatu, bunga kopi, bunga jambu, dll. Jika dalam satu bunga hanya terdapat salah satu alat kelamin saja maka bunga tersebut disebut bunga tidak sempurna. Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga salak. Pada pohon salak, alat jantan dan alat betina terdapat pada pohon yang terpisah. Sehingga ada istilah tanaman salak jantan dan tanaman salak betina. Ketidak sempurnaan ini menyebabkan tanaman salak tidak dapat berbuah jika tidak di kawinkan terlebih dahulu. 3. SISTEM PERNAPASAN PADA KATAK Dikarenakan memiliki metamorfosis yang sempurna, katak atau kodok bernapas dengan paru paru dan kulit, sedangkan berudu (kecebong) bernapas dengan insang. Katak mengalami metamorfosis sehigga memiliki metode bernafas yang berbeda pada fase hidup yang berbeda. Pernapasan katak pada saat fase berudu menggunakan insang ekternal, karena hidupnya di air. Sementara katak dewasa menggunakan paru-paru untuk bernafas di udara, dengan dibantu dengan kulit yang dapat menyerap oksigen pada kondisi lembab. Katak adalah makhluk hidup dari jenis Amphibia. Katak mengalami perubahan bentuk dalam perkembangannya, atau yang disebut dengan metamorfosis. Setelah katak menetas dari telur, katak akan menjadi larva yang disebut dengan berudu atau kecebong. Kecebong atau berudu berbentuk mirip seperti ikan, awalnya tidak memiliki kaki dan hidup berenang di air. Kecebong bernafas menggunakan insang, yang menyaring dan menyerap oksigen di air. Setelah berkembang, kecebong menumbuhkan organ-organ dewasa, seperti kaki dan paru-paru. Seiring pertumbuhan ini, insang mulai hilang. Pada katak dewasa, paru-paru mendapatkan udara saat udara masuk melalui hidung ketika tenggorokan katak mengembang. Berbeda dengan manusia, katak tidak memiliki otot diafragma dan tulang rusuk, sehingga cara memasukkan udara ke paru-paru berbeda dengan manusia pula. Selain melalui hidung, katak dapat bernafas saat oksigen mengalami difusi atau penyerapan melalui kulit katak yang lembab.



4. Mata Penderita Rabun jauh (Miopi)- Mata miopi atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat memfokuskan benda pada jarak dekat. Pada mata miopi atau rabun jauh titik jauh mata (PR) tidak berada pada tak berhingga tetapi jarak yang lebih dekat, sehingga benda jauh tidak terlihat jelas. Rabun jauh atau miopi biasanya disebabkan oleh lensa mata yang terlalu cembung, sehingga mata miopi atau rabun jauh bayangan benda yang jauh terfokus (jatuh) di depan retina. Mata miopi atau rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan lensa divergen (cekung), dapat menyebabkan berkas sinar sejajar menyebar, sehingga memungkinkan penderita rabun jauh atau miopi berkas-berkas sinar biasnya terfokus pada retina Penderita Hipermetropi (rabun dekat) dapat melihat benda-benda yang jauh, tetapi tidak dapat melihat benda-benda yang dekat dengan jelas. Pada mata Hipermetropi, berkas cahaya yang berasal dari benda dekat difokuskan di belakang retina. Akibatnya, bayangan yang terbentuk terlihat kabur. Agar bisa melihat benda dekat dengan jelas, diperlukan lensa yang menguncupkan berkas cahaya sebelum masuk ke mata sehingga berkas cahaya dari benda dekat difokuskan tepat di retina. Jenis lensa yang menguncupkan cahaya adalah lensa cembung atau lensa positif. Jadi, penderita cacat mata Hipermetropi dapat menggunakan kacamata berlensa cembung atau berlensa positif agar dapat melihat normal.