Pembuatan Spesimen Tikus 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK “SOP PEMBUATAN SPESIMEN TIKUS” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keterampilan Khusus Laboratorium dan Lapangan



KELOMPOK 5



HEDI PARAMITA



150510100157



AI MELAWATI



150510100273



ABEL TARAS GINTING



150510100



GALIH RAHMATULLAH



150510100067



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013



PEMBUATAN SPESIMEN TIKUS



1. Dasar Teori Dalam memudahkan proses pembelajaran mengenai anatomi tubuh tikus dan cara membedakan antara beberapa spesies tikus yang merupakan hama pada tanaman pangan, pada umumnya dilakukan dengan cara menunjukkan spesimen dari beberapa spesies tikus. Dari spesimen tersebut kita dapat mengetahui banyak mengenai karakter morfologi dari beberapa spesies tikus. Secara umum pengawetan tikus dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara basah dan cara kering. Berikut penjabaran mengenai cara pengawetan tubuh tikus: a. Pengawetan Cara Basah Pengawetan cara ini dilakukan dengan melakukan perendaman tikus kedalam larutan Formalin atau Alkohol. Kemudian wadah rendaman tersebut ditutup dan bagian tutupnya diolesi Parafin. Apabila cairan pengawet tersebut keruh, secepatnya di ganti dengan cairan yang baru agar spesimen tersebut tudak berbau. b. Pengawetan Cara Kering Berbeda dengan pengawetan cara basah yang cenderung lebih mudah untuk dilakukan, pengawetan cara kering agak sulit untuk dipraktekkan. Caranya adalah tikus yang akan di jadikan spesimen dibius dengan menggunakan chloroform. Kemudian dikuliti hingga seluruh dagingnya terpisah dari kulit, usahakan kulitnya tetap utuh seperti keadaan sebelumnya. Setelah itu badan tikus tersebut dibentuk kembali dengan menggunakan kapas dan kawat, sehingga keadaannya seperti semula. 2. Tujuan 



Mengatur standar kerja pembuatan specimen hama mamalia (tikus) yang ada di laboratorium.



3. Teknik penangkapan tikus secara mekanik (Trapping) Alat dan bahan yang digunakan : 



Perangkap tikus bubu.







Umpan (selai kacang, keju, umbi-umbian, ikan asin/ikan jambal), kelapa bakar, dan lain-lain)



Langkah kerja : 1. Menyiapkan perangkap tikus bubu pada tempat terdapat tanda-tanda keberadaan tikus pada sore hari. 2. Menyiapkan umpan perangkap tikus (selai kacang, keju, umbi-umbian, ikan asin/ikan jambal), kelapa bakar, dan lain-lain) didalam bubu dengan diletakkan atau digantung. 3. Setelah tikus terjebak, untuk menangkap tikus selanjutnya perlu dilakukan pencucian pada perangkap bubu hingga bersih agar menghilangkan jejak dan bau tikus sebelumnya, serta merubah posisi penangkapan, agar tidak sama dengan jejak sebelumnya. 4. Pembuatan Spesimen Tikus Alat dan Bahan 



Alat



:



a. Alat pembedah (Pisau/gunting) b. Kawat, jarum, benang, dan tang c. Jarum pentul d. Kapas e. Timbangan f. Tissue g. Toples h. Kertas label, pensil, penggaris 



Bahan



:



a. Cairan chloroform/ eter b. Sabun Arsenit c. Bedak Langkah Kerja : 1. Masukkan tikus kedalam toples, kemudian tambahkan dengan chloroform yang sudah dibubuhkan pada kapas. Tutup toples tersebut, biarkan sampai tikus mati 2. Pembuatan label Tulis jenis kelamin, tanggal pembedahan, kemudian timbang berat tikus tersebut, serta ukur ciri morfologi kualitatif lainnya



3. Setelah itu, tikus diletakkan dalam posisi terlentang. Pembedahan dilakukan



dengan



menggunting bagian



perutnya,



jangan



sampai



menggunting pada bagian susu. Usahakan pada saat pengguntingan daging tubuh tikus tidak terluka, agar tidak mengeluarkan darah. 4. Kuliti tikus, setelah sampai pada bagian kaki, potong pada bagian persendiannya (lutut), demikian pula pada kaki depan. Pada bagian telinga, dan mata jangan sampai robek. 5. Lalu lepaskan kulit dari badannya, setelah itu bersihkan tungkai kaki belakang dan tungkai kaki depan hingga bersih dari daging. 6. Selanjutnya bersihkan tengkorak kepala. Pertama-tama buanglah mata secara hati-hati jangan sampai pecah. Lalu lidahnya dikeluarkan, beserta daging-daging yang melekat, terakhir keluarkan otaknya dengan menggunakan tissue atau suntikan. Setelah itu direbus agar sisa-sisa daging yang melekat lebih mudah untuk dibersihkan. Kemudian pasanglah label. 7. Setelah urusan tengkorak selesai, kita kembali lagi pada kulit tikus yang telah dibersihkan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah olesi kulit bagian dalam dengan sabun arsenit sampai merata. Setelah itu masukkan kapas kedalam tungkai kakinya sampai menyerupai bentuk semula. Untuk bagian ekornya gunakan kawat dan kapas, agar ekor tikus tersebut tetap kaku. 8. Jahitlah bagian bibir, antar bibir atas dengan bibir bawah 9. Terakhir masukkan kapas kedalam tubuhnya, sampai menyerupai bentuk semula, setelah itu jahitlah bagian perut tikus dengan rapi. Ganti matanya dengan menggunakan jarum pentul. 10. Setelah selesai dijahit, rentangkan tikus tersebut pada steroform yang telah disediakan, biarkan beberapa hari sampai kering.



Sumber : Ghaida, Mubqi. 2011. Pembuatan Spesimen tikus. Alumni Fakultas Petanian Universitas Padjadjaran. http://drplant.blogspot.com/2011/10/pembuatan-spesimen-tikus.html (diakses tanggal 5 Maret 2013) Depkes. 2011. Pedoman Pengendalian Tikus. www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Tikus.pdf (Diakses tanggal 5 Maret 2013)