Penatalaksanaan Mual Dan Muntah Pada Pasien Kanker [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENATALAKSANAAN MUAL DAN MUNTAH PADA PENDERITA KANKER Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Farmakoterapi 2 Dosen pengampu: Keni Idacahyati, M.farm., Apt.



Disusun Oleh: Siti Rohmiati 31118116 4C Farmasi



PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2021/2022



Mual dan muntah merupakan efek samping yang menakutkan bagi penderita dan keluarganya sehingga kadang-kadang penderita menolak pengobatan lanjutan, karena efek samping tersebut muncul setelah pengobatan sitostatika berlangsung. Akibat lebih lanjut dari muntah yang tidak diobati atau mendapat pengobatan yang tidak adekuat pada penderita kanker, pada umumnya keadaan yang lemah, nafsu makan dan minum menurun, status gizi yang kurang baik, dehidrasi, gangguan elektrolit dan pneumonia aspirasi. (Alsagoff-Hood, 995). A. Pengobatan untuk Mual/Mual Akibat Terapi Antikanker o Setiap mual/muntah, 5-HT3 RA, ondansetron diedit: 16-24 mg 8 mg PO setiap 8-12 jam (16-24 mg dosis harian total) atau 8–16 mg IV o engganti gg catatan kaki sebelumnya dengan larutan oral Dronabinol memiliki bioavailabilitas oral yang lebih besar daripada kapsul dronabinol; 2,1 mg larutan oral = 2,5 mg kapsul. B. Pertimbangan Farmakologis untuk Peresepan Antiemetik o Olanzapine, Clinical pearl, dihilangkan: Data menunjukkan bahwa sedasi paling menonjol pada hari ke-2 dan membaik seiring waktu; dari sub-peluru pertama dan membuat peluru baru. o Olanzapine, Mutiara klinis, menambahkan sub-peluru baru: Kecuali diberikan sebagai premedikasi sebelum terapi antikanker, pemberian sebelum tidur dianjurkan bila memungkinkan karena sedasi. C. Pertimbangan Farmakologis untuk Peresepan Antiemetik o Metoclopramide, menambahkan peluru ke-6: FDA merekomendasikan penggunaan jangka pendek (