11 0 1 MB
JENIS JENIS TELUR CACING PADA FESES Telur Ascaris Lumbricoides ( Cacing Gelang )
Telur Hookworms ( Cacing Tambang )
Berbentuk oval Berisi embrio Bewarna kuning kecoklatan
Panjang 88 – 94 μm dan lebar 40 – 45 μm dinding 2 lapis : albumin hialin dan vitelin telur berwarna granula refraktil berwarna kuning kecoklatan Telur Clonorchis Sinensis ( Cacing Pipih )
Telur berbentuk oval. Telur mempunyai operculum Ukuran : panjang ±29 μm dan lebar ±16 μm Telur berisi mirasidium Telur Enterobius Vermicularis ( Cacing Kremi )
Berbentuk oval asimetris telur selalu berisi larva
Ukuran : panjang 50 – 60 μm dan lebar 20 – 32 μm Dinding luar merupakan lapisan albumin dan dalam lapisan lemak
Berbentuk oval dan panjang ± 60 μm, lebar ± 40 μm, dinding 1 lapis tipis dan transparan Isi telur tergantung umur : Tipe A → berisi pembelahan sel (1 – 4 sel) Tipe B → berisi pembelahan sel (> 4 sel) Tipe C → berisi larva Telur Taenia Sp ( Cacing Pita )
Ukuran : panjang 30 – 40 μm dan lebar 20 – 30 μm Berwarna coklat tengguli Lapisan embriofore bergaris-garis radier Di dalamnya terdapat hexacanth embrio Telur Trichuris Trichiura ( Cacing Cambak )
Berbentuk oval Telur berisi embrio
Panjang ± 50 μm dan lebar ± 23 μm Dinding 2 lapis : luar berwarna kekuningan dan dalam transparan Diujung telur terdapat tonjolan mucoid plug / polar plug / clear knop
JENIS SISA MAKANAN PADA FESES
DOKUMENTASI
JENIS SISA FESES
KETERANGAN
Sisa Serat Otot ( Serat Daging)
Adanya sisa serat otot ( serat daging ) difeses dikarenakan makanan yang mengandung serat otot tidak dapat dicerna.
Sisa Serat Tumbuhan
Adanya sisa serat tumbuhan di feses dikarenakan tidak tercernanya tumbuhan / sayuran, makanan yg mengandung banyak serat tumbuhan akan membentuk lebih banyak feses karena serat tumbuhan tersebut tidak dapat dicerna
Sisa Serat Lemak
Adanya sisa serat lemak difeses dikarenakan makanan yang mengandung serat lemak tidak dapat dicerna.
Hominis Blastocytis, Epitel, Leukosit dan Eritrosit Pada Feses Sel Epitel Skuamosa
Eritrosit
Apabila terdapat sel epitel dalam tampilan bergerombol atau banyak, mengindikasikan adanya peradangan pada lapisan saluran cerna yang merusak sel sel epitel dan ikut terbuang bersama feses.
Apabila terdapat eritrosit dalam feses, berarti terdapat lesi disaluran pencernaan, yaitu colon rectum atau anus. Pada feses probandus, tidak ditemukan feses, sehingga menunjukkan keadaan pasien normal. Adanya eritrosit pada feses dapat mengindikasikan penyakit colitis. Eritrosit
Hominis Blastocytis
Hominis Blastocytis adalah parasit mikroskopik yang kadang kadang ditemukan dalam tinja orang sehat serta dalam tinja dari orang orang yang mengalami diare, sakit perut atau masalah pencernaan lainnya. Infeksi Blastocytis disebut blastocytosis.
Apabila terdapat eritrosit dalam feses, berrarti terdapat lesi di dalam saluran pencernaan, yaitu di colon, rectum atau anus.
Sel Epitel
Leukosit
Sel ini biasanya terdapat dalam feses sebagai substansi yang akan dibuang. Sel sel epitel yang telah mati digantikan oleh sel yang baru akan ikut terbuang bersama feses. Apabila terdapat sel epitel dalam tampilan bergerombol atau banyak mengindikasikan adanya peradangan pada saluran cerna yang merusak sel sel epitel dan ikut terbuang bersama feses.
Adanya leukosit dalam feses mengindikasikan adanya infeksi atau inflamasi, jika adanya neutrophil, biasanya didapatkan pada colitis ulseratif kronis, diare dan lainnya.
TUGAS PATALOGI KLINIK PEMERIKSAAN FESES
MUHAMMAD FARIS ALHAKIM 1708113777 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU