Penelitian Sosial Tentang Kenakalan Remaja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“Penelitian Sosial tentang Kenakalan Remaja”



Di era globalisasi ini, pergaulan remaja lebih cenderung ke arah negatif, karena cara Berfikir remaja yang salah. Sehigga akan mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Lingkungn yang berperan penting dalam pembentukan karakter, prilaku dan tingkah laku seseorang inilah yang sangat berpengaruh. Karena Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik pula, tetapi apabila lingkungan buruk akan membentuk pribadi yang buruk pula. Terkecuali jika kita dapat merubahnya sendiri. Di era ini nilai dan norma seakan akan sudah di abaikan, sehingga nilai dan norma yang berperan penting sebagai pengatur prilaku dan tingkah laku sudah tidak berfungsi lagi. Jadi tidak heran lagi apa bila remaja jaman sekarang banyak melakuhkan penyimapangan khususnya dalam bidang penyimpangan seksual yang dapat merugikan pribadi atau pun pihak lain. Angka kenakalan remaja yang selau meningkat, terlebih dalam bidang penyimpangan yang banyak di pengaruhi khususnya pengaruh dari luar yaitu “westernisasi” yang di pengaruhi oleh negara – negara barat, yang di negara barat sendiri yang namanya sex bebas adalah hal yang lumrah untuk di lakuhkan, ini lah yang menyebabkan kenakalan remaja dalam bidang pornografi semakin meningkat dan meraja rela di indonesia dan tidak hanya itu pengaruh teknologi – teknologi atau situs – situs yang sangat mudah untuk dalam mengakses situ porno itu sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu kenakalan remaja ? 2. Apa penyebab kenakalan remaja ? 3. Bagaimana cara mencegah?



C. Hipotesis  Berdasarkan konsep – konsep yang telah di tuangkan dalam kerangka berfikir, maka hipotesis yang dapat di ajukan adalah sebagai berikut. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan remaja menyimpang, diantaranya yaitu, perubahan dalam aspek fisik biologis maupun aspek biologis. Kebingungan, rasa ingin tahu, canggung, dan kertertarikan terhadap lawan jenis serta faktor keharmonisan keluarga dan suguhan media massa dan teknologi serta internet .



E. Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk angka – angka dan hasil dari penelitian juga berupa angka sebagai jawaban pasti.Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatanempiris dan ekspresi matematis dari hubunganhubungan kuantitatif.



Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.



A. Kesimpulan Melihat dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam penggunaan teknologi seperti hand phone dan lain sebagainya, internet, lingkungan seperti tempat tinggal dan dalam pergaulan, dan yang terakhir pegaruh dari media massa, sangat memengaruhi dan sangat membahayakan terhadap pembentukan prilaku siswa dan siswi. Padahal mereka tahu bahwa yang mereka lihat itu akan sangat berdampak negatife bagi mereka sendiri. Dari pada itu mereka juga hidup dalam kesalahan yang dinilai dari segi agamapun bahwa itu sangat berdosa, karena akan memicu dosa yang lebih besar. Mereka lebih mementingkan menghabiskan waktunya untuk melihat video porno di banding melakuhkan aktivitas yang bermanfaat.