Pengaruh Cuaca Dan Iklim Bagi Kehidupan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KARYA ILMIAH PENGARUH CUACA DAN IKLIM PADA KEHIDUPAN



Dosen Pembimbing Nasrez Akhir,. Dr.Ir.MS,



Disusun Oleh : Nesa Aqilla 2010211024 Kelas : Agroklimatologi Agro A Jurusan : Agroteknologi



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2021



KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat membuat tulisan ilmiah yang berjudul “Pengaruh Cuaca dan Iklim pada Kehidupan” sehingga tulisan ilmiah ini dapat disusun sesuai dengan harapan walaupun makalah ini jauh dari sempurna. Tugas membuat tulisan ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan memberikan petunjuk arahan dalam menyelesaikan makalah ini. Yang terhormat : 1. Kepada kedua orang tua penulis 2. Bapak Nasrez Akhir,. Dr.Ir.MS, selaku dosen pembimbing mata kuliah Agroklimatologi Akhir kata, semoga segala bantuan yang telah diberikan pihak di atas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan makalah ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan.



Dharmasraya, 24 Januari 2021



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Cuaca dan Iklim.........................................................................................3 2.2 Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim..................................................................................4 2.3 Jenis - Jenis Iklim........................................................................................................5 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Manusia.............................................................6 3.2 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Hewan................................................................8 3.3 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Tumbuhan..........................................................9 3.4 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Lingkungan......................................................10 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ...............................................................................................................11 4.2 Saran..........................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kondisi cuaca dan iklim akan sangat mempengaruhi



segala aktivitas manusia. Menurut Tjasjono (2004), pada daerah gurun terpanas, manusia dapat bertahan selama sehari tanpa air, tetapi tanpa atmosfer, manusia hanya dapat bertahan beberapa menit. Atmosfer khususnya biosfer yang mengelilingi manusia memiliki karakteristik tertentu dalam hal suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin, serta curah hujan. Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir identik, yaitu sama-sama menggambarkan kondisi udara (atmosfir bumi), namun memiliki perbedaan juga terutama dalam fokus penelitian, wilayah, dan periode penelitian. Cuaca (atau penelitian cuaca, yaitu meteorologi) merupakan bentuk awal yang berkaitan dengan interpretasi dan pemahaman tentang kondisi fisik udara pada suatu lokasi dan waktu tertentu. Singkatnya, cuaca dapat diartikan sebagai apa yang sedang terjadi dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sedangkan Iklim (atau penelitian iklim, yaitu klimatologi) adalah suatu keadaan yang maju, sekumpulan kondisi cuaca, kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk kondisi cuaca rata-rata dalam kurun waktu yang relatif lama. Misalnya, petani sudah tahu kapan harus memulai kegiatan bertani karena pengetahuan ini sudah lama tersebar, dan nelayan tahu betul bahwa ketika "angin barat" terjadi, kegiatan menangkap ikan bisa terhenti. Sederhananya, inilah yang disebut pengetahuan iklim. Sederhananya, data iklim akan berasal dari data cuaca yang dikumpulkan selama periode waktu tertentu. Ketika elemen cuaca bertahan selama 24 jam di suatu tempat, maka akan muncul pola periodik yang disebut perubahan cuaca harian (pukul 00-24). Kemudian nilai elemen cuaca akan menghasilkan cuaca untuk hari / tanggal saat ini. Selain itu, kondisi cuaca dicatat secara teratur, dan setelah beberapa tahun (biasanya 30 tahun), data cuaca ini digunakan untuk mencerminkan karakteristik atmosfer yang disebut data iklim.



1.2



Rumusan Masalah Berkaitan dengan Pengaruh Cuaca dan Iklim pada Kehidupan, ada sejumlah permasalahan



yang dijadikan tuisan ilmiah. Masalah-masalah tersebut adalah : 1. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap manusia? 2. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap tumbuhan? 3. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap hewan? 4. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap lingkungan? 1.3



Tujuan Penulisan Dalam tulisan mengenai “Pengaruh Cuaca dan Iklim pada Kehidupan ” tujuan penulisan



karya ilmiah ini adalah, sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim terhadap manusia b. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim terhadap tumbuhan c. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim terhadap hewan d. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim terhadap hewan



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Pengertian Cuaca dan Iklim Cuaca dan iklim merupakan bagian dari ekosistem alam, oleh karena itu kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat dipisahkan dari atmosfer dan prosesnya. Cuaca adalah keadaan atmosfer pada waktu tertentu, dan sifatnya dapat berubah dari waktu ke waktu. Iklim adalah kondisi cuaca rata-rata selama minimal 30 tahun dan konstan (Kartasapoetra, 2010). Cuaca dibentuk oleh berbagai faktor cuaca, dan siklus cuaca hanya beberapa jam. Misalnya: pagi, siang atau sore, situasinya mungkin berbeda untuk setiap tempat dan jam. Di Indonesia, menurut analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kementerian Perhubungan, prakiraan cuaca biasanya diumumkan dalam waktu 24 jam. Untuk negara maju, perubahan cuaca dirilis setiap jam dan sangat akurat (tepat). Pada saat yang sama, dalam iklim, matahari merupakan pengatur dan sumber energi yang sangat penting di bumi, yang menyebabkan pergerakan arus udara dan arus laut. Tindakan pengendalian iklim lainnya termasuk distribusi tanah dan air, tekanan tinggi dan rendah, kualitas udara, pegunungan, arus laut, dan badai. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, yaitu cabang ilmu yang membahas tentang pembentukan dan perubahan cuaca serta proses fisik yang terjadi di atmosfer. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi, yaitu ilmu yang mempelajari gejala cuaca, akan tetapi ciri fisik dan gejala cuaca pada atmosfer bumi memiliki kesamaan karakteristik untuk jangka waktu yang relatif lama (Sabaruddin, 2012).



2.2



Unsur - Unsur Cuaca dan Iklim Cuaca dan iklim adalah kondisi atmosfer atau kondisi fisik yang terbentuk dari interaksi berbagai unsur atau komponen yang disebut cuaca dan unsur iklim. Unsurunsur tersebut antara lain radiasi atau waktu sinar matahari, suhu, kelembaban, tekanan udara, angin, awan, pengendapan dan penguapan (Sabaruddin, 2012). Faktor cuaca dan iklim berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor pengatur iklim atau iklim yaitu ketinggian, lintang (posisi bintang), daerah tekanan,



arus laut dan permukaan tanah (Kartasapoetra, 2004). Berikut ini merupakan penjelasan unsur-unsur cuaca/iklim (Kartasapoetra, 2004) : a. Lama penyinaran matahari adalah tergantung pada posisi bumi mengelilingi matahari. Jumlah radiasi matahari yang diterima bumi tergantung pada jarak dar matahari, intensitas radiasi matahari, lama penyinaran matahari/panjang, hari/durasi dan atmosfer. b. Suhu/temperatur adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang bisa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan beberapa negara lain dinyatakan dalam derajat Fahrenheit. Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh jumlah radiasi yang diterima (per tahun, per hari, per musim), pengaruh daratan dan lautan, pengaruh ketinggian tempat, pengaruh angin secara tidak langsung, pengaruh panas laten, penutup tanah, tipe tanah dan sudut datang sinar matahari. c. Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara. Keadaan kelembaban udara di atas permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya kelembaban yang tertinggi ada di khatulistiwa sedangkan kelembaban terendah pada lintang 40 derajat. Besarnya kelembaban pada suatu daerah merupakan faktor yang dapat menstimulasi curah hujan. Di Indonesia, kelembaban tertinggi dicapai pada musim hujan dan terendah pada musim kemarau. d. Awan merupakan kumpulan titik-titik air yang banyak jumlahnya dan terletak pada titik koordinat serta melayang-layang tinggi di udara. Setiap jenis awan mempunyai kelembaban dan suhu masing-masing. Awan cumulus merupakan awan penyebab terjadinya hujan, sedangkan awan cumulus nimbus mengakibatkan hujan besar. e. Hujan merupakan salah satu dari bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan yang terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es. Hujan dapat terjadi karena adanya titik-titik kondensasi, amoniak, debu, dan asam belerang. Titiktitik kondensasi mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. f. Angin merupakan gerakan atau perpindahan masa udara dari satu tempat ke tempat lain secara horizontal. Gerakan angin berasal dari daerah bertekanan tinggi ke daerah



bertekanan rendah. Angin mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin dilihat dari mana arah angin itu datang, misal dari barat disebut angin barat. 2.3



Jenis – Jenis Iklim Ada 3 jenis iklim yang mempengaruhi Indonesia, yaitu iklim musim (iklim muson), iklim tropika, dan iklim laut (Saragih, 2010 dalam Sodiq, 2013). a. Iklim Musim (Iklim Muson). Jenis iklim ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah secara musiman. Biasanya periode pergantian musim adalah 6 bulan. Iklim monsun terdiri dari monsun barat (monsun barat daya) dan monsun timur (monsun timur laut). Musim barat lembab dari Oktober hingga April, membawa musim hujan. Musim timur yang kering dan kering alami dari bulan April hingga Oktober membuat Indonesia mengalami musim kemarau / kemarau. b. Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas). Daerah di sekitar khatulistiwa secara otomatis akan mengalami iklim tropis yang panas hanya dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Secara umum, Asia Tenggara beriklim tropis, sedangkan negara-negara Eropa dan Amerika Utara beriklim subtropis. Iklim tropis yang panas, sehingga daerah bersuhu tinggi di Indonesia akan menarik banyak curah hujan atau meningkatkan curah hujan tropis. c. Iklim Laut. Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.



BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Manusia a. Efek terhadap Kesehatan Manusia Pola iklim yang terganggu juga berdampak tidak langsung pada kesehatan manusia. Akibat dampak hujan terhadap ketersediaan air dan air bersih, malaria, demam berdarah dengue, chikungunya dan penyakit yang ditularkan melalui hewan pengerat seperti leptospirosis, maka dampak terhadap pola curah hujan yang menyebabkan banjir dapat menyebabkan gangguan lambung Insiden meningkat. Efek tidak langsung ini sangat parah di daerah berpenduduk jarang di dunia. Diperkirakan karena perubahan iklim, prevalensi berbagai penyakit akan meningkat. Organisasi Kesehatan Dunia (2004) telah mengidentifikasi beberapa penyakit yang paling mungkin menjadi wabah yang disebabkan oleh perubahan iklim. Direkomendasikan untuk memasang sistem peringatan dini untuk memantau perubahan distribusi penyakit yang terjadi akibat perubahan iklim. b. Efek terhadap Aktvitas Bercocok Tanam Penurunan intensitas curah hujan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Sebuah studi yang dilakukan oleh Angles et al. (2011) menunjukkan bahwa berkurangnya curah hujan merupakan penyebab terbesar penurunan hasil petani di daerah gersang Dhama Putri, India. Penurunan output telah menurunkan pendapatan petani. Penurunan pendapatan petani merupakan dampak jangka pendek, sedangkan dampak jangka panjang adalah berakhirnya pekerjaan petani lahan kering (lapangan kerja non pertanian). (off-farm employment). c. Pengaruh terhadap Masyarakat Pesisir Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa manusia rentan terhadap berbagai indikator perubahan iklim, yaitu kenaikan muka air laut. Kenaikan satu meter permukaan laut akan menimbulkan masalah besar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Keausan pantai dan mundurnya beberapa kilometer ruang terbuka pantai telah menyebabkan banyak komunitas kehilangan rumah dan sumber daya



mereka. Di Indonesia, penelitian menunjukkan bahwa kenaikan 60 cm permukaan laut akan berdampak langsung pada jutaan orang di wilayah pesisir. Panjang garis pantai Indonesia lebih dari 80.000 kilometer, dengan konsentrasi penduduk dan aktivitas sosial ekonomi yang tinggi, termasuk kota pesisir dan pelabuhan. Demikian pula ekosistem alam seperti mangrove juga akan mengalami banyak gangguan akibat meningkatnya pengendapan dan genangan. d. Pengaruh terhadap Perjalanan Masyarakat Perubahan iklim yang besar akan menyebabkan cuaca berubah dengan sangat cepat dan tidak terduga. Perubahan cuaca yang tidak terduga menyulitkan orang untuk menentukan alternatif dan memprediksi perubahan cuaca saat bepergian. Pengetahuan dan informasi tentang cuaca sangat penting bagi mereka yang berpergian, terutama bagi pengguna kendaraan tak berpelindung (seperti sepeda, sepeda motor, dan kendaraan berjalan kaki). Seperti yang diungkapkan oleh Susilo dkk., Informasi yang diperoleh pengemudi akan menentukan keputusan perjalanan. (2009). Hasil penelitiannya



menunjukkan



bahwa



perjalanan



masyarakat



Bandung



sangat



dipengaruhi oleh cuaca, terutama hujan. Kondisi cuaca seperti curah hujan, perbedaan suhu, dan perbedaan kecepatan angin akan mengubah layanan jaringan transportasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Khattak dan De Palma (1997). Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Hranac et al. (2006) menunjukkan bahwa curah hujan secara signifikan akan mengubah arus kendaraan di jaringan jalan raya. Dalam studi lain, Saneinejad et al. (2012) menunjukkan bahwa indikator cuaca lainnya (seperti suhu) akan mempengaruhi perjalanan masyarakat dengan menggunakan semua moda transportasi tanpa kecuali. 3.2 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Hewan Sekarang, kecepatan cuaca dan perubahan iklim melebihi semua perubahan alam selama 1.000 tahun terakhir. Perdebatan tentang perubahan iklim kini telah mengambil langkah maju, dan sebagian besar ilmuwan menerima pandangan ini, bahwa emisi gas rumah kaca menyebabkan perubahan iklim mempengaruhi semua aspek kehidupan. Salah satu aspek penting kehidupan yang terancam oleh perubahan iklim adalah keanekaragaman hayati (biodiversitas) dan ekosistem, khususnya hewan. Keanekaragaman hayati sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim. Perubahan



iklim secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perubahan perilaku hewan dan ekosistem. Adapun dampak langsung perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati diantaranya : a) Rentang spesies Perubahan iklim akan mempengaruhi suhu dan curah hujan. Hal ini membuat spesies tertentu tidak dapat beradaptasi, terutama yang memiliki toleransi rendah terhadap fluktuasi suhu. b) Perubahan fenologi Perubahan iklim akan menyebabkan perubahan siklus reproduksi dan pertumbuhan jenis organisme, seperti burung yang bermigrasi awal, dan rusaknya proses reproduksi karena ketidakmampuan untuk membuahi telur. c) Perubahan interaksi antar spesies Efek perubahan iklim akan menyebabkan interaksi yang semakin kompleks antar spesies (predasi, persaingan, penyerbukan, dan penyakit). Hal ini mencegah ekosistem melakukan fungsi terbaiknya. d) Laju kepunahan Kepunahan adalah proses alami yang terjadi secara alami. Sejak awal kehidupan, spesies telah berevolusi dan punah. Kita dapat memahami ini melalui rekaman fosil. Namun, karena ulah manusia, tingkat kepunahan spesies lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu perubahan iklim yang signifikan akan membuat hewan sulit beradaptasi, tidak dapat bertahan hidup bahkan punah. 3.3 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Tumbuhan Tumbuhan sebagai organisme membutuhkan panas khusus dan konservasi air. Oleh karena itu, tumbuhan bereaksi terhadap iklim mikro di sekitarnya. Namun, seiring pertumbuhan tanaman, bentuk dan ukurannya akan berubah, yang memengaruhi panas dan kelembapan tanah tempat tanaman berada, dan memengaruhi udara tempat tanaman berada dan udara tempat tanaman tumbuh. Tentunya ada interaksi antara tumbuhan dan iklim. Seiring pertumbuhan tanaman dan jumlah rumpun yang meningkat, dampak tanaman terhadap lingkungan dan iklim menjadi lebih penting. Pada awalnya tanaman hanya dipengaruhi oleh iklim mikro, kemudian secara bertahap dipengaruhi oleh iklim meso dan iklim makro. Di bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan, pemeliharaan tanaman baru pertama kali sangat penting



karena tanaman muda masih lunak dan peka terhadap kondisi iklim. Oleh karena itu, sebelum memperhatikan tanaman muda perlu memahami iklim setempat agar mendapat efek yang maksimal. Ada hubungan erat antara pola iklim dan sebaran tumbuhan, sehingga beberapa klasifikasi iklim didasarkan pada dunia tumbuhan. Tanaman dianggap kompleks dan sensitif terhadap pengaruh iklim, seperti pemanasan, kelembapan, sinar matahari, dll. Tanpa faktor iklim ini, beberapa tumbuhan dapat beradaptasi dengan kelangsungan hidup jangka panjang meskipun salah satunya tidak mencukupi, tetapi mereka biasanya bertahan. Iklim tidak hanya mempengaruhi tumbuhan, tetapi juga tumbuhan.



3.4 Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Lingkungan a. Dampak terhadap ekosistem hutan. Ekosistem hutan menghadapi ancaman kebakaran hutan akibat kemarau panjang. Jika kebakaran hutan terus terjadi, maka akan mengancam spesies tumbuhan dan satwa serta merugikan mata pencaharian masyarakat. Indonesia memiliki lahan basah terluas di Asia (termasuk hutan rawa gambut), namun akibat perubahan fungsi rawa dan bakau, luas lahan basah tersebut menyusut hingga 37,2%. b. Dampaknya di wilayah kutub. Akibat kenaikan suhu rata-rata bumi sebesar 10 ° C, banyak keanekaragaman hayati terancam punah. Setiap orang harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, dan habitatnya akan rusak. Spesies yang tidak bisa beradaptasi akan punah. Karena mencairnya beberapa lapisan es kutub, spesies yang hidup di daerah kutub, seperti penguin, anjing laut, dan beruang kutub, juga akan punah. c. Dampaknya pada daerah gurun. Dengan adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim maka luas gurun semakin meningkat (desertifikasi).



d. Dampaknya terhadap ekosistem pertanian. Perubahan iklim akan menyebabkan perubahan cuaca, sehingga musim tanam akan berubah. Hal ini menyebabkan beberapa spesies harus beradaptasi dengan perubahan metode penanaman. e. Dampak ekologis terhadap kawasan pesisir (mangrove) Dalam ringkasan teknisnya tahun ini, Intergovernmental Panel on Climate Change, panel ahli perubahan iklim menyebutkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kerentanan kawasan, yaitu pemanasan global diyakini dapat meningkatkan frekuensi badai di wilayah pesisir, dan pemanasan global diperkirakan akan meningkatkan suhu air laut sebesar 1-3% ° C dari sumber hayati dari sudut pandang peningkatan suhu laut menyebabkan peningkatan kemungkinan pemutihan dan kematian terumbu karang di perairan tropis.



BAB IV PENUTUP 4.1



Kesimpulan 1. Cuaca adalah keadaan atmosfir pada waktu tertentu, dan keadaan ini dapat berubah dari waktu ke waktu atau dari waktu ke waktu. Iklim mengacu pada kondisi cuaca rata-rata yang cukup lama setidaknya selama 30 tahun dan konstan. 2. Pengaruh cuaca dan iklim terhadap manusia adalah dampak terhadap kesehatan manusia, seperti adanya penyakit malaria dan penyakit lainnya.Dampak pada kegiatan pertanian menyebabkan penurunan output petani, dan berdampak pada masyarakat pesisir dengan meningkatnya permukaan laut menyebabkan masalah, seperti kerusakan pantai dan mundurnya pantai Gans. 3. Pengaruh cuaca dan iklim terhadap hewan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perubahan perilaku hewan dan ekosistem, seperti jangkauan spesies, perubahan fenologis, perubahan interaksi antar spesies, dan tingkat kepunahan. 4. Pengaruh cuaca dan iklim terhadap tanaman yaitu adanya keterkaitan yang erat antara pola iklim dan sebaran tanaman, oleh karena itu jika kita memahami iklim dan cuaca di suatu daerah sebelum penanaman maka tumbuhan bisa tumbuh dengan baik. 5. Pengaruh cuaca dan iklim terhadap lingkungan yang berdampak pada ekosistem hutan, seperti ancaman kebakaran hutan akibat musim kemarau, punahnya kawasan Kutub Utara akibat kenaikan suhu bumi, dan gurun pasir daerah yang menyebabkan perubahan iklim. Dampak dari gurun pasir yang luas telah menyebabkan gurun semakin luas, dan dampaknya pada ekosistem pertanian telah menyebabkan perubahan dalam periode pertumbuhan. Serta dampak ekologis terhadap wilayah pesisir (mangrove)



4.2 Saran Sebagai penulis, saya menyadari bahwa karya ilmiah ini memiliki banyak kesalahan



dan



jauh



dari



kata



sempurna.



Tentunya



penulis



akan



terus



menyempurnakan tulisan ini dengan mengutip informasi yang dapat dipercaya dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis sangat berharap kritik dan saran untuk pembahasan karya tulis ilmiah tersebut di atas.



DAFTAR PUSTAKA Harmoni, Ati. "Dampak Sosial Ekonomi Perubahan Iklim" Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005. Universitas Gunadarma, 2005. Hidayati, Ida Nurul, dan Suryanto Suryanto. "Pengaruh perubahan iklim terhadap produksi pertanian dan strategi adaptasi pada lahan rawan kekeringan." Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan 16.1 (2015) : 42-52 Ismaili, Abul Fida. "Pengaruh Cuaca Terhadap Perilaku Pengendara Sepeda Motor di Daerah Istimewa Yogyakarta." Semesta Teknika 20.2 (2017) : 132-138. Julismin, J. “Dampak dan Perubahan Iklim di Indonesia” Jurnal Geografi. 5.1 (2013) : 39-46 Kaho, Norman PLB Riwu. Panduan Interpretasi dan Respon Informasi Iklim dan Cuaca untuk Petani dan Nelayan. Kupang (2014) Lubis, Darwin Parlaungan. “Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Keanekaragaman Hayati di Indonesia” Jurnal Geografi. 3.2 (2011) : 107-117 Miftahuddn. “Analisis Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim Melalui Uji Mann-Kendall Multivariat” Jurnal Matematika, Statistika & Komputasi. 13.1 (2016) : 26-38 Pustaka, Tim Redaksi Tira. "Cuaca dan Iklim" (2002) Soedjajadi Keman. “Perubahan Iklim Global, Kesehatan Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan” Jurnal Kesehatan Lingkungan. 3.2 (2007) : 195-204