Pengenalan Alat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B V.



PEMBAHASAN Praktikum kimia analitik kali ini merupakan tahap awal, yaitu tahap



pengenalan alat –alat yang digunakan saat praktikum. Praktikum kimia analitik selalu menggunakan alat-alat yang terdapat di laboratorium untuk melakukan kerja. Pengenalan alat dan bahan praktikum ini merupakan tahap yang penting karena berkaitan dengan keselamatan kerja saat melakukan penelitian selain itu juga bertujuan untuk mengenalkan cara penggunaan alat-alat tersebut dengan baik dan benar sehingga dapat meminimalisir kesalahan prosedur pemakaian yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keakuratan data dari hasil penelitian. Berikut hasil pengamatan alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia analitik dapat dilihat pada tabel 1.



Tabel 1. Hasil Pengamatan Alat-alat Laboratorium yang digunakan pada Praktikum Kimia Analitik No



Nama Alat



1



Labu Erlenmeyer



Ketelitian -



Fungsi 



Gambar



Untuk menampung larutan,



bahan,



dan cairan. 



Untuk menghomogenk an larutan.







Untuk melakukan titrasi menggunakan buret.



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B 2



Stand Buret (Statif)



-



Sebagai



penyangga



buret.



3



Buret



0,2 ml



Untuk



melakukan



titrasi.



4



 



Labu Ukur



0,15ml



Labu Ukur



volume 



kuantitatif.



Labu Ukur



Labu Ukur







Gelas Ukur



 



Gelas Ukur



an larutan. 



0,025ml







2,5ml











Gelas Ukur







larutan



1,0ml



secara



kuantitatif. 



0,5ml







Untuk



100ml



mengukur



Gelas Ukur



larutan



50ml 



Untuk mengukur



250ml 



Untuk menghomogenk



0,04ml



500 ml 



cairan



secara



0,10ml



10ml



5



Untuk mengukur



25ml 







250ml



100ml 











0,5ml



rinci.



Gelas Ukur 10ml



ketelitian







0,1ml



dengan yang



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B 6



Beaker Glass



50ml



Untuk menimbang sample.



7



Batang Pengaduk



-







Untuk mengaduk larutan







Untuk mengalirkan larutan.



8



Corong



-







Untuk mengalirkan larutan



ke



tempat



yang



berleher sempit. 



Untuk melakukan filtrasi



dengan



kertas saring. 9



Pipet Ukur



0,1ml



Untuk memindahkan larutan. Skala



ukuran



pada



pipet ukur lebih rinci. 10



Pipet Tetes



-



Untuk memindahkan larutan kualitatif.



secara



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B 11



Volume Pipet



-



Untuk memindahkan cairan dengan volume yang sudah di ketahui.



12



Bulb Pipet



-



Untuk



membantu



dalam



menggunakan



pipet.



13



Penjepit Kayu



-



Untuk



membantu



mengambil



tabung



reaksi ketika panas. 14



Penjepit Krus



-



Untuk



mengambil



cawan yang ada di dalam



oven



atau



desikator. 15



Spatula



-



Untuk memindahkan bahan berupa padatan.



16



Tabung Reaksi



-







Untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah



yang



sedikit. 



Untuk



melakukan



reaksi kimia dalam skala kecil.



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B 17



Erlenmeyer Asah



-



Wadah



untuk



melakukan



titrasi



larutan



yang



mudah menguap.



18



Cawan Porselen



-



Wadah



untuk



menentukan kadar abu.



19



Cawan Aluminium



-



Wadah



untuk



menimbang sampel. 20



Neraca Analitik



0,0001 g



Menimbang sampel.



21



Klem Statif



-



Untuk



menjepit



buret.



22



Desikator



-



Alat untuk proses pengeringan.



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B 



Erlenmeyer Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil



dengan skala sepanjang dindingnya. Mulut erlenmeyer yang berukuran kecil ini memiliki fungsi yaitu untuk mengurangi penguapan dan memperkecil masuknya udara. Ukurannya mulai dari 10 ml sampai 2 L (Basset, 1994). Erlenmeyer merupakan alat gelas yang terdapat di laboratorium memiliki fungsi untuk menampung larutan, untuk menghomogenkan larutan, dan untuk menampung titran yang disimpan dibawah buret. Volume cairan yang dapat ditampung lebu Erlenmeyer yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Labu erlenmeyer yang sudah digunakan harus dibersihkan dengan sabun dan dikeringkan. selain itu terdapat juga labu Erlenmeyer asah. Alat ini hampir sama dengan labu Erlenmeyer biasa tetapi terdapat perbedaan pada leher alat ini yaitu adanya asahan. Fungsi alat ini yaitu untuk refruks.(Harmita, 2006). Fungsi erlenmeyer: a.



Untuk menyimpan dan memanaskan larutan



b.



Menampung filtrat hasil penyaringan



c.



Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi







Tabung Reaksi Tabung reaksi merupakan alat gelas yang terbuat dari gelas tahan panas. Alat



ini fungsi utamanya dalam praktikum kimia analitik adalah untuk mereaksikan satu zat dengan zat lainnya. Pembersihan alat ini harus menggunakan sabun dan dikeringkan menggunakan oven karena alat ini tidak memiliki garis ukur. (Riandi, 2008) 



Pipet Volume Volume pipet merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume



yang diketahui secara pasti. Bentuk volum pipet ini silinder memanjang tetapi menggembung dibagian tengahnya. Pipet ini sering disebut pipet gondok dan hanya memiliki satu garis ukur di bagian tengah bagian yang menggembung. Cara penggunaanya yaitu cairan disedot oleh volum pipet dengan bantuan bulb sampai garis ukur. Volume yang dikeluarkan dengan cara menyamakan tekanan bulb dengan udara sekitar. (Waluyo, 2008)



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B Pipet ini hanya memmiliki satu skala volume dan digunakan untuk memindahkan larutan sebanyak volume tersebut. Ukuran-ukuran yang biasa digunakan adalah 10, 20, dan 50 ml. Sebagian besar pipet volume dikalibrasi untuk membiarkan sedikit larutan tetap tinggal pada ujung pipet, begitu pipet dikeringkan, dan larutan tersebut sebaiknya tidak ditiup keluar dari ujung pipet (Basset, 1994). 



Pipet Ukur Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang



diketahui. Kapasitas pipet ukur bermacam-macam. Cara penggunaanya yaitu cairan disedot oleh pipet ukur dengan bantuan bulb sampai dengan volume yang diinginkan. Volume yang dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia dengan cara menyamakan tekanan bulb dengan udara sekitar. (Waluyo, 2008) Pipet ukur dikalibrasi untuk memungkinkan sebuah alat gelas memindahkan satu interval volume, dan ukurannya yang umum adalah 1 ml dan 10 ml. pipet ini kurang akurat bila dibandingkan dengan pipet volume. (Basset, 1994). 



Bulb Pipet Bulb adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal



pipet ukur atau volum pipet. Karet sebagai bahan bulb merupakan karet yang resisten terhadap bahan kimia. Bulb memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur. (Riandi, 2008) Bulb pipet ini biasa dipasang pada pipet ukur dan sewaktu akan dipasang, bulb pipet ini harus dalam keadaan tidak ada udara di dalamnya yaitu dengan menekan katup A (aspirate) (Basset, 1994). 



Pipet Tetes Pipet tetes mempunyai fungsi yang sama dengan pipet ukur tetapi pada pipet



tetes ini digunakan untuk mengambil reagen dengan jumlah volume yang tidak



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B diperhatikan. Biasanya pipet tetes digunakan saat larutan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Volume dari pipet tetes tidak pasti tapi diperkirakan bahwa 1 ml = 20 tetes (Basset, 1994). Pipet tetes dipasangi sejenis karet pada pangkalnya yang berfungsi untuk menyedot cairan. (Riandi, 2008) 



Labu ukur Labu ukur adalah alat untuk menghomogenisasikan cairan dan membuat



larutan standar dengan volume tertentu. Labu ukur digunakan untuk menyiapakan volume larutan yang akurat. Labu ini berbentuk seperti buah pear, dengan leher kurus yang panjang, sehingga dapat memudahkan laboran dalam melakukan pengenceran secara akuratdengan pelarut sampai tanda batas. Labu ukur memiliki ukuran mulai dari 1 ml hingga 10 liter. Pemilihan labu ukur harus sesuai dengan volume larutan yang akan kita buat. Jika kita akan membuat 10 ml larutan, maka labu ukur yang digunakan adalah labu ukur 10 ml (Basset, 1994). Labu ukur merupakan alat yang memiliki kapasitas antara 5 ml sampai 5 L yang berfungsi untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Zat yang tidak berwarna diencerkan dengan menambahkan aquades sampai garis meniskus berada di leher labu. Zat yang berwarna diencerkan dengan menambahkan aquades sampai garis meniscus berada diatas garis leher labu. Zat yang telah diencerkan atau dihomogenkan harus dikocok agar merata dan tidak mengendap di satu sisi. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur volume zat atau larutan secara kuantitatif. Pembacaan garis meniscus larutan, apabila bentuk meniscusnya cekung maka bagian bawahnya yang dibaca dan apabila bentuk meniscusnya cembung maka bagian atasnya yang dibaca. (Harmita, 2006) 



Gelas Ukur Gelas yang terbuat dari kaca berbentuk tabung dengan penyangga yang



melebar di bagian bawah. Gelas ukur ini digunakan untuk mengukur volume pereaksi. Pembacaan skala volume cairan atau larutan pada gelas ukur harus dilakukan dengan posisi mata kita sejajar dengan gelas ukur. Selain itu harus diperhatikan pembacaan meniskus pada larutan tersebut. Jika larutan tersebut bening maka pembacaan yang kita gunakan adalah pembacaan meniskus cekung



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B tetapi jika larutan tersebut berwarna atau pekat maka digunakan pembacaan meniskus cembung. Pada saat membaca volume pada gelas ukur, mata harus sejajar dengan skala (Basset, 1994). Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume bahan kimia yang akan digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam-macam yaitu 10 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, dan 500 ml. Jenis gelas ukur ini yaitu gelas tahan panas (pyrex) dan gelas biasa. Gelas ukur yang sudah digunakan harus dibersihkan dengan sabun dan dikeringkan menggunakan blower tetapi tidak boleh dikeringkan dengan oven karena panas dari oven dapat memuaikan garis ukur gelas ukur. (Harmita, 2006) 



Spatula Spatula adalah alat untuk mengambil obyek biasanya berbentuk padatan atau



serbuk. Spatula yang sering digunakan di laboratorium berbentuk sendok kecil, pipih, bertangkai dan terbuat dari aluminium. Alat ini digunakan untuk mengambil zat yang akan ditimbang. (Waluyo, 2008). Spatula berbentuk seperti sendok yang terbuat dari stainless steel. Spatula digunakan untuk mengambil zatzat kimia dan membantu dalam penimbangan. Ada 2 macam spatula. Spatula plastik untuk mengambil zat kristal. Spatula logam untuk mengambil zat-zat yang tidak bereaksi dengan logam. 



Batang Pengaduk Batang pengaduk merupakan alat gelas yang berbentuk silinder tipis yang



panjang dan dibuat dari gelas tahan panas. Alat ini memiliki fungsi untuk mengalirkan larutan yang ke alat lain yang memiliki leher kecil dan untuk mengaduk larutan agar homogen. (Riandi, 2011). Batang pengaduk terbuat dari kaca. Batang pengaduk digunakan untuk menghomogenkan larutan atau suspensi, biasanya dalam beaker glass. Selain itu, batang pengaduk juga digunakan dalam memindahkan larutan dari bejana yang satu ke bejana yang lain. Bila larutan air dituang dari bibir suatu bejana seperti beaker glass, ada kecenderungan sejumlah cairan akan mengalir di sepanjang dinding luar kaca itu.



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B 



Penjepit kayu Penjepit kayu digunakan untuk menjepit tabung yang akan digunakan saat



pembakaran. Prinsip kerjanya yaitu memegang lengan tabung reaksi kemudian memasukkan tabung reaksi ke mulut penjepit tabung (Riandi, 2008). Penjepit kayu terbuat dari kayu. Dibagian lehernya terdapat kawat dan terdapat lubang di bagian tengah kepala penjepit. Penjepit kayu ini bersifat tidak dapat menghantarkan panas. Penjepit kayu ini biasa digunakan untuk menjepit tabung reaksi, beaker glass, ataupun erlenmeyer yang panas. 



Corong Corong adalah alat gelas yang berbentuk kerucut dan dibawahnya terdapat



pipa kecil untuk mengalirkan larutan. Alat ini berfungsi untuk mengalirkan larutan dan untuk filtrasi suatu zat dengan menggunakan kertas saring yang dibentuk seperti corong pula. (Riandi, 2011). Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Corong biasanya berfungsi untuk menyaring larutan dan untuk memindahkan larutan dari alat yang bermulut besar ke alat yang bermulut kecil. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut (Astor, 2011). 



Beaker glass Beaker glass adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk



mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan. Beaker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran beaker glass atau biasa disebut gelas kimia, dalam laboratorium dapat digunakan sebagai wadah untuk memanaskan bahan terutama larutan, menimbang zat dan dapat juga digunakan untuk wadah untuk membuat larutan. Beaker glass tersedia dalam berbagai ukuran, yaitu ukuran 25 mL, 50 mL, 100 mL, 150 mL, 250 mL, 500 mL, 1 L, 2 L dan sebagainya. Fungsi beaker glass dalam kimia analitik yaitu untuk menimbang sampel, evaporasi suatu larutan, dll. Beaker glass yang sudah digunakan



harus



dibersihkan



dan



dikeringkan.



Pengeringannya



dapat



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B menggunakan oven karena presisi garis ukur beaker glass tidak terlalu teliti. (Harmita, 2006) 



Statif Statif adalah alat yang terbuat dari besi. Alat ini berfungsi sebagai tempang



berdirinya buret saat melakukan titrasi. Klem biasa dipasangkan pada statif untuk menjepit buret. Alat ini harus diletakan pada tempat yang lurus dan tidak melebihi tinggi badan, agar pembacaan garis ukur buret tepat. (Riandi, 2008) 



Klem Klem terbuat dari logam yang terdiri dari 2 bagian. Bagian yang pertama



sebagai tempat melekatnya klem dengan buret dan bagaian yang kedua sebagai tempat melekatnya klem dengan statif. Ada 2 macam klem yaitu klem buret fisher dan klem tiga jari. Klem buret fisher digunakan untuk memegang buret dan klem tiga jari digunakan untuk memegang benda pada statif. 



Buret Buret terbuat dari gelas. Gelas buret ada yang berwarna bening dan berwarna



coklat. Buret berwarna bening digunakan untuk zat atau larutan yang tidak mudah terpencar oleh sinar. Sedangkan buret berwarna coklat digunakan untuk zat atau larutan yang mudah terpencar oleh sinar. Buret merupakan alat gelas laboratorium yang berbentuk silinder memanjang dan memiliki garis ukur dengan ketelitian yang cukup tinggi. Sumbat keran biasa dipasang dibawah buret untuk mengalirkan cairan didalamnya. Buret ini dipasang pada statif yang dijepit oleh klem agar buret berdiri tegak. Alat ini berfungsi untuk melakukan titrasi. Pada saat membaca volume cairan pada buret, mata harus sejajar dengan garis ukur buret. Buret yang sudah digunakan harus dibersihkan dengan sabun dan dikeringkan menggunakan blower dan tidak boleh dikeringkan dengan oven karena panas dari oven dapat memuaikan garis ukur buret. (Riandi, 2006)



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B 



Cawan Alumunium Cawan aluminium adalah alat yang berbentuk mangkuk kecil dan terbuat dari



aluminium. Alat ini berfungsi untuk mengukur kadar air atau untuk memanaskan suatu zat pada suhu diatas 100oC. (Harmita, 2006) 



Cawan Porselen Cawan porselen adalah alat yang berbentuk mangkuk kecil dan terbuat dari



keramik berwarna putih. Alat ini berfungsi untuk mengukur kadar abu atau untuk memanaskan suatu zat pada suhu diatas 600oC. (Harmita, 2006) 



Krustang (Penjepit Besi) Krustang merupakan alat yang terbuat dari besi. Alat ini berbentuk seperti



gunting dan memiliki pemanjangan batang pada ujungnya. Alat ini digunakan untuk mengambil cawan dari oven atau desikator. Penyimpanan alat ini harus tepat yaitu bagian pemanjangan batang harus meghadap keatas agar tidak ada kotoran yang menempel dan tidak masuk ke cawan. (Harmita, 2006) 



Desikator Desikator adalah alat berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi



bahan pengering dan bagian penutup. Desikator harus dalam keadaan vakum sehingga bagian penutupnya dilapisi vaseline. Fungsi desikator yaitu untuk menyimpan sampel yang harus bebas air dan untuk mengeringkan padatan. Bagian dasar desikator disimpan silika gel untuk menyerap air dari udara yang masuk kedalam desikator. (Riandi, 2008)



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B VI. KESIMPULAN



Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktium pengenalan alat laboratorium adalah: 



Pengenalan alat laboratorium harus dimengerti oleh mahasiswa karena pada praktikum selanjutnya mahasiswa akan bekerja menggunakan alatalat tersebut







Alat-alat laboratorium yang biasa digunakan dalam praktikum kimia analitik yaitu buret, labu erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, beaker glass, batang pengaduk, cuvet, corong, spatula, pipet ukur, volum pipet, pipet tetes, cawan aluminium, cawan porselen, bulb, penjepit kayu, krustang, tabung reaksi, statif, dan desikator







Alat yang digunakan untuk mengukur volume suatu zat secara kuantitatif yaitu buret, labu erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, pipet ukur, dan volum pipet







Alat-alat tersebut harus digunakan secara hati-hati dan sesuai dengan fungsinya







Pembersihan alat yang memiliki presisi ketelitian yang tinggi tidak boleh menggunakan panas karena dapat memuaikan garis ukurnya



Ghina Khoerunisa 240210120091 Kelompok 4B DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2013. Alat Praktikum Analisis Kimia. Available online at www.chem-istry.org/alat-praktikum-analisis-kimia (Diakses tanggal 9 September 2013) Basset, J. dkk. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganis. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Harmita. 2006. Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sediaan Farmasi. Cipta Kreasi Pratama: Jakarta Riandi. 2008. Teknik Laboratorium. UPI-Press: Bandung Waluyo, Lud. 2008. Teknik Metode Dasar dalam Mikrobiologi. UMM Press: Malang