16 0 442 KB
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
DISUSUN OLEH :
NAMA
:
Viona Maiseto
NIM
:
031500455
PROGRAM STUDI
:
Teknofisika Nuklir
PRODI
:
Elektromekanik 2015
ACARA
:
Praktikum Pengereman Motor AC
SEMESTER
:
Lima
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA 2017
I. TUJUAN 1. Mengatur dan melaksanakan pengereman motor 3 fasa dengan cara Regeneratif. 2. Mengatur dan melaksanakan pengereman motor 3 fasa dengan cara Pluging. 3. Mengatur dan melaksanakan pengereman motor 3 fasa dengan cara Dinamik.
II. DASAR TEORI Pengereman motor induksi pada dasarnya adalah sama dengan pengereman motor DC yaitu dengan cara : Regeneratif, Pluging, dan Dinamik.
1. Pengereman secara Regeneratif. Kita ketahui bahwa motor induksi akan mempunyai perbedaan kecepatan antara putaran rotor dengan putaran medan statornya (sinkron), yang tentunya putaran medan stator akan lebih cepat dibandingkan putaran rotornya. Perbedaan putaran tersebut kita kenal dengan nama slip (S). dimana S = n2/n1 x 100%, n2 adalah putaran rotor dan n1 adalah putaran medan statornya. Suatu motor dapat dikatakan telah mengalami pengereman regeneratif apabila kecepatan motor (rotor) lebih besar dari kecepatan sinkronnya. Dengan arah putaran yang sama antara putaran medan stator dan rotor, hal ini dapat terjadi pada - Motor yang dipakai untuk transport saat jalan turun. - Motor pesawat angkat saat menurunkan beban. Kondisi ini dapat kita simulasikan pada dua buah motor yang dipasang dalam satu kopel, dimana motor yang mula-mula berputar lambat kemudian motor lain yang memiliki kecepatan lebih tinggi kita hidupkan. Sehingga motor mula yang memiliki putaran lebih lambat akan mengalami pengereman secara regeneratif atau biasa disebut pengereman mesin.
2. Pengereman secara Plugging. Motor yang sedang berputar kemudian kita putuskan hubungan listriknya, motor tersebut tidak akan langsung berhenti berputar. Hal ini dikarenakan masih terdapat gaya sentrifugal yang tertinggal pada rotornya. Untuk mengurangi atau menghilangkan gaya tersebut dengan cepat, kita dapat melaksanakan pengereman secara Plugging. Pengereman ini dilakukan dengan cara merubah secara paksa putaran motor kearah sebaliknya dengan mengubah fase medan statornya, kemudian setelah motor berhenti, baru kita putuskan hubungan listriknya. Motor tersebut akan berhenti dengan cepat, namun kelemahannya selain arus yang terjadi terlalu besar yang dapat merusak motor, juga apabila tidak kita rem secara tepat motor akan terlanjur berputar pada arah yang berlawanan yang mungkin tidak kita kehendaki.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat menggunakan tahanan yang dipasang seri dengan stator saat pengereman. Dan agar motor setelah berhenti dengan tepat tanpa terlanjur berputar berlawanan, kita gunakan timer pada saat pengereman.
3. Pengereman secara Dinamik. Pengereman ini dilakukan dengan cara melepas stator dari sumber, kemudian dihubungkan dengan sumber DC. Sehingga motor mengalami pengereman yang diakibatkan oleh interaksi antara medan magnet stasioner pada stator karena sumber DC yang diberikan terhadap arus induksi yang tertinggal pada rotor.
III. METODE A. Alat dan bahan
Motor induksi 3 fasa 2700 rpm. Motor induksi 3 fase 1500 rpm atau motor induksi rotor lilit 1500 rpm. Panel percobaan LAK. Ampere meter. Timer. Stopwatch.
B. Langkah kerja A. Pengereman Regeneratif. 1. Buatlah rangkaian pengereman berikut:
R S T
R S T
A K1
K2
M1 3 Fasa
Motor yang di
kopel
M2 3 Fasa
Motor 2700 rpm
rem 1500 rpm Gambar 4.1 Diagram utama pengereman Regeneratif.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Hidupkan motor 1 dengan kontaktor K1, catat arus, rpm dan arah putarannya. Matikan motor 1. Hidupkan motor 2 dengan K2. Atur putaran motor 2 searah dengan motor 1, catat arus dan rpm nya. Matikan motor 2. Hidupkan motor 1, setelah beberapa saat kemudian hidupkan motor 2. Amati dan catat arus dan rpm nya. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
B. Pengereman Plugging. 1. Buatlah rangkaian pengereman berikut:
R S T
Fasa
fuse Over load 95
K1
K2
Stop On
A M 3 Fasa
Motor yang di rem 2700 rpm
Tahanan seri 750 – 1500 ohm
98
96
Breake K1
Breake NC
NO T
K1
K2 T K2
N
Gambar 4.2 Diagram utama dan diagram pengendali pengereman plugging. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Cobalah dahulu pengendali sebelum dirangkai dengan motor. Hidupkan motor dengan menekan tombol On, catat arusnya. Matikan motor dengan menggunakan tombol Stop. Catat waktu motor berhenti tanpa rem. Aturlah tahanan seri pada 750 ohm. Atur pula timer kurang lebih 6 detik. By pass terlebih dahulu ampere meter. Hidupkan motor, kemudian hentikan motor dengan tombol breake. Amati apa yang terjadi, apabila pengaturan timer terlalu cepat atau terlalu lambat, atur sedikit-demi sedikit sehingga motor benar-benar berhenti. Pasang kembali ampere meter. Lakukan percobaan sekali lagi, dan catat arus dan waktu berhenti saat di rem. Lakukan percobaan seperti diatas dengan mengganti tahanan pada 1500 ohm. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan ini.
C. Pengereman Dinamik. 1. Buatlah gambar rangkaian sebagai berikut:
DC 40V
R S T
+ K1
K2
-
K2
K2 w
v
u
x
y
z
A u
v
w
x
y
z
Motor yang di rem 2700 rpm
u
u
x z
x
V DC
y
w
z
v
V DC
y
w
v
(a)
(b)
Gambar 4.3 Rangkaian utama pengereman dinamik. Gambar (a) dan (b) merupakan gambar hubungan medan stator saat dilakukan pengereman dengan menggunakan arus DC. Gambar (c) merupakan diagram pengendali dari rangkaian pengereman Dinamik. Fasa
fuse
Over load 95 Stop On
98
96
Breake K1
NO
Breake NC
T K1
K2
K3 T K3
K4 N
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Cobalah dahulu pengendali sebelum dirangkai dengan motor. Hidupkan motor dengan menekan tombol On, catat arusnya. Matikan motor dengan menggunakan tombol Stop. Catat waktu motor berhenti tanpa rem. Aturlah rangkaian medan stator untuk pengereman seperti gambar 4.3 (a). Atur pula timer kurang lebih 6 detik. By pass terlebih dahulu ampere meter. Hidupkan motor, kemudian hentikan motor dengan tombol breake. Amati apa yang terjadi, apabila pengaturan timer terlalu cepat atau terlalu lambat, atur sedikit-demi sedikit sehingga motor benar-benar berhenti. Pasang kembali ampere meter. Lakukan percobaan sekali lagi, dan catat arus dan waktu berhenti saat di rem. Lakukan percobaan seperti diatas dengan mengganti rangkaian medan stator seperti gambar 4.3 (b). Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan ini.
IV. HASIL PENGAMATAN LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
PENGEREMAN MOTOR AC
Judul Percobaan: Hari / tanggal:
Nama Praktikan
NIM
Tanda Tangan
Rabu, 11 Okt 2017
1. Viona Maiseto
031500038
Kelompok :
2. Wisnu Adhy T
031500039
3. Yan Adams B I
031500040
H1
4. Yusril Anwar
031500041
dan
5. Usmanto S
131700001
H2
6. M. Yudha Prawira
131700002
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. Pengereman Regeneratif. Motor tanpa pengereman No.
Motor dengan pengereman
Rpm1
I1
Rpm2
I2
Rpmrem
I1’
I2’
1.
436
0.22
2953
0.03
1005
0.24
0.32
2.
1498
0.21
2962
0.03
1512
0.21
0.31
3.
2. Pengereman Plugging. a. R seri = 750 ohm Motor tanpa No.
1. 2.
Motor dengan pengereman
pengereman
Rpm1
I1
t1
R seri
I1’
t2’
2988
0
4.8
750
0.16
0.4
3.
b. R seri = 1500 ohm Motor tanpa No.
1.
Motor dengan pengereman
pengereman
Rpm1
I1
t1
R seri
I1’
t2’
2991
0
5.1
1500
0.09
1.2
2. 3.
3. Pengereman Dinamik. a. Hubungan medan (a) Motor tanpa No.
1.
Motor dengan pengereman
pengereman
Rpm1
I1
t1
Hub medan
I1’
t2’
2986
0
4.5
A
0
1.8
2. 3.
b. Hubungan medan (b) Motor tanpa No.
1. 2. 3.
Motor dengan pengereman
pengereman
Rpm1
I1
t1
Hub medan
I1’
t2’
2991
0
4.6
B
0
0.95