9 0 1 MB
PENGOLAHAN MAGNETIK 1. Buka Oasis Montaj --> create new project 2. Buat database, bisa open database (membuka data yang telah dibuat sebelumnya pada excel/notepad) atau new database (lihat poin 3). 3. Database --> new database --> new data base name “database” -->OK
4. Setelah muncul worksheet untuk input data klik kanan pada judul kolom --> new -->buat kolom koordinat, elevasi, nilai anomali magnetik, dll.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
5. Grid and image --> gridding --> direct gridding --> input chanel yang akan digrid “AMT” --> calculate grid cells --> ingat angkanya “15” --> cancel saja. (menentukan besar grid cell)
6. Grid and image --> gridding --> kriging --> channel to grid masukkan data AMT, output grid tulis nama file AMT_krigging, grid cell size masukkan 15 (yang diingat tadi) --> OK
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Sehingga muncul peta anomali magnetik total seperti ini :
7. Panggil menu magmap untuk melakukan filtering, GX-->load menu--> cari magmap.omn-->open. 8. Untuk filter reduce to pole (RTP), klik MAGMAP-->step-By-step filtering-->prepare grid--> input seperti gambar dibawah, lalu start :
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
9. Sehingga muncul peta preprocessing seperti ini :
10. Kemudian
klik
MAGMAP-->step-By-step
filtering
-->
forward
FFT-->input preprocessing.GRD-->OK saja.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
11. Selanjutnya klik MAGMAP-->step-By-step filtering -->define filters. Pilih filter reduce to magnetic pole, masukkan waktu pengukuran dan calculate sehingga muncul inclination dan declination. Inputkan amplitude corection 20 (utara hemisphere) atau -20 (selatan hemishphere), kemudian OK.
12. Lanjut, MAGMAP-->step-By-step filtering -->Apply filter--> name output RTP
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Kemudian OK, maka akan muncul peta yang sudah dilakukan RTP
13. Untuk menghias peta, Klik map tools-->base map-->draw base map.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Kemudian muncul window seperti dibawah :
Atur map scale sesuai kebutuan atau biarkan secara otomatis, kemudian Next. Muncul lagi window seperti dibawah :
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Next saja, apabila tidak ada parameter yang ingin diubah/ditambahkan. Kemudian akan muncul window seperti di bawah, maka isi parameter sesuai dengan peta yang dibuat.
Kemudian klik Finish, dan muncul peta seperti ini :
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Posisi kompas, skala, dan judul peta masih acak, untuk memindahkan objek gunakan menu
Map group mode. Atur peta sedemikian rupa.
14. Untuk menampilkan skala warna, klik map tools-->symbol--> colour legend bar.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Kemudian klik locate--> klik posisi yang diinginkan pada lembar kerja-->OK. 15. Untuk menampilkan titik lokasi pengukuran, klik map tools-->location plot-->OK 16. Tampilan peta RTP menjadi lebih menarik.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Note : -
Dalam langkah-langkah ini data magnetik sudah terkoreksi diurnal dan
IGRF -
Ada bebrapa filter yang digunakan untuk memisahkan anomali regional
dan residual seperti analiticc signal, upward continuation, batherward filter, dll. Filter tersebut dapat dilakukan melalui menu MAGMAP.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Lanjut langkah-langkah inversi 3D : 1. Langkah pertama yaitu melakukan grid channel elevasi, Grid and image --> gridding --> kriging --> channel to grid masukkan data elevasi--> OK
Sehingga muncul peta topografi seperti gambar di bawah :
2. Tampilkan menu VOXI, GX-->load menu--> cari voxi.omn-->open
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
3. Kemudian mulai membuat model 3D, Klik menu VOXI-->new VOXI from polygon
Akan muncul window seperti gambar dibawah, input nama file, definisikan koordinat sistem, dan masukkan elevasi yang sudah di grid sebelumnya pada DEM grid.
Selanjutnya, akan membuat polygon file. Pastikan peta RTP dalam keadaan maximize. Klik create polygon --> kemudian buat poligon sesuai dengan peta RTP-nya (dalam tutorial ini dibuat persegi panjang). kemudian save file dengan format .ply dan masukkan kedalam polygon file.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Kemudian Klik OK.
4. Selanjutnya muncul window seperti dibawahdan klik Yes
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
5. Kemudian muncul window, pilih grid, pada sensor grid masukkan RTP.grd. Pilih elevation grid dan masukkan file elevasi.grd, NEXT
6. Pada window sialog selanjutnya, inputkan tipe data dan waktu pengukuran. Klik NEXT lalu FINISH.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Sehingga terlihat model 3D seperti gambar dibawah (sebelum inversi)
7. Selanjutnya lakukan proses inversi, pastikan PC anda tersambung dengan internet. Kemudian klik run inversion.
8. Apabila anda belum sign in dalam aplikasi, maka silahkan masuk melalui akun geosoft yang anda miliki atau lewat akun google anda terlebih dahulu. 9. Jika sudah berhasil sign in, klik run inversion ulang--> maka proses inversi akan berjalan. 10. Setelah proses selesai akan muncul model 3D seperti di bawah :
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
11. Model 3D inversi sudah jadi, anda dapat meng-export hasil inversi dlm bentuk voxel atau file lainnya. 12. Cukup sekian. Note : langkah-langkah di atas dibuat secara singkat dengan tujuan agar mudah dipahami.
Wahyu Eko Junian INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA