Penjelasan Tentang Sifat Fisik Kimia Sulfit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penjelasan tentang sifat fisik kimia sulfit Sulfit adalah oksi-anion sulfur lainnya. Rumus empiris ion ini adalah SO32-. Ini juga mengandung dua muatan negatif yang mirip dengan ion sulfat. Oleh karena itu, perbedaan antara sulfat dan sulfit terletak pada jumlah atom yang ada dalam ion. Di sini, ion ini memiliki tiga atom oksigen yang berikatan ganda dengan atom sulfur pusat. Ketika ion H + hadir, sulfit menjadi asam belerang. Selanjutnya, geometri anion ini adalah piramidal trigonal. Dengan demikian, atom-atom Oksigen berada di tiga sisi, dan pasangan elektron bebas berada di atas. Melihat sifat-sifatnya, asam belerang relatif lebih lemah dari asam Sulfat. Zat pengawet anorganik yang masih sering dipakai adalah sulfit, hydrogen peroksida, nitrat dan nitrit. Sulfit digunakan dalam dalam bentuk gas SO2, garam Na atau K sulfit, bisulfit, dan metabisulfit. Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama bentuk pH dibawah 3. Selain sebagai pengawet, sulfit dapat berinteraksi dengan gugus karbonil. Hasil reaksi itu akan mengikat melanoidin sehingga mencegah timbulnya warna cokelat. Sulfur dioksida juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan daya kembang terigu. Penggunaan bahan ini menjadi semakin luas karena manfaat nitrit dalam pengolahan daging. Selain sebagai pembentuk warna dan bahan pengawet, anti mikroba, juga berfungsi sebagai pembentuk factor sensori lain, yaitu aroma dan cita rasa. Penggunaan Na-Nitrit sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging atau ikan ternyata menimbulkan efek yang membahayakan. Nitrit dapat berkaitan dengan amino atau amida dalam membentuk turunan nitrosamine yang bersifat toksik. Tujuan Pemberian Zat Sulfit Hampir semua pangan olahan, seperti minuman ringan, fruit bar, acar yang dikalengkan, sayuran kering, kentang beku, seafood dalam kaleng, biskuit, dan roti menggunakan bahan tambahan pangan untuk memodifikasi karakteristik pangan olahan tersebut. Salah satu bahan tambahan pangan yang populer adalah sulfit. Sulfit atau sulfiting agent yang dimaksud disini adalah komponen atau grup komponen yang mengandung sulfur dan dapat menghasilkan sulfur dioksida (SO2), suatu komponen aktif



yang dapat membantu mengawetkan pangan. Sebagai bahan tambahan pangan (BTP), sulfit memiliki banyak sekali manfaat antara lain: agen bleaching, antimikroba, dan penyerap oksigen. Penelitian oleh Garcia-Fuentes et al.(2015) menyebutkan bahwa fungsi primer dari sulfit tersebut adalah sebagai pengawet atau antioksidan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan dan pencoklatan selama persiapan, penyimpanan, dan distribusi sebagian besar produk pangan. Komponen aktif yang berperan menjadi pengawet pangan adalah SO2 atau sulfiting agent. Tujuan Pemberian Zat Sulfit : 1. Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan 2. Memperpanjang umur simpan pangan 3. Tidak menurunkan kualitas gizi, warna, cita rasa, dan bau bahan pangan yang diawetkan 4. Tidak untuk menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah 5. Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah 6. Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan.



https://www.kompasiana.com/vjy/5a49c423ab12ae67c55cefd2/sulfit-sebagai-bahan-tambahanpangan-dan-alergen?page=all https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/alergi-autoimun/alergi/gejala-alergi-pengawet-sulfit/#gref https://id.mort-sure.com/blog/difference-between-sulfur-sulfate-and-sulfite/