Peranan Kelompok Dalam Pengambilan Keputusan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN “PERANAN KELOMPOK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN”



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 1. 2. 3. 4. 5.



GLORYA G.MAMAHIT ALTRIS TEGEL YEMIMA RAJAGUKGUK KORNELES RAHAYAAN RIVAIVEL SAISAB



17302204 17302172 17302081 17302194 17302244



UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS EKONOMI JURUSAN/PRODI MANAJEMEN 2019



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena bimbingan dan penyertaan-Nya, sehingga kami dapat membuat makalah ini guna memenuhi tugas kelompok yang diberikan Dosen pengajar pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Makalah ini masih belum sempurna disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan baik teori maupun praktek. Dengan demikian kelompok kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan panulisan makalah ini. Olek karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharakan kelompok kami guna tercapainya sebuah makalah yang baik. Kiranya yang Maha Kuasa tetap menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah BAB II .PEMBAHASAN A. Pentingnya Keterlibatan Kelompok B. Perlu Tidaknya Melibatkan Kelompok C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Kelompok D. Teknik-teknik Peningkatan Efektivitas Kelompok E. Pedoman Keperilakuan F. Kelemahan Penggunaan Kelompok BAB III PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Seperti telah dimaklumi, pengambilan keputusan dapat berlangsung pada



tingkat individual, pada tingkat kelompok, dan pada tingkat organisasi. Pada tingkat individual, kemampuan seseorang pengambil keputusan sangat tergantung pada kemahirannya menggabungkan pendekatan ilmiah dengan daya pikir yang kreatif, yang intuitif, dan bahkan juga yang emosional. Dengan demikian diharapkan keputusan yang diambilnya akan rasional sekaligus pragmatis. Dalam kenyataan kehidupan manajerial menunjukkan bahwa dalam organisasi moderen, tertama yang besar dan kompleks, pengambilan keputusan tidak mungkin lagi dipikul hanya oleh seseorang, betapapun tingginya tingkat kemampuan dan kemahiran orang yang bersangkutan. Artinya kemampuan seorang manajer akan tergantung pula pada tingkat keterampilannya melibatkan berbagai kelompok dalam organisasi. B. Rumusan Masalah 1. Pentingnya Keterlibatan Kelompok 2. Perlu Tidaknya Melibatkan Kelompok 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Kelompok 4. Teknik-teknik Peningkatan Efektivitas Kelompok 5. Pedoman Keperilakuan 6. Kelemahan Penggunaan Kelompok



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pentingnya Keterlibatan Kelompok Tanpa mengurangi pentingnya peranan seseorang untuk secara individual mengambil keputusan, pengalaman dan penelitian telah membuktikan, bahwa peranan kelompok dalam identifikasi hakikat masalah, yang secara kreatif mencari dan menentukan berbagai alternative serta memilih salah satu di antara alternatif serta memilih salah satu di antara alternative yang tersedia itu, biasanya akan berlangsung dengan lebih efektif apabila orang-orang yang berkepentingan dalam terpecahkannya masalah yang dihadapi dilibatkan secara langsung. Kebenaaran pendapat ini bertitiktolak dari sifat hakiki manusia, yaitu bahwa manusia merupakan mahkluk sosial di samping sebagai individu yang mempunyai jati diri yang sifatnya unik. Gejalah yang menunjukkan bahwa manusia merupakan insan sosial bukanlah hal yang baru. Dilingkungan masyarakat yang disebut primitive sekalipun naluri untuk hidup berkelompok telah timbul. Pada zaman moderen ini, hidup berkelompok bukan lagi hanya bersifat naluriah, akan tetapi sudah berubah menjadi suatu keharusan karena manusia moderen ini sudah memiliki berbagai jenis keharusan yang ingin di capai. Tapi tidak mungkin lagi dengan usaha sendiri melainkan sudah harus melalui jalur organisasional. B. Perlu Tidaknya Melibatkan Kelompok Dalam organisasi mau tidak mau harus melibatkan kelompok tertentu dalam proses pengambilan keputusan. Artinya keputusan yang diambil organisasi selalu bersifat objektif.Manfaat yang diperoleh dengan melibatkan kelompok-kelompok tertentu dalam proses pengambilan keputusan terdapat tujuh manfaat: 1. Hasil kerja kelompok lebih besar: Pada umumnya semakin besar jumlah dan jenis pendekatan yang ditemukan dalam usaha penanggulangan suatu situasi problematic tertentu dibandingkan dengan hasil yang mungkin dicapai oleh orang-orang yang terlibat yang bekerja sendiri-sendiri. 2. Masukan yang beraneka ragam : Keterlibatan banyak orang, biasanya berbagai sumber daya yang dimanfaatkan, mis: dalam bentuk waktu, tenaga, pikiran,



2



dsbnya, akan lebih besar dibandingkan dengan masukan yang mampu diberikan oleh hanya seseorang. 3. Pemanfaatan berbagai pengetahuan : Dengan keadaan semakin banyak tenagatenaga spesialis dan professional yang aneka ragam pengetahuannya tidak mungkin dimiliki seseorang berapapun tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tersebut. Artinya gabungan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman orang-orang yang terlibat pasti lebih besar dari orang per orang. 4. Pengurangan pandangan yang subjektif : Pemecahan masalah yang mungkin sulit dilakukan karena para anggota kelompok dipengaruhi oleh berbagai prasangka yang ditimbulkan oleh berbagai faktor seperti latar belakang social, latar belakang pendidikan dan pengalaman, menjadi lebih mudah dicapai oleh satu kelompok karena sebagai kelompok, mereka dapat merangkul berbagai pandangan. 5. Keterikatan pada keputusan yang diambil : Salah satu kunci keberhasilan dalam pelaksanaan suatu keputusan terletak pada keterikatan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan itu untuk melaksanakannya sebaik-baiknya. Melibatkan berbagai kelompok dalam proses pengambilan keputusan, pada umumnya memang berhasil untuk mengatasi penolakan pihak-pihak tertentu terhadap gagasan baru yang tumbuh dan ingin diwujudkan. 6. Pentingnya komunikasi dalam pemanfaatan kelompok : Sekelompok orang yang berusaha mencapai suatu kesepakatan tentang keputusan yang akan diambil biasanya saling mempengaruhi, baik dalam cara berpikir maupun dalam cara bertindak. Artinya, merupakan hal yang biasa bahwa masingmasing anggota kelompok menyampaikan preferensinya kepada orang lain yang dipengaruhi oleh paling sedikit empat faktor, yaitu persepsi orang yang bersangkutan tentang situasi problematic yang dihadapi, informasi yang dimilikinya, latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Meningkatnya mutu keputusan yang diambil : Kelompok-kelompok yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan biasanya harus mencapai kesepakatan tentang keputusan yang akan diambil. Artinya, pada akhirnya keputusan tersebut harus merupakan keputusan kelompok. Mungkin saja pada berbagai tahap diskusi terdapat berbagai jenis perbedaan, seperti perbedaan persepsi dan interpretasi.



3



C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Kelompok Telah terlihat bahwa pengambilan keputusan yang efektif tidak semata-mata dikaitkan dengan pendekatan yang rasional dan bersifat ilmiah, tetapi juga dengan faktor-faktor seperti : 1.



Kreativitas



2.



Inovasi



3.



Intuisi



4.



Pengalaman



5.



Keterkaitan secara emosional



D. Teknik-teknik peningkatan Efektivitas kelompok 1. Menentukan jumlah anggota kelompok 2. Penugasan yang jelas 3. Pentingnya komunikasi 4. Penyediaan sumber daya dan dana yang memadai 5. Kejelasan sasaran yang ingin dicapai 6. Pentingnya suasana persahabatan 7. Metode kerja yang tepat 8. Pemanfaatan waktu 9. Peranan pimpinan kelompok selaku katalisator 10. Dokumentasi yang akurat 11. Tata tertib diskusi 12. Pengelolaan agenda pertemuan 13. Pengaturan tempat duduk E. Pedoman Keperilakuan Pedoman keperilakuan yang berlaku bagi diri pimpinan kelompok mencakup halhal: 1. Pimpinan harus bersikap adil dan tidak memihak. 2. Tidak memaksakan pendapat / gagasan sendiri 3. Menghindari penilaian tentang gagasan dan pendapat orang lain, sebaliknya harus mampu menyimpulkan secara sistematis.



4



4. Menyatakan pendapat tentang cara yang akan ditempuh dalam menyelenggarakan pertemuan. Pedoman keperilakuan untuk dipatuhi oleh para anggota kelompok antara lain: 1. Pemberian perhatian 2. Kesiapan menanyakan hal-hal yang relevan 3. Kesediaan memberikan informasi kepada orang lain yang memerlukannya. 4. Kerelaan memberikan pujian kepada rekan yang memberikan pendapat, gagasan, dan saran yang berharga. 5. Penumbuhan rasa empati 6. Dorongan bagi para anggota organisasi untuk memusatkanperhatian pada diskusi yang sedang berjalan. 7. Dorongan untuk para anggota untuk tidak membawa pembicaraan keluar jalur yang telah disepakati. 8. Kesimpulan hasil-hasil pembicaraan. 9. Pemeliharaan keseimbangan pertisipasi para peserta. 10. Pemberian penjelasan mengenai adanya kesenjangan antara ucapan dan tindakan seseorang. 11. Penjelasan tentang peranan pimpinan kelompok sebagai penengah, apabila ada pertentangan atau ketidaksesuaian pendapat antara para anggota kelompok. F. Kelemahan Penggunan Kelompok Beberapa faktor yang perlu diperhatikan karena merupakan kelemahan dalam pemanfaatan kelompok untuk mengambil keputusan : 1. Pengaruh nilai-nilai sosial Nilai-nilai organisasional selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat luas. Nilai-nilai itu berpengaruh pada persepsi seseorang, yang pada gilirannya akan mengejawantah dalam gayanya sewaktu mengambil keputusan. Jika nilai-nilai sosial dibiarkan mempengaruhi cara berpikir dan cara bertindak sehingga menimbulkan pengaruh negatif, akan berakibat pada tumbuhnya konformitas yang berlebihan. Dalam hal ini



5



demikian para anggota kelompok dapat menunjukkan sikap diam, sikap acuh tak acuh, atau bahkan sikap takut. 2. Pertimbangan status Pertimabngan berdasarkan yang didasarkan berdasarkan status para anggota kelompok, dapat berakibat pada efektifnya fungsi kelompok sebagai penganmbilan keputusan. 3. Kesepakatan yang terlalu cepat tercapai Cara berpikir dan bertindak demikian dengan sendirinya menutup pintu bagi ide baru, analisis baru , dan informasi baru yang sesungguhnya dapat melahirkan alternativef baru yang lebih baik, dalam arti kemungkinan akan mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi organisasi dibandingkan dengan alternative terpilih. 4. Pengaruh dominan orang kuat dalam kelompok Kehadirannya dalam kelompok dapat menjadi dinamisator dalam pengambilan keputusan yang efektif. Akan terjadi ialah orang kuat tersebut memaksakan gagasan, pendapat dan keinginannya dalam cara kelompok menunaikan tugasnya sehingga keputusan yang diambil bukan merupakan keputusan terbaik Karen tidak didasarkan pada hasil pengkajian kelompok sebagai keseluruhan. 5. Kekurangmampuan berkonsentrasi Menurut teori, kesediaan para anggota kelompok untuk menyediakan waktunya guna menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepada kelompok yang bersangkutan, mengakibatkan lebih banyak waktu yang tersedia bagi kelompok tersebut untuk menyelesaikan tugas secara efektif. 6. Kurangnya kesempatan mengemukakan gagasan, pendapat dan pengetahuan Kurangnya waktu, akan mengakibatkan pengkajian yang dilakukan tidak selalu mendalam, dan kesempatan menyampaikan berbagai informasi yang dimiliki oleh



6



para anggota kelompok , pada gilirannya akan mengurangi kesempatan untuk membahas semua alternative yang mungkin ditempuh. 7. Pemilihan anggota yang tidak tepat 1. Adanya tekanan dari kalangan tertentu 2. Ketidakjelasan kerangka acuan tugas kelompok 3. Ketidakjelasan kriteria keberhasilan penyelesaian tugas. 4. Ketidakjelasan kriteria keanggotaan. 8. Kepercayaan yang berlebihan pada kelompok ahli Bahayanya terletak pada kecenderungan para ahli dengan tingkat spesialisasi yang tinggi itu untuk berpikir hanya dalam batas-batas spesialisasinya, dan kurang memperhatikan keterkaitan satu bidang permasalahan dengan bidang-bidang lainnya. 9. Kepemimpinan yang tidak efektif Kelompok sering tidak berfungsi secara efektif dalam pengambilan keputusan. Karena rendahnya mutu kepemimpinan orang yang terpilih atau ditugaskan memimpin kelompok tersebut. Dengan kepemimpinan yang lemah, hasil yang akan dicapai tidak akan merupakan yang terbaik betapa pun tingginya kemampuan dan dedikasi para anggota kelompok yang bersangkutan.



7



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan pengambilan keputusan dapat berlangsung pada tingkat individual, pada tingkat kelompok, dan pada tingkat organisasi. Pada tingkat individual, kemampuan seseorang pengambil keputusan sangat tergantung pada kemahirannya menggabungkan pendekatan ilmiah dengan daya pikir yang kreatif, yang intuitif, dan bahkan juga yang emosional. Dengan demikian diharapkan keputusan yang diambilnya akan rasional sekaligus pragmatis. Peran kelompok dalam pengambilan keputusan 1) Pentingnya Keterlibatan Kelompok 2) Perlu Tidaknya Melibatkan Kelompok 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Kelompok 4) Teknik-teknik Peningkatan Efektivitas Kelompok 5) Pedoman Keperilakuan 6) Kelemahan Penggunaan Kelompok



8



DAFTAR PUSTAKA



Prof. Dr. S. P. Siagian, MPA/ Teori Pengambilan Keputusan / Jakarta : Haji Masagung 1990



9