Perang Melawan Hegemoni Dan Keserakahan Kongsi Dagang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANG MELAWAN HEGEMONI DAN KESERAKAHAN KONGSI DAGANG



Disusun oleh :



1. Amelia Sueb 2. Elis Safitri 3. Kalonika Farisa 4. Mahdya Shafa Suwito 5. Zinovsqi Rachmadhani Jaya Syachputri



Kelas Mapel



: :



XI IPS 3 Sejarah Indonesia



SMA NEGERI 1 SETU TAHUN AJARAN 2019/2020 Perumahan Graha Mustika Media,Jl. Pala Raya, Lubang Buaya, Kec. Setu, Bekasi, Jawa Barat 17320



PENGESAHAN MAKALAH 1. Judul Makalah : Perang Melawan Hegemoni Dan Keserakhan Komgsi Dagang 2. Ketua Pembuat Makalah a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. Alamat Email



: Amelia Sueb : Perempuan : [email protected]



3. Anggota Kelompok Makalah : 5 orang 4. Guru Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP



: Drs. Pirdaus. M.Mpd :196308162007011104



Bekasi, 29 Juli 2019



Menyetujui, Ketua Makalah



Sekretaris



(...............................)



(...............................) Guru Pembimbing



(......................................)



MOTTO DAN PERSEMBAHAN



Motto:  Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan  Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh  Jangan tunda sampai besok apa yang bisa kau kerjakan hari ini



Persembahan: Dengan rasa syukur dan terima kasih kami persembahkan makalah ini kepada : 1. Guru mata pelajaran sejarah yang telah memberikan tugas dan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. 2. Anggota kelompok yaitu, Amelia Sueb, Elis Safitri, Kalonika Farisa, Mahdya Shafa Suwito dan Zinovsqi Rachmadhani Jaya Syachputri yang telah bekerja sama dalam membuat makalah ini. 3. Kepada semua yang telah membantu dan memberi dorongan sehingga makalah ini bisa dengan tepat waktu.



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya kami mencoba berusaha menyusun Makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran sejarah yang merupakan judul dari makalah kami , yaitu perang melawan hegemoni dan keserakahan kongsi dagang disamping itu, kami berharap bahwa makalah sejarah ini dapat menjadikan bekal pengetahuan untuk melangkah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas.oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan khusunya dai guru mata pelajaran sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya untuk kesempurnaan makalah. Akhir kata, kami ucapan terimakasih.



Bekasi, 29 juli 2019



Penulis



DAFTAR ISI



Halaman pengesahan....................................................................................i Motto dan persembahan..............................................................................ii Kata pengantar............................................................................................iii Daftar isi.......................................................................................................iv Bab 1 pendahuluan 1.1 Latar belakang.................................................................................1 1.2 Pengangkatan masalah....................................................................2 1.3 pembatasan masalah........................................................................2 1.4 Rumusan masalah...........................................................................2 Bab 2 pembahasan 2.1 Aceh versus Portugis dan VOC…………………………………. 2.2 Maluku Angkat Senjata ………………………………………… 2.3 Sultan agung versus J.P. Coen………………………………….. 2.4 Perlawanan Banten……………………………………………… 2.5 Perlawanan Gowa……………………………………………….. 2.6 Rakyat Riau Angkat Senjata……………………………………. 2.7 Orang-orang Cina Berontak…………………………………….. 2.8 Perjalanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said………………. Bab 3 penutup 3.1 Kesimpulan……………………………………………………… 3.2 Kritik dan Saran…………………………………………………



BAB I



PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang



Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang terjadi karena untuk memperebutkan kekuasaan. Malaka merupakan daerah perdagangan dunia sehingga dapat menarik bangsa asing untuk memperebutkan wilayah Malaka salah satunya Portugis, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis dan pada akhirnya VOC berhasil menyingkirkan Portugis dari Malaka. Portugis masuk ke kepulauan Maluku dan memusatkan aktivitasnya di Ternate dan terjadi persaingan antara Portugis dan Spanyol karena kapal kapal Portugis menembaki jung- jung dari Belanda yang akan membeli cengkeh di Tidore. Pada Sultan Agung vs J. Ceon terjadi karena Sultan Agung ingin mempersatukan seluruh tanah Jawa, dan mengusir kekuasaan asing dari bumi Nusantara. Tetapi tindakan VOC yang terus memaksakan kehendak untuk melakukan monopoli perdagangan membuat para pedagang Pribumi mengalami kemunduran. Oleh karena itu, Sultan Agung merencanakan serangan ke Batavia. Pada perlawanan Banten terjadi persaingan antara Banten dan Batavia memperebutkan posisi sebagai Bandar Perdagangan Internasional. Oleh karena itu, rakyat Banten sering melakukan serangan-serangan terhadap VOC. Pada uraian di atas menunjukkan salah satu perlawanan terhadap kezaliman dan dominasi asing yang menjajah bumi Nusantara ini. Kekuatan penjajahan itu telah merendahkan martabat bangsa dan membuat penderitaan rakyat, sehingga perlawanan itu terjadi di berbagai daerah.



1.2



Pengangkatan Masalah



a. b. c. d. e. f. g.



Yang terjadi pada perang Aceh versus Portugis dan VOC Langkah-langkah Aceh dalam menghalau tentara Portugis Yang pada Maluku angkat senjata Yang terjadi dengan adanya Pernjanjian Saragosa Perjuangan Sultan Agung pada perlawanan Sultan Agung versus J.Ceon Alasan mengapa Sultan Agung merencanakan serangan ke Batavia Yang terjadi pada perlawanan Banten



1.3



Pembatasan Masalah Berikut ini yang merupakan aspek-aspek yang menjadi fokus makalah ini, yaitu: a. Aceh Versus Portugis dan VOC b. Maluku Angkat Senjata c. Sultan Agung Versus J.P.Coen d. Perlawanan Banten e. Perlawanan Gowa f. Rakyat Riau Angkat Senjata g. Orang-orang Cina Berontak h. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said



1.4



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam masalah ini adalah berikut: a. Mengetahui apa yang terjadi pada perang Aceh versus Portugis dan Voc. b. Mengetahui langkah-langkah Aceh dalam menghalau tentara Portugis. c. Mengetahui apa yang terjadi pada Maluku angkat senjata. d. Mengetahui apa yang terjadi dengan adanya Perjanjian Saragosa. e. Mengetahui perjuangan Sultan Agung pada perlawanan Sultan Agung versus J. Ceon. f. Mengetahui alasan mengapa Sultan Agung merencanakan serangan ke Batavia. g. Mengetahui apa yang terjadi pada perlawanan Banten



1.5



Tujuan Penulisan



Untuk mengetahui kejadian-kejadian apa saja yang terjadi pada saat Perang Aceh versus Portugis dan Voc, Maluku Angkat Senjata, Perlawanan Sultan Agung versus J. Ceon dan Perlawanan Banten.



BAB II



PEMBAHASAN PERANG MELAWAN HEGEMONI DAN KESERAKAHAN KONGSI DAGANG 1. Aceh Versus Portugis dan VOC Perlawanan pertama untuk melawan keserakahan kongsi dagang(abad ke-16 samapi abad ke-18) terjadi di daerah aceh dengan nama perlawanan Aceh Versus Portugis dan VOC yang terjadi pada tahun 1511-1641.Tokoh yang terkenal dalam pemberontakan ini adalah Sultan Iskandar Muda yang merupakan pemimpin Aceh,sedangkan dari pihak portugis dipimpin oleh Henrigues (1523) dan Sauza (1524) namun dibawah kepemimpinan mereka berdua potrugis dalam meluncurkan serang mengalami kegagalan. Permususahan antara Portugis dengan Aceh disebabkan oleh ketidak sukaan atau rasa iri terhadap Aceh yang berkembang pesat menjadi pusat perdagangan sehingga Portugis ingin menghancurkan Aceh dalam penghadapi serangan Portugis rakyat Aceh melakukan beberapa upaya perlawanan terhadap Potugis ,antara lain: 1) melengkapi kapal kapal dagang Aceh dengan persenjataan ,meriam dan prajurit. 2) mendatangkan bantuan persenjataan ,sejumlah tentara dan beberapa ahli dari Turki pada tahun 1567. 3) mendatangkan bantuan persenjataan dari kalikut Jepara. Portugis dan Aceh saling melancarkan serang ,dampak yang harus diterima dari serang tersebut antara lain hubungan Aceh dan Portugis semakin memburuk. Portugis tetap tidak bisa menguasai Aceh dan begitu juga Aceh tidak dapat mengusir Portugis dari Malaka. Potrugis dapat pergi dari Malaka karena VOC berhasil mengusirnya dari Malaka.



2. Maluku Angkat Senjata Perlawanan ini terjadi Maluku pada tahun 1529 , yang dikenal dengan tokoh tokohnya a. Sultan Khaerun b. Sultan Baabullah c. Pangeran Nuku Perang ini terjadi karena kapal kapal Portugs menembaki jung jung dari banda yang akan membeli cengkih ke Tidore . upaya yang dilakukan dalam perlawanan ini adalah Dibentuknya perjanjian damai yakni perjanjian saragosa pada tahun 1534, Mempersatukan rakyat Maluku termasuk Ternate dan Tidore untuk melancarkan perlawanan besar besaran terhadap Portugis, dampak yang di



sebabkan dalam perlawanan ini adalah Terbunuhnya Sultan Khaerun saat pelaksanaan perundingan dengan Portugis di benteng Sao Paolo dan di bentuknya kebijakan monopoli rempah rempah yang di sertai dengan pelayaran Hongi .



3. Sultan Agung Vs J.P Coen Perang ini tejadi pada tahun 1628 – 1629 di Batavia.Perang ini melibatkan banyak tokoh diantaranya adalah : 1) Sultan Agung 2) T.Baureksa 3) Kiai Dipati Mandurarejo 4) Dipati Ukur 5) T.Siranganu 6) Kiai Dipati juminah Perang ini disebabkan Sikap Sultan Agung yang sangat menentang keberadaan VOC di Jawa,serta tindakan VOC yang terus memaksakan kehendak untuk memonopoli perdagangan membuat para pedagang pribumi mengalami kemunduran. Upaya yang dilakukan dalam pertempuran ini adalah :  Pasukkan Mataram berusaha membangun pos pos pertahanan,Sultan Agung meningkatkan jumlah kapal dan senjata.  Perang ini memiliki dampak tersendiri diantaranya  Tumenggung Baureksa gugur,Pasukkan Mataram semakin lemah dan di tarik kembali ke Mataram,VOC semakin berambisi untuk terus memaksakan monopoli dan memperluas pengaruhnya disetiap daerah jajahannya.  Perang ini tidak meniggal kan bukti penuggalan apapun.



4. Perlawanan Banten Perlawana terhadap keserakahan kongsi dagang(abad ke-16 samapi abad ke18) juga terjadi di daerah Banten pada tahun (1619-1750) dengan nama pemberontakan perlawanan Banten. Tokoh yang terkenal dalam perlawanan Banten adalah Pangeran Surya yang bergelar Sultan Abu Al-fath Abulfatah atau lebih sering dikenal dengan nama Sultan Ageng Tritayasa. Pemberontakan Banten terhadap kongsi dagang disebabkan oleh persaingan antara Banten dengan Batavia memperebutkan posisi sebagai Bandar Perdagangan Internasional, upaya dalam perlawanan antara lain yang dilakukan oleh Sultan Ageng dalam memulihkan posisi Banten adalah melakukan kerja sama dengan Negara-Negara Asia. sedangkan dari VOC melakukan blockade terhadap kapalkapal untuk tidak meneruskan pelayaran ke Banten. rakyat Banten melakukan perusakan terhadap kebun milik VOC.untuk menghadapi serangan dari pasukan



Banten VOC membangun benteng Noordwijk sebagai benteng pertahanan. Dampak dari perlawan- perlawan tersebut adalah ditangkapnya Sultan Ageng pada tahun 1683 dan meninggal pada tahun 1692.



5. Perlawanan Gowa Perlawanan Gowa bertepatan di Makasar pada tahun 1616 yang dipimpin oleh Sultan Hassanudin.Terjadinya perlawanan Gowa adalah karena dengan melihat peran dan posisinya yang strategis. VOC berusaha keras untuk dapat mengendalikan gowa dan menguasai pelabuhan Sombu Opu serta menerapkan monopoli perdagangan. Kapten kapal VOC Enkhyuzen menculik beberapa bangsawan Gowa,dalam peristiwa itu jatuh beberapa korban,ini menambah kemarahan orang Makasar terhadap VOC Upaya perlawanan perlawanan gowa adalah VOC melakukan blokade terhadap pelabuhan Sombu Opu,tetapi gagal karena perahu-perahu Makasar yang berukuran kecil lebih lincah dan mudah bergerak diantara pulau-pulau yang ada. Dampak perlawanan perlawanan gowa adalah gowa harus menguasai hak monopoli VOC,semua orang barat kecuali Belanda harus meningalkan wilayah gowa,gowa harus membayar biaya perang. Sisa peninggalanya adalah benteng Rotherdam.



6. Rakyat Riau Angkat Senjata Ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan dan menguasai berbagai daerah di Nusantara Kerajaan- kerajaan kecil semakin terdesak oleh pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang-wenang dari VOC. Perlawanan di Riau adalah perlawanan yang di lancarkan oleh Kerajaan Siak Sri Indrapura. Raja Siak Sultan Abdul jalil Rahmat Syah memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. Dalam suasana konfrontasi dengan VOC itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat. Sebagai gantinya diangkatlah putranya yang bernama Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah (1746-1760). pada tahun 1751 berkobar perang melawan VOC. Dengan cara membuat benteng pertahanan di sepanjang jalur yang menghubungkan sungai Indragiri, Kampar sampai Pulau Guntung yang berada di muara Sungai Siak. Oleh karena itu segera dipersiapkan kekuatan yang lebih besar untuk menyerang VOC. Raja Indra dan panglima besar Tengku Muhammad Ali. Dalam serangan ini di perkuat dengan kapal perang “Harimau Buas” yang dilengkapi dengan lancang serta perlengkapan perang secukupnya. Dengan demikian pasukan Siak sulit menembus benteng pertahaanan itu. Namun banyak pula jatuh korban dari VOC, sehingga mendatangkan bantuan kekuatan termasuk juga orang-orang Cina. Pertemuran hampir berlangsung satu bulan. Melihat situasi yang demikian itu



kedua Panglima Perang Siak menyuruhkan pasukannya untuk mundur kembali ke Siak. Sultan Siak bersama para panglima dan penasihat mengatur siasat baru. Siasat perang ini tidak terlepas dari jasa Raja Indra Pahlawan. Oleh karena itu atas jasanya Raja Indra Pahlawan diangkat sebagai panglima besar kesultanan Siak dengan gelar : ”panglima perang Raja Indra pahlawan datuk lima puluh”



7. Orang-orang Cina Berontak Orang-orang Cina sudah mengadakan hubungan dagang ke Jawa dan jumlahnya pun semakin banyak. Pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam banyak pedagang Cina yang tinggal di daerah pesisir, bahkan tidak sedikit yang menikah dengan penduduk Jawa. Begitu juga pada masa pemerintahan VOC di Batavia, banyak orang Cina yang datang ke Jawa. VOC memang sengaja mendatangkan orang-orang Cina dari Tiongkok dalam rangka mendukung kemajuan perekonomian di Jawa. Orang-orang Cina yang datang ke Jawa tidak semua yang memiliki modal. Banyak di antara mereka termasuk golongan miskin. Mereka kemudian menjadi pengemis bahkan ada yang menjadi pencuri. Sudah barang tentu hal ini sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan Kota Batavia. Untuk membatasi kedatangan orang–orang Cina ke Batavia, VOC mengeluarkan ketentuan bahwa setiap orang Cina yang tinggal di Batavia harus memiliki surat izin bermukim yang disebut permissiebriefjes atau masyarakat sering menyebut dengan “surat pas”. Apabila tidak memiliki surat izin, maka akan ditangkap dan dibuang ke Sailon (Sri Langka) untuk dipekerjakan di kebun-kebun pala milik VOC atau akan dikembalikan ke Cina. Mereka diberi waktu 6 bulan untuk mendapatkan surat izin tersebut. Biaya untuk mendapatkan surat izin itu yang resmi dua ringgit (Rds.2,-) per orang. Tetapi dalam pelaksanaannya untuk mendapatkan surat izin terjadi penyelewengan dengan membayar lebih mahal, tidak hanya dua ringgit. Akibatnya banyak yang tidak mampu memiliki surat izin tersebut. VOC bertindak tegas, orang-orang Cina yang tidak memiliki surat izin bermukim ditangkapi. Tetapi mereka banyak yang dapat melarikan diri keluar kota. Mereka kemudian membentuk gerombolan yang mengacaukan keberadaan VOC di Batavia. Pada suatu ketika tahun 1740 terjadi kebakaran di Batavia. VOC menafsirkan peristiwa ini sebagai gerakan orang-orang Cina yang akan melakukan pemberontakan. Oleh karena itu, para serdadu VOC mulai beraksi dengan melakukan sweeping memasuki rumah-rumah orang Cina dan kemudian melakukan pembunuhan terhadap orang-orang Cina yang ditemukan di setiap rumah. Sementara yang berhasil meloloskan diri dan melakukan pemberontakan di berbagai daerah, misalnya di Jawa Tengah. Salah satu tokohnya yang terkenal adalah Oey Panko atau kemudian dikenal dengan sebutan Khe Panjang, kemudian



di Jawa menjadi Ki Sapanjang. Nama ini dikaitkan dengan perannya dalam memimpin perlawanan disepanjang pesisir Jawa. Perlawanan dan kekacauan yang dilakukan orang-orang Cina itu kemudian meluas di berbagai tempat terutama di daerah pesisir Jawa. Perlawanan orangorang Cina ini mendapat bantuan dan dukungan dari para Bupati di pesisir. Bahkan yang menarik atas desakan para Pangeran, Raja Pakubuwana II juga ikut mendukung pemberontakan orang-orang Cina tersebut. Pada tahun 1741 benteng VOC di Kartasura dapat diserang sehingga jatuh banyak korban. VOC segera meningkatkan kekuatan tentara maupun persenjataan sehingga pemberontakan orang-orang Cina satu demi satu dapat dipadamkan. Pada kondisi yang demikian ini Pakubuwana II mulai bimbang dan akhirnya melakukan perundingan damai dengan VOC. . 8. Perlawanan Pangeran Mangkubuwana dan Mas Said Perlawanan ini terjadi di Jawa yang berlangsung selama 20 tahun dengan tokoh-tokohnya yaitu Raden Mas Said , Pangeran Mangkubumi , Pakubuwana II . perang ini terjadi akibat Mas Said merasa sakit hati dengan sikap keluarga kepatihan atas hinaan dan celaan yang dilakukan terhadapnya . upaya Mas Said dalam perlawanan ini adalah Mas Said yang di ikuti oleh R. Sutawijaya Dan Suradiwangsa pergi keluar kota untuk menyusun kekuatan , kemudian Mas Said pergi menuju Nglaroh untuk memulai perlawanan dampak perlawanan yang di timbulkan adalah diadakannya sayembara oleh pakubuwana II sebagai raja Mataram karena ini merupakan ancaman yang serius baginya.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan 1. Perlawanan yang terjadi pada abad ke-16 di berbagai daerah ditujukan kepada Portugis, Spanyol dan Belanda. Kemudian perawanan rakyat pada abad ke 17 dan 18 umumnya ditujukan kepada dominasi kongsi dagang VOC (Belanda). 2. Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelakangi karena tidakan monopoli, keserkahan dan intervensi politik dengan devide et impera dari pemerintahan kongsi dagang itu. 3. Perlawanan rakyat Indonesia itu umumnya memang dapat dipatahkan oleh kekuatan musuh yang sering berlaku licik dan memiliki persenjataan yang lebih lengkap. 4. Akibat dominasi pemerintahan kongsi dagang dan kekalahan perlawanan rakyat berdampak sebagian besar Kepulauan Indonesia dikuasai kekuasaan asing terutama VOC. 5. Perilaku penjajahan itu tidak sesuai dengan fitrah dan hak asasi manusia maka harus dilawan 3.2 Kritik & Saran 3.2.1 Kritik Keirian yang dimiliki portugis atau bangsa belanda membuat portugis/ bangsa belanda mengeluarkan semua kekuatannya dan semua persenjataan untuk menyerang di berbagai daerah. walaupun semua kekuatan dan persenjataan yang dikeluarkan oleh portugis atau bangsa belanda sangatlah banyak dan kuat tetapi ujungnya juga gagal untuk menguasai malaka dan keungulan keungulan lainnya. 3.2.2 Saran Belanda yang membuat peperangan terjadi di beberapa daerah yang menyebabkan kematian sultan agung dan beberapa tokoh lainnya. Sebenernya perlawan perlawan tersebut tidak perlu terjadi, karena untuk memiliki kekuasaan yang lebih luas dangan cara peperangan itu sangat tidak baik apalagi ujung ujungnya terjadi kegagalan dan kematian. Agar tidak mengambil jalan peperangan untuk meningkatkan perekonomian kehidupan suatu Negara dengan mengelola



dengan baik wilayah sendiri. apabila belum cukup lakukanlah kerja sama dengan Negara- Negara lain untuk menambah perekonomian masyarakat dan jangan melakukan peperangan yang dapat menyebabkan kematian dan kerugian, ambilah jalan damai.



DAFTAR PUSAKA http://sule-epol.blogspot.com/2017/09/makalah-perang-melawan-keserakahan.html



http://bayukopok.blogspot.com/2017/11/contoh-makalah-sejarah-indonesia_18.html