Perbedaan Pemikiran Ekonomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Faizzatin Yusraning Wulandari



NIM



: 16540006



Kelas



: A



Mata Kuliah : Ekonomi Mikro



Perbedaan Pemikiran Ekonomi Adam Smith dan John M. Keynes A.



Adam Smith Adam Smith yang mempelopori teori ekonomi klasik (1732-1790), trcermin dakam bukunya



yang diterbitkan tahun 1776 dengan judul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation” (atau disingkat The Wealth of Nation) dianggap sebagai ibu dari kelahiran ilmu ekonomi. Prinsip utama dari pemikiran Adam Smith ini adalah kepentingan pribadi (self interest), yaitu merupakan kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan kekuatan untuk mengatur kesejahteraannya sendiri, juga semangat individualisme (laissez faire). Berdasarkan prinsip tersebut para penganut teori klasik percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau sistem dimana setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa saja, dan bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis. Dalam buku Wealth of Nations, Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis, yang berarti untuk memecahkan sebuah masalah ekonomi yang membutuhkan dasar dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan akan mencoba memahami sebuah gejala alam. Gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang dan angka penggangguran menunjukan adanya gangguan keseimbangan sistem ekonomi. Sehingga sebuah permasalahan ekonomi akan segera teratasi, jika ekonomi kembali kepada posisi yang seimbang. Kemudian, Adam Smith menyatakan bahwa seperti sebuah alam semesta yang berjalan secara teratur, begitupun juga sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment) melalui “tangan pengendali yang tidak kentara” atau “tangan gaib” (the invisible hand). Dalam bahasa yang sederhana tangan pengendali tersebut bisa disebut juga mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar adalah sebuah alat untuk alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.



Dengan tidak ikut campurnya pemerintah dalam perekonomian, dapat menjamin tercapainya: a.



Tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal (full employment level of activity).



b.



Alokasi sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun faktor-faktor produksi lainnya di dalam berbagai kegiatan ekonomi, dilakukan secara efisien. Jika pemerintah ikut campur, peranannya harus dibatasi seminimal mungkin, dikarenakan



yang dikerjakan oleh pemerintah, dapat pula dikerjakan oleh pihak swasta secara efisien. Pemerintah diharapkan hanya mengerjakan kegiatan yang betul-betul tidak dapat dilakukan oleh pihak swasta secara efisien, Seperti di bidang pertahanan, hukum, dan sebagainya. Esensi teori ekonomi klasik adalah bahwa : suatu perekonomian liberal (laissez faire) mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan (GDP = Gross Domestic Product) yang full employment secara otomatis.  Pasar Barang Menurut teori klasik (Adam Smith), pasar barang selalu menjadi pasar bersih (clearing market) atau pasar dengan kondisi keseimbangan. Jika pada suatu waktu terjadi kelebihan atau kekurangan produksi, maka mekanisme pasar akan secara otomatis mendorong kembali perekonomian pada kondisi dimana tingkat produksi total masyarakat (penawaran agregat) akan memenuhi permintaan total masyarakat secara tepat (full employment level of activity). Hal ini dilandasi dengan adanya kepercayaan di kalangan kaum klasik bahwa di dunia nyata ini: a) Berlaku hukum Say (Say’s Law) yang mengatakan bahwa “setiap barang yang diproduksikan selalu ada yang membutuhkannya” (supply creates its own demand), b) Harga dari semua jenis barang dan jasa adalah fleksibel, yaitu mudah berubah (naik atau turun), sesuai dengan daya tarik-menarik antara permintaan dan penawaran.  Pasar Tenaga Kerja Teori klasik menganggap bahwa di pasar tenaga kerja, sama halnya dengan pasar barang. Apabila upah tenaga kerja cukup fleksibel, maka permintaan tenaga kerja selalu seimbang dengan penawaran tenaga kerja. Dengan demikian, mereka yang menganggur adalah mereka yang tidak bersedia bekerja pada tingkat upah yang berlaku. Jadi mereka ini adalah penganggur yang sukarela.  Pasar Uang Ekonomi klasik (Adam Smith) memiliki teori permintaan uang yang cukup terkenal, yaitu teori kuantitas. Teori kuantitas mengatakan bahwa masyarakat memerlukan uang tunai untuk keperluan transaksi tukar menukar (jual-beli). Karena uang tidak bisa menghasilkan apa-apa kecuali hanya untuk mempermudah transaksi, maka uang yang diminta oleh masyarakat hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membiayai proses transaksi mereka.



Jadi, semakin banyak transaksi yang dilakukan oleh masyarakat, semakin banyak pula uang tunai yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut. B.



John M. Keynes Sebelum terjadinya penurunan ekonomi dunia pada tahun 1929-1933, yang dikenal sebagai



depresi besar (great depression), ilmu ekonomi tidak mengenal ekonomi mikro maupun makro. Mereka hanya fokus membahas ilmu ekonomi pada masa sebelum depresi besar, yaitu perilaku individu dalam rangka mencapai keseimbangan. John Maynard Keynes mempelopori teori ekonomi Keynesian (aliran pemikiran ekonomi Keynes). Pemikiran ekonomi Keynes muncul untuk mengatasi krisis yang melanda Eropa pada 1930-an pasca perang Dunia I yang mana pada saat itu teori klasik dan sudah tidak mampu lagi menjelaskan fenomena yang terjadi dan upaya untuk mengatasi krisis yang dihadapi. Di dalam bukunya



yang



berjudul



“The



General



Theory



of



Employment, Interest



and



Money”



direkomendasikan agar perekonomian tidak begitu saja diserahkan kepada mekanisme pasar, namun diperlukan peran pemerintah dalam sistem perekonomian, yang justru dalam teori klasik dan neoklasik peran pemerintah diharamkan. Inti dari pemikiran ekonomi Keynes adalah untuk mengatasi masalah krisis ekonomi, pemerintah harus melakukan lebih banyak campur tangan secara aktif dalam mengendalikan perekonomian nasional. Kegiatan produksi dan pemilikan faktor-faktor produksi masih dapat dipercayakan kepada pihak swasta, tetapi pemerintah wajib melakukan kebijakan-kebijakan untuk mempengaruhi perekonomian.  Pasar Tenaga Kerja Berbeda dengan teori klasik yang menganggap bahwa permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja selalu seimbang (equilibrium) karena harga fleksibel, maka menurut Keynes pasar tenaga kerja jauh dari seimbang, karena upah tidak pernah fleksibel, sehingga permintaan dan penawaran hampir tidak pernah seimbang alhasi pengangguran sering terjadi.  Pasar Barang Perbedaan pasar barang menurut Keynes dengan klasik terletak pada Hukum Say, bahwa permintaan sama dengan penawaran sehingga tidak akan terjadi kelebihan atau kekurangan permintan atau penawaran. Menurut Keynes,permintaan barang tidak selalu sama dengan penawaran karena tidak semua income dibelanjakan tetapi sebagian dari pendapatan tersebut akan disimpan dalam bentuk tabungan (saving). Tabungan tidak menambah permintaan efektif terhadap barang dan jasa kalau tidak segera diinvestasikan sehingga akan terjadi kelebihan stok barang atau kelebihan produksi barang (penawaran).



 Pasar Uang Keynes tidak setuju dengan pendapat Adam Smith, bahwa permintaan uang hanya ditentukan oleh kebutuhan transaksi, dimana transaksi ini dipengaruhi oleh volume barang, harga barang dan kecepatan perputaran uang. Menurut Keynesian permintaan uang ditentukan oleh tiga faktor yaitu: a) kebutuhan transaksi (transaction motive) b) kebutuhan untuk berjaga-jaga (precautionary motive),dan c) kebutuhan untuk berspekulasi (speculation motive) atau investasi. Untuk kebutuhan transaksi, sama dengan pendapat klasik. Dimana tergantung dengan volume barang, harga dan konstanta. Tetapi untuk dua faktor lagi Keynes berpendapat bahwa permintaan akan uang juga ditentukan oleh faktor berjaga-jaga dan spekulasi. Kebutuhan berjaga-jaga adalah suatu kebutuhan untuk mengahadapi situasi yang tidak normal atau darurat. Jumlah kebutuhan untuk jenis ini sama dengan kebutuhan transaksi, yakni tergantung dengan income. Bila dilihat secara prinsip, maka kebutuhan jenis ini juga hampir sama dengan kebutuhan transaksi. Faktor ketiga yang menentukan permintaaan uang adalah spekulasi. Kebutuhan spekulasi adalah kebutuhan untuk mencari keuntungan dari permainan resiko dan keberuntungan.



C.



Inti dari Perbedaan Pemikiran Ekonomi Adam Smith dan John M. Keynes  Teori Keynes ditujukan untuk semua tingkat employment, sedangkan teori klasik (Adam Smith) hanya berlaku dalam satu tingkat employment, yaitu full employment.  Teori klasik (Adam Smith) bersifat khusus dan keseimbangannya statis, sedangkan Keynes bersifat umum dan keseimbangannya berubah-ubah (shifting equilibrium)  Teori Keynes bertujuan untuk menjelaskan perubahan-perubahan out put dalam suatu sistem perekonomian dalan suatu keseluruhan.