Perkongruenan Linier [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERKONGRUENAN LINEAR Definisi 3.5 Pengkongruenan yang variabel berpangkat paling tinggi satu disebut pengkongruenan linear, dengan bentuk umum: ax ≡ b (mod m), dengan a ≡ 0 (mod m)



Contoh: 1.



3x ≡ 4 (mod 5) (perkongruenan linier) Ini sebuah pengkongruenan linear karena 3 ≡ 0 (mod 5) dan pangkat variabel tertinggi adalah satu.



2.



2x ≡ 4 (mod 7) (perkongruenan linier) Ini sebuah pengkongruenan linear karena 3 ≡ 0 (mod 5) dan pangkat variabel tertinggi adalah satu.



3.



x4 + 3x – 3 ≡ 0 (mod 31) (bukan perkongruenan linier) Ini bukan pengkongruenan linear karena pangkat variabel tertinggi lebih besar dari satu yaitu berpangkat empat.



4.



14x ≡ 1 (mod 7) (bukan perkongruenan linier) Ini bukan pengkongruenan linear karena 14 ≡ 0 (mod 7)



Definisi 3.6:



s disebut solusi dari perkongruenan linier ax ≡ b (mod m) jika s adalah residu terkecil modulo m yang memenuhi perkongruenan ax ≡ b (mod m). Contoh: Tentukan solusi dari 2x ≡ 4 (mod 7)



Jawab: Cara I: i. Untuk x = 0, maka 2x ≡ 4 (mod 7) 2 (0) ≡ 4 (mod 7) 0 ≡ 4 (mod 7) Karena 7 | 0 – 4, maka x = 0 bukan solusi. ii. Untuk x = 1, maka 2x ≡ 4 (mod 7) 2 (1) ≡ 4 (mod 7) 2 ≡ 4 (mod 7) Karena 7 | 2 – 4, maka x = 1 bukan solusi. iii. Untuk x = 2, maka 2x ≡ 4 (mod 7) 2 (2) ≡ 4 (mod 7) 4 ≡ 4 (mod 7) Karena 7 | 4 – 4, maka x = 2 bukan solusi. iii. Dengan cara yang sama untuk x = 3, 4, 5, dan 6 diketahui bahwa x = 3, 4, 5, dan 6 bukan solusi dari pengkongruenan 2x ≡ 4 (mod 7). Jadi, solusi dari pengkongruenan 2x ≡ 4 (mod 7) adalah x = 2. Cara II: 2x ≡ 4 (mod 7) 2x ≡ 2.2 (mod 7) Karena (2,7) = 1, berdasarkan Teorema 3.5 maka x ≡ 2 (mod 7) Ini berarti solusi dari pengkongruenan 2x ≡ 4 (mod 7) adalah 2.



Teorema 3.18: Jika a ≡ b (mod m) maka berlaku a ≡ b + km (mod m) untuk setiap bilangan bulat k. Bukti: Ambil a, b, m ϵ Z dengan m > 0 dan a ≡ b (mod m). Akan ditunjukkan bahwa a ≡ b + km (mod m) untuk setiap k ϵ Z. Karena a ≡ b (mod m) maka m | a – b. Karena m | a – b dan m | km untuk setiap k ϵ Z, maka m | (a – b) – km atau m | a – (b + km). Ini berarti a ≡ b + km (mod m). Contoh: Tentukan solusi dari 4x ≡ 6 (mod 18) Jawab: 4x ≡ 6 (mod 18), berdasarkan Teorema 3.18, dengan k = 1, maka 4x ≡ 6 + 1.18 (mod 18) 4x ≡ 24 (mod 18) 4x ≡ 4.6 (mod 18), berdasarkan Teorema 3.5, dengan (4,18) = 2, maka x ≡ 6 (mod 9) Jadi solusi dari 4x ≡ 6 (mod 18) adalah solusi dari x ≡ 6 (mod 9) yaitu 6. Solusi lainnya adalah 6 + 1.9 yaitu 15. Teorema 3.19 Jika (a,m) | b, maka pengkongruenan linear ax ≡ b (mod m) tidak mempunyai solusi. Bukti: Ambil a, b, m ∈ Z dan m > 0 dengan (a,m) | b



Akan ditunjukkan: Perkongruenan linier ax ≡ b (mod m) tidak memiliki solusi. Bukti kontraposisi dari teorema tersebut adalah: Jika ax ≡ b (mod m) memiliki solusi, maka (a,m) | b. Misalkan r adalah solusi dari ax ≡ b (mod m), maka ar ≡ b (mod m), sehingga ar – b = km untuk suatu bilangan bulat k. Perhatikan ar – b = km. Karena (a,m) | a dan (a,m) | km, maka (a,m) | b. Karena (a,m) | b mempunyai solusi, maka terbukti bahwa (a,m) | b. Terbuktilah kontraposisi dari teorema itu, sehingga terbukti pula teorema itu. Contoh: Tentukan apakah 6x ≡ 7 (mod 8) mempunyai solusi atau tidak. Jawab: Karena (6,8) = 2 dan 2 | 7, maka perkongruenan linier 6x ≡ 7 (mod 8) tidak mempunyai solusi. Teorema 3.20 Jika (a,m) = d dan d |b, maka perkongruenan linier ax ≡ b (mod m) memiliki d buah solusi. Bukti: Ambil a, b, m ϵ Z, di mana (a,m)= d dan d|b. Karena (a,m) = d, maka d|a dan d|m Akan ditunjukkan bahwa perkongruenan linier ax ≡ b (mod m) memiliki d solusi. Dan seterusnya harus ditunjukkan bahwa tak ada solusi lain kecuali d solusi itu. Sekarang akan dibuktikan bahwa perkongruenan linier itu memilki d solusi.



(a,m) = d berarti ada a’ dan m’, sehingga a = da’ dan m = dm’, d|b berarti ada b’, sehingga b = db’. Sehingga dari ax ≡ b (mod m) menjadi da’x ≡ db’(mod m) atau a’x ≡ b’ (mod m’) Dari (a,m) =d memberikan (da’,dm’) = d atau (a’,m’) = 1. Menurut teorema 5.11, jika (a’,m’) = 1, maka a’x ≡ b’ (mod m’) memiliki satu solusi. Misalkan solusi itu r, maka d buah bilangan, yaitu: r, r + m’, r + 2m’,..., r + (d – 1 )m’, atau r + km’ untuk k = 0, 1, 2, ..., (d – 1) memenuhi perkongruenan ax ≡ b (mod m). Hal ini ditunjukkan sebagai berikut: Pertama, setiap r + km’ dengan k = 0, 1, 2, ...,(d – 1 ) memenuhi perkongruenan ax ≡ b (mod m). ax = a(r + km) ax = da’(r + km’) ax = da’r + da’km’ ax = (a’r) d + (a’k) (m’d) Karena a’r ≡ b’ (mod m’) dan m’d = m, maka ax ≡ b’d + (a’k) m (mod m) ax ≡ b’d (mod m) ax ≡ b (mod m) karena b = b’d Jadi r + km’ untuk k = 0, 1, 2, ..., (d – 1) memenuhi perkongruenan ax ≡ b (mod m). Kedua, setiap r + km’ dengan k = 0, 1, 2, ..., (d – 1 ) adalah residu terkecil modulo m. Ditunjukkan sebagai berikut: r adalah solusi dari a’x ≡ b’ (mod m’) berarti m ≥ 0 , sehingga 0 ≤ r + km’.



r + km’ ≤ r + (d – 1)m’ untuk setiap k = 0, 1, 2, ..., (d – 1) r + (d – 1)m’ ¿ m’ + (d – 1)m’ = dm’ = m Jadi, 0 ≤ r + km’ ¿ m Hal ini menunjukkan bahwa r + km’ untuk k = 0, 1, 2, ..., (d – 1) yang kongruen modulo m, sebab r + km’ untuk k = 0, 1, 2, ..., (d – 1) adalah residu-residu terkecil modulo m yang berbeda. Sekarang akan ditunjukkan bahwa tidak ada solusi lain, kecuali d buah solusi itu. Tadi diambil bahwa r adalah solusi dari perkongruenan linier ax ≡ b (mod m). Misalkan s adalah solusi lain, maka as ≡ b (mod m) dan ar ≡ b (mod m). Jadi as ≡ ar ≡ b (mod m) Karena (a,m) = d dan as ≡ ar (mod m) diperoleh bahwa: s ≡ r (mod



m ) d



s ≡ r (mod m’) karena m = dm’. Ini berarti s – r = tm’ atau s = r + tm’ untuk semua bilangan bulat t. Karena s adalah residu terkecil modulo m, sedangkan semua residu terkecil modulo m berbentuk r + km’ dengan k = 0, 1, 2, ..., (d – 1) Maka s = r + tm’ adalah salah satu diantara r + km’ dengan k = 0, 1, 2, ..., (d – 1) Contoh: 1. Tentukan solusi dari pengkongruenan 2x ≡ 4 (mod 6). Jawab: 2x ≡ 4 (mod 6) Karena (2,6) = 2 dan 2 | 4, maka pengkongruenan ini memiliki 2 buah solusi. 2x ≡ 4 (mod 6)



2x ≡ 2.2 (mod 6), berdasarkan Teorema 3.5 dengan d = 2, maka x ≡ 2 (mod 3). Jadi solusi dari pengkongruenan ini adalah 2 dan 2 + 1.3 yaitu 5. 2. Tentukan solusi dari 6x ≡ 15 (mod 33). Jawab: 6x ≡ 15 (mod 33) Karena (6,33) = 3 dan 3 | 15, maka pengkongruenan ini memiliki 3 buah solusi. 6x ≡ 15 (mod 33) 3.2x ≡ 3.5 (mod 33), berdasarkan Teorema 3.5 dengan (3,33) = 3, maka 2x ≡ 5 (mod 11) 2x ≡ 5 + 1.11 (mod 11) 2x ≡ 16 (mod 11) 2x ≡ 2. 8 (mod 11), berdaraskan Teorema 3.5 dengan (2,11) = 1, maka x ≡ 8 (mod 11). Jadi solusi dari pengkongruenan 6x ≡ 15 (mod 33) adalah 8. Solusi lainnya adalah 8 + 1.11 yaitu 19 dan 8 + 2.11 yaitu 30.



PERKONGRUENAN LINEAR DIOPHANTUS Pada persamaan linear biasa, domain x dan y adalah bilangan real dan domain hasil juga bilangan real. Sedangkan pada persamaan linear Diophantus, domain x dan y adalah bilangan bulat dan domain hasil juga bilangan bulat. Bentuk umum persamaan linear Diophantus (juga dibaca:Diophantin) adalah: ax + by = c, di mana a, b, c ϵ Z dan a, b ≠ 0. Definisi 3.7 Bilangan bulat x dan y yang memenuhi persamaan linear ax + by = c, di mana a, b, c ϵ Z dan a, b ≠ 0 disebut solusi persamaan linear Diophantus. Teorema 3.21 1. Persamaan linear Diophantus ax + by = c mempunyai solusi jika dan hanya jika d|c dimana d = (a,b). 2. Jika (x0,y0) adalah salah satu solusi dari persamaan linear Diophantus ax +by = c, maka solusi lainnya adalah



( db ) t dan y= y −( da ) t ,



x=x 0 +



0



di mana t anggota bilangan bulat. Persamaan ax + by = c berarti ax ≡ c (mod b) atau by ≡ c (mod a). Oleh karena itu, untuk menyelesaikan persamaan ax + by = c dengan a, b, c, x, dan y bilangan-bilangan bulat, kita dapat menyelesaikan salah satu dari perkongruenan ax ≡ c (mod b) atau by ≡ c (mod a). Kemudian nilai x atau y yang diperoleh dengan parameter t disubstitusikan ke persamaan ax + by = c untuk mencari nilai x atau y. Contoh: Tentukan solusi dari persamaan diophantin 7x + 15 y = 51



Jawab: Cara I: 7x + 15 y = 51 (7, 15) = 1 dan 1|51, ini berarti persamaan Diophantin di atas mempunyai satu solusi. 7x + 15y = 51 15y – 51 = -7x 15y – 51 = 7(-x) Ini berarti 7|15y – 51 atau 15y ≡ 51 (mod 7) 3 . 5y ≡ 3 . 17 (mod 7), berdasarkan Teorema 3.5, dengan (3,7) = 1, maka 5y ≡ 17 (mod



7 ) (3,7)



5y ≡ 17 (mod 7) 5y ≡ 17 – 1.7 (mod 7) 5y ≡ 10 (mod 7) 5y ≡ 5 . 2 (mod 7), berdasarkan Teorema 3.5, dengan (5,7) = 1, maka y ≡ 2 (mod 7), atau y = 2 + 7t (t bilangan bulat) Substitusi nilai y = 2 + 7t ke persamaan semula 7x + 15y = 51 7x + 15 (2 + 7t) = 51 7x + 30 + 105t = 51 7x = 21 – 105t x = 3 – 15t Jadi, himpunan penyelesaian: {(x, y)| x = 3 – 15t, y = 2 + 7t, t bilangan bulat}



Cara II: 7x + 15 y = 51 (7, 15) = 1 dan 1|51, ini berarti persamaan Diophantin di atas mempunyai satu solusi. 7x + 15y = 51 7x – 51 = -15y 7x – 51 = 15(-y) Ini berarti 15|7x – 51 atau 7x ≡ 51 (mod 15) 7x ≡ 51 – 2.15 (mod 15) 7x ≡ 21 (mod 15) 7x ≡ 7.3 (mod 15), berdasarkan Teorema 3.5, dengan (7,15) = 1, maka x ≡ 3 (mod 15), atau x = 3 + 15t (t bilangan bulat) Substitusi nilai x = 3 + 15t ke persamaan semula 7x + 15y = 51 7(3 + 15t) + 15y = 51 21 + 105t + 15y = 51 15y = 30 – 105t y = 2 – 7t Jadi, himpunan penyelesaian: {(x, y)| x = 3 + 15t, y = 2 – 7t, t bilangan bulat}



Teorema 3.22 (Teorema Sisa) Sistem pengkongruenan linear x ≡ ai (mod mi), i = 1, 2, 3, ... ,k dengan (mi,mj) = 1 untuk setiap i ≠ j memiliki solusi bersama modulo m dan solusi bersama itu tunggal dengan m = mi. m2. m3 ... mk.



Contoh: Tentukan sebuah bilangan yang jika dibagi 3 sisanya 2, jika dibagi 5 sisanya 3, dan jika dibagi 4 sisanya 1. Jawab: Cara I: Misalkan bilangan tersebut adalah x, maka x ≡ 2 (mod 3) ..... (1) x ≡ 3 (mod 5) ..... (2) x ≡ 1 (mod 4) ..... (3) Dari (1), (2), dan (3) di atas dapat ditulis x = 3k1 + 2 ..... (4) x = 5k2 + 3 ..... (5) x = 4k3 + 1 ..... (6) Substitusikan (4) ke (3) x ≡ 1 (mod 4) 3k1 + 2 ≡ 1 (mod 4) 3k1 + 2 – 2 ≡ 1 – 2 (mod 4) (Ingat Teorema: “Jika a ≡ b (mod m), maka a + c ≡ b + c (mod m) untuk setiap bilangan bulat c”)



3k1 ≡ -1 (mod 4) 3k1 ≡ -1 + 1.4 (mod 4) 3k1 ≡ 3 (mod 4), karena (3,4) = 1 maka k1 ≡ 1 (mod 4) k1 ≡ 4k3 + 1 ..... (7) Substitusikan (7) ke (4) x = 3k1 + 2 x = 3(4k3 + 1) + 2 x = 12k3 + 5 ..... (8) Substitusikan (8) ke (2) x ≡ 3 (mod 5) 12k3 + 5 ≡ 3 (mod 5) 12k3 + 5 – 5 ≡ 3 – 5 (mod 5) 12k3 ≡ -2 (mod 5) 2.6k3 ≡ 2(-1) (mod 5), karena (2,5) = 1, maka 6k3 ≡ -1 (mod 5) 6k3 ≡ -1 + 5.5 (mod 5) 6k3 ≡ 24 (mod 5) 6k3 ≡ 6.4 (mod 5), karena (6,5) = 1, maka k3 ≡ 4 (mod 5) atau k3 = 4 + 5t ..... (9) Substitusikan (9) ke (8) x = 12k3 + 5



x = 12(4 + 5t) + 5 x = 48 + 60t + 5 x = 53 + 60t, atau x ≡ 53 (mod 60) Jadi bilangan yang dicari adalah x = 53. Cara II: Misalkan bilangan tersebut adalah x, maka x ≡ 2 (mod 3) x ≡ 3 (mod 5) x ≡ 1 (mod 4) Sehingga diketahui bahwa a1 = 2,



a2 = 3, a3 = 1, m1 = 3, m2 = 5, dan m3 = 4.



Mi = (m1m2m3) : mi, untuk i = 1, 2, 3, dan si adalah solusi dari Mi x ≡ 1 (mod mi), i = 1, 2, 3. M1 = 5.4 = 20, sehingga 20x ≡ 1 (mod 3) 20x ≡ 1 + 13.3(mod 3) 20x ≡ 40 (mod 3) atau x ≡ 2 (mod 3), sehingga s1 = 2. M2 = 3.4 = 12, sehingga 12x ≡ 1 (mod 5) 12x ≡ 1 + 7.5(mod 5) 12x ≡ 36 (mod 5) atau x ≡ 3 (mod 5), sehingga s2 = 3. M3 = 3.5 = 15, sehingga 15x ≡ 1 (mod 4) 15x ≡ 1 + 11.4 (mod 4)



15x ≡ 45 (mod 4) atau x ≡ 3 (mod 4), sehingga s3 = 3 Maka s = a1s1M1 + a2s2M2 + a3s3M3 = 2.2.20 + 3.3.12 + 1.3.15 = 80 + 108 + 45 = 233 Maka sistem perkongruenan di atas dapat dinyatakan sebagai x ≡ s (mod m1m2m3) x ≡ 233 (mod 3.5.4) x ≡ 233 (mod 60) x ≡ 233 – 3.60 (mod 60) x ≡ 53 (mod 60) Jadi bilangan yang dicari adalah x = 53. Jika yang ditanyakan solusi dari sistem perkongruenan linear maka nilainya banyak, yaitu: 53, 113, 173,….