Pertimbangan Dalam Perancangan Pondasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

5



PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM PERANCANGAN FONDASI 5.1 Langkah-langkah Umum Perancangan Fondasi



Langkah pertama dalam merancang fondasi adalah menghitung jumlah beban efektif yang akan ditransfer ke tanah di bawah fondasi. Langkah kedua adalah menentukan nilai daya dukung diizinkan (qa)· Luas dasar fondasi, dapat ditentukan dari membagi jumlah beban efektif dengan nilai daya dukung diizinkan (qa)· Akhirnya, didasarkan pada tekanan yang terjadi pada dasar fondasi, dapat dilakukan perancangan struktural dari fondasinya. Yaitu, dengan menghitung momen-momen lentur dan gaya-gaya geser yang terjadi pada pelat fondasi. Pemilihan jenis fondasi bergantung pada beban yang harus didukung, kondisi ta­ nah dasar, dan biaya pembuatan fondasi yang dibandingkan terhadap biaya struktur atas­ nya. 5.2



Penentuan Daya Dukung Diizinkan



Besarnya daya dukung diizinkan (qa) tergantung dari sifat-sifat teknis tanah, kedalaman dan dimensi fondasi, dan besarnya penurunan yang ditoleransikan. Hitungan daya du­ kung dapat dilakukan dengan berdasarkan karakteristik kuat geser tanah yang diperoleh dari pengujian tanah di laboratorium dan pengujian di lapangan, atau dengan cara empiris yang didasarkan pada alat pengujian lapangan tertentu, seperti pengujian SPT dan pe­ ngujian kerucut statis (sondir), dan lain-lain. Bila hitungan daya dukung tanah didasarkan pada karakteristik tanah dasar, besar daya dukung ultimit untuk dimensi fondasi dan kedalaman tertentu dihitung, kemudian besar daya dukung diizinkan ditentukan dengan membagi daya dukung ultimit dengan faktor aman tertentu yang sesuai. Nilai yang diperoleh, masih harus dikontrol terhadap penu­ runan yang terjadi yang dihitung berdasarkan nilai daya dukung yang telah ditemukan. Jika penurunan yang terhitung lebih besar dari syarat penurunan yang ditoleransikan, nilai daya dukung harus dikurangi, sampai syarat besarnya penurunan terpenuhi. Bila hitungan daya dukung didasarkan pada hasil pengujian di lapangan atau dari hasil pengalaman yang berhubungan dengan besarnya daya dukung untuk jenis tanah yang sama, daya dukungnya dapat diperoleh dari rumus-rumus empiris hasil pengujian di lapangan atau dari daya dukung tanah yang diperoleh dari pengalaman di lapangan, yang pernah dialami. Untuk memenuhi syarat keamanan, disarankan, faktor aman terhadap keruntuhan daya dukung akibat beban maksimum sama dengan 3. Faktor aman lebih kecil diperbolehkan jika strukturnya kurang penting. Faktor aman 3 adalah sangat hati-hati, guna menanggu­ langi ketidaktentuan variasi kondisi tanah dasar. Bila pembebanan berupa kombinasi



206



Pertimbangan-pertimbangan dalam perancangan Jondasi



beban-beban permanen dan beban-beban sementara, faktor aman kurang dari 3 dapat digunakan. 5.2.1



Fondasi pada Tanah Pasir



Perancangan fondasi pada tanah pasir dan kerikil lebih banyak dipertimbangkan terhadap toleransi penurunan tak seragam. Umumnya, perancangan didasarkan pada cara-cara empiris yang dikaitkan dengan hasil-hasil pengujian di lapangan, seperti pengujian SYT, pengujian kerucut statis, dan pengujian beban pelat. Untuk tanah-tanah timbunan atau tanah-tanah yang mengandung banyak batuan, pengujian beban pelat lebih cocok dilaku­ kan. Karena, jika tanah mengandung banyak batuan, pengujian-pengujian yang lain sulit dilaksanakan. Pengujian SYT untuk lokasi bangunan tertentu yang menggunakan fondasi telapak pada pasir, harus dilakukan pada beberapa titik. Peck dkk. (1953) menyarankan untuk mengada­ kan 1 pengujian SYT untuk setiap 4 sampai 6 buah fondasi. Untuk hitungan daya dukung, nilai N ditentukan pada tiap interval 2,5 ft (atau kira-kira 76 cm) pada arah vertikal dan nilai N rata-rata di bawah setiap titik-titiknya ditentukan dari mulai kedalaman dasar fon­ dasi DJ sampai kedalaman DJ + B, dengan B adalah lebar fondasi. Kemudian, nilai N rata­ rata terkecil dipakai untuk menghitung besarnya daya dukung yang aman untuk seluruh fondasi bangunannya. Jika data pengeboran atau data pengujian lapangan menunjukkan besar kepadatan ta­ nah berbanding lurus dengan kedalaman, lebih baik kedalaman dasar fondasi diambil agak lebih dalam untuk memperoleh daya dukung yang lebih tinggi. Biaya yang dikeluarkan mungkin akan lebih rendah daripada bila dasar fondasinya diletakkan pada lapisan yang kurang padat di atasnya, karena lebar fondasi menjadi lebih kecil dan stabilitas fondasi lebih terjamin keamanannya. Namun, hal ini tidak berlaku jika lapisan tanah yang lebih bawah dipengaruhi oleh air tanah. Penggalian tanah pasir di dalam air sulit dilaksanakan walaupun kedalaman airnya tak begitu tinggi, karena tebing galian akan selalu longsor lagi pula mengganggu kepadatan tanah dasarnya. Pada kenyataannya, aliran air yang tak ter­ kontrol dapat membuat tanah menjadi berongga dan mengurangi daya dukung. Stabilitas galian fondasi pada tanah pasir dapat tercapai bila digunakan cara pemompaan yang baik. Jika daya dukung tanah yang cukup tidak diperoleh, dapat digunakan fondasi tiang. Cara pemompaan tidak menimbulkan risiko pada tanah yang berkerikil. Tetapi, karena perme­ abilitas kerikil sangat tinggi, biaya pemompaan menjadi besar. Pasir yang sangat tidak padat (yaitu jika N