Perubahan Fisika Dan Kimia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.



Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.



Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Jombang, 28 September 2014 Penulis



DAFTAR ISI



Kata Pengantar .......................................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................................... ii Daftar Gambar .......................................................................................................... iii Daftar Tabel .............................................................................................................. iv



Bab I. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 1 A. Sifat Fisika .......................................................................................................... 1 B. Sifat Kimia .......................................................................................................... 6



Bab II. Pembahasan .................................................................................................. 8 A. Perubahan Materi ................................................................................................ 8 1. Pengertian Perubahan Materi .............................................................................. 8 2. Perubahan Fisika ................................................................................................. 9 3. Perubahan Kimia ................................................................................................. 10 B. Manfaat Perubahan .............................................................................................. 13



Bab III. Penutup ......................................................................................................... 14 A. Kesimpulan ......................................................................................................... 14 B. Saran .................................................................................................................... 14 Daftar Pustaka ........................................................................................................... 15



BAB I TINJAUAN PUSTAKA



A. Sifat Fisika Sifat fisika adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa merubah identitasnya. Sifat fisika dapat berupa sifat intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut. Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak tergantung arah pengamatan atau anisotropik jika sebaliknya. Beberapa sifat fisika tersebut, antara lain : 1. Wujud zat Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Perbedaan wujud zat dapat digolongkan berdasarkan bentuk dalam volume, jarak antar partikel, dan pergerakan partikel. No 1.



2.



3.



Zat Padat Zat Cair Mempunyai bentuk Bentuk tidak tetap dan bergantung volume tertentu. wadahnya, volume tertentu.



Zat Gas Tidak mempunyai bentuk dan volume tertentu, bergantung tempatnya. Jarak antarpartikel Jarak antarpartikel Jarak antarpartikel sangat agak renggang. sangat rapat renggang. Partikel-partikelnya PartikelPartikel-partikelnya tidak partikelnya dapat dapat dapat bergerak bebas bergerak bebas. bergerak sangat cepat. Tabel 1. Perbedaan Wujud Zat



Padatan memiliki bentuk tetap karena partikel-partikelnya diikat erat bersama, sering dalam pola teratur yang disebut dengan kisi (lattice). Dalam suatu cairan, gaya antarpartikel terlalu lemah untuk menahannya dalam formasi yang tetap sehingga partikel-partikel ini dapat bergeser dengan mudah dan saling melewati satu sama lain. Energi kinetik partikelpartikel gas cukup besar. Gas juga



memiliki energi kinetic yang cukup untuk menyebar dan memenuhi seluruh tempat atau wadahnya. Perhatikan susunan partikel-partikel zat padat, cair dan gas pada gambar berikut. 2. Kekeruhan (Turbidity) Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan. Hal ini bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut turbidimetry.



3. Kekentalan (Viskositas) Kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir (flow rate) zat cair digunakan viskometer. Flow rate digunakan untuk menghitung indeks iskositas. Aliran atau viskositas suau cairan dibanding dengan aliran air memberikan viskositas relatif untuk cairan tersebut. Angka pengukuran viskositas relatif cairan disebut dengan indeks viskositas. Indeks viskositas dapat dirumuskan seperti berikut. Angka indeks viskositas suatu cairan di bawah 1 berarti viskositasnya di bawah viskositas air. Adapun angka indeks viskositas di atas 1 berarti viskositasnya di atas



viskositas



air.



Viskositas



cairan



terjadi



arena



gesekan



antara



molekulmolekul. Viskositas sangat dipengaruhi oleh struktur molekul cairan. Jika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka molekul tersebut dapat bergerak cepat, misalkan air. Jika molekulnya besar dan saling bertautan maka zat tersebut akan bergerak sangat lambat, misalkan oli. Molekul-molekul cairan yang bergerak cepat dikatakan memiliki viskositas atau kekentalan rendah sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat dikatakan memiliki kekentalan tinggi. 4. Titik Didih Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap. Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di awah titik didih. Misal pada saat kamu menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih. Titik



didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan. Perhatikan titik didih beberapa zat pada tekanan 1 atm pada berikut.



No



Nama Zat



Titik Didih (°C)



1.



Nitrogen



-196



2.



Oksigen



-183



3.



Alkohol (etanol)



78



4.



Air



100



5.



Tembaga



2595



Tabel 2. Titik didih berbagai zat pada tekanan 1 atm



5.



Titik Leleh Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal garam dapur jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar. Perhatikan titik leleh beberapa zat pada berikut. No



Nama Zat



Titik Leleh (°C)



1.



Nitrogen



-210



2.



Oksigen



-216



3.



Alkohol (etanol)



-117



4.



Air



0



5.



Tembaga



1083



6.



Besi



1535 Tabel 3. Titik leleh berbagai zat pada tekanan 1 atm



6.



Kelarutan Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan terlarut merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan garam, maka zat terlarutnya garam dan pelarutnya air. Pada umumnya larutan berupa cairan tetapi larutan juga terjadi dalam bentuk gas dan



padat. Contoh larutan gas adalah udara yang terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Contoh larutan padatan adalah stainless steel. Kelarutan menerangkan tingkat suatu zat saling melarutkan. Ahli kimia menerangkan kelarutan dengan istilah berupa banyaknya zat terlarut tertentu yang akan melarut ke dalam larutan tertentu pada suhu tertentu. Kemampuan melarut bergantung pada gaya tarik partikel zat terlarut dengan partikel pelarutnya. Misal dalam proses pelarutan garam dalam air, maka molekul air pertama-tama menarik molekul garam menjauh satu dengan lain hingga suatu saat tercapai suatu keadaan molekul air tidak mampu memisahkan molekul garam dari yang lain atau disebut jenuh. Perhatikan gambar berikut: Butiran garam terdiri atas ion natrium dan klorida yang terikat bersama dalam formasi yang disebut kisi kristal. Air melarutkan garam dengan menarik ion dari kisi kristal dan mengelilinginya. Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti berikut : 1) Suhu Pada saat melarutkan bentuk padat menjadi cair melibatkan penghancuran struktur yang kaku, atau kisi-kisi kistal dari zat padat. Pada peristiwa ini diperlukan energi. Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik partikel zat bertambah sehingga partikel pada suhu yang tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya tumbukan antara partikel zat terlarut dengan partikel pelarut. 2) Volume pelarut Semakin besar volume pelarut, maka jumlah partikel pelarut akan semakin banyak. Kondisi tersebut memungkinkan lebih banyak terjadi tumbukan antara partikel zat terlarut dengan partikel zat pelarut sehingga zat padat umumnya lebih mudah larut. 3) Ukuran zat terlarut Semakin kecil ukuran zat terlarut makin besar kelarutan zat tersebut, Misalkan saat melarutkan 2 sendok makan gula pasir halus dalam 100 mL air dan 1 sendok makan gula batu dalam 100 mL air. Gula pasir lebih cepat larut daripada gula batu. Hal ini karena gula pasir halus memiliki ukuran partikel yang



lebih kecil sehingga memiliki permukaan sentuh yang luas dibandingkan gula batu.



B. Sifat Kimia Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan atmosfer beroksigen). Sifat ini terutama timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat kimia dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia. Sifat kimia biasanya digunakan untuk menyatakan, antara lain: · Elektronegativitas · Potensial ionisasi · Jenis ikatan kimia yang dibentuk, antara lain logam, ion, dan kovalen.



Beberapa contoh sifat kimia adalah sbb: 1.



Mudah terbakar Pada saat kamu membakar kembang api maka dengan segera akan terjadi nyala warna-warni yang indah. Pada peristiwa ini terjadi perubahan kimia. Pada mulanya kembang api dibuat dari campuran antara kalium nitrat (KNO3) , belerang dan arang kayu. Namun sekarang kembang api telah dibuat dengan warna-warni, yaitu dari strontium dan litium (warna merah), natrium (warna kuning), barium (warna hijau), dan tembaga (warna biru). Contoh lain yang mudah terbakar adalah fosfor. Fosfor dapat terbakar bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida. Oleh karena itu fosfor disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk membuat korek api.



2.



Mudah Busuk Jika buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka maka lama kelamaan buah dan sayur tersebut akan membusuk. Buah dan sayur yang busuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Proses pembusukan ini karena adanya mikroorganisme. Pembusukan karbohidrat dilakukan oleh Jamur, sedangkan pembusukan protein dilakukan oleh Bakteri.



3.



Korosif Perkaratan atau korosi merupakan peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Besi adalah salah satu contoh logam yang mudah berkarat. Pada proses korosi terbentuk zat yang jenisnya baru yaitu karat. Gejala yang tampak pada korosi adalah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat korosif kecuali emas, platina, dan air raksa.



BAB II PEMBAHASAN A. Perubahan Materi Perubahan materi merupakan kajian yang cukup penting di dalam ilmu kimia. Perubahan dapat diketahui dari perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan. Keadaan yang dimaksud meliputi sifat-sifat maupun strukturnya. Materi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat fisika maupun sifat-sifat kimianya. Yang termasuk sifat-sifat fisika antara lain wujud, warna, titik leleh, titik didih, dan kelarutan. Sifat-sifat kimia materi didasarkan pada kemampuannya dalam melakukan perubahan atau reaksi kimia. Misalnya, bensin lebih mudah terbakar daripada minyak tanah. Sehubungan dengan hal tersebut terdapat dua jenis perubahan materi, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Hal yang perlu digarisbawahi adalah perubahan fisika dapat menghasilkan perubahan wujud materi, tetapi tidak menghasilkan materi baru. Adapun perubahan kimia, menghasilkan materi baru. 1.



Pengertian perubahan materi Materi dapat berubah menjadi materi lain, baik perubahan wujud, maupun perubahan jenis materi. Secara garis besar perubahan materi dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat fisika, seperti: bentuk, warna, bau. Perubahan kimia berhubungan dengan sifat kimia dari zat seperti mudah tidaknya terbakar, mudah tidaknya membusuk, dan sebagainya. Pada kehidupan sehari-hari selalu ada peristiwa perubahan materi, baik secara alami maupun dengan disengaja. Peristiwa perubahan materi secara alami, misalnya peristiwa pembusukan makanan atau perkaratan besi. Peristiwa perubahan materi dengan disengaja, misalnya kertas yang dibakar atau lilin yang dibakar. Perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru dinamakan perubahan fisika. Berbeda halnya dengan kertas yang dibakar, kertas tersebut mengalami perubahan materi yang menghasilkan zat yang baru, yaitu abu, asap, dan gas.



Perubahan materi yang menghasilkan zat baru dinamakan perubahan kimia. Nah, agar kamu lebih memahami perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia.



2.



Perubahan Fisika Definisi perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menyebabkan terjadinya perubahan susunan kimia pada zat tersebut. Jadi, susunan persenyawaan atom-atomnya tetap. Perubahan zat yang bersifat sementara, seperti perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Yang dimaksud perubahan sementara adalah, bahwa zat tersebut akan kembali ke wujudnya semula bila zat tersebut diberi perlakuan sebaliknya. Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru.



Beberapa contoh perubahan fisika : a.



Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud Peristiwa perubahan fisika yang mengakibatkan perubahan wujud dapat terjadi karena pengaruh pelepasan kalor dan penerimaan kalor. Materi yang telah mengalami perubahan fisika karena perubahanwujud dapat dikembalikan pada wujud semula. Contoh perubahan fisika karena perubahan wujud, antara lain: 1)



Es yang berwujud padat jika dibiarkan di tempat terbuka akan berubah wujud menjadi air.



2) Air jika dipanaskan akan berubah wujud menjadi uap. 3) Embun terjadi karena uap air di udara melepaskan panas dan menjadi air. 4) Kapur barus jika dibiarkan di tempat terbuka akan menyublim menjadi gas. b.



Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk Perubahan materi dari kayu menjadi kursi termasuk perubahan fisika. Tukang kayu mengubah kayu menjadi kursi dan meja. Hal ini karena kayu hanya mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah. Contoh lain adalah perubahan materi dari aluminium menjadi teko, sendok, dan panci. Hal ini termasuk perubahan fisika karena aluminium hanya mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.



c.



Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Ukuran Contoh: biji kopi digiling menjadi serbuk kopi dan batu dipecah-pecah. Sifat kopi tidak berubah, yang berubah hanya ukurannya. Demikian juga dengan batu yang dipecah-pecah.



d.



Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Volume Contoh: raksa atau alkohol dalam termometer memuai jika menyentuh permukaan yang panas sehingga dapat digunakan sebagai pengukur suhu. Sifat raksa dan alkohol tidak berubah meskipun mengalami pemuaian.



e.



Peristiwa Perubahan Fisika karena Pelarutan Perubahan fisika karena pelarutan dapat dilihat saat pembuatan air teh atau kopi. Serbuk kopi yang dicampur dengan air panas akan larut. Wujud serbuk kopi akan berubah, namun tetap dapat kembali menjadi serbuk kopi apabila dilakukan pemisahan.



3.



Perubahan Kimia Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Contoh reaksi kimia yang terjadi secara alamiah adalah perkaratan, pembusukan, respirasi, metabolisme dalam sel, dan reaksi fotosintesis. Adapun reaksi kimia buatan misalnya pembakaran minyak dan reaksi-reaksi kimia di laboratorium atau pada proses industri. Semua reaksi kimia menghasilkan zat yang sifat dan jenisnya baru. Berlangsungnya reaksi kimia ditandai dengan beberapa hal, di antaranya terbentuknya gas, endapan, dan perubahan warna. Pada perubahan kimia, sangat sulit untuk mendapatkan kembali materi semula (bersifat irreversibel).



Beberapa contoh perubahan kimia : a.



Pembusukan Banyak peristiwa-peristiwa di alam yang merupakan perubahan kimia. Proses terjadinya minyak bumi merupakan peristiwa perubahan kimia yang terjadi selama jutaan tahun. Minyak bumi berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang disebut dengan plankton. Oleh karena tekanan dan suhu yang tinggi



maka plankton-plankton tersebut akan berubah menjadi materi baru yang disebut dengan istilah minyak bumi. Proses pembusukan sampah yang ada di sekitar kalian juga termasuk perubahan kimia. Peristiwa perubahan bahan organik menjadi materi lain yang busuk dinamakan



dengan



istilah



pembusukan.



Sehingga



proses



pembusukan



merupakan salah satu peristiwa perubahan kimia yang sering kita jumpai. Salah satu tanda perubahan kimia adalah terbentuknya materi yang jenisnya baru, sehingga sampah yang telah lama akan menjadi busuk, karena terbentuknya materi baru seperti biogas yang merupakan salah satu gas bakar, amoniak (terdapat dalam tempe yang sudah busuk), gas hidrogen sulfida (banyak terdapat dalam telur busuk), dan sebagainya. Unsur utama yang terlibat dalam peristiwa pembusukan adalah hidrogen, sehingga dalam pembusukan kandungan unsur hidrogen selalu bertambah. b.



Pembakaran Pembakaran



merupakan



peristiwa



perubahan



kimia.



Pembakaran



membutuhkan adanya gas oksigen. Proses pembakaran sering diumpai, misalnya pembakaran sampah di kebun atau peristiwa terjadinya kebakaran hutan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ibu-ibu yang menanak atau merebus air dengan menggunakan kayu, arang, atau gas. Pembakaran makanan seperti sate, ayam bakar, dan sebagainya. Dalam peristiwa pembakaran pasti terjadi perubahan materi. Hal tersebut dapat diamati dengan panca indra kita, seperti c.



Oksidasi Oksidasi merupakan peristiwa bereaksinya suatu materi dengan oksigen (dalam pelajaran yang lebih lanjut pengertian oksidasi akan berkembang). Pembakaran merupakan salah satu peristiwa oksidasi, karena dalam pembakaran materi bereaksi dengan gas oksigen. Besi yang mula-mula utuh lama-lama berkarat dan rusak. Hal ini karena besi bereaksi dengan oksigen dan air. Peristiwa teroksidasinya besi sering disebut dengan perkaratan. Beberapa peristiwa oksidasi yang sering kita alami misalnya: perkaratan logam, peristiwa hilangnya warna oleh bahan pemutih, peristiwa pernapasan dalam tubuh kalian, berubahnya ketela menjadi tape yang mengandung alkohol sehingga terasa enak dan manis, dan masih banyak peristiwa lain.



d.



Reduksi Reduksi merupakan kebalikan dari peristiwa oksidasi. Peristiwa reduksi merupakan peristiwa bereaksinya suatu zat dengan hidrogen (dalam pelajaran yang lebih lanjut pengertian reduksi akan berkembang). Peristiwa reduksi terjadi di daerah yang tidak banyak mengandung oksigen dan sinar matahari, misalnya: pembusukan makanan dalam tubuh, tumbuhnya bakteri dalam makanan yang tidak tertutup rapat, dan sebagainya.



B. Manfaat Perubahan Materi Perubahan fisika berperan penting dalam industri obat-obatan atau farmasi, yaitu dalam proses ekstrasi zat-zat aktif yang terkandung dalam bahan alam. Zat-zat aktif ini berguna untuk bahan baku obat. Senyawa yang terkandung dalam dedaunan atau akar-akaran dikeluarkan menggunakan pelarut tertentu dalam alat khusus. Menyeduh kopi dengan air panas, merupakan ekstraksi kafein dari kopi agar larut dalam air. Kafein bersifat larut dalam air panas. Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia pun banyak manfaatnya. Hampir semua industri yang memproduksi bahan baku menggunakan prinsipprinsip perubahan kimia atau reaksi kimia. Dalam industri plastik, zat-zat organik yang bersumber dari gas alam dan minyak bumi diubah melalui reaksi dan proses kimia menjadi plastik, misalnya polietilen (PE), polipropilen (PP), dan polivinilklorida (PVC). Hampir semua industri, mulai dari yang berteknologi sederhana (misalnya industri tahu) hingga yang berteknologi tinggi (misalnya pembuatan pesawat terbang) menerapkan prinsip-prinsip perubahan fisika dan perubahan kimia. Dalam kehidupan sehari-hari pembusukan sampah, pernapasan, dan fotosintesis juga menerapkan perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan kimia dan perubahan fisika terkadang terjadi secara bersamaan, misalnya pada pembakaran lilin. Lilin terbakar menghasilkan nyala dan asap hitam (karbon). Hal ini menunjukkan terjadinya reaksi kimia. Di sisi lain, terjadi pula perubahan fisika yaitu lilin meleleh menjadi cair.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam kehidupan sehari-hari selalu dijumpai setiap materi. Setiap materi, memiliki sifatnya masing-masing. Terdapat 2 sifat yang dibahas pada makalah ini, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika meliputi wujud zat, kekeruhan, kekentalan, titik didih, titik leleh, dan kelarutan. Sedangkan sifat kimia meliputi mudah terbakar, mudah busuk, dan korosif. Dalam makalah ini juga membahas terjadi perubahan fisika dan perubahan kimia pada suatu materi serta beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan Fisika



Perubahan Kimia



• Tidak terbentuk zat yang jenisnya



• Terbentuk zat yang jenis-nya baru.



baru. • Reversibel. • Tidak terjadi reaksi kimia.



• Irreversibel. • Terjadi reaksi kimia, ditandai dengan



pembentukan



gas,



endapan, warna, dan perubahan energi. Tabel 4. Perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia



Perubahan fisika dan kimia sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari karena dapat digunakan dalam pembuatan industri obat-obatan, industri plastik, penguraian sampah, fotosintesis hingga pernapasan dalam makhluk hidup.



B. Saran Penulis berharap pemahaman tentang perubahan fisika dan perubahan kimia khususnya aplikasi dan manfaatnya di kehidupan lebih banyak dipublikasikan. Sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA



Crayonpedia.2010.Perubahan Fisika dan Kimia James Brady E. Kimia universitas Sugiyarto,teguh dan Ismawati.Eny.2008.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Pusat Perbukuan http://hirantinp.blogspot.com/2013/05/perubahan-fisika-dan-kimia.html pada 29 Oktober 2013 http://www.scribd.com/doc/16383796/Membedakan-Perubahan-Fisika-DanPerubahan-Kimia diunduh pada 29 Oktober 2013



diunduh