Pinus Merkusii [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah



tumbuhan



berbiji



terbuka



merupakan



terjemahan



dari



“Gimnosperma” yang berarti “biji telanjang”. Gimnosperma mempunyai bakal biji yang terbuka bebas tanpa pelindung, baik sebelum maupun sesudah pembuahan (fertilisasi). Bakal biji merupakan salah satu bukti bahwa gimnosprema telah berkembang daripada pteridofita, tetapi belum semaju angiosperma yang bakal bijinya terlindung atau terbungkus. Karena itu diperkuat oleh bukti-bukti lain, seringkali dianggap bahwa gimnosperma merupakan kelompok tumbuhan yang tingkat perkembangnya terdapat diantara tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji tertutup (Moertolo, dkk., 2004). Pinus merkusii (Pinus) adalah salah satu tanaman monokotil yang mempunyai ciri khas dengan daunnya yang memipih seperti jarum dan berkelompok atau berupa sisik. Strobilus jantan dan strobilus betina dalam satu pohon, mempunyai ukuran strobilus jantan lebih kecil dibandingkan dengan strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. Pohon berkayu (woods), strobilus bentuk conus. Tanaman Pinus merkusii



secara morfologinya memiliki tujuh bagian,



yaitu mulai dari akar, batang, tangkai, daun, bunga, buah dan biji yang masingmasing berciri khas serta mempunyai fungsi yang berbeda pula untuk tumbuhan itu sendiri. Bentuk-bentuk dari bagian tanaman Pinus merkusii (morfologi) terbilang cukup menarik untuk diamati, lihat saja pada bagian batangnya yang memperlihatkan retak-retak, biasanya berwarna coklat. Kemudian yang akan dibahas mengenai morfologi Pinus merkusii adalah mengenai bentuk luar dari masing-masing bagian tanaman tadi, dan apa saja manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini untuk kita sebagai manusia. Dalam hal ini, klasifikasi Pinus merkusii juga cukup penting untuk diketahui sebelum kita mengetahui bagaimana tentang morfologinya. Oleh karena itu, dalam pembuatan makalah ini tidak hanya membahas bentuk-bentuk luar dari bagian-bagian tanamannya, tetapi membahas juga mengenai klasifikasi, cara penanaman dan perkembangbiakan, serta1 manfaat untuk kehidupan sehari-hari.



2



Hal itu dimaksudkan agar kita semua tahu keistimewaan Pinus merkusii, selain buahnya yang menggiurkan. Dan tahu bagaimana cara menanam agar kelestarian Pinus merkusii lebih terjaga. Pohon pinus memiliki berbagai manfaat yang besar baik hasil kayu maupun non kayunya. Kayu pinus digunakan untuk berbagai keperluan seperti konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan sumpit. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah makalah ini yaitu: 1. Bagaimana klasifikasi Pinus merkusii? 2. Bagaimana struktur vegetatif Pinus merkusii mulai dari akar, batang, dan daun dalam morfologi tumbuhan? 3. Bagaimana struktur generatif Pinus merkusii dalam morfolgi tumbuhan? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini disusun yaitu: 1. Untuk mempelajari klasifikasi Pinus merkusii. 2. Untuk menjelaskan struktur vegetatif Pinus merkusii mulai akar, batang, dan daun dalam morfologi tumbuhan. 3. Untuk menjelaskan struktur generatif Pinus merkusii dalam morfologi tumbuhan.



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Klasifikasi Di Indonesia Pinus mempunyai nama lain yaitu tusam. P. sumatrana



Jungh.; P. finlaysoniana Wallich; P. latteri Mason; P. merkiana Gordon. Nama lokal; uyam (Aceh); son song bai (Thai); merkus pine (perdagangan); mindoro pine (Philipina); tenasserim pine (Inggris). Jenis ini secara alami tersebar dari garis Bujur Timur 95°30’ hingga 121°30’ dan garis Lintang Utara 22° hingga garis



3



Lintang Selatan 2°. Berdasarkan klasifikasi timbuhan, pinus (P. merkusii) termasuk dalam famili Pinaceae. Satu-satunya pinus yang penyebaran alaminya sampai di selatan khatulistiwa. Di Asia Tenggara menyebar di Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia (Sumatra), dan Filipina (P. Luzon dan Mindoro). Tersebar 23oLU - 2oLS. Di Pulau Hainan (China) diperkirakan terdapat hasil penanaman. Di Jawa dan Sulawesi Selatan (Indonesia) juga merupakan hasil penanaman. Tumbuh pada ketinggian 30-1.800 m dpl, pada berbagai tipe tanah dan iklim. Curah hujan tahunan rata-rata 3.800 mm di Filipina hingga 1.000-1.200 mm di Thailand dan Burma. Di tegakan alam Sumatra (Aceh, Tapanuli dan Kerinci), tidak satu bulanpun curah hujan kurang dari 50 mm, artinya tidak ada bulan kering. Suhu tahunan rata-rata 19-28oC. Adapun klasifikasinya mulai dari kingdom hingga spesies, yaitu: 



Kingdom







Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhanberpembuluh)







Divisi



: Spermatophyta (Menghasilkan biji)







Subdivisi



: Gymnospermae







Kelas



: Coniferinae







Subkelas



: Dillenidae







Ordo



: Coniferales







Famili



: Pinaceae







Genus



: Pinus







Spesies



: Pinus merkusii



: Plantae (Tumbuhan)



2.2 Struktur Vegetatif



3



2.2.1 Akar (Radix) Sistem akar pada Pinus merkusii adalah bersistem akar tunggang (Radix Primaria), kuat, bercabang dan Biasanya berwarna coklat. Akar tunggang memiliki ciri khas yaitu pada akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran



4



menjadi luas hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.



2.2.2 Batang (Caulis) Pohon Pinus merkusii mempunyai batang yang berkayu dibagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang memanjang. Di lihat dari berbagai segi, batang pada Pinus merkusii berstruktur sebagai berikut: 



Permukaan Batang



Permukaan pada batang Pinus merkusii adalah memperlihatkan retak-retak, biasanya berwarna coklat. Kulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. kulit berwarna coklat tua, kasar beralur dalam dan menyerpih dalam kepingan panjang. Kayu bertekstur halus, bila diraba licin dan mengandung damar (resin), permukaan mengkilap warna kuning muda, serat halus (Dirjen Kehutanan 1976). 



Arah Tumbuh Batang



Arah tumbuh batang ini adalah arah yang lazim pada tumbuhan lainnya yaitu tumbuh tegak lurus ke atas (erectus). 



Percabangan Batang



Batang Pinus merkusii, percabangan batangnya monopodial, dilihat bahwa batang pokok tampak lebih jelas (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. 



Perawakan



Batang Pinus merkusii dengan perawakan pohon yang berkayu.



5



2.2.3 Daun (Folium) Daun Pinus merkusii berukuran kecil dan mempunyai satu tulang daun tanpa cabang, disebut sebagai mikrofil. Daun Pinus juga tampak tersusun dalam berkas, dan daun mudanya tidak menggulung. Daun Pinus merkusii mempunyai daun dengan sebagai berikut: 



Warna daun



Warna daun Pinus merkusii bervariasi, ketika masih muda maka berwarna hijau muda, namun ketika sudah tua akan berwarna hijau tua. 



Bentuk Daun



Daun Pinus merkusii berbentuk bangun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang. Daunnya tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar.



2.3 Struktur Generatif Pinus merkusii merupakan tumbuhan berumah satu (monoecus). Bunga terbagi menjadi strobilus jantan dan betina. Kedua jenis strobilus atau runjug dibentuk pada pohon yang sama. Strobilus jantan Pinus merkusii berukuran kecil, terletak berkelompok pada ujung cabang, diketiak daun sisik. Setiap mikrosporofil membentuk dua buah mikrosporangium pada permukaan bawah. Letak sporangiumnya pada mikrosporofil. Runjung betina berukuran lebih besar. Runjung-runjuk ini terbentuk pada ketiak daun sisik, sendiri atau berkelompok 2 4, pada ujung cabang yang tidak terdapat runjung jantan. Pada sumbu betina terdapat dua macam lembaran yang saling berpasangan. Lembaran yang berukuran kecil adalah brakte (daun pelindung, daun gagang) yang kadang-kadang dinamakan sisik tutup. Lembaran yang berukuran lebih



6



besar dinamakan sisik biji (megasporofil) karena mempunyai dua buah bakal biji (ovulum) pada permukaan atasnya. Runjung betina ini mengayu ketika sudah masak



BAB III PENUTUP



7



Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah: Pinus



merkusii mempunyai



sistem akar



tunggang,



percabangan



batangnya monopodial, daunnya termasuk daun majemuk dengan kedudukan daun folia sparsa. Bangun daun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku, lebih kecil, meruncing panjang, dan berkelompok. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah satu (monoecus). Strobilus jantan dan strobilus betina dalam satu pohon, mempunyai ukuran strobilus jantan lebih kecil dibandingkan dengan strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. DAFTAR PUSTAKA Butarbutar, T., R. M. S. Harahap, dan P. Murdiana. 1998. Evaluasi Pertumbuhan Tanaman Pinus merkusii di Aceh Tengah. Siantar: Buletin Penelitian Kehutanan Pematang Siantar. Harahap, R. M. S. 2002. Keragaman Sifat dan Uji Asal Benih Pinus merkusii di Sumatera. Siantar: Buletin Penelitian Kehutanan Pematang Siantar. Hidayat Jajat & Hansen. 2001. Informasi singkat Benih; http://bpthbalinusra.net/ sbseedleaflet 105- tusam-pinus- merkusii-jungh.html. Diakses tanggal 4 Maret 2015. Moertolo, Ali; Sri, Sulasmi, Eko; Sunarmi. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: UM Press. Tjitrosoepomo, Gembong, 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.



7