PKP Matematika SD Bangun Datar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PKP – PGSD PDGK 4501 MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BANGUN DATAR BERWARNA DAN METODE STAD DI KELAS IV SDN 197/X RAWASARI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2019/2020



Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)



Nama



: AGUS HUDAYAWAN ARIF



NIM



: 856563798



Program Studi



: 119 / PGSD



Pokjar



: TANJUNG JABUNG TIMUR



Masa Registrasi



: 2020.1



UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH JAMBI POKJAR KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2020



ii



iii



KATA PENGANTAR



Alhamdulillahirobbilalamin, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas Rahmad-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang berjudul:



MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MODEL BANGUN DATAR BERWARNA DAN METODE STAD DI KELAS IV SDN 197/X RAWASARI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini dapat terselesaikan meskipun sedang dalam kondisi pandemi global virus Corona (COVID-19). Mata kuliah Pemantapan Kemampuan ProfesIonal (PKP) ini tidak terlaksanan dengan sempurna dikarenakan sedang dalam pandemi global virus Corona, namun bukan menjadi kendala untuk dapat menyelesaikan laporan (PKP) ini. Data yang penulis ambil yaitu data sebelum terjadinya pandemi virus dan proses penelitian dilakukan dengan video kemudian dilakukan refleksi oleh penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan laporan (PKP) ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Direktur UPBJJ Jambi, Bapak Yusrizal, M.Pd. 2. Kordinator UPBJJ UT Pokjar Tanjabtim, Bapak Mahyudin, M.Pd 3. Bapak Japrizal, M.Pd, selaku Ketua Pokjar Tanjung Jabung Timur. iv



4. Ibu Dra. Erlina Zahar, M. Pd, selaku supervisor yang telah membimbing dan membantu dalam pelaksanaan penyusunan laporan perbaikan pembelajaran mata kuliah PKP. 5. Bapak Paiman, S.Pd, selaku Kepala SDN 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 6. Orang tua yang telah memberikan semangat dan doa’nya kepada penulis. 7. Rekan-rekan mahasiswa UT yang telah memberikan support kepada penulis Hanya kepada Allah jua-lah segalanya dikembalikan, teriring do’a semoga bantuan dari berbagai pihak dimaksud dijadikan amal shaleh yang mendapat pahala berlipat ganda di sisinya, Aamiin. Penulis berkeyakinan bahwa laporan (PKP) ini masih sangat perlu disempurnakan, oleh karenanya semua kritik dan saran yang konstruktif akan diterima dengan terbuka untuk perbaikan dikemudian hari. Semoga laporan (PKP) ini dapat memenuhi fungsinya, dan bermanfaat.



Berbak,



Penulis,



v



Mei 2020



Meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Pada Materi Bangun Datar Menggunakan Alat Peraga Model Bangun Datar Berwarna Dan Metode STAD Di Kelas IV SDN 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun Pelajaran 2019/2020 Oleh : Agus Hudayawan Arif NIM : 856563798 [email protected] ABSTRAK Kegagalan dalam belajar sering dihadapi siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep Matematika. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran menggunakan alat peraga model bangun datar berwarna dan model pembelajaran Students Teams Achivement Devisions ( STAD ) dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang sifat-sifat bangun datar oleh siswa kelas IV SDN 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sesuai dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran menggunakan alat peraga model bangun datar berwarna dan model pembelajaran Students Teams Achivement Devisions ( STAD ) dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang sifat-sifat bangun datar yaitu persegi, persegi panjang dan segituga oleh siswa kelas IV SDN 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa obesrvasi awal pra siklus hanya ratarata nilai 55, pada siklus I dan meningkat menjadi rata-rata 66,33, kemuadian meningkat lagi pada siklus ke II dengan rata rata nilai yaitu 79 dengan KKM Ideal 70. Sedangkan prestasi belajar siswa mengalam peningkatan dari siklus I dan II yaitu, 26,66% kemudian pada siklus pertama setelah diberikan perbaikan pembelajaran meningkat menjadi 46,66% dan selanjutnya ketuntasan belajar meningkat lagi pada siklus kedua menjadi 86,66%. Kesimpulan penelitian adalah metode menggunakan alat peraga model bangun datar berwarna dan model pembelajaran Students Teams Achivement Devisions ( STAD ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kata kunci : Hasil Belajar, Media Alat Peraga, dan STAD vi



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………….



ii



LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……………………...



iii



KATA PENGANTAR ………………………………………………….



iv



ABSTRAK …………………………………………………………......



vi



DAFTAR ISI ……………………………………………………….......



vii



DAFTAR TABEL .....….……………………………………………….



ix



DAFTAR GAMBAR . …………………………………………………



x



DAFTAR GRAFIK …………………………………………………...



xi



DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................



xii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………



1



1.



Identifikasi Masalah …………………………………………



3



2.



Analisis Masalah …………………………………………….



3



3.



Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ……………….



4



B. Rumusan Masalah ………………………………………………..



4



C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...



5



D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….



5



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Belajar ............................................................................



6



B. Pembelajaran Matematika SD .………………………...……......



7



C. Pengertian Bangun Datar ………..……………………………...



8



D. Sifat-sifat Bangun Datar ………………………….……………..



9



1. Persegi Panjang ........................................................................



10



2. Segitiga .....................................................................................



11



3. Persegi ......................................................................................



13



vii



E. Evaluasi Pelajaran Matematika ....................................................



14



F. Alat Peraga ...................................................................................



15



G. Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) 1. Pengertian ...............................................................................



19



2. Komponen Utama Pembelajaran STAD ................................



20



3. Kelebihan Metode Pembelajaran STAD ...............................



21



4. Kekurangan Metode Pembelajaran STAD ............................



21



5. Langkah-Langkah Pembelajaran STAD ................................



22



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat,Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu ...



23



B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 1. Jenis Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................



25



2. Prosedur Perbaikan PTK .............................................................



26



3. Teknik Analisis Data ...................................................................



28



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ……………..



30



B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………



45



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. Simpulan ………………………………………………………….



49



B. Saran Tindak Lanjut ……………………………………………...



50



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................



51



LAMPIRAN



viii



DAFTAR TABEL



No. Tabel



Uraian



Hal.



Tabel.3.1



Jadwal Perbaikan Persiklus Mata Pelajaran Matematika



23



Tabel 3.2



Daftar siswa kelas IV SDN 197/X Rawasari



24



Tabel 4.1



Hasil Tes Formatif siswa pada Pra Siklus



30



Tabel 4.2



Rentang hasil evaluasi pembelajaran pra siklus



31



Tabel 4.3



Hasil Observasi Aktivitas Peneliti



36



Tabel 4.4



Hasil Penelitian Siklus I



37



Tabel 4.5



Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I



38



Tabel 4.6



Hasil Observasi Aktivitas Peneliti



42



Tabel 4.7



Hasil Tes Formatif Siklus II



43



Tabel 4.8



Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II



44



Tabel 4.9



Hasil Nilai Perbaikan Siklus I



46



Tabel 4.10



Hasil Nilai Perbaikan Siklus II



47



ix



DAFTAR GAMBAR



No. Gambar



Uraian



Hal.



Gambar. 3.1



Diagram Prosedur Pelaksanaan Perbaikan PTK



25



Gambar. 4.1



Diagram Proses Perencanaan



32



x



DAFTAR GRAFIK



No. Grafik



Uraian



Hal.



Grafik. 4.1



Grafik Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Pra Siklus



32



Grafik. 4.2



Grafik Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I



38



Grafik. 4.3



Grafik Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II



44



xi



DAFTAR LAMPIRAN



No. Lamp.



Uraian



Lampiran. 1



Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus I



Lampiran. 2



Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus II



Lampiran. 3



Rekap hasil pengamatan siklus I



Lampiran. 4



Rekap hasil pengamatan siklus II



Lampiran. 5



Foto Dokumentasi Kegiatan Perbaikan Pembelajaran



xii



1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Terkait dengan hal tersebut, Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Proses pembelajaran dalam dunia pendidikan menuntut seorang guru untuk menyiapkan diri secara profesional yang selalu berpegang pada tujuan pengajaran, metode mengajar, alat dan media pengajaran serta evaluasi belajar. Selain itu guru memegang peranan penting atas keberhasilan siswa dalam menyerap pengetahuan yang diberikan. Oleh karena itu diadakan penelitian dalam bentuk tes formatif dan tes sumatif. Kegiatan ini diarahkan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi pada akhir pembelajaran. Materi pelajaran matematika di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran yang dianggap paling sulit oleh siswa sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar mata pelajaran tersebut. Padahal matematika merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan bagi siswa sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Jumlah jam mata pelajaran matematika cukup banyak dibandingkan dengan mata pelajaran IPA dan IPS.



1



2



Materi pelajaran Matematika di kelas IV Sekolah Dasar secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran. Materi bilangan, peserta didik dituntut mampu melakukan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Sedangkan materi pembelajaran geometri dan pengukuran, peserta didik dituntut mampu menghitung waktu, panjang, berat, luas, keliling, dan sifat-sifat bangun datar. Banyak materi pembelajaran yang belum dapat dicapai secara tuntas. Konsep materi pelajaran bangun datar belum dikuasai secara mendalam. Peserta didik merasa bingung dalam membedakan sifat-sifat bangun datar, dalam hal ini bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. Dari hasil evaluasi sebelumnya, ada 11 anak yang memperoleh nilai kurang dari 70, ada 4 anak yang memperoleh nilai 70-75 dengan KKM Matematika kelas IV yaitu 59. Di samping itu, guru kurang bervariasi dalam menyampaikan materi pelajaran tentang bangun datar. Sering terjadi anggapan oleh guru bahwa materi yang diajarkan sangat mudah sehingga penyajian materi pelajaran bangun datar cukup hanya dengan cerita. Peserta didik hanya sebagai pendengar. Peserta didik pasif, kurang tertarik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.Sehingga materi pembelajaran yang disampaikan terkesan secara abstrak. Upaya peningkatan kemampuan siswa terhadap pokok bahasan memahami konsep sifat-sifat bangun datar



antara lain melalui penggunaan alat peraga.



Kombinasi antara alat peraga Model Bangun Datar dan metode pembelajaran menggunakan model pembelajaran Students Teams Achivement Devision (STAD) merupakan upaya konkritisasi dari bentuk abstrak bangun datar. Dengan alat bantu model bangun datar tersebut, peserta didik dapat menyerap materi pelajaran dari guru sesuai dengan perkembangan daya nalarnya. Penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika yang dipelajarinya dengan mudah. Konsep matematika seperti bangun datar akan



3



mudah dimengerti anak didik pada saat pembelajaran berlangsung. Sifat alat peraga itu sendiri membantu memperjelas konsep-konsep abstrak agar menjadi konkret. Alat peraga akan merangsang minat siswa sekaligus mempercepat proses pemahaman siswa ketika mendapati hal-hal yang abstrak dan yang sulit dimengerti anak. Kebaikan alat peraga bagi pembelajaran juga membuat anak lebih bersemangat karena tidak merasakan kejenuhan. Pembelajaran dengan alat peraga mudah dicerna anak didik dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat verbalistik ditambah dengan metode STAD yang semakin menguatkan pemahaman siswa tentang konsep bangun datar. Permasalahan pembelajaran matematika yang dapat teridentifikasi di SD Negeri 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut. 1. Matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. 2. Materi bangun datar khususnya bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga sukar untuk dipahami oleh siswa dalam waktu relatif singkat atau hanya beberapa kali pertemuan pembelajaran saja.



3. Dalam pembelajaran tidak menggunakan media sama sekali atau tidak menggunakan media yang tepat sehingga tidak membantu meningkatkan pemahaman siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkret.



4. Rendahnya minat siswa untuk belajar matematika karena siswa kurang dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. 5. Kelengkapan media pembelajaran yang ada di sekolah masih sangat terbatas. 6. Kegiatan pembelajaran masih berlangsung secara konvensional. Berdasarkan kenyataan yang diperoleh di lapangan, baik melalui data dokumentasi maupun melalui hasil pengamatan memberikan indikasi bahwa hasil belajar matematika di kelas IV SD Negeri 197/X Rawasari masih relatif rendah sehingga masih perlu ditingkatkan lagi. Jika dihubungkan kenyataan tersebut dengan konsep maupun teori yang relevan, ada beberapa hal yang memungkinkan siswa tidak dapat memahami pelajaran matematika dengan baik, diantaranya adalah :



4



1. Konsep matematika yang bersifat abstrak, 2. Penggunaan media yang tidak tepat, dan 3. Pembelajaran yang tidak menggunakan media konkret yang bisa membantu siswa memahami konsep matematika itu sendiri. 4. Kurang melibatkan secara aktif siswa dalam pembelajaran matematika khusus nya materi bangun datar. Berdasarkan temuan-temuan yang dikemukakan di atas, salah satu upaya perbaikan kualitas pembelajaran khususnya di SD Negeri 197/X Rawasari kelas IV adalah : “Meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Pada Materi Bangun Datar Menggunakan Alat Peraga Model Bangun Datar Berwarna Dan Metode STAD Di Kelas IV SDN 197/X Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur” B. Rumusan Masalah Atas dasar permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah hasil pembelajaran matematika siswa SD Negeri 197/X Rawasari menggunakan alat peraga Model Bangun Datar Berwarna ? 2. Bagaimanakah hasil pembelajaran matematika siswa SD Negeri 197/X Rawasari dengan metode Students Teams Achivement Devisions (STAD) ? C. Tujuan Penelitian Penelitian tentang pembelajaran bangun datar khususnya bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan metode Students Teams Achivement Devisions (STAD) yang menggunakan alat bantu bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan menggunakan Alat Peraga Bangun Datar (APBD) berwarna diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang konsep sifat-sifat bangun datar khususnya siswa kelas IV SD Negeri 197/X Rawasari.



5



2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Students Teams Achivement Devisions (STAD) diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 197/X Rawasari. D. Manfaat Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak,sebagai berikut: 1. Bagi guru / peneliti a. Guru mampu mengajar dengan menggunakan metode Alat Peraga Bangun Datar dan metode STAD sehingga proses dan hasil dari pembelajaran mengalami peningkatan. b. Memberikan



pengalaman



dan



wawasan



kepada



guru



bagaimana



mengembangkan model dan menggunakan alat-alat peraga dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan matematika siswa. c. Sebagai wahana dalam peningkatan profesionalitas guru karena mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. d. Sebagai wahana penumbuhan rasa percaya diri bagi guru. 2. Bagi siswa a. Memberikan kemudahan bagi siswa dalam proses pembelajaran untuk dapat memahami materi bangun datar khususnya pada bangun persegi, persegi panajang, dan segitiga. b. Memberikan semangat, motivasi serta daya tarik untuk belajar matematika. 3. Bagi sekolah a. Memiliki guru yang profesional dalam mengelola pembelajaran di depan kelas. b. Menjadi bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. c. Memberikan inspirasi kepada guru-guru lainnya yang ada di sekolah untuk melakukan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar siswa secara umum. d. Sekolah dapat berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.



6



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. Hakikat Belajar Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan seseorang untuk menghadapi perubahan zaman yang selalu berubah dinamis dan penuh pesaingan. Denganbelajar seseorang dapat menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Belajar merupakan suatu proses perubahan sikap dan perilaku yang berdasarkan pengetahuan pendapat tersebut dikemukanan oleh (Slameto, 2010). Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaanya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar itu). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Yang dapat diamati guru adalah manifestaasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut. (Sri Anitah, 2019). Belajar adalah mengalami; dalam arti belajar terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Contoh lingkungan fisik adalah buku, alat peraga, dan alam sekitar. Contoh lingkungan sosial yaitu guru, siswa dan kepala sekolah. Belajar dapat melalui pengalaman langsung dan melalui pengalaman tidak langsung. Belajar dengan melalui pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik karena siswa akan lebih memahami, danmenguasai pelajaran tersebut (Sri Anitah, 2019). 6



7



Dari uraian yang mengacu pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha perubahan tingkah laku yang melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang dilakukan oleh seseorang individu melalui latihan dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan yang dinamakan hasil belajar. B. Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan intelektual peserta didik, (3) prinsip dan teori belajar, (4) keterlibatan aktif peserta didik, (5) keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, dan (6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematis (Gatot Muhsetyo, 2019) Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar



atau



hal



yang



dipelajari.



Matematika



dalam



bahasa



Belanda



disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Istilah



”matematika”



(dari



Yunani: mathematikos ialah



kata mathema atau mathesis yang



berarti



ajaran,



ilmu



pengetahuan,



pasti,



dari



atau



ilmu



pengetahuan). Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua, terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang (Djamus Widagdo, 2019).



8



Matematika adalah suatu pelajaran yang disusun secara teratur dalam urutan yang logis, dalam arti bahwa suatu topik matematika akan merupakan prasyarat bagi topik berikutnya. Tentang urutan matematika yang logis ini, (Suprayekti, 2003) menjelaskan bahwa “di dalam matematika bila konsep A dan konsep B mendasari konsep C, maka konsep C tidak mungkin dipelajari sebelum konsep A dan konsep B dipelajari terlebih dahulu”. Demikian pula konsep D baru bisa dipelajari apabila konsep C sudah dipahami, demikian seterusnya. (Rohman, 2000) menyatakan bahwa “program matematika supaya diberikan secara bertahap agar si anak secara bertahap dapat mengkonsolidasikan konsep-konsep melalui kegiatan praktis maupun teoritis”. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk mencapai kondisi belajar bagi peserta didik pada pelajaran matematika, sehingga pola pikir peserta didik dapat mengalami perubahan sesuai dengan tahapan atau perkembangan berpikir peserta didik di SD terkait dengan pelajaran matematika yang sedang dipelajari. C. Pengertian Bangun Datar Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garisgaris lurus atau lengkung (Karso, 2000). Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Soewito,ddk 2001).



9



Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Bangun datar di kelas IV SD terdiri atas persegi panjang, persegi, dan segitiga (Soewito, dkk 2001). Uraian lebih lanjut tentang sifat-sifat bangun datar didefinisikan sebagai berikut: 1. Persegi mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang dan mempunyai 4 buah sudut yang sama besar yaitu sudut siku-siku. 2. Persegi panjang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, dan mempunyai 4 buah sudut yang sama besar yaitu sudut sikusiku. 3. Segitiga memiliki berbagai jenis, yaitu segitiga sebarang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi,dan segitiga siku-siku. Segitiga sebarang mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama dan mempunyai 3 buah sudut yang tidak sama besar. Segitiga sama kaki mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang dan mempunyai 2 buah sudut yang sama besar. Segitiga sama sisi mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang dan 3 buah sudut yang sama besar. Segitiga siku-siku mempunyai 1 buah sudut siku-siku, mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus, dan mempunyai 1 sisi miring. D. Sifat-Sifat Bangun Datar Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang beraturan dan merupakan bagian dari geometri, dalam penelitian ini hanya dibatasi untuk bangun datar persegi panjang, segitiga dan persegi.



10



1. Persegi Panjang a. Definisi persegi panjang dan unsur-unsurnya Persegi panjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan meiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Sifat-sifat yang terdapat dalam persegi panjang, antara lain sebagai berikut.  Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang  Keempat sudutnya sama besar dan siku-siku (90°)  Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan saling membagi dua sama panjang  Mempunyai dua simetri lipat sehingga persegi panjang mempunyai dua sumbu simetri  Mempunyai 2 simetri putar tingkat dua.  Dapat menempati bingkainya dengan 4 cara  Mempunyai empat sisi dan empat titik sudut  Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar  Empat buah sudut besarnya masing-masing 900.



11



2. Segitiga a. Definisi segi tiga dan unsur – unsurnya Segitiga adalah suatu bentuk yang dibuat dari tiga sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Sifat-sifat segitiga antara lain : sisi, sudut, alas, tinggi.







Sisi dan sudut segitiga



Pada Segitiga ABC di atas, garis AB, BC, dan CA disebut sisi segitiga. Sudutnya ada 3 pula, yaitu < BAC,