Plasmolisis Rhoeo Discolor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Plasmolisis Rhoeo Discolor Konsentrasi



0,0%



0,2%



Diameter



2,5



4



Luas Bidang



Banyak Sel utuh dan



Pandang



Plasmolisis



LBp= 𝜋𝑟2



78 sel seluruh, 29



=3,14x(12,5)2



plasmolisis.



=490,625



(29:78)x100%= 37,17%



LBp= 𝜋𝑟2



84 sel seluruh 5 plasmolisis



=3,14x(28)2



(5:84)x100%= 5,95%



=12,56



0,4%



3



LBp= 𝜋𝑟2



42 sel seluruh 5 plasmolisis



=3,14x(1,5)2



(5:42)x100%= 11,90%



=



0,6%



1,5



7,665



LBp= 𝜋𝑟2



71



=3,14x(0,75)2



plasmolisis



=1,766



(34:71)x100% = 47,88%



sel



seluruh



34



0,8%



1,0%



2



1



LBp= 𝜋𝑟2



79



=3,14x(1)2



plasmolisis



=3,14



(49:79)x100%= 62,03%



LBp= 𝜋𝑟2



86



sel



sel



seluruh



seluruh



plasmolisis =3,14x(0,5)2 =0,785



(31:86)x100%= 36,05%



49



31



Pembahasan Pada praktikum mengukur potensial osmotic dengan cara plasmolysis, bagian yang kami ambil untuk pengamatan yaitu pada selaput tipis yang ada pada bagian bawah daun Rhoeo discolor.Pada percobaan ini digunakan epidermis bawah daun Rhoeo discolor. Epidermis ini mengandung sel yang berbentuk heksagonal dan pigmen antosianin yang memberikan pigmen warna ungu pada pada bagian bawah daun Rhoeo discolor. Pada saat preparat ditetesi air biasa, terlihat warna ungu yang cukup jelas. Serta terdapat stomata di sekeliling sel tersebut. Hal ini terjadi karena pada saat normal pigmen antosianin berada pada vakuola tumbuhan yang cukup besar. Sehingga pigmen antosianin yang memberikan ungu terlihat jelas. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan glukosa terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolysis. Tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membrane. Akhirnya runtuhnya seluruh dinding sel dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolysis apat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik . Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa dan semakin lama waktu untuk mendiamkan maka semakin banyak pula membrane plasma yang lisis. Sel epidermis daun Rhoeo discolor mengalami proses plasmolysis ketika konsentrasi pelarut di luar sel lebih rendah dibandingkan di dalam sel epidermis Rhoe discolor. Sebagai akibatnya air yang terdapat di dalam sel akan keluar dari sel. Selanjutnya sel mengalami proses dehidrasi dan terjadi pelepasan membrane sel dari dinding sel yang disebut dengan plasmolysis. Dengan meningkatnya jumlah konsentrasi sukrosa, maka peristiwa plasmolysis akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena potensial air yang berbanding lurus dengan potensial osmotic. Dengan demikian plasmolysis akan terjadi jika pelarut di dalam sel lebih tinggi dibanding di luar sel. Beberapa factor yang mempengaruhi kecepata plasmolysis adalah perbedaan konsentrasi dan suhu.