Plastic Viscosity and Yield Point [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB IV PLASTIC VISCOSITY DAN YIELD POINT I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat menentukan apparent viscosity, plastic viscosity dan yield point.



II. Dasar Teori 2.1 Plastic Viscosity Plastic viscosity merupakan bagian pokok dalam sifat-sifat rheology fluida pemboran. Plastic viscosity adalah tahanan alir akibat interaksi mekanik dari padatan dalam sistem lumpur dan dikontrol dengan pengenceran atau alat mekanik seperti centrifuge dan lain-lain. Saat fluida mengalir, terjadi gesekan dengan penampang ataupun sesama serbuk bor. Serbuk bor akan menimbulkan friksi karena memiliki massa jenis yang berbeda dengan fluida pemboran. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perlambatan pergerakan yang dialami oleh serbuk bor. Plastic viscosity bergantung kepada konsentrasi padatan. Semakin banyak padatan yang dibawa maka akan semakin kental. Kondisi ini juga tergantung dengan bentuk dan ukuran padatannya. Semakin besar luas permukaan total padatannya maka friksi akan semakin besar. Pengukuran sifat-sifat rheology fluida pemboran penting mengingat efektivitas pengangkatan serbuk bor merupakan fungsi langsung dari viskositas. Viskositas juga merupakan salah satu indikator baik atau tidaknya suatu lumpur. Fluida pemboran dalam percobaan ini adalah lumpur yang dibuat dari campuran bentonite, barite dan air.



2.2. Yield Point (YP) Yield point adalah ukuran daya tarik menarik antara partikel padatan dalam lumpur. Yield point yang terlalu rendah mengakibatkan pengendapan barite dan pembersihan lubang tidak optimal. Sedangkan yield point tinggi dapat mengakibatkan naiknya tekanan sirkulasi, sulit diaduk dalam tank dan cenderung menahan gas dalam lumpur. Untuk menaikkan yield point dibutuhkan bentonite dan bahan lainnya. Data penelitian menunjukkan



padatan asing merupakan faktor utama pengganggu terhadap yield point. Padatan penganggu akan menjadi masalah bila proses perawatan secara kimia gagal. Pada lumpur pemboran, yield point dipengaruhi faktor kandungan ion permukaan pada padatan. Karena hanya ion yang berada di permukaan dan padatan yang akan bekerja. Semakin banyak ion maka nilai YP akan semakin tinggi. Selain itu volume padatan juga mempengaruhi nilai YP. Semakin besar volume maka luas permukaannya semakin besar dan nilai YP juga semakin besar. Kandungan ion fasa cairan juga berpengaruh karena dengan ion padat YP bekerja.



III. Alat dan Bahan 3.1 Alat - Viskometer ( Fann VG meter) - Gelas ukur 1000 ml - Timbangan digital 3.2 Bahan - Air atau aquades - Bentonite - Barite



IV. Prosedur Kerja 1. Ambil sebagian lumpur yang habis digunakan untuk pengukuran viskositas menggunakan Marsh Funnel. Tuangkan lumpur tersebut ke dalam mangkuk viskometer sampai garis batas volume lumpur. 2. Celupkan rotor sleeve ke dalam lumpur sampai garis batas pencelupan. 3. Hidupkan Fann VG meter (pastikan menggunakan stop kontak dengan voltase yang sesuai). 4. Putar rotor sleeve pada 600 rpm (pindahkan tuas power pada posisi high dan tekan knop merah posisi paling bawah), tunggu hingga piringan (dial) relatif konstan. 5. Catat pembacaan dial pada 600 rpm.



6. Pindah kecepatan pada 300 rpm dengan menggeser tuas power ke posisi low (pemindahan posisi knop merah selalu pada saat motor berjalan), tunggu hingga dial relatif konstan. 7. Catat pembacaan dial pada 300 rpm. 8. Laporkan temperature pengujian dalam oF.



V. Hasil Percobaan dan Pembahasan 1) Plastic Viscosity (cp) = Ɵ600 – Ɵ300 = 58 – 46 = 12 cp 2) Yield Point (dalam /100 ft2) = Ɵ300 – PV = 46 – 12 = 34 lb/100 ft2 3) Apparent Viscosity (cp) = Ɵ600 / 2 = 58 / 2 = 29 cp Di dalam pekerjaan pemboran, pengaruh karakteristik dan kondisi formasi terhadap perencanaan dalam penggunaan lumpur bor merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam operasi pemboran. Lumpur bor sangat berpengaruh terhadap kemampuan lapisan produktif yang berkaitan dengan produktifitas formasi, sedangkan produktifitas formasi juga banyak dipengaruhi oleh karakteristik formasi reseivor suatu lapangan. Pada percobaan ini plastic viscosity dan yield point berpengaruh pada proses pengangkatan serbuk bor. Selain itu, PV dan YP juga berpengaruh dalam Nre (bilangan Reynold) yang keduanya menentukan jenis aliran dari lumpur pemboran.



VI. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tentang plastic viscosity dan yield point didapatkan kesimpulan, yaitu : 1. Plastic viscosity dan yield point mempunyai peran penting dalam peran lumpur untuk mengangkat serbuk bor ke permukaan.



2. Penggunaan barite yang berlebihan dapat menyebabkan meningkatnya plastic viscosity dan yield point. Sedangkan penggunaan bentonite yang berlebihan dapat mengurangi plastic viscosity dan yield point.



Sumber: http://sharingilmuperminyakan.blogspot.co.id/2015/03/pengukuran-viskositasdan-gel-strength_21.html jianzhiblog.blogspot.co.id https://googleweblight.com https://www.scribd.com/document/326111089/BAB-IV-Menguji-RheologySuspensi-Semen-Bagus-Yosan-Setiawan