Portofolio Biologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“PORTOFOLIO BIOLOGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERKECAMBAHAN”



NAMA



: JAMALUDDIN AKBAR



KELAS



: XII IPA



GURU PEMBIMBING



: DWI ASTUTI, S. Pd



PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 2 JORONG TANAH LAUT 2019



KATA PENGANTAR Dengan rahmat Allah dan karunia-Nya, serta junjungan salawat serta salam kepada Nabi Muhammad. Saya ucapkan kepada terima kasih kepada Ibu Dwi Astuti selaku pengajar mata pelajaran Biologi. Tidak banyak yang dapat saya ucapkan, atas kekuarangan dari portofolio ini dan jika terdapat salah kata atau penjelasan yang tidak dapat di pahami saya meminta maaf atas hal tersebut. Terima kasih. Asam asam, September 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………………… i Daftar Isi…………………………………………………………………………. ii Daftar Gambar…………………………………………………………………… ii BAB I Pendahuluan……………………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………… 1 1.3 Tujuan………………………………………………………………... 1 BAB II Pembahasan……………………………………………………………… 2 2.1 Pertumbuhan Pada Tumbuhan………………………………………. 2 2.2. Perkembangan Pada Tumbuhan…………………………………….. 3 2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan……. 3 2.4 Proses Perkecambahan………………………………………………. 5 BAB III Penutup…………………………………………………………………. 7 3.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 7 Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 8



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Sistem Akar…………………………………………………………… 2 Gambar 2. Contoh Epigeal dan Hipogeal………………………………………… 5 Gambar 3. Perbedaan Epigeal, Hipogeal, Semi-hipogeal, dan Durian-type……… 6 Gambar 4. Biji mangrove yang berkecambah saat masih melekat pada induknya.. 6



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi perkembangan adalah studi proses pertumbuhan an perkembangan organisme. Biologo perkembangan modern mempelajari kontrol genertik pertumbuhan sel, diferensiasi sel dan morfogenesis yang merupakan proses yang menimbulkan jaringan, organ dan anatomi. Pertumbuhan tanaman merupakan hasil dari berbagai poses fisiologi, melibatkan faktor genotipe yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan. Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah. Secara umum, pertumbuhan didefenisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan sel. 1.2 Rumusan Masalah Bagaiman perkembangan dan perkecambahan? 1.3. Tujuan Pembuatan portofolio ini merupakan tugas dalam mata pelajaran Biologi agar dpat memenuhi nilai dalam mata pelajaran tersebut. Tujuan lain adalah membuka bahan bacaan siswa siswi SMA Negeri 2 Jorong.



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pertumbuhan Pada Tumbuhan Pertumbuhan adalah suatu ciri fundamental dari seluruh makhluk hidup. Pertumbuhan sering diartikan secara sederhana sebagai seutu pertumbuhan ukuran, tetapi harus hati – hati dalam menggunakan definisi yang kurang lengkap ini. Sebagai contoh, ukuran sel tumbuhan mungkin menjadi lebih besar pada saat menyerap air melalui proses osmosis, tetapi proses ini kemungkinan akan kembali ke ukuran asal dan oleh karenanya tidak bisa diartikan sebagai pertumbuhan yang sebenarnya. Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi menjadi 2 bagian, antara lain: 1. Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer dapat terjadi karena tumbuhan memiliki meristem apikal (pada monokotil meristem apikal dan meristem interkalar). Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar. Jaringan meristem tersusun atas sel-sel yang sangat aktif membelah sehingga jumlahnya terus bertambah. Sedangkan pada tumbuhan monokotil, selain meristem apikal juga memiliki meristem interkalar yaitu jaringan meristem yang terdapat di antara ruas-ruas batang. Meristem interkalar akan membuat bagian di antara ruas-ruas batang monokotil menjadi bertambah panjang ketika dalam masa pertumbuhannya. Pada batang meristem apikal tepat berada di ujung batang, sel-selnya aktif membelah menghasilkan sel-sel baru. Daerah dimana terdapat sel-sel yang aktif membelah disebut dengan zona pembelahan. Di belakang zona pembelahan terdapat zona pemanjangan, yaitu daerah dimana sel-sel yang telah membelah tumbuh menjadi sel-sel yang lebih besar dan lebih panjang. Kemudian di belakang zona pemanjangan terdapat zona diferensiasi, di daerah ini sel-sel yang telah bertambah panjang mulai terdiferensiasi menjadi sel-sel yang spesifik. Sel-sel mulai terdiferensiasi menjadi floem, xilem, epidermis, stomata, trikoma dan lain sebagainya. Pada akar, meristem apikal terletak tepat setelah tudung akar. Tudung akar merupakan ujung dari akar yang berfungsi melindungi akar saat akar menghujam tanah. Sama seperti pada batang, pada akar-pun terdapat zona pembelahan dimana sel-sel aktif membelah. Zona pemanjangan dimana sel-sel bertambah panjang dan besar. Dan zona diferensiasi dimana sel-sel terdiferensiasi menjadi sel-sel spesifik seperti korteks dan bulu akar.



Gambar 1. Sistem Akar



2



2. Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan sekunder dapat terjadi karena aktivitas dari kambium pembuluh (meristem lateral). Kambium ini terletak di antara xilem dan floem pada batang. Jaringan kambium hanya tersusun atas lapisan sel yang tipis dan sel-selnya sangat aktif membelah. Kambium akan membelah ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder. Xilem sekunder dan floem sekunder inilah yang menyebabkan bertambah besarnya diameter batang. Namun sebenarnya yang paling berpengaruh adalah xilem sekunder karena pada batang kayu yang besar sebagian besar tersusun atas xilem sekunder. Namun pada monokotil tidak terjadi pertumbuhan sekunder karena tidak memiliki kambium, sehingga batang monokotil tidak bisa terus tumbuh membesar seperti dikotil. Misalnya saja batang jagung, walaupun telah tua batang jagung ukurannya akan tetap, tidak terus bertambah besar karena tidak adanya kambium yang menyebabkan bertambah besarnya batang. 2.2. Perkembangan Pada Tumbuhan Perkembangan adalah suatu proses yang terjadi pada masing – masing individu menuju tingkat kedewasaan. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dalam ukuran atau bisa dikatakan perkembangan memiliki sifat kualitatif. Perkembangan pada tumbuhan umumnya berlangsung seiring dengan pertumbuhan. Tumbuhan dikatakan dewasa apabila siap untuk melakukan fertilisasi. Dalam hal ini, arti dari perkembangan makhluk hidup lebih tepat yaitu sebagai suatu perubahan kualitatif yang melibatkan suatu perubahan struktur serta fungsi yang lebih kompleks. 2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan pada tumbuhan juga tidak bisa dipisahkan dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. 1. Faktor dari Dalam (Internal) Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah tergantung pada gen dan hormon. Gen adalah unit yang berfungsi untuk pewarisan sifat. DNA merupakan salah satu bentuk dari gen yang berfungsi untuk menentukan pewarisan yang sama dengan induknya. Sedangkan hormon adalah pembawa pesan kimia antar sel. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut. o ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah, dan biologis o laju fotosintesis o respirasi o pembagian hasil asimilasi dan nitrogen o klorofil, karoten, dan kandungan pigmen lainnya o tipe dan letak meristem o kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan o aktivitas enzim o pengaruh langsung oleh gen, misalnya heterosis, epistatis o diferensiasi



3



Macam-macam hormon pada tumbuhan: o Auksin terbentuk pada ujung batang dan ujung akar pada tumbuhan. Auksin sangat berperan penting dalam proses pemanjangan sel dan merangsang kambium untuk membentuk xilem dan floem. Selain itu, Auksin pun berfungsi untuk pertumbuhan buah dan diferesiasi sel. o Giberelin memiliki fungsi sebagai perangsang dalam pembentukan serbuk sari dan membuat tumbuhan tumbuh menjadi besar. Giberelin sangat berpengaruh dalam pertumbuhan akar, daun, bunga serta buah. o Sitokinin berfungsi untuk memperpanjang usia jaringan tumbuhan. o Asam Absistat (Dormin) berfungsi mempertahankan kelangsungan hidup tumbuhan saat ada pengaruh buruk dari lingkungan luar. Dormin juga memiliki fungsi untuk menutup stomata di saat tumbuhan kekurangan air. o Gas Etilen, berfungsi untuk mempercepat pemasakan buah mentah juga membantu dalam penembalan batang. o Kalin, Kalin terbagi menjadi 4 bagian, yakni :  Rizokalin yang mempunyai fungsi untuk merangsang pembentukan akar  Kaukalin yang bersungsi untuk pertumbuhan batang  Filokalin yang berfungsi untuk pembentukan daun.  Antokalin yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan bunga. 2. Faktor dari Luar (Eksternal) Faktor luar merupakan materi lain selain tumbuhan itu sendiri yang memiliki dampak pada tumbuhan tersebut. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut: o faktor iklim, meliputi cahaya, temperatur, air, panjang hari, angin, dan gas o faktor edafik, meliputi tekstur, struktur, bahan organik, kapasitas pertukaran kation, pH, kejenuhan basa, dan ketersediaan nutrisi o faktor biologis, meliputi gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nematoda, herbivora, dan mikroorganisme tanah Beberapa faktor lainnya adalah sebagai berikut. o Nutrisi, Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak. Makronutrien di antaranya adalah karbon, oksigen, nutrigen, fospor, magnesium dan kalium. Sedangkan, mikronutrein adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Contoh mikronutrien yaitu klor, besi, tembaga dan lain-lain. o Cahaya matahari memiliki pengaruh yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan hijau. Fungsi dari cahaya matahari yaitu untuk membantu proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan makanan pada tumbuhan. Makanan yang dihasikan dalam proses fotosintesis inilah yang membantu pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Respon tumbuhan pada cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan tersebutyang dikontrol oleh pigmen bernama fitokrom. o Suhu juga menjadi salah satu yang mempengaruhi tumbuhan dalam proses fotosintesis. Mengatur proses penguapan yang terjadi pada daun merupakan cara tumbuhan untuk bertahan hidup dari suhu yang tidak tetap. Jika suhu tinggi, tumbuhan akan meningkatkan proses penguapan dan menurunkannya ketika suhu rendah.



4



o



Kadar Air memiliki peran yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Karena air yang mengatur laju pada proses fotosintesis dan mengedarkan hasilnya pada seluruh bagian tubuh sel tumbuhan.



2.4 Proses Perkecambahan Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik. Berikut 2 tipe perkecambahan.



Gambar 2. Contoh Epigeal dan Hipogeal



1. Epigeal Karakteristik perkecambahan epigeal : o Radikel yang muncul pertama kali membentuk hipokotil o Plumula adalah bagian yang terakhir berkembang yakni setelah muncul di permukaan o Hipokotil awalnya membentuk sebuah loop lalu kemudian memanjang membawa kotiledon ke permukaan tanah o Kotiledon yang telah muncul ke permukaan akan membentuk daun pertama diikuti oleh perkembangan plumula (pucuk) Keuntungan dari perkecambahan epigeal adalah kotiledon dapat segera berfotosintesis (phanerocotylar : kotiledon yang berfotosintesis) setelah muncul di permukaan tanah yang menyediakan energi untuk pertumbuhan selanjutnya. Benih epigeal ditemukan pada : Gymnospermae, Myrtaceae, Bignoniaceae, Casuarianaceae, Euphorbiaceae, hampir semua legum dan lain-lain 2. Hipogeal Karakteristik perkecambahan hipogeal : o Kotiledon tetap berada dalam tanah o Radikel muncul dan berkembang membentuk perakaran o Epikotil yang akan memanjang bersama plumula sampai muncul dipermukaan tanah. Keuntungan dari perkecambahan hipogeal adalah cadangan makanan atau energi tetap tersedia dalam tanah yakni dalam kotiledon yang akan tumbuh lagi seandainya pucuk kecambah (plumula) terpotong dimakan serangga atau oleh faktor lain. Kotiledon pada benih hipogeal tidak dapat berfotosintesis atau disebut cryptocotylar. Tanaman dengan perkecambahan hipogeal antara lain : Lauraceae, kebanyakan Moraceae, hampir semua Fagaceae dan sebagainya



5



Selain kedua tipe yang paling umum diatas, dalam beberapa literatur disebutkan tipe perkecambahan dari spesies tertentu yang agak berbeda dari keduanya, yaitu :



Gambar 3. Perbedaan Epigeal, Hipogeal, Semi-hipogeal, dan Durian-type



3. Semi-hipogeal / semi-epigeal Perkecambahan semi-hipogeal merupakan kombinasi dari perkecambahan hipogeal dengan epigeal, yakni kotiledon berkembang seperti pada epigeal namun hipokotil tidak memanjang atau tidak berkembang. Contoh tanaman dengan perkecambahan semi-hipogeal : Gmelina elliptica, Pithecellobium 4. Durian type Pada perkecambahan tipe durian, hipokotil akan memanjang tetapi kotiledon tidak berkembang sehingga kotiledon tidak dapat berfotosintesis. Contoh tanaman dengan perkecambahan durian-type : durian (Durio zibethinus), Dipterocarpus spp 5. Vivipary Pada beberapa tanaman tertentu misalnya Rhizoporan dan Soonneratia yang hidup dilahan rawa, memiliki tipe perkecambahan yang agak berbeda yang disebut sebagai vivipary. Biji akan berkecambah didalam buah saat masih menempel pada pohon induknya. Bobot biji akan bertambah akibat perkecambahan dan akhirnya terpisah dari pohonnya dan jatuh kedalam lumpur. Akarnya kemudian akan berkembang di dalam lumpur.



Gambar 4. Biji mangrove yang berkecambah saat masih melekat pada induknya



6



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan o Pertumbuhan pada tanaman dibagi menjadi 2, yaitu Pertumbuhan Primer dan Pertumbuhan Sekunder. o Perkembangan adalah suatu proses yang terjadi pada masing – masing individu menuju tingkat kedewasaan. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dalam ukuran atau bisa dikatakan perkembangan memiliki sifat kualitatif. o Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibagi menjadi 2, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal). o Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Tipe-tipe proses perkecambahan ada Epigeal dan Hipogeal secara umum dan ada Semi-hipogeal/epigeal, Durian-type dan Vivipary.



7



DAFTAR PUSTAKA o



https://id.m.wikipedia.org/wiki/Biologi_perkembangan



o



https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_tanaman



o



https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan



o



https://www.biologi.co.id/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhanpengertian-dan-faktornya-terlengkap/



o



https://www.edubio.info/2018/07/pertumbuhan-primer-dan-sekunderpada.html?m=1



o



https://torajafarmer.wordpress.com/2018/05/05/tipe-perkecambahan-epigeal-danhipogeal/



8