PPPK-Bulin-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

PPPK-Bulin-1 [PDF]

ASUHAN IBU BERSALIN BY COACH MARANATA

ASUHAN IBU BERSALIN KONSEP PERSALINAN

TANDA BAHAYA PERSALINAN

TAHAPAN PERSALIN

15 0 1 MB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN IBU BERSALIN BY COACH MARANATA



ASUHAN IBU BERSALIN KONSEP PERSALINAN



TANDA BAHAYA PERSALINAN



TAHAPAN PERSALINAN



FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN



ASUHAN SAYANG IBU



PELAYANAN DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU



Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi dari dalam rahim ke dunia luar



Persalinan Spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir ibu Persalinan Buatan adalah persalinan yang berlangsung bila dibantu dengan tenaga dari luar (ekstraksi vakum, forceps, section caesaria) Persalinan Anjuran adalah persalinan yang baru berlangsung setelah ada tindakan (pemecahan ketuban, pemberian induksi) Persalinan Normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin



KONSEP PERSALINAN



KONSEP PERSALINAN



Tujuan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap, tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang dinginkan (optimal).



ADA KONTRAKSI



PEMBUKAAN SERVIKS



PECAH KETUBAN dan/atau BLOODY SHOW



TAHAPAN PERSALINAN Tahapan



Definisi



Kala I



Dimulai ketika kontraksi uterus teratur dan meningkat sampai pembukaan serviks 10 cm. Kala I dibagi menjadi 2: Fase Laten : mulai kontraksi yang menyebabkan pembukaan hingga pembukaan 3 Fase Aktif : mulai pembukaan 4 sampai dengan pembukaan 10



Batasan Fase Laten berlangsung 6-8 jam Fase Aktif pada primipara ratarata 1 cm/jam dan multipara >12cm/jam



Menurut Kurva Friedman fase aktif dibagi menjadi 3: F. Aktif Akselerasi : dari pembukaan 3-4 cm F. Aktif Dilatasi Maksimal : dari pembukaan 4-9 cm F. Aktif Deselerasi: dari pembukaan 9-10 cm Kala II



Dimulai ketika pembukaan 10 cm sampai dengan bayi lahir Pada primipara 2 jam Tanda Gejala: Dorongan mengejan, Tekanan pada rectum/vagina, Perineum menonjol, Vulva Pada multipara 1 jam membuka, Keluar lendir darah Tanda Pasti: Pembukaan serviks lengkap, terlihat bagian kepala janin



TAHAPAN PERSALINAN Tahapan



Definisi



Batasan



Kala III



Dimulai setelah bayi lahir sampai dengan lahirnya plasenta dan selaput Maksimal 30 menit setalah bayi ketuban lahir Tanda Gejala: - Uterus globuler - Tali pusat memanjang - Semburan darah tiba-tiba



Kala IV



Dimulai ketika plasenta dan selaput ketuban lahir sampai 2 jam kemudian.



KALA I KEBUTUHAN IBU



TAHAPAN PERSALINAN



ASUHAN SAYANG IBU



Dukungan Emosional



 Menghargai dan membebaskan ibu memilih pendamping persalinan  Dukungan emosional kepada anggota keluarga untuk berperan aktif (mengucapkan kata pujian, membantu ibu relaksasi saat kontraksi, melakukan massase, menciptakan suasana tenang kekeluargaan dan penuh rasa nyaman



Pengaturan Posisi Ibu



 Menganjurkan ibu untuk aktif saat kala I (bermain gymball, jalan-jalan, gerakan berdiri jongkok, rebozo)  Menganjurkan ibu hindari posisi terlentang lebih dari 10 menit  Ibu dapat mencoba dan memilih posisi yang nyaman  Jika lelah menganjurkan untuk berbaring miring kiri



Nutrisi dan Cairan



 Menganjurkan ibu makan makanan ringan atau lainnya selama persalinan  Menganjurkan keluarga untuk selalu mengingatkan ibu makan atau minum selama persalinan



Eliminasi



 Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih setidaknya 2 jam sekali  Anjurkan dan damping ibu berkemih di kamar mandi, jika tidak dapat berjalan berikan pispot dan hindari penggunaan kateterisasi secara rutin  Bila ibu ingin BAB pastikan bukan tanda kala II kemudian damping ibu



Pencegahan Infeksi



 Jaga lingkungan tetap bersih dan nyaman



KALA I TANDA BAHAYA



TAHAPAN PERSALINAN ASUHAN



Perdarahan pervaginam selain blood show



- Jangan lakukan pemeriksaan dalam - Baringkan ibu ke sisi kiri, stabilisasi dengan berikan infus RL - Segera rujuk dan damping ibu



Ketuban disertai meconium kental



- Baringkan ibu ke kiri - Dengarkan DJJ - Segera rujuk dengan membawa partus set lengkap



Tekanan darah lebih dari 160/100 mmHg



- Baringkan ibu miring ke kiri - Pasang infus dan berikan MgSO4 dosis awal 4gr 20% atau 40% selama 10 menit - Segera rujuk ibu dan dampingi



DJJ 180 x/m pada 2x penilaian dengan jarak 5 menit



- Baringkan ibu miring ke kiri, berikan oksigen dan anjurkan ibu bernafas secara teratur - Pasang infus dengan kecepatan 125 cc/jam - Segera rujuk dan damping ibu



Presentasi majemuk



- Baringkan ibu dengan posisi lutut menempel ke dada atau berbaring miring kiri - Segera rujuk dan damping ibu



Tali pusat menumbung



- Gunakan sarung tangan steril, masukkan jari telunjuk ke tengah vagina, dorong kepala menjahui tali pusat yang menumbung atau ibu diposisikan sujud dan dada menempel di kasur atau ganjal bokong dengan bantal (posisikan ibu trendelenburgh) - Segera rujuk dan damping ibu



KALA I TANDA BAHAYA Tanda ada infeksi



TAHAPAN PERSALINAN ASUHAN



- Baringkan ibu miring ke kiri - Pasang infus dengan kecepatan 125 cc/jam - Segera rujuk dan damping ibu



Tanda ada syok hipovolemik - Baringkan ibu ke kiri - Naikkan kedua tungkai lebih tinggi dari kepala - Pasang infus RL. Infuskan 1liter dalam waktu 15-20 menit lanjutkan 2 liter dalam 45-60 menit berikutnya lanjutkan 125 ml/jam - Segera rujuk dan damping ibu - Fase aktif kala I dengan penurunan kepala 5/5 - Presentasi bukan belakang kepala



- Baringkan ibu miring ke kiri - Segera rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang mampu melakukan SC dan dampingi



- Riwayat section caesarean - Persalinan premature - Partus lama



- Rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetri dan BBL - Dampingi ibu sampai tempat rujukan dan selalu beri motivasi



KALA I PARTOGRAF



Alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan



Tidak Boleh Digunakan 1. Wanita pendek 2. Perdarahan antepartum 3. Preeklamsi – eklamsi 4. Persalinan premature 5. Riwayat SC 6. Kehamilan Gemeli 7. Kelainan letak janin 8. Fetal Distress 9. Dugaan distosia 10. Kehamilan dengan hidramnion 11. Ketuban pecah dini 12. Persalinan dengan induksi



TAHAPAN PERSALINAN



KALA I



TAHAPAN PERSALINAN



PARTOGRAF Fase Laten Fase Aktif



Cara Mencatat



Tekanan darah



4 jam



4 jam



Ditulis dengan tanda panah



Pembukaan



4 jam



4 jam



Ditulis dengan tanda (x) digaris waspada & waktu pemeriksaan ditulis dibawahnya



Penurunan Kepala



4 jam



4 jam



Ditulis tanda (o) ditulis sejajar dgn pembukaan



Ketuban



4 jam



4 jam



U : utuh, J : jernih, D : bercampur darah, M : bercampur meconium, K : kering



Molase



4 jam



4 jam



0: terpisah, 1: saling bersentuhan, 2: tumpang tindih tapi bisa dipisahkan, 3: tumpang tindih dan tidak bisa dipisahkan



Kontraksi



1 jam



30 menit



Setiap kotak dalam satu periode kontraksi 10 menit Titik-titik : 40 detik



DJJ



1 jam



30 menit



Ditulis dengan tanda titik



Nadi



1 jam



30 menit



Ditulis dengan tanda titik



Suhu



4 jam



2 jam



Tulis sesuai hasil



Obat-obatan Volume urin



Tulis sesuai yang diberikan Ukur dan catat jumlah produksi urin



KALA II



TAHAPAN PERSALINAN



KEBUTUHAN IBU



ASUHAN SAYANG IBU



Pendamping persalinan



- Anjurkan ibu untuk selalu didampingi keluarga selama proses persalinan - Anjurkan keluarga untuk membantu ibu relaksasi, merangsang oksitosin, berganti posisi, memberikan makanan dan minuman, serta memberi semangat



Keterlibatan penolong



- Memberikan semangat kepada ibu dan keluarga - Menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan - Melakukan pendampingan selama persalinan



Posisi meneran



- Bantu ibu memilih posisi meneran yang nyaman, hindari posisi terlentang - Posisi duduk atau setengah duduk, posisi jongkok, posisi berdiri, posisi menungging, posisi miring ke kiri



Bimbingan meneran



- Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk meneran dengan cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his



Makan dan minum



- Anjurkan ibu lebih sering minum di sela-sela kontraksi selama kala II



Eliminasi Pencegahan Infeksi



- Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara spontan - Membersihkan vulva dan perineum ibu



KALA II Tanda Bahaya



TAHAPAN PERSALINAN Asuhan



Syok



- Baringkan miring kiri, naikkan kedua kaki untuk meningkatkan aliran darah ke jantung - Pasang infus RL. Infuskan 1L dalam 15-20 menit, jika memungkinkan infuskan 2L dalam sejam pertama kemudian 125cc/jam - Segera rujuk dan damping ibu



Dehidrasi



- Anjurkan minum - Nilai ulang setiap 30 menit, jika dalam 1 jam tidak membaik pasang infus RL 125 cc/jam - Segera rujuk dan damping ibu



Gejala preeklamsia



- Nilai ulang TD setiap 15 menit - Baringkan ibu miring kiri - Bila gejala bertambah berat tatalaksana preeklamsia berat



Preeklamsia berat atau eklamsia



-



Baringkan miring kiri Pasang infus RL 125 cc/jam Berikan dosis awal 4gr MgSO4 40% IV dengan kecepatan 0.5-1 g/menit Berikan dosis pemeliharaan MgSO4 40% 1 gram/jam Segera rujuk dan damping ibu



KALA II Tanda Bahaya



TAHAPAN PERSALINAN Asuhan



Tanda Distosia Bahu



-



Lakukan tindakan dan upaya lanjut Episiotomi Perasat Mc.Robert + penekanan supra simfisis Prone Mc.Robert (menungging) Anterior disimpact Perasat corkscrew dari Wood Perasat Schwartz-Dixon



Tanda Insersia Uteri



-



Anjurkan ibu mengubah posisi dan jalan-jalan Anjurkan minum Jika selaput ketuban utuh dan pembukaan >6 cm pecahkan ketuban Stimulasi putting susu Kosongkan kandung kemih Jika tidak lahir sesuai batas kala II segera rujuk dan dampingi ibu



Tanda Lilitan Tali Pusat



- Jika tali pusat yang melilit longgar lepaskan melewati kepala bayi - Jika yang melilit erat lakukan penjepitan tapi pusat dgn klem di dua tempat kemudian potong diantaranya dan lahirkan bayi segera



KALA II Pemantauan Kala II 1. Nadi ibu per 30 menit 2. Kontraksi per 30 menit 3. DJJ setiap selesai meneran 4. Penurunan kepala per 30 menit melalui palpasi dan 60 menit melalui VT atau bisa lebih cepat jika ada indikasi 5. Warna ketuban 6. Presentasi janin 7. Putar paksi luar 8. Kehamilan gemeli



Amniotomi Tindakan memecahkan ketuban jika selket utuh pembukaan lengkap dan ibu dapat meneran spontan.



Episiotomi Indikasi gawat janin, ada penyulit pervaginam, jaringan parut pada perineum atau vulva dan perineum kaku



Jangan dipecahkan jika presentasi majemuk atau kemungkinan tali pusat terkemuka



Dilakukan secara mediolateralis dgn anestesi local lidokain 1% atau 2% dilarutkan dlm aquabidest 1:1 dan dilakukan saat kepala bayi 5-6 cm di depan vulva



TAHAPAN PERSALINAN Partograf 13. Episiotomi 14. Pendamping persalinan 15. Gawat janin 16. Distosia bahu 17. Masalah lain 18. Penatalaksanaan 19. Hasilnya



KALA III dan KALA IV



TAHAPAN PERSALINAN



MANAJEMEN AKTIF KALA III Pemberian Oksitosin



- Letakkan bayi diatas kain bersih diatas perut ibu - Pastikan tidak ada janin kedua - Beritahu ibu akan disutik, suntikkan Oksitosin 10 IU IM di sepertiga paha luar dalam 1 menit setelah bayi lahir - Lakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat 2-3 menit setelah bayi lahir - Posisikan bayi IMD



Penegangan Tali Pusat Terkendali



- Pindahkan klem 5-6 cm dari vulva - Satu tangan lain diatas simfisis untuk meraba kontraksi uterus. Saat kontraksi tegangkan tali pusat dan tangan didinding perut dorso kranial - Nilai tanda pelepasan plasenta, jika ada lahirkan - Jika 15 menit PTT tidak lahir berikan Oksitosin 10 IU IM ke 2 dan ulangi PTT selama 15 menit. Jika 30 menit tetap tidak lahir tatalaksana retensio plasenta - Saat plasenta lahir dan tampak di vagina, lahirkan dgn mengangkat tali pusat keatas dan menimpang plasenta dgn tangan lain untuk diletakkan di wadah. Pegang plasenta dgn kedua tangan dan secara lembut putar hingga selaput ketuban terpilin menjadi satu



Masase Fundus Uteri



- Masase selama 15 detik - Jika uterus tidak berkontraksi tangani sebagai atonia - Jika berkontraksipastikan kelengkapan plasenta



KALA III dan KALA IV



TAHAPAN PERSALINAN



ASUHAN KALA III



ASUHAN KALA IV



- Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya dan menyusui segera - Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan - Pencegahan infeksi pada kala III - Memantau keadaan ibu (tanda vital, kontraksi, perdarahan) - Melakukan kolaborasi/rujukan bila terjadi kegawatdaruratan - Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi - Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala III



- Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dalam keadaan normal - Membantu ibu untuk berkemih - Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai kontraksi dan melakukan massase uterus - Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir - Mengajarkan ibu dan keluarganya ttg tanda-tanda bahaya post partum seperti perdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas, penyulit dalam menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat - Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi - Pendampingan pada ibu selama kala IV - Nutrisi dan dukungan emosional



KALA III dan KALA IV



TAHAPAN PERSALINAN



KALA III dan KALA IV TANDA BAHAYA



TAHAPAN PERSALINAN



TATALAKSANA



Retensio Plasenta



- Lakukan manual plasenta jika ada tanda-tanda pelepasan plasenta - Jika tidak ada jangan dilakukan manual



Retensio Sisa Plasenta



- Lakukan eksplorasi dengan sarung tangan steril, keluarkan selaput ketuban dan bekuan darah yang mungkin masih tertinggl - Masase uterus - Jika perdarahan hebat dan kontraksi baik periksa robekan jalan lahir



Robekan jalan lahir



- Jika laserasi derajat I dan II lakukan penjahitan - Jika lserasi derajat III dan IV segera pasang infus RL dan rujuk



Inversio Uteri



- Stabilisasi keadaan umum (pasang infus RL dan beri Oksigen) - Segera rujuk



Kandung Kemih Penuh



-



Kosongkan kandung kemih Masase uterus hingga berkontraksi baik Jika tidak dapat berkemih lakukan kateterisasi dilanjutkan masase uterus Jika ibu mengalami perdarahan periksa penyebabnya



KALA III dan KALA IV KALA III



KALA IV



20. Lama kala III 21. Pemberian Oksitosin 10 IU IM 22. Pemberian ulang Oksitosin (2x) 23. Penegangan Tali Pusat Terkendali 24. Masase fundus uteri 25. Plasenta lahir lengkap 26. Plasenta tidak lahir >30 menit 27. Laserasi 28. Jika laserasi derajat 29. Atonia uteri 30. Jumlah perdarahan 31. Masalah lain 32. Penatalaksanaan 33. Hasilnya



1 Jam pertama: 15 menit sekali pantau TD, Nadi, TFU, Kontraksi uterus, Kandung kemih, Perdarahan. Suhu ibu dilakukan 1x saat mulai 1 jam pertama 1 Jam kedua: 30 menit sekali pantau TD, Nadi, TFU, Kontraksi uterus, Kandung kemih, Perdarahan. Suhu ibu dilakukan 1x saat mulai 1 jam pertama



TAHAPAN PERSALINAN



FAKTOR 5P Faktor



Macam



Gangguan



Power



- Kekuatan ibu mengejan - His His yang adekuat (>3x dalam 10 menit dgn intensitas ≥ 40 detik) yang bersifat teratur, nyeri bertambah kuat dan menyebabkan pembukaan serviks



Insersia uteri, Partus lama, Dehidrasi, Tetania uteri, Partus presipiatus, Ancaman rupture uteri



Passage



• Jalan Lahir Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul, vagina, dan introitus



Panggul sempit, Gangguan genetalia



Passanger



Posisi Psychologic Respons



• Janin (ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, posisi janin dan Kelainan letak, Malpresentasi, Malposisi, gerakan janin) Presentasi majemuk, Makrosomia, Distosia bahu • Plasenta (perlekatan normal di corpus uteri) • Posisi ibu ketika melahirkan mempengaruhi anatomi fisiologi • Rasa takut, tegang dan cemas mungkin mengakibatkan proses kelahiran berlangsung lambat



PELAYANAN DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU Status



Tatalaksana



Suspek, probable, terkonfirmasi



- Persalinan dilakukan di RS rujukan COVID-19 - Jika RS rujukan penuh dan atau terjadi kondisi emergensi dilakukan di RS non rujukan COVID19 - Persalinan dilakukan dengan APD yang sesuai (penutup kepala, N95, Googles, Face shield, Coverall, Apron, Sarung Tangan, Boots)



Kontak Erat



- Persalinan di FKTP - Lakukan skrinning awal: anamnesis, pemeriksaan darah normal, rapid tes non reaktif - Gunakan APD sesuai dan dapat menggunakan delivery chamber



SOAL 1. Pada pukul 12.00 WIB Ny.Neni usia 25 tahnun G1P0A0 hamil 38 minggu datang ke BPM. Ibu mengeluh kenceng-kengceng sejak tadi malam dan mulai teratur sejak pukul 09.00 WIB dan keluar flek darah. Hasil pemeriksaan TFU 31 cm, punggung kanan,presentasi kepala, DJJ 140 x/menit, His 3x/10 menit 40”, pembukaan 4 cm. Kapan dilakukan evaluasi dilatasi serviks berikutnya pada Ny.Neni? a. Pukul 13.00 WIB b. Pukul 14.00 WIB c. Pukul 15.00 WIB d. Pukul 16.00 WIB e. Pukul 17.00 WIB



2. Ny.Tika usia 26 tahun hamil 39 minggu anak pertama datang ke BPM. Ibu mengatakan nyeri pinggang dan perut mengeras serta keluar lendir darah dari jalan lahir. Ibu masih bisa merasakan gerakan janin. Hasil pemeriksaan pembukaan 3 cm, penurunan kepala Hodge II, selaput ketuban utuh, STLD (+). Apakah indikator utama Ny.Tika benar dalam persalinan? a. Nyeri pinggang dan perut mengeras b. Keluar lendir darah c. Pembukaan 3 d. Penurunan kepala Hodge II e. STLD (+)



3. Ny.Desi usia 24 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu datang ke Puskesmas mengatakan perut kencengkenceng dan mengeluarkan lendir darah sejak tadi habis magrib. Hasil pemeriksaan TFU 29 cm, presentasi kepala, punggung kiri, penurunan kepala 2/5. Hasil pemeriksaan dalam pukul 22.00 WIB pembukaan 5cm, his 3x/10 menit 40”, DJJ 148 x/m. Apakah diagnosa yang tepat sesuai kasus? a. Ny Deni usia 24 tahun G2P1A0 dalam persalinan b. Ny.Desi usia 24 tahun G2P1A0 dalam persalinan fase laten c. Ny.Deni usia 24 tahun G2P1A0 dalam persalinan fase aktif deselerasi d. Ny.Deni usia 24 tahun G2P1A0 dalam persalinan fase aktif akselerasi e. Ny.Deni usia 24 tahun G2P1A0 dalam persalinan fase aktif dilatasi maksimal



4. Ny.Bella usia 27 tahun hamil pertama 38 minggu datang ke BPM mengeluh kenceng-kenceng teratur sejak tadi subuh. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 110/70 mmHg, Suhu 36◦C, nadi 82 x/m, His 3x/10 menit 45”, TRU 30 cm, punggung kanan, presentasi kepala, penurunan 2/5, DJJ 140 x/m. hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 5 cm, ketuban (+), presentasi kepala, UUK kanan depan, penurunan Hodge III, tidak ada molage. Apakah rencana asuhan kebidanan untuk Ny.Bella? a. Observasi his, DJJ dan pembukaan setiap 4 jam b. Observasi KU, TD dan pembukaan setiap 4 jam c. Observasi his, KU, dan TD d. Observasi KU setiap 1 jam e. Observasi pembukaan setiap 2 jam, his dan DJJ



Observasi meliputi keadaan ibu dan janin sesuai indicator partograf



5. Ny.Ani usia 21 tahun hamil pertama 39 minggu datang ke Klinik Bersalin. Ibu mengeluh nyeri perut menjalar ke pinggang dan semakin lama semakin sakit dan sering sejak tadi pagi. Ibu mengatakan sudah tidak kuat lagi dan berteriak-teriak setiap kontraksi datang. Hasil pemeriksan pukul 19.00 WIB TD 110/70 mmHg, pembukaan 4 cm, penurunan Hogde III, bagian terbawah kepala, ketuban utuh STLD (+), DJJ 146 x/m. Apakah asuhan saying ibu yang teapat untuk Ny.Ani a. Memotivasi ibu dengan bahasa yang sopan b. Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri yang dialami merupakan tanda persalinan dengan sopan c. Menganjurkan ibu makan disela-sela kontraksi dan menganjurkan keluarga untuk selalu memotivasi ibu makan dan minum d. Menganjurkan ibu memilih posisi yang nyaman e. Mengajarkan ibu dan keluarga teknik relaksasi



6. Ny.Salsa usia 30 tahun hamil 39 minggu anak pertama di BPM. Ibu dalam persalinan mengeluh mules mejalar ke pinggang, merasa lemas dan tidak sanggup mengejan. Hasil pemeriksaan his 3x/10 menit 30”, DJJ 144 x/m. Hasil pemeriksaan dalam pembukaan lengkap, presentasi kepala, Hodge III, UUK kiri depan. Ibu sudah dipimpin mengejan selama 2 jam. Apakah asuhan yang tepat untuk Ny.Salsa? a. Perbaiki nutrisi ibu b. Pasang oksigen c. Melanjutkan pimpin mengejan d. Pasang infus oksitosin 10 IU 20 tetes, pantau kemajuan persalinan e. Pasang infus RL, pantau kemajuan persalinan, rujuk dan damping ibu



7. Ny.Lisa usia 32 tahun G3P2A0 hamil 38 minggu dalam persalinan di puskesmas. Ibu mengatakan keluar cairan banyak seperti balon meletus dari vagina. Hasil pemeriksaan terlihat cairan ketuban berwarna keruh, pembukaan 5 cm, kepala Hodge II, DJJ 140 x/m Apakah tanda ketuban yang dicatat dalam partograf? a. K berarti ketuban kering



Penulisan “K” hanya untuk ketuban kering



b. K berarti ketuban keruh c. J berarti ketuban jernih d. M berarti ketuban bercampur mekonium e. D berarti ketuabn bercampur darah



8. Ny. Rina usia 28 tahun hamil pertama dalam proses persalinan di BPM. Ibu mengeluh mules yang kuat dan ibu belum ingin mengedan. Hasil pemeriksaan dalam pembukaan lengkap, ketuban utuh, penurunan kepala Hodge III, His 4x/ 10 menit 45”, DJJ 144x/m. Apakah asuhan yang tepat untuk Ny.Rina? a. Stimulasi putting susu b. Pimpin meneran c. Amniotomi d. Episiotomi e. Beri ibu minum disela-sela kontraksi



9. Ny.Winda usia 37 tahun hamil 38 minggu anak kedua dalam proses persalinan di Polindes. Setelah dipimpin meneran selama 20 menit kepala bayi sudah lahir tetapi bahu bayi tidak kunjung melakukan putar paksi luar. Apakah tatalaksana awal yang harus dilakukan bidan? a. Hentikan traksi pada kepala dan segera minta bantuan b. Keluargan bahu dengan maneuver Mc.Robert c. Keluarkan bahu dengan maneuver Masanti d. Keluarkan bahu dengan maneuver Woods e. Keluarkan bahu dengan maneuver Rubin



10. Ny.Tari usia 25 tahun hamil 40 minggu anak pertama sedang dalam proses persalinan. Hasil pemeriksaan penurunan kepala 2/5, pembukaa 8cm, selaput ketuban utuh. Dua jam kemudian ibu mengatakan dorongan mengejan sudah tidak dapat ditahan. Apakah tatalaksana yang harus dilakukan bidan? a. Memimpin ibu meneran b. Melakukan pemeriksaan dalam c. Memecahkan ketuban d. Mengajarkan teknik relaksasi e. Mengatur posisi ibu



11. Ny.Wati usia 24 tahun sedang dalam proses persalinan di BPM. 15 menit yang lalu bayi sudah lahir perempuan menangis kuat dan terdapat luka perineum derajat 2. bidan akan melakukan penjahitan perineum dengan terlebih dahulu memberikan lidokain. Saat ini lidokain yang tersedia 2% dalam satu ampul 2 ml. Apakah yang harus dilakukan bidan sebelum memulai penjahitan perineum? a. Mengencerkan lidokain dengan menambahkan 2 cc aquades b. Mengencerkan lidokain dengan menambahkan 1 cc aquades c. Mengencerkan lidokain dengan pemasangan infus RL d. Mengencerkan lidokain dengan 1 cc NaCl e. Tidak menggunakan lidokain karena hanya derajat 2



12. Ny.Bella usia 32 tahun baru saja melahirkan bayinya secara spontan di Polindes. Bayi menangis kuat, warna kemerahan dan tonus otot baik. Saat ini plasenta belum lahir, tinggi fundus uteri masih setinggi pusat, belum ada semburan darah. Apakah tindakan yang dilakukan bidan selanjutnya? a. Penegangan tali pusat terkendali b. Memberikan injeksi oksitosin c. Memastikan janin tunggal d. Melakukan manajemen aktif kala III e. Melahirkan plasenta



TFU setinggi pusat menandakan janin tunggal sehingga langkah selanjutnya injeksi oksitosin



13. Ny.Bella usia 32 tahun baru saja melahirkan bayinya secara spontan di Polindes. Setelah dilakukan penyuntikan oksitosin, dan pemotongan tali pusat, bidan meletakkan tangan disertai tekanan diatas simpisis, tali pusat ditegangkan dan ternyata terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta. Apakah nama perasat yang dilakukan oleh bidan tersebut? Schulze : pelepasan dari tengah ke tepi shg a. Perasat Schulze plasenta lahir diikuti perdarahan Bentuk pelepasan plasenta Duncan : dari tepi ke tengah shg perdarahan b. Perasat Duncan diikuti pelepasan plasenta c. Perasat Kusner d. Perasat Klasik e. Perasat Kein



14. Ny.Yuni usia 24 tahun baru saja melahirkan bayinya di BPM. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diletakkan diatas dada ibu untuk IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu melahirkan plasenta. Apakah tujuan dari tindakan tersebut? a. Mempercepat lahirnya plasenta b. Mengurangi risiko laserasi c. Mengajarkan ibu aktif dalam proses persalinan d. Menambah risiko subinvolusi uterus e. Menghasilkan kontraksi uterus yang efektif



15. Ny.Sri baru saja melahirkan anak ke enam di Rumah Sakit. Setelah plasenta lahir hasil palpasi fundus uteri tidak teraba, pada vagina tampak rahim menonjol dan terdapat semburan darah. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus Ny.Sri? a. Retensio plasenta b. Inversio uteri c. Atonia uteri d. Retensio sisa plasenta e. Plasenta previa



16. Ny.Lala usia 29 tahun baru saja melahirkan di Klinik Bersalin. Setelah disuntikkan Oksitosin 10 IU secara IM ke-2 dan penegangan tali pusat terkendali ulang dalam 15 menit kedua plasenta belum lahir dan tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta. Bidan melakukan manual plaenta sebagai penanganan kasus dan berhasil. Apa tindakan bidan selanjutnya sebelum tangan dikeluarkan dari kavum uteri? a. Cek perdarahan b. Memastikan plasenta lengkap c. Cek fundus uteri d. Eksplorasi kavum uteri e. Cek perdarahan



17. Ny.Arum usia 36 tahun baru saja melahirkan anak ke empat di RS. Setelah plasenta lahir terdapat semburan darah tiba-tiba dan banyak dari jalan lahir, ibu tampak gelisah. Hasil pemantauan TD 90/60 mmHg, N 110 x/m, R 28 x/m, S 34,8◦C dan tidak teraba kontraksi pada uterus. Kandung kemih ibu kosong, plasenta lahir lengkap, dan tidak ada robekan jalan lahir. Apakah tatalaksana awal yang harus dilakukan oleh bidan? a. Membersihkan bekuan darah b. Melakukan pemasangan infus c. Melakukan pemasangan oksigen d. Melakukan KBI e. Melakukan KBE



18. Ny.Devi usia 26 tahun baru saja melahirkan anak ke empat di RS. Setelah plasenta lahir terdapat ibu mengalami atonia uteri. Bidan sudah melakukan kompresi bimanual internal selama 5 menit tetapi uterus tetap tidak berkontraksi. Apakah tatalaksana lanjutan yang harus dilakukan oleh bidan? a. Melakukan kompresi bimanual eksterna b. Mengajarkan keluarga untuk melakukan KBE c. Melanjutkan KBI selama 2 menit d. Melakukan pemasangan infus e. Memasang kondom kateter



19. Bidan Dede telah selesai melakukan penjahitan laserasi jalan lahir pada ibu. Bidan Dede akan memberikan konseling pada ibu mengenai perawatan luka perineum. Konseling apa yang harus disampaikan oleh Bidan Dede? a. Menganjurkan ibu untuk tidak banyak bergerak b. Menganjurkan ibu mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih c. Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi makanan berbau amis d. Menganjurkan ibu menggunakan saleb untuk mempercepat penyembuhan luka e. Menganjurkan ibu mengganti pembalut nifas ketika mandi



20. Ny.Cici usia 17 tahun baru saja melahirkan anak peratam di BPM. Plasenta telah lahir lengkap, dilakukan masase fundus uteri uterus berkontraksi kuat tetapi terjadi perdarahan. Apakah tatalaksana yang harus dilakukan bidan? a. Menyuntikkan Oksitosin 10 IU kedua b. Menghitung jumlah perdarahan c. Memeriksa laserasi jalan lahir d. Melakukan KBI e. Merujuk



HIDUP ITU BAGAIKAN NAIK SEPEDA. UNTUK DAPAT MAJU HARUS TERUS BERGERAK



TERIMAKASIH  