Praktikum Skso Modul 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM



SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK MODUL IV : PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER)



DISUSUN OLEH : Faula Tanang Anugrah 18201040 Partner: 1. Koko Kurniawan



(18201045)



2. MohamadAjijul Hakim



(18201046)



3. Muhammad Arief Satriaji (18201048) Tanggal Praktikum : Kamis, 27 Desember 2019 Asisten Praktikum : 1. Ade Kurniawan



(17101124)



2. Ramzi Aliy Afif



(17201151)



3. Ijma’u Rizki



(17101181)



Dosen Praktikum : Fauza Khair, S.T., M.Eng.



LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2019



Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik



MODUL IV PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER)



I.



TUJUAN PRAKTIKUM 1.



Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan kegunaan OTDR.



2.



Mahasiswa mampu mengoperasikan OTDR secara manual maupun otomatis.



3.



Mengetahui dan menganalisa kejadian-kejadian suatu link serat optik, baik sambungan, konektor, dan ujung serat optik



II. ALAT DAN BAHAN 1.



OTDR



2.



USB Flash Disk



3.



Kabel serat optik



4.



Patchcord APC



5.



Heat shrink splice protector



III. DASAR TEORI Optical Time-Domain Reflectometer atau lebih dikenal dengan istilah OTDR merupakan suatu peralatan opto-elektronik yang digunakan untuk mengukur parameter-parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan pencerai dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat optik. OTDR pada dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul akuisi data, CPU, media penyimpanan data dan layar monitor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa OTDR adalah sebuah alat yang berbasis optical-elektronik yang mampu membaca atau mengukur karakteristik kabel optik. Karakteristik yang dibaca oleh OTDR antara lain [1]: a. Mengukur end to end loss dalam span kabel optik. b. Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan karena sambungan kabel optic yang sebelumnya putus (fiber cut). c. Mengukur Optical Return Loss (ORL) yang diakibatkan refleksi cahaya karena adanya konektor atau sambungan kabel.



IT Telkom Purwokerto



1



18201040 – Faula Tanang Anugrah



Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik



d. Mengukur panjang kabel optik. e. Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber cahaya optik (laser source) dalam hal ini adalah perangkat transmitter optik (OSN, DWDM, Metro, dll). Prinsip pengukuran OTDR adalah berdasarkan radar optik, dengan menghantarkan denyutan sumber optik (biasanya laser) ke dalam satu masukan serat optik yang sedang diuji dan mengukur waktu yang diperlukan untuk dipantulkan balik pada penerima. Dengan mengetahui indeks biasan (index of refraction, IoR) serat optik dan waktu pantulan balik yang diperukan. OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil pelemahan melawan jarak serat optik yang diuji [2].



Gambar 3.1 contoh perangkat OTDR[2] OTDR pada dasarnya dapat difungsikan menjadi OPM untuk pengukuran daya dan juga redaman pada OTDR yang akan tertera sebuah nilai dalam satuan dB. Hasil pengukuran yang semankin mendekati 0 dB, maka perkiraan loss yang dapat terjadi akan semakin kecil juga. Batasan redaman pada FTTx akan berbeda-beda. Sedangkan untuk nilai dari OLT atau Optical Line Termination menuju ODC setidaknya dalam kisaran mendekati 0. Nilai dari ODC ke ODP atau Optical Distributin Point nilai yang ada sebaiknya antara 8 hingga 10. Keluaran dari ODP menuju ONT berkisar antara 16 hingga berada dalam batas yang mendekati loss. Saat ingin melakukan installasi secara aturan, maka sebaiknya redaman semakin jauh dengan kondisi masih dalam batas kisaran. Saat dilapangan fungsi OTDR sangat vital untuk mengukur panjang kabel serat optik, sehingga dapat diketahui jarak dari lokasi yang putus terhadap perangkat optik yang terinstal [3].



IT Telkom Purwokerto



2



18201040 – Faula Tanang Anugrah



Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik



IV. HASIL DATA



Gambar 4.1 Hasil Pengukuran Menggunakan Panjang Gelombang 1310 nm



Gambar 4.2 Hasil Pengukuran Menggunakan Panjang Gelombang 1550 nm



IT Telkom Purwokerto



3



18201040 – Faula Tanang Anugrah



Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik



V. ANALISA Pada praktikum modul terakhir ini praktikan mempelajari tentang pengukuran dengan menggunakan OTDR. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) ini sebuah alat yang digunakan untuk mengevaluasi serat optik dalam domain waktu. OTDR ini memiliki 2 buah fungsi utama yaitu untuk mengukur panjang kabel dan mengukur rugi-rugi yang terdapat pada sepanjang kabel yang digunakan. Parameter yang digunakan pada OTDR ada tiga yaitu dead zone, dynamic range dan end of fiber. Dead zone ini daerah yang tidak dapat dilakukan analisis oleh OTDR. Untuk dynamic range ini panjang kabel yang dapat diukur lossnya sedangkan untuk end of fiber sendiri merupakan bagian ujung dari serat optik. OTDR ini akan bekerja dengan cara mengirimkan sinyal cahaya yang dimasukan ke dalam kabel serat optik, kemudian sinyal cahaya tersebut akan dipantulkan kembali sehingga dapat diterima oleh receiver. Sinyal balik yang berhasil diterima oleh receiver ini akan dihitung sebagai loss. Sinyal cahaya yang dikirimkan ke dalam serat optik disebut pulse pada OTDR. Pemantulan sinyal cahaya menggunakan waktu tempuh yang telah ditentukan dan waktu tempuh ini yang akan digunakan untuk menghitung jarak. Sebuah OTDR akan melakukan analisis pada kabel serat optik. Analisis ini menghasilkan jarak akan insertion loss, reflection yang ada dan loss pada setiap titik. Setiap informasi yang diperoleh dari hasil analisis akan ditampilkan pada layar tampilan OTDR. Pada alat OTDR ini selain dapat mengukur loss (rugi-rugi) juga dapat mengetahui (mendeteksi) dibagian kabel mana yang memiliki atau terdapat loss tersebut sehingga akan memudahkan untuk perbaikan. OTDR juga dapat digunakan untuk memastikan terjadinya redaman sambungan maupun konektor masih berada di dalam batas yang diperbolehkan atau tidak. Fungsi dari OTDR sebenarnya sama dengan fungsi dari OPM (Optical Power Meter), perbedaanya yaitu OTDR dapat melakukan pengukuran rugi-rugi sekaligus mendeteksi di bagian kabel mana yang terdapat loss, sedangkan OPM hanya dapat mengukur rugi-rugi saja tidak dapat mengetahui dari mana loss itu berasal. Praktikum kali ini, alat dan bahan yang digunakan oleh praktikan yaitu ada OTDR yang pasti, ada juga sebuah kabel pigtail yang terhubung dengan ODC.



IT Telkom Purwokerto



4



18201040 – Faula Tanang Anugrah



Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik



Praktikan melakukan dua kali pengukuran rugi-rugi dengan panjang kabel yang digunakan atau yang akan diukur yaitu 200 m atau 0.2 km (karena dalam OTDR menggunakan satuan km). Pengukuran yang pertama pada panjang gelombang 1310 nm dan pengukuran kedua pada panjang gelombang 1550 nm. Perbedaan kedua panjang gelombang ini yaitu pada penggunaanya, jika pada rentang menengah ke bawah menggunakan panjang gelombang 1550 nm sedangakan untuk menengah ke atas menggunakan panjang gelombang 1310 nm. Terdapat tiga ketentuan yang harus diperhatikan saat melakukan pengukuran, yaitu ada range, pulse dan duration. Sebelum melakukan pengukuran baik pada panjang gelombang 1310 nm maupun panjang gelombang 1550 nm, ketentuan range atau jarak yang diatur pada OTDR harus lebih besar dari jarak atau panjang kabel sebenarnya. Jika tidak maka pantulan sinyal cahaya tidak akan sampai pada ujung kabel lainya, sehingga membuat perhitungan rugi-rugi menjadi tidak akurat. Pada pengukuran rugi-rugi dengan panjang gelombang 1310 nm range sebesar 0.3 km, untuk pulsenya 30 ns dan durationnya sebesar 10 s. Pada pengukuran rugi-rugi dengan panjang gelombang 1550 nm, range yang digunakan sama dengan pada saat menggunakan panjang gelombang 1310 nm begitu juga dengan pulsenya. Namun pada durationnya yang digunakan sebesar 15 s. Hasil pengukuran dari OTDR ditampilkan secara representatif dalam bentuk grafik pada layar monitornya, dari pengukuran dengan OTDR didapatkan perwakilan ciri-ciri isyarat pemantulan balik bagi suatu serat optik melalui panjangnya dalam bentuk grafik. Informasi yang dapat diperoleh dari grafik ini mengenai dead zone , dynamic range dan noise floor. Dead zone pada grafik output OTDR akan terlihat seperti lonjakan daya sesaat pada awal serat optik, fusion splice loss merupakan terjadinya loss akibat konektor, bending loss yaitu terjadinya loss akibat macro maupun micro konektor, mechanical splice loss merupakan loss yang disebabkan adanya penyambungan secara mekanik, end fiber loss adalah ujung dan akhir kabel merupakan loss total dari kebel fiber optik. Selanjutnya dynamic range panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal, yang dihubungkan oleh konektor ke kabel dan terakhir ada noise floor.



IT Telkom Purwokerto



5



18201040 – Faula Tanang Anugrah



Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik



VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Terdapat 3 buah parameter yang terdapat dalam OTDR yaitu ada dead zone, dynamic range dan end of fiber. 2. Fungsi utama dari OTDR sendiri ada 2 antara lain untuk mengukur panjang kabel dan mengukur rugi-rugi. 3. Hasil pengukuran dari OTDR menampilkan dalam bentuk grafik serta nilai nilai dari pos./length (km), loss (dB), reflectance (dB), Attenuation (dB/km), cumulative (db). 4. Puncak pertama pada layar monitor merupakan titik dimana cahaya masuk ke core, puncak kedua merupakan titik dimana cahaya laser berada dikonektor, puncak ketiga merupakan titik dimana cahaya laser mengalami loss yang sangat besar. B. SARAN 1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan membaca dan memahami modulnya terlebih dahulu. 2. Asisten praktikum terlebih dahulu mengecek alat-alat yang akan digunakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat praktikum. 3. Penambahan sarana dan prasarana di laboratorium agar memudahkan praktikan pada saat proses praktikum.



IT Telkom Purwokerto



6



18201040 – Faula Tanang Anugrah



Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik



DAFTAR PUSTAKA [1] Ajie, "SAPTAJI.COM," 22 September 2013. [Online]. Available: http:// saptaji.com/2013/09/22/pengenalan-otdr-dan-kegunaannya-dalam-jaringanfiber-optik/. [Accessed 28 Desember 2019]. [2] "KOMPUTERDIA," 17 Februari 2019. [Online]. Available: https://www. komputerdia.com/2019/02/pengertian-dan-fungsi-otdr-fiber-optik.html. [Accessed 28 Desember 2019]. [3] "Kucari.com," 21 Oktober 2019. [Online]. Available: https://www.kucari.com /otdr-optical-time-domain-reflectometer/. [Accessed 28 Desember 2019].



IT Telkom Purwokerto



7



18201040 – Faula Tanang Anugrah