16 0 86 KB
PRE EKLAMSIA BERAT
No. Dokumen …………….
No. Revisi …………
Tanggal terbit PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PROSEDUR) ……………………
Halaman 1/7 Ditetapkan Direktur,
(dr.H.L.Hamzi Fikri, MM) NIP. 197406212002121007
Timbulnya hipertensi > 160/110 mmHg disertai proteinuria ≥ +2 pada PENGERTIAN
kehamilan setelah 22 minggu 1. Usia kehamilan lebih ≥ 22 minggu
ANAMNESIS
2. Dapat disertai sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati dan bengkak pada ekstremitas. 3. Dapat disertai sesak nafas atau rasa berdebar.
PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS
1. Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg 2. Dapat disertai edema pada ekstremitas 3. Dapat disertai gangguan visus, jantung atau paru. Kriteria Utama : 1.
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥110mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun walaupun ibu hamil sudah dirawat dan menjalani tirah baring.
2.
Proteinuria≥ + 2
Dapat disertai kondisi sbb : 1. Oliguria, jumlah produksi urine < 500cc/24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin darah. 2. Gangguan visus: mata berkunang-kunang 3. Gangguan Serebral: kepala pusing, nyeri frontal 4. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen 5. Edema paru dan sianosis 6. Pertumbuhan janin terhambat (IUGR) 1
7. Adanya Sindrom HELLP ( H : Hemolysis, EL : Elevated Liver Enzyme, LP : Low Platelet Count) DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS BANDING
Pre Eklamsia Berat 1. Hipertensi kronik dalam kehamilan. 2. Kehamilan dengan sindrom anefrotik.
PEMERIKSAAN
3. Kehamilan dengan gagal jantung. DL, SGOT/SGPT, LDH, Ureum, Creatinin, Urine Lengkap,
PENUNJANG TATALAKSANA
A. PerawatanKonservatif 1. Bila umur kehamilan 16 kali/menit
4.
Produksi Urine minimal 25-30 cc/jam
d. Pemberian anti hipertensi : Nifedipin 3–4x10 mg, bisa ditambahkan dengan Alphametil dopa 3x250 mg, jika TD tidak turun 2
e. Pemeriksaan laboratorium
DarahLengkap (DL)
Urine lengkap dan produksi urine 24 jam
Fungsihati
Fungsiginjal
f. Konsultasi : SMF Penyakit dalam, SMF Mata, SMF jantung 3. Pengobatan dan evaluasi selama rawat inap di Kamar Bersalin a. Tirah Baring b. Medika mentosa
Nifedipin 3 x 10 mg (po).
Roboransia
c. Bila diperlukan dapat ditambah dengan Alpha metil dopa
3
x 250 mg d. PemeriksaanLaboratorium :
Hb, Trombosit, Hematokrit, asam urat
Urine lengkap dan produksi urine 24 jam Fungsi hati
Fungsi ginjal
e. Diet biasa f. Dilakukan penilaian kesejahteraan janin( KTG / USG ) 4. Perawatan Konservatif dianggap gagal bila :
Adanya tanda-tanda “ Impending Eklampsia “ (keluhan subyektif )
Penilaian kesejahteraan janin jelek
Kenaikan tekanan darah progresif
Adanya Sindroma HELLP
Adanya kelainan fungsi ginjal
5. Perawatan konservatif dianggap berhasil bila: penderita sudah mencapai perbaikan dengan tanda-tanda preklampsia ringan dan perawatan dilanjutkan sekurang-kurangnya selama 3 hari lagi 3
kemudian penderita boleh pulang. 6. Bila perawatan konservatif gagal dilakukan terminasi. B. PerawatanAktif a. Indikasi 1. Penilaian kesejahteraan janin jelek 2. Adanya keluhan subyektif “Impending Eklampsia” 3. Adanya sindroma HELLP 4. Kehamilan Aterm 5. Perawatan konservatif gagal 6. Perawatan selama 2 x 24 jam, tekanan darah tetap ≥ 160/110 mmHg a. Pengobatan Medikamentosa 1. Tirah baring miring ke satu sisi ( kiri ) 2. Pemberian obat anti kejang MgSO4
DosisAwal : - Berikan MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit. - Dilanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) 1 gr/jam melalui infus Ringer Laktat/Ringer Asetat yang diberikan sampai 24 jam postpartum.
Maintenance
Dose
(Dosis
Pemeliharaan) : MgSO4 40% 1 gr/jam melalui infus ringer laktat/ringer asetat yang diberikan sampai 24 jam postpartum.
Syarat – syarat pemberianMgSO4 : - Harus tersedia antidotum
MgSo4 yaitu Calcium
Glukonas 10% (1 gr dalam 10 cc) diberikan IV pelan ( 3 menit ) - Refleks patella ( + ) - Frekuensipernafasan>16 kali/menit - Produksi Urine> 100cc dalam 4 jam sebelumnya. 4
3. Pemberian anti hipertensi (bila tekanan diastolic ≥110mmhg)
5
c. Terminasi kehamilan 1. Induksi persalinan dengan drips Oksitosin bila -
Kesejahteraanjaninbaik
-
Skorpelvik(Bishop ) ≥ 5
2. Operasi Seksio Sesarea bila -
Kesejahteraan janin jelek
-
Skorpelvik ( Bishop ) < 5
-
Riwayat SC
-
CPD
-
Kelainan letak
1. Penyakit darah tinggi ini disebabkan kehamilan dan pengobatan EDUKASI
utamanya adalah melahirkan bayi 2. Akan dilakukan perawatan khusus sesuai usia kehamilan dan penyulit lain yang terjadi 3. Ada kemungkinan perawatan ICU dan NICU Ad vitam : dubia ad bonam/malam
PROGNOSIS
Ad sanatianam :dubia ad bonam/malam Ad fumsianam : dubia ad bonam/malam
TINGKAT EVIDENS REKOMENDASI PENELAAH KRITIS KEPUSTAKAAN
1. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editors. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. 2. Himpunan Kedokteran Fetomaternal. Buku ilmu kedokteran fetomaternal. Surabaya: Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI;
KEPUSTAKAAN TELAAH
2014. 3. Kementerian Kesehatan RI. Pelayanan kesehatan ibu di fasilitasi kesehatan dasar dan rujukan. Kementerian Kesehatan RI; 2013. KSM Obstetri dan Ginekologi
6