13 0 53 KB
Nama : Lutfiyatul Munawiroh Nim : 1807016
PERSPEKTIF KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PENGERTIAN Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawat daruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan diruang gawat darurat.
TUJUAN 1. Mencegah kematian dan kecacatan ( to save life and limb ) 2. Merujuk penderita gawat 3. Menanggulangi korban bencana
KARAKTERISTIK 1. Kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi 2. Kecemasan tinggi/panik dari klien dan keluarga 3. Keterbatasan sumber daya dan waktu 4. Pengkajian, diagnosa, dan tindakan keperawatan diberikan untuk seluruh usia, dengan data dasar yang sangat terbatas 5. Tindakan yang memerlukan kecepatan dan ketetapan yang tinggi. 6. Adanya saling ketergantungan.
PRINSIP 1. Menerapkan prinsip universal precatuion dan asuhan yang aman untuk klien. 2. Cepat dan tepat 3. Tindakan keperawatan diberikan untuk mengatasi masalah fisik dan psikososial klien. 4. Monitoring kondisi klien. 5. Penjelasan dan pendidikan kesehatan 6. Asuhan yang diberikanmenyeluruh ( triase proses resusitasi, stabilitas kematian dan penanganan bencana ) 7. Sistem dokumentasi dapat digunakan secara mudah, cepat dan tepat. 8. Aspek etik danlegal keperawatan perlu dijaga
PELAYANAN KESEHATAN 1. Dokter 2. Perawat 3. Ahli rontgen 4. Petugas laboratorium 5. Petugas ambulans 6. Petugas pembinaan mental
ALUR PELAKSAAN 1. Sistem yang terganggu 2. Tingkat kegawat daruratan yang diderita 3. Menentukan triase 4. Klasifikasi ( kode/warna ) - Biru menandakan sangat gawat darurat dan membutuhkan bantuan sesegera mungkin. - Merah menandakan gawat darurat - Kuning menandakan gawat, tidak darurat. - Hijau menandakan tidak darurat, gawat. - Hitam menandakan death on arrival
PRIORITAS 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat gawat darurat Gawat darurat Gawat tidak darurat Darurat tidak gawat. Mati
REAKSI EMOSI 1. Cemas bahkan panik. 2. Kehilangan
PENCEGAHAN INFEKSI 1. Resiko infeksi ringan 2. Resiko infeksi sedang 3. Resiko infeksi tinggi
KEGIATAN POKOK 1. Cuci tangan
2. Pemakaian alat-alat pelindung : pemakaian sarung tangan, masker, kacamata, baju pelindung, sepatu karet, topi 3. Menggunakan praktik yang aman 4. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
LINGKUP 1. Pengkajian umum 2. Pengkajian kesadaran 3. Pengkajian primer 4. Pengkajian sekunder
PERAN DAN FUNGSI PERAT 1. Fungsi independen 2. Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (care) 3. Fungsi dependen 4. fungsi kolaboratif 5. mearawat dan menjaga keutuhan alat agar siap pakai 6. sebagai operator 7. sebagai pemberi askep pasien gawat dariuurat selama 24 ja, terus menerus berkesinambungan, turut serat dalam kolaborasi.
KEMAMPUAN MINIMAL 1. Mengenal klasifikasi pasien berdasarkan triase 2. Mampu mengatsi pasien gawat 3. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan gawat darurat 4. Mampu melaksanakan komunikasi eksternal dan internal 5. Membuks dan membebaskan jalan nafas 6. Mamberikan ventilasi pulmoner dan oksigenasi (breathing) 7. Memberikan sirkulasi artificial dengan jalan kompres jantung (ciculation) 8. Menghentikan pendarahan balut bidai, transportasi, pengenalan dan penggunaan obat resusitasi membuat dan membaca rekaman EKG
ASPEK HUKUM 1. Pemahaman terhadap aspek hukum dalam KGD bertujuan meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan serta keselamatan pasien. Aspek hukum menjadi penting karena konsensus universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etik tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik.
2. Kegagalan komunikasi 3. Ketidak mampuan mengatsi dilema dalam profesi permasalahan etik dan hukum KGD merupakan isu yang juga terjadi pada etika da hukum dalam kegawat daruratan medik.