Problematika Bahasa Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROBLEMATIKA BAHASA INDONESIA Konsep Dasar Problematik Bahasa Indonesia Untuk memperjelas arah pembahasan dalam tulisan ini diperlukan konsep dasar tentang halhal yang dipandang sebagai problematika bahasa Indonesia. Hal-hal yang dianggap sebagai problematika bahasa Indonesia adalah berbagai gejala kebahasaan yang meliputi aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik yang bersifat problematik dalam ranah penggunaan bahasa Indonesia. . Berkaitan dengan aspek fonologi, beberapa konsep dasar yang perlu dikemukakan sebagai acuan untuk menentukan gejala kebahasaan sebagai suatu problematika antara lain  fonologi, yakni ilmu tentang perbendaharaan fonem dalam sebuah bahasa beserta distribusinya, yang di dalamnya meliputi fonetik dan fonemis;  fonem, yakni satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang berupa bunyi ujaran yang berfungsi sebagai pembeda arti;  fonetik, yakni bagian dari fonologi yang membahas bunyi ujaran yang dihasilkan alat ucap manusia dan sistem pelambangannya;  fonemis, yakni bagian fonologi yang membahas bunyi ujaran yang dihasilkan alat ucap manusia berdasarkan fungsinya sebagai pembeda arti. Berkaitan dengan aspek ejaan, konsep dasar yang dikemukakan Chaer (2008) adalah konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya. Biasanya ejaan itu bukan hanya soal pelambangan fonem dengan huruf saja, tetapi juga mengatur tata cara penulisan kata dan kalimat, beserta dengan tanda-tanda bacanya. Termasuk di dalamnya: penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata depan dan partikel lain, angka dan bilangan; serta penulisan unsur serapan atau pungutan. .. Indonesian language has special functions among the Indonesian nation and national life that are Bahasa Indonesia as a national and nation language. On the basis of that functions, Indonesia language is used in official documents in some countries. The language forms shall be used in making official documents are the standardized Indonesia language. As a national language, Indonesian language is used by any levels of community in Indonesia. However, the both functions are not well applied, therefore it creates some Indonesia language problems. Some problems meant are the mistakes in using Indonesian language, either spoken or written. The problems discussed in this research are (1) some of nowadays Indonesian language problems and their solutions, (2) Factors causing the use of Indonesian language in a variety of life usages. The data are collected through observation and documentation. The data are then analyzed by using inductive data analysis. The results of the analysis show that (1) Indonesia language nowadays has some problems in some linguistics features. (2) The mistakes in using Indonesian language are caused by some factors. Key words: Indonesia Indonesian language problems, language mistakes, written forms Abstrak Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang istimewa di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang ditandai dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Atas dasar fungsi tersebut, bahasa Indonesia digunakan dalam penyusunan naskahnaskah kedinasan di berbagai lembaga negara. Ragam



bahasa Indonesia yang seharusnya digunakan dalam penyusunan naskah dinas adalah bahasa Indonesia standar. Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Namun, kedua fungsi ini belum sepenuhnya terlaksana sehingga menimbulkan problematika bagi bahasa Indonesia. Problematika yang terjadi pada bahasa Indonesia ditandai dengan adanya kesalahan berbahasa khususnya bahasa tulisan. Permasalahan yang dibahas dalam artikel ini adalah (1) berbagai problematika bahasa Indonesia kekinian dan solusinya, (2) faktor penyebab kesalahan berbahasa Indonesia pada berbagai bidang kehidupan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data induktif (inductive data analysis). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) bahasa Indonesia khususnya ragam tulisan setakat ini mengalami berbagai problematika pada beberapa tataran linguistik, (2) kesalahan berbahasa Indonesia ragam tulisan disebabkan oleh berbagai faktor. Kata kunci: problematika bahasa Indonesia, kesalahan berbahasa, ragam tulisan  Beberapa Penyebab Problematik Bahasa Indonesia pada aspek dan fonologi dan ejaan 1. Faktor kebiasaan dan kelumrahan dalam pengucapan. 2. Kesalahan pengucapan karena bunyi ujaran dan pelambangannya tidak dikenal dalam bahasa daerah. 1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam berkomunikasi, berinteraksi maupun bekerja sama di dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa merupakan wahana yang berfungsi sebagai alat komunikasi sosial. Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi atau saling berhubungan antaranggota masyarakat. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu sebagai alat penyampaian pikiran, ide, konsep, dan juga perasaan (Chaer dan Agustina, 2010:14). Bahasa akan sangat berfungsi apabila pikiran, ide, konsep, dan juga perasaan diungkapkan melalui interaksi yang bervariasi. Selain itu, Keraf (1984:3) berpendapat bahwa fungsi bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, melainkan sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. Meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam (Chaer dan Agustina, 2010:14). Bahasa pasti digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa dimana mereka merasa menggunakan satu bahasa yang sama Kesenjangan antara hasil kodifikasi dan tingkat resepsi di masyarakat Kodifikasi adalah proses pengumpulan hukum-hukum di wilayah tertentu untuk menghasilkan sebuah kitab undang-undang. 2.2 Dikotomi Mazhab Linguistik 2.2.1 Dikotomi Mazhab Analogi Vs Anomali a. Perpektif Analogi Analogi yakni keteraturan bahasa, suatu satuan bahasa sanggup dikatakan analogis apabila satuan tersebut sesuai atau tidak menyimpang dengan konvensi-konvensi yang telah berlaku. Pembicaraan mengenai kata serapan apabila bertujuan untuk mengetahui perubahanperubahan atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi tentu dilakukan dengan memperbandingkan antara bahasa pemdiberi efek dengan bahasa peserta pengaruh. Untuk membicarakan kata serapan ke dalam bahasa Indonesia tentu dilakukan dengan memperbandingkan kata-kata sebelum masuk ke dalam bahasa Indonesia dan sehabis masuk ke dalam bahasa Indonesia. 1) Analogi Dalam Sistem Fonologi Banyak sekali kata-kata serapan ke dalam



bahasa Indonesia yang tenyata telah sesuai dengan sistem fonologi dalam bahasa Indonesia baik melalui proses adaptasi atau tanpa melalui proses penyesuaian. Analogi Dalam Sistem Ejaan Sistem ejaan yakni hal yang bekerjasama dengan pembakuan. Tentu saja pembicaraan mengenai analogi bahasa disini disandarkan pada ejaan yang berlaku kini yaitu ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Menurut taraf integrasinya unsur pemberian ke dalam bahasa lndonesia sanggup dibagi ke dalam dua golongan besar. Pertama unsur pemberian yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti kata: reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur menyerupai ini digunakan dalam konteks bahasa Indonesia tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua unsur pemberian yang pengucapan dan tulisannya telah diubahsuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994:38). Tentu saja yang termasuk kriteria analogi bahasa yang kedua yakni unsur serapan yang telah diubahsuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia baik dalam pengucapan maupun dalam penulisan. Perspektif Anomali Anomali yakni penyimpangan atau ketidak teraturan bahasa. Suatu satuan sanggup dikatakan anomalis apabila satuan tersebut tidak sesuai atau menyimpang dengan konvensi-konvensi yang berlaku. 1) Anomali Dalam Sistem Fonologi Kata-kata abnormal yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan mempunyai kemungkinan untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga menjadikan timbulnya anomali dalam Fonologi. Contoh-contoh anomali dalam fonologi antara lain yakni : Export asalanya export Expose asalanya expose Exodus asalanya exodus 2) Anomali Dalam Sistem Ejaan Semua kata-kata yang abnormal yang masih diserap secara utuh tanpa melalui adaptasi dengan kaidah di dalam penulisan, pada umumnya merupakan kata-kata yang anomalis di dalam bahasa Indonesia.