Produk Lemari Kayu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Produk Lemari Kayu



Pengertian Lemari Lemari atau almari merupakan salah satu produk mebel yang biasanya berukuran relatif besar yang dapat digunakan untuk menyimpan aneka barang. Menurut KBBI III, lemari adalah peti besar yang memiliki pintu/berpintu, tempat menyimpan sesuatu barang (seperti buku, pakaian). Fungsi dari lemari sendiri adda berbagai macam yaitu untuk menyimpan pakaian, piring, barang-barang, dan lain-lain.



Alur Proses Pembuatan Furniture Proses pengerjaan dari kayu log menjadi sebuah furniture merupakan sebuah proses yang panjang dan membutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga bisa dihasilkan furniture dengan kualitas yang baik. Secara garis besar dapat kita jabarkan bagaimana semua proses tersebut berjalan dan bagaimana mengatur agar beberapa proses yang sangat penting tidak terlewati. Keseluruhan proses memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda dan memerlukan pemeriksaan yang berbeda pula. Dari proses awal sebuah log kayu, penggergajian, pengeringan kayu, pembahanan, pembuatan kontruksi, perakitan dan finishing membutuhkan penanganan dan alat yang berbeda-beda. 1. Logs Kayu-kayu berbentuk bundar dengan diameter bervariasi dari 25-80 cm (tergantung jenis kayu) ini adalah hasil dari penebangan pohon di hutan dan belum melalui proses apapun kecuali



tindakan pencegahan retak pada ujung log. Pada beberapa jenis kayu dilakukan pengupasan kulit pohon dengan tujuan percepatan pengeringan kayu. Kayu log ini kemudian digergaji untuk mendapatkan ukuran papan dan balok sesuai kebutuhan. Untuk mendapatkan log yang baik dengan kualitas tinggi diperlukan kayu-kayu yang berkualitas dan berumur tua. Penebangan dapat dilakukan dengan cara manual maupun mesin,mesin yang digunakan adalah gergaji mesin atau chainsaw. Merk mesin chainsaw antara lain adalah: Sthil, New West maupun merk yang lainnya.



Gambar Kayu Log 2. Penggergajian Agar dapat diproses dengan alat pengering kayu lebih lanjut, pembelahan log dibuat sedemikian rupa sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran ruangan pengering kayu dan ukuran perabot yang akan dibuat. Mesin yang digunakan adalah bansaw atau gergaji pita. Dengan menggunakan gergaji pita kayu log dapat dibelah sesuai ukuran yang dikehendaki dan kayu akan sedikit yang terbuang karena dapat dibelah sampai bentuk yang tipis/ kecil.



Gambar Gergaji Mesin 3. Pengeringan kayu Kayu harus dikeringkan karena sifat fisiknya yang bisa berubah bentuk seiring dengan berubahnya kadar kandungan air di dalam kayu. Pengeringan juga dapat sekaligus digunakan



untuk pemberian insektisida agar kayu terhindar dari berbagai serangga dan penyakit sehingga kayu akan menjadi awet dan kuat. Metode pengeringan bisa bermacam-macam seperti gambar dibawah.



Gambar Proses Pengeringan 4. Pembahanan Dasar Kayu paling ideal dibelah dan dipotong ketika sudah kering dan proses ini dilakukan di ruang pembahanan. Pada proses ini kita harus mengetahui dengan tepat ukuran-ukuran komponen untuk perabot pada waktu jadi sehingga pengaturan tentang rendemen dan serat kayu sesuai dengan posisi komponen akan dapat diatur dengan benar. Bahan kayu hanya dibuat pola hingga ukuran kasar tapi sudah dilakukan pemilihan kualitas terutama terhadap mata kayu, kayu gubal dan cacat kayu alami yang lainnya. Pemeriksaan kualitas bahan dalam hubungannya dengan cacat alami kayu harus dilakukan pada tahap ini. Pada proses ini mesin yang digunakan antara lain:



Alat Pembahan Dasar 5. Konstruksi Dimulai dengan penyerutan kayu untuk menghasilkan permukaan yang halus, lalu pemotongan pada sisi panjang sebagai ukuran jadi hingga pembuatan lubang kontruksi adalah proses paling panjang di dalam produksi furniture kayu.



Beberapa komponen atau bagian furniture seringkali harus melalui proses pada mesin yang sama secara berulang-ulang. Proses kontruksi meliputi: 1. Pembuatan lubang dowel 2. Pembuatan tenon & mortise 3. Alur dan takikan 4. Pingul pada sisi ujung kayu; dan lain-lain Mesin yang digunakan adalah:



Alat untuk pembentukan kontruksi 6. Pengamplasan Pertama kali harus dilakukan ketika benda kerja selesai melalui proses kontruksi. Dan proses ini membutuhkan beberapa kali dengan grit amplas yang berbeda secara bertahap. Di dalam tahap ini sudah seharusnya tidak ada lagi cacat kayu pecah, retak atau warna karena hal tersebut seharusnya dilakukan pada saat proses kontruksi. Pengamplasan pada bidang kecil dan sempit dapat dilakukan dengan amplas manual/ tangan. Pada produk furniture seperti kursi, lemari, meja dilakukan setelah proses perakitan. Untuk mempercepat proses pengamplasan pada bidang yang lebar dapat menggunakan mesin-mesin berikut:



Alat Pengamplas 7. Perakitan Tergantung pada jenis produk anda, apabila produk tersebut adalah produk Knock Down atau Lepasan, maka perakitan bisa dilakukan setelah finishing. Namun demikian untuk komponen semisal pintu dan laci perlu dirakit terlebih dahulu. Apabila semua komponen yang



memerlukan pra-perakitan telah disetel dengan baik, maka pengamplasan bisa dilanjutkan kembali setelah kemudian finishing. 8. Finishing Semua cacat kayu dan kesalahan pengerjaan konstruksi seharusnya telah diselesaikan ketika memasuki tahap ini. Finishing merupakan tahap akhir pada proses pembuatan furniture. Sebagai langkah penyelesaian ketika semua komponen telah tersambung dengan baik. Finishing dilakukan setelah tahap perakitan dan pengamplasan selesai kemudian dilanjut dengan pengecatan atau plitur/ vernis sesuai kebutuhan. Untuk finishing pada industry menengah sudah menggunakan mesin-mesin. Sebagai mesin utamanya adalah compressor untuk menyemprotkan angin sehingga hasil plisturan akan lebih rapi dan merata.



Bahan Kayu Membuat Furniture Lemari Pakaian Bahan-bahan untuk membuat furniture terdiri dari berbagai jenis yaitu : 1. Kayu solid Kayu solid yang banyak digunakan untuk furniture adalah kayu jati. Kayu jati ini pun banyak mempunyai ragam dan jenis sehingga harganya bisa bervariasi dari jati yang satu ke jati yang lain. Perbedaan umur kayu jati sendiri akan menghasilkan perbedaan harga yang lumayan, dimana kayu jati muda dan kayu jati tua bisa mempunyai perbedaan sampai 2 kali lipat. Kayu jati dikenal tahan cuaca dam tahan melawan serangan rayap. Kayu-kayu lain yang cukup terkenal adalah kayu Sungkai dan kayu nyatoh. 2. Kayu Lapis atau plywood Kayu lapis atau kita kenal juga dengan nama multipleks adalah kayu olahan yang dibuat dengan merekatkan beberpa lembaran kayu dengan mesin bertekanan tinggi. Ketebalannya bervariasi dimulai dari 4mm s/d 18 mm. jenis kayu ini banyak digunakan untuk pembuatan kitchen set, lemari ataupun wardrobe. 3. Blockboard Blockboard adalah kumpulan kayu berbentuk kotak kecil yang disatukan dan dipadatkan oleh mesin bertekanan tinggi dan diberi lapisan di kedua sisinya, dimana lapisannya bisa menggunakan venner kayu jati, sehingga hasilnya disebut teakblok. Banyak juga digunakan oleh pembuat kitchen set, lemari, meja dan lain-lain.



4. HDF & MDF HDF (High Density Fibreboard) & MDF (Medium Density Fibreboard) terbuat dari kayu sisa hasil perkebunan. HDF lebih padat dan kuat dibanding MDF. 5. Particle Board Particle board terbuat dari hasil sisa pengolahan kayu, seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil-kecil yang diolah dengan bahan kimia sedemikian rupa sehingga menjadi lembar yang utuh. Kurang kuat jika dibandingkan dengan bahan-bahan furniture lainnya dan termasuk paling murah. Untuk pembuatan lemari pakaian, kami menyediakan segala furniture dengan bahan seperti diatas. Walaupun begitu, yang custom made sesuai dengan permintaan pelanggan, seperti kitchen set ataupun wardrobe, kami buat menggunakan blockboard (teakblock), multipleks dan kayu jati.



Jenis Lemari Pakaian Ada banyak jenis dan model lemari pakaian saat ini, mulai dari plastik, kaca, kayu dan sebagainya. Setiap bahan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung penggunaan dan penempatannya. Untuk lemari plastik memang banyak digunakan karena praktis dan tidak terlalu berat. Namun lemari kayu tetap menjadi favorit sebab lebih kokoh dan terkesan modern. 



Lemari Pakaian Modern Kesan minimalis biasanya tampak dari model desain lemari pakaian modern, yakni



bentuknya yang flat atau datar serta tingginya yang menjulang. 



Lemari Multifungsi Kesan multifungsi tidak hanya dari lemari seperti itu, namun juga model desain lemari



pakaian yang memiliki komposisi bidang yang tidak sejajar di dalamnya, sehingga memberikan kesan unik namun tetap elegan.



Bahan Finishing Lemari Kayu Untuk menunjang hasil akhir sebuah lemari pakaian wardrobe, bahan material yang digunakan dilapisi bahan finishing agar tampilannya lebih indah. Bahan ini pula yang melindungi material biasa agar tahan lama dan terhindar dari zat yang dapat merusak. Material ini akan menutup 100% seluruh permukaan kayu dan menyembunyikan tampak aslinya. Bentuk fisiknya dapat



berupa cat dan lapisan (laminate) dalam bentuk lembaran atau rol. Sebaiknya bahan yang digunakan benar-benar berkualitas.Beragam bahan banyak ditawarkan di pasaran mulai dari cat duco, melamik, polyurethane (PU), polyesther, vinir, tacon, akrilik, high gloss panel hingga HPL (High Pressure Laminate).dan lain-lain nya.



Cara Menghitung Biaya Pembuatan Lemari Pakaian Pada prinsipnya cara menghitung biaya pembuatan lemari pakaian dihitung per meter persegi (per m2) dengan asumsi lebar lemari adalah 60 cm. Jika lebih dari 60 cm maka akan ada perhitungan ulang. Serta jenis bahan material dan bahan finishing yang digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut : 1. Jika anda ingin membuat lemari dengan ukuran panjang 2m tinggi 3m. Maka cara menghitungnya adalah 2m x 3m x harga @m. Harga @m ditentukan dari jenis finishing yaitu : a. Duco/melamic (jenis semprot) 2.5jt b. HPL (lamimnate) 2.1jt c. Tacosheet (laminate) 2jt Sehingga didapat perhitungan sebagai berikut : 2m x 3m = 6m/segi 6m/segi x Rp 2.500.000 (untuk finishing duco) = Rp 15.000.000 Lebar lemari tidak ikut dihitung, karena kita mengambil lebar lemari standar 60cm Tetapi apabila anda ingin lebar lemari melebihi 60cm maka akan ada sedikit penambahan harga. Harga ini tidak berlaku untuk jenis bahan material kayu solid yang mahal seperti kayu jati, kayu merbau dan lainnya. Harga lemari ditentukan oleh material yang di pakai, Anda bisa memilih material yang paling ekonomis, material yang sedang, dan material yang premium. Masing-masing material memiliki kelebihan dan kekurangan, dimana material premium memiliki kekuatan yang baik di banding material yang ekonomis. Selain material dasar, di lemari minimalis , anda bisa mengkombinasikan material seperti menggunakan acrylic pada bagian tertentu, menggunakan stainless, menggunakan alumunium dan lain sebagainya.



Alat dan Bahan Pembuatan Lemari Berikut merupakan alat dan bahan untuk membuat lemari: A. Bahan



1.



Multipleks 18 mm 3 lembar (Sebagai material rangka dari lemari)



Multipleks 2.



Tripleks 6 mm 1 lembar (Sebagai material penutup antar rangka lemari)



Tripleks 3.



HPL atau Decosit atau Melamin atau Sungkai (tergantung rencana Finishingnya)



HPL (High Pressure Laminate)



4.



Lem Putih (Untuk merekatkan HPL dengan tripleks)



Lem Putih (Lem Fox) 5.



Lem Kuning (bond) (Untuk merekatkan antar multipleks atau multipleks dengan tripleks)



Lem Kuning (Lem Superbond) 6.



Skrup 5/8 inch dan 3 cm (untuk membantu mengaitkan antara braket dengan rangka)



Skrup



7.



Engsel sendok atau engsel kupu-kupu (Untuk mengaitkan pintu lemari dengan lemari agar dapat dibuka tutup)



Engsel Kupu-kupu 8.



Rel laci (Jika menggunakan laci, maka akan memerlukan rel laci sebagai slidenya)



Rel Laci 9.



Braket (untuk mengaitkan bagian sudut-sudut rangka agar lebih kuat)



Braket



10. Paku (untuk menguatkan penyatuan antar multipleks atau multileks dengan tripleks)



Paku



B. Alat 1. Bor listrik: digunakan untuk melubangi pada kayu



Bor Listrik 2. Meter Ukur: digunakan untuk memukur kayu



Meter ukur 3. Gergaji/Gergaji Mesin: digunakan untuk memotong kayu



Gergaji



4. Martil: digunakan untuk memukul paku



Martil 5. Pensil kayu: untuk memberikan tanda pada kayu



Pensil Kayu 6. Obeng: untuk mengendorkan atau mengencangkan baut



Obeng



Cara Pembuatan Lemari Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat lemari: 1. Rencanakan lemari Anda. Tebal atau kedalaman standar lemari adalah 62.5 cm. Lemarinya sendiri memiliki diameter 60 cm dan 2.5cm untuk ‘lidah’nya. Tinggi standarnya adalah 90 cm, dengan tinggi dalam lemarinya sendiri sekitar 86.3 cm, sisanya adalah tinggi materialnya. Untuk lemari dinding, tambahkan tinggi 45-50 cm. Sisa ruang di antara jarak tersebut dan langit-langit wajar disiapkan untuk lemari gantung. Lebar lemari antara 30-150 cm, tapi biasanya dibuat kelipatan 7.5 cm. ukuran standardnya adalah 37.5 cm, 45 cm, 52.5 cm dan 60 cm. Jangan lupa hitung ukuran pintu lemari yang Anda inginkan ketika merencanakan lebar lemari.



Gambar sketsa lemari yang akan dibuat



2. Potong papan untuk bagian samping. Potong papan MDF 1.9 cm, kayu lapis atau kayu lain. Karena bagian samping tidak akan terlihat, penampilan material tidak penting, yang penting kekuatan dan ketahanannya. Panel kayu ini ukuraannya 86.25 cm dan lebarnya 60 cm. jepit dua papan dan gunakan gergaji untuk memotong segi panjang kecil 7.5x13.75 cm di sudut panel. Ini akan menjadi lekukan ke dalam di bagian bawah lemari. Untuk membuat lemari gantung atau dinding, ukurannya seharusnya sesuai selera Anda. Kedalaman standar



sekitar 30-35 cm. Tingginya tergantung keperluan Anda dan tinggi langit-langit Anda. Lekukan ke dalam (toe kick) di bagian bawah lemari tidak diperlukan untuk lemari gantung.



Pemotongan bagian samping papan 3. Potong kayu untuk bagian dasar lemari. Dalam kayu dasar lemari adalah 60 cm, lebarnya tergantung dimensi dapur Anda. Jangan lupa menambahkan tebal kayu bagian samping lemari saat mengukur lebar lemari. Sekali lagi, untuk lemari gantung, kedalamannya antara 30-35 cm, bukan 60 cm. Anda bisa memotong dua bagian untuk lemari dinding.



Bagian dasar lemari



4. Potong kayu untuk struktur bagian depan dan belakang. Gunakan balok 2.5x15 cm dan dua potong balok sepanjang lebar panel dasar. Lewatkan langkah ini bila Anda membuat lemari gantung.



Memotong kayu untuk struktur bagian depan dan belakang 5. Potong panel pengikat atas. Potong dua potong sepanjang bagian atas. Lewatkan bagian ini bila Anda membuat lemari gantung.



Memotong panel bagian atas



6. Potong panel depan. Panel depan akan disusun seperti bingkai foto dan akan menjadi bagian utama lemari yang terlihat. Karena itu Anda bisa menggunakan kayu dengan ukuran sesuai seleran Anda. Ukuran yang digunakan tergantung bagian dari tampak depan dan gaya yang Anda inginkan, kayu yang digunakan biasanya 2.5x5cm, 2.5x7.5cm, 2.5x10cm.



Memotong panel depan 7. Pasang panel bagian dasar lemari. Sejajarkan dan lem panel dasar sehingga tampak muka yang datas sejajar dengan pinggir belakang panel dan panel 7.5 cm belakang sejajar dengan ujung depan. Kemudian gunakan engsel, pasangkan dengan baut pada dasar lemari dan ke dalam pinggiran panel. Gunakan lubang percontohan sebelum memasang baut.



Pemasangan panel bagian dasar lemari



8. Satukan sisi-sisi dengan dasar. Rekatkan dan pasang engsel panel samping pada dasar dan struktur dasar, sesuaikan posisi tekukan dengan jarak yang sudah di siapkan. Pastikan semua pinggiran sejajar. Gunakan penjepit dan penggaris siku untuk membantu agar posisi sejajar.



Menyatukan sisi-sisi dengan dasar 9. Pasang panel pengikat atas. Selanjutnya rekatkan dan pasang panel pengikat belakang sehingga duduk datar terhadap dinding. Panel pengikat depan harus dipasang sehingga posisinya sejajar dengan panel puncak, setelah panel puncak dipasang.



Pemasangan panel pengikat atas



10. Paku panel belakang. Ukur dan kemudian baut papan panel belakang 1.25 cm pada tempatnya. Untuk lemari gantung diperlukan panel belakang lebih tebal, seperti MDF 1.9 cm.



Proses pemakuan panel belakang 11. Kencangkan pertemuan kayu. Sekarang kencangkan semua pertemuan-pertemuan kayu dengan braket sudut dan baut.



Mengencangkan pertemuan kayu dengan briket



12. Pasang rak. Ukur, tandai dan timbang lokasi pada sedikitnya empat braket sudut (dua di tiap sisi) dan pasang rak di atasnya. Tunggu untuk menambahkan rak pada lemari gantung.



Proses pemasangan rak 13. Pasang panel muka. Susun panel muka menjadi satu seperti menyusun bingkai foto. Anda bisa menggunakan engsel datar atau pertemukan siku dengan siku. Anda bisa menggunakan lubang saku,paku, atautanggan dan engsel, tergantung keahlian Anda, untuk menyatukan panel muka. Paku dan lubang baku untuk menyatukan panel muka pada lemari.



Pemasangan panel muka



14. Letakkan lemari. Letakkan lemari pada tempatnya. Pasang baut menembus panel belakang dan terus ke dinding untuk mengamankan lemari pada tempatnya. Lemari gantung memerlukan pengamanan lebih, seperti braket L (yang bisa disembunyikan dengan backsplash), apabila Anda berencana meletakkan benda-benda yang berat dalam lemari.



Peletakkan lemari 15. Pasang pintu. Pasang pintu pada panel depan sesuai rekomendasi produsen pintu. Anda juga bisa memasang laci-laci, namun bisa jadi terlalu sulit dan tidak direkomendasikan untuk pemula.



Pemasangan pintu



TUGAS I PERANCANGAN PROSES PRODUKSI “PROSES PEMBUATAN PRODUK SECARA DETAIL” Dosen Pengampu: Dr.-Ing. Paryanto, S.T., M.T.



Disusun oleh: Yasya Khalif Perdana Saleh 21050115120051 Diserahkan pada: Senin, 17 September 2018



DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO