Profil Arsitek Yu Sing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Profil Arsitek Yu Sing Nama



: Yu Sing



Tempat/Tgl Lahir



: Bandung, 5 Juli 1976



Alamat studio



: Jl. Tipar Timur Rt/Rw 04/01, Desa Laksana Mekar, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat.



E-mail



: [email protected], [email protected]



Pendidikan



: S1 Teknik Arsitektur ITB (1994-1999)



Blog Karya



: www.rumah-yusing.blogspot.com www.coroflot.com/yusing



Yu Sing adalah arsitek muda yang dikenal dengan karya-karya arsitekturnya yang unik. Arsitek muda ini lahir di Bandung pada 5 Juli 1976. Walaupun masih terhitung muda, namanya sudah tak asing lagi di dunia arsitektur dan desain.



Gambar 1 : Yu Sing di depan Studio Akanoma, kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. F-AHMAD BAIDHOWI/JAWA POS Sumber : www.kepribangkit.com/inilah-yu-sing-pelopor-gerakan-arsitek-rumah-murahindonesia



Yu Sing menyelesaikan pendidikan arsitektur di jurusan arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1999. Setelah menyelesaikan pendidikan, Yu Sing mendirikan studio arsitektur yang diberi nama “Genesis”. Genesis adalah biro konsultan desain dengan semangat eksplorasi arsitektur kontemporer terhadap bentuk-bentuk geometris yang kuat. Kiprah Genesis kemudian berkembang pada penggalian arsitektur vernakular Indonesia dengan karakter rustic yang dipadukan ke dalam ekspresi kontemporer serta arsitektur berkelanjutan yang ramah lingkungan.



Pada Juni 2011, Genesis berubah nama menjadi Akanoma, yang merupakan singkatan dari „akar anomali‟, akar merujuk pada konteks budaya, alam sekitar, manusia, mengangkat nilai budaya ke dalam desain, desain ramah lingkugnan dan memasyarakatkan arsitektur untuk seluruh lapisan masyarakat, sedangkan anomali adalah berusaha untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari biasanya, tidak terjebak pada perkembangan aristektur yang monoton. Yu sing sangat aktif mengikuti dan menggagas berbagai kegiatan sosial maupun komunitas sosial. Sebuah proyek filantropi terbaru yang ia gagas adalah “Papan untuk Semua”, yang bergerak di bidang perumahan dan ruang publik untuk masyarakat. Dalam proyek ini, ia bersama dengan rekan-rekannya membantu memberikan desain gratis dan juga ikut menggalang dana untuk membuat rumah layak huni yang aman bagi beberapa masyarakat yang kurang mampu. Karya-karya Yu Sing cukup banyak diliput di berbagai media arsitektur di Indonesia maupun Asia Pasifik. Bersama rekan- rekannya dalam tim desain, ia aktif mengikuti berbagai sayembara desain arsitektur sejak masih kuliah. Beberapa di antaranya menjadi pemenang, yaitu pemenang ke-1 Gereja Kristen Indonesia Anugerah Bandung, pemenang ke-2 Sekolah internasional BPK Penabur Singgasana Pradana Bandung, pemenang ke-1 TK Internasional BPK penabur Bahureksa Bandung, pemenang ke-3 Taman Rakyat Cimahi, Top 10 Fasade Rumah Ide,pemenang ke-1 Desain Muka Jakarta Design Centre, pemenang ke-6 Taman Borobudur Jakarta, finalis Sekolah internasional BPK Penabur Banda Bandung, pemenang ke-3 Desain Muka dan interior Galeri Indogress Tangerang, pemenang ke-5 Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, dan pemenang ke-1 Gedung Pelayanan Pusat Akademik Universitas Negeri Makassar (menara 17 lantai). Saat ini ia terlibat sebagai pengurus dan sukarelawan di Habitat for Humanity cabang Bandung--merupakan



lembaga



swadaya



masyarakat



internasional--yang



membantu



masyarakat kurang mampu untuk memiliki atau memperbaiki rumah dengan sistem menabung secara berkelompok. Sejak tahun 2007 ia bergabung dalam Studio Habitat Indonesia, yang banyak menangani proyek-proyek desain nirlaba, dengan semboyan Good Design is For Everyone . Rumah Tinggal Pak Heru Karya Yu Sing dan Tim. Rumah ini adalah karya pertama dari Yu Sing dan tim di tanah Kalimantan. Mereka menginterpretasikan unsur-unsur nilai kearifan lokal dari rumah panjang suku dayak ke dalam perancangan walaupun dari pihak pemilik rumah bukanlah suku dayak. Struktur rumah



terbuat dari kayu ulin bekas yang digunakan kembali yang dikumpulkan dari pasar pengepul kayu. Namun sebagian kecil pada ruang tertentu juga menggunakan kayu baru. Sisi kiri merupakan bangunan kantor yang fasadnya mentransformasi motif dayak akar betaut, yang maknanya persatuan dan kesatuan umat manusia.



Gambar 2 : (Kiri) Motif Dayak Akar Betaut, (Kanan) Rumah Tinggal Pak Heru Karya Yu Sing dan Tim. Sumber : www.rumah-yusing.blogspot.com/2011/06/reinterpretasi-rumah-betang



Bangunan GPPA Universitas Negeri Makassar



Gambar 3 : Bangunan GPPA Universitas Negeri Makassar . Sumber : http://atimotim-94.blogspot.com



Namanya Gedung atau Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM). Gedung ini mengambil konsep Perahu Pimisi, perahu khas Bugis – Makassar yang sejak dahulu kala perahu pinisi ini tangguh dalam mengarungi samudra. Itulah sebabnya bangsa Bugis – Makassar Terkenal sebagai Pelaut ulung. Faktor kesejarahan leluhur Bugis – Makassar inilah yang mengilhami pembangunan gedung atau Menara Pinisi yang berlantai 17 . Gedung ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Makassar, Jl Andi Pangerang Pettarani. Menara Pinisi UNM juga disebut gedung Tellu Cappa (tiga Puncak). Konsep dasar gedung ini didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar dan sekaligus Sulawesi Selatan. Gedung ini menjadi gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid. Bangunan ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Desain gedung ini bermula dari kontes arsitektur gedung UNM tahun 2008 lalu yang dimenangkan oleh Yu Sing. Untuk mewujudkan gedung ini, dibuatlah berbagai macam tim antara lain Arsitek gedung adalah Genesis Principal Architect. Tim desain terdiri dari Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan. Gedung ini mulai dibangun tahun 2009 dan pada tahun 2012 sudah rampung. Eksplorasi desain gedung ini mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa/empat persegi), dan maha karya perahu pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan.



Gambar 4 : Bangunan GPPA Universitas Negeri Makassar . Sumber : http://atimotim-94.blogspot.com



Seperti pada Rumah Tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga teriri dari 3 bagian: Bagian bawah berupa kolong/panggung. Bagian kolong ini posisinya terletak 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitarnya. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan. Bagian badan berupa podium. Podium terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air. Bagian kepala berupa menara. Menara terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari layar perahu Pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api. Gedung ini didesain dengan ramah lingkungan. Dalam aplikasi hutan kampus pada lansekap sebagai penyaring debu dan penghasil oksigen, pemisahan jalur kendaraan dan pejalan kaki, danau buatan, ruang terbuka yang cukup, dan taman pada bagian atap. Serangkaian sistem ini diharapkan mampu bekerja untuk mendinginkan suhu bangunan.



DAFTAR PUSTAKA Sing, Yu. (2008). Reinterpretasi Rumah Betang. [Online]. Tersedia : http/rumahyusing.blogspot.com/2011/06/reinterpretasi-rumah-betang.html [7 desember 2013] . Tentang Yu Sing. [Online]. Tersedia : http/rumahyusing.blogspot.com/search/ label/tentang-yu-sing.html [7 desember 2013] http://atimotim-94.blogspot.com/2014/03/oke-postinganpertama-saya-kali-ini.html http://archiholic99danoes.blogspot.com/2014/01/menara-phinisi-universitasnegeri.html



http://rumah-yusing.blogspot.com/2009/01/menara-pinisi.html



http://buildingindonesia.biz/2010/11/12/universitas-negeri-makassar-gedung-tinggi-pertamadi-indonesia-dengan-fasade-hiperbolic-paraboloid/