Profil Kota Tarakan Kalimantan Timur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA TARAKAN



2.1. GEOGRAFIS, TOPOGRAFIS, GEOHIDROLOGI 2.1.1 Kondisi Geografis Kota Tarakan Secara geografis wilayah Kota Tarakan berada antara 117°34’-117°38’ Bujur Timur



dan 3°19’-3°20’



Lintang Utara. Dengan adanya pemekaran



wilayah sesuai dengan Perda Kota Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan yang sebelumnya terdiri dari 3 Kecamatan, dimekarkan menjadi 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan. Kota Tarakan mempunyai luas 657,33 km2 dengan dengan 38,2% wilayahnya berupa daratan dan sisanya berupa lautan dengan batas-batas sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pesisir pantai Kecamatan Pulau Bunyu, Kab. Bulungan 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Pesisir pantai Kecamatan Tanjung Palas, Kab. Bulungan 3. Sebelah



Timur



berbatasan



dengan



Kecamatan



Pulau



Bunyu,



Kab.



Bulungan dan Laut Sulawesi 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Pesisir pantai Kecamatan Sesayap, Kab. Bulungan Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Tarakan Menurut Kecamatan Luas Wilayah (m2) No Kecamatan Total Daratan Lautan 1



Tarakan Timur



58,01



2



Tarakan Tengah



55,54



28,46



84,00



3



Tarakan Barat



27,89



18,46



46,35



4



Tarakan Utara



109,36



59,92



169,28



Jumlah



250,80



406,53



657,33



299,69



357,70



Sumber: Kantor Pertanahan Kota Tarakan



Page 1 of 35



Gambar 2. 1 Luas Wilayah Daratan Menurut Kecamatan



Page 2 of 35



Gambar 2. 2 Peta Administrasi Kota Tarakan



2.1.2 Kondisi Topografis Kota Tarakan Ketinggian Kota Tarakan didominasi kelas ketinggian >25-100 m dengan luas 13.092 Ha (52,20%) yang terdapat di bagian tengah pulau. Luas ketinggian dengan luasan terkecil adalah adalah kelas ketinggian >100-110 m yang tersebar di bagian dorsal pulau berupa perbukitan di bagian tengah dan dan utara dengan luas 111 Ha (0,44%). Selain itu terdapat pula kelas ketinggian 0-7 m seluas 2.937 Ha (11,71%) yang berada pada daerah pengaruh rawa pasang surut, dan kelas ketinggian >7-25 m seluas 8.980 Ha (35,65%) di daerah dataran pantai. Kedua kelas ketinggian ini tersebar mulai dari garis pantai hingga ke bagian tengah pulau.



Tabel 2. 1 Luas dan Penyebaran Masing-masing Ketinggian Wilayah Daratan Luas Wilayah (m2) N o



Kelas Ketinggian (M)



Taraka n



Taraka n



Timur



Tenga h



Barat



Tarak an



Taraka n



(Ha)



Utara



1



0–7



722



26



791



1.398



2



7,1 – 25



2.734



924



1.753



3.529



3



25,1 - 100



2.245



4.577



245



5.925



4



100,1 - 110



0



27



0



84



5.801



5.554



2.789



10.936



Jumlah



Jumlah



2.937 (11,71%) 8.940 (35,65%) 13.092 (52,20%) 111 (0,44%) 25.080 (100%)



Sumber: Kantor Pertanahan Kota Tarakan



Page 3 of 35



Gambar 2. 3 Luas Masing-masing Ketinggian Wilayah Daratan



Fisiografi Kota Tarakan dibedakan menjadi lima satuan, yaitu: satuan pantai (beach); satuan rawa pasang surut (tidal swamp); satuan dataran alluvial (Alluvial plain); satuan dataran (plain); dan satuan perbukitan (hill). Daerah endapan pasir pantai (beach) merupakan daerah punggung pasir dengan luas 853 Ha (3,40%) di pantai pesisir timur Kota Tarakan yang berhadapan langsung dengan Selat Makasar. Daerah rawa pasang surut (tidal swamp) merupakan daerah yang masih dipengaruhi pasang surut air air laut serta ditumbuhi hutan mangrove dan nipah. Daerah ini terdapat pada sebagian besar pantai Kota Tarakan, terutama di bagian utara dengan luas 1.573 Ha. Adapun luas keseluruhan daerah rawa pasang surut ini adalah 3.325 Ha (13,26%).



Tabel 2. 2 Penyebaran Dan Luas Satuan Fisiografi Luas Wilayah (m2) N o



1



2



3



4



Satuan Fisiografi



Pantai (Beach) Rawa Pasang Surut (Tidal Swamp) Dataran Alluvial (Alluvial Plain) Dataran



Taraka n



Taraka n



Timur



Tenga h



Barat



-



188



652



Taraka n



Taraka n



Jumlah (Ha)



Utara



13



853 (3,40%) 3.325



906



62



784



1.573



(13,26% ) 7.898



777



1.203



1.270



4.648



(31,49% )



791



3.221



202



1.893



6.107 Page 4 of 35



(24,35% )



(Plain)



5



Perbukitan (Hill)



Jumlah



6.897 315



880



2.893



2.809



2.789



5.554



5.801



10.936



(27,50% ) 25.080 (100%)



Sumber: Kantor Pertanahan Kota Tarakan



Dataran alluvial (Alluvial plain) merupakan dataran hasil proses pengendapan di daerah muara dan pedalaman. Satuan ini tersebar mulai dari batas sebelah dalam daerah pantai dan daerah rawa pasang surut menuju ke bagian pedalaman dengan luas 7.898 Ha (31,49%). Adapun ciri utama dari tiga satuan fisiografi ini adalah sudut lereng yang kurang dari 2% dan beda ketinggian kurang dari 2 m. Daerah dataran (plain) merupakan daerah endapan, dataran karst, dataran basalt, dengan bentuk wilayah bergelombang hingga berbukit yang tersebar di bagian tengah pulau dan memiliki variasi ketinggian kurang dari 50 m dan sudut lereng 20-40%. Luas satuan ini adalah 6.107 Ha (24,35%). Daerah berbukit (hill) adalah daerah bukit endapan dan ultra basalt, sistem punggung sedimen, metamorf, dan kerucut vulkanik yang terpotong dengan pola drainase radial. Satuan ini merupakan wilayah bergelombang hingga agak bergunung yang memanjang ke arah barat laut dan tenggara Pulau Tarakan dengan luas 6.897 Ha (27,50%).



Gambar 2. 4 Penyebaran dan Luas Satuan Fisiografi (Ha)



Karakteristik iklim di Kalimantan Timur tergolong tipe iklim tropika humida. Oleh karena itu jenis tanah yang terdapat di Kota Tarakan Page 5 of 35



digolongkan ke dalam tanah yang bereaksi masam. Jenis tanah Kota Tarakan didominasi tanah latosol dengan luas 14.454 Ha atau 57,63% dari luas tanah Kota Tarakan yang tersebar di bagian tengah pulau dan meliputi 4 kecamatan. Jenis tanah lainnya adalah podsolik yang penyebarannya memanjang pada bagian barat laut-tenggara dengan luas 6.897 Ha (27,50%). Selain itu, terdapat pula tanah alluvial dengan luas 3.290 Ha (13,12%) dengan lokasi penyebaran di bagian barat, utara, dan selatan pulau. Jenis tanah dengan luasan terkecil adalah organosol yang penyebarannya berada di Kecamatan Tarakan Barat mulai dari perbatasan sebelah dalam tanah alluvial hingga tanah latosol di bagian tengah pulau. Tabel 2. 3 Penyebaran dan Luas Jenis Tanah Luas Wilayah (m2) N o



Jenis Tanah



Tarakan Timur



Taraka n



Taraka n



Tenga h



Barat



Taraka n



Jumlah (Ha)



Utara 3.290



1



Alluvial



891



62



783



1.554



439



-



-



-



Organosol 2



(alluvial gambut)



(13,12% ) 439 (1,75%) 14.454



3



Latosol



1.145



4.613



2.124



6.572



(57,63% ) 6.897



4



Podsolik



314



879



2.894



2.810



(27,50% ) 25.080



Jumlah



2.789



5.554



5.801



10.936



(100,00 )



Sumber: Kantor Pertanahan Kota Tarakan



Page 6 of 35



Gambar 2. 5 Penyebaran dan Luas Jenis tanah (Ha)



Gambar 2. 6 Peta Jenis Tanah Kota Tarakan



Wilayah Tarakan didominasi daerah dataran dengan diselingi daerah bergelombang hingga berbukit di bagian tengah pulau. Distribusi terbesar merupakan daerah landai (0-2% dan 2,1 -15%) dengan jumlah 17.914 Ha (71,43%) yang sebagian besar berada pada Kecamatan Tarakan Utara (7767 Ha). Kemiringan lahan curam umumnya hanya berada pada kecamatan Tarakan Timur (322 Ha) dan Kecamatan Tarakan Utara (1.065 Ha) Tabel 2. 4 Luas dan Penyebaran Masing-masing Kemiringan Lahan Page 7 of 35



Luas Wilayah (m2)



Kemiring an N o



Kelas Lereng (%)



Taraka n Timur



Tarakan Tengah



Tarakan Barat



Taraka n



Jumlah (Ha)



Utara 12.109



1



0-22



901



1.409



1.685



6.114



(48,28 %) 5 805



2



2,1 - 15



198



3 172



782



1.653



(23,15 %) 5.719



3



15 - 40



2.380



913



322



2.104



4



> 40



322



60



0



1.065



(22,80 %) 1.447 (5,77%) 25.080



Jumlah



5.801



5.554



2.789



10.936



(100% )



Sumber: Kantor Pertanahan Kota Tarakan



Gambar 2. 2 Luas dan Penyebaran Masing-masing Kemiringan Lahan (Ha)



Gambar 2. 7 Luas dan Penyebaran Masing-masing Kemiringan Lahan



Page 8 of 35



Gambar 2.8 Peta Kemiringan Lahan Kota Tarakan



Secara spasial, penggunaan lahan eksisting Kota Tarakan terpusat di bagian barat dan tengah Kota Tarakan dengan sumbu perkembangan utaraselatan. Berkembangnya daerah ini terutama didukung oleh kemudahan aksesibilitas berupa pelabuhan, baik pelabuhan penumpang dan barang maupun pelabuhan minyak. Selain itu, sebagian besar penduduk di wilayah pantai barat ini memiliki ketergantungan yang besar terhadap keberadaan pelabuhan



tersebut



karena



adanya



keterkaitan



aktivitas,



sehingga



perkembangan daerah ini memiliki sinergi yang kuat dengan aktivitas penduduk setempat. Kawasan Pantai Barat Tarakan juga merupakan pusat berbagai kegiatan ekonomi informal, pusat kegiatan perdagangan, dan perkantoran non pemerintahan. Permukiman penduduk di kawasan pantai barat telah berkembang sebagai perkampungan padat dan tidak terencana. Permukiman ini berkembang di atas tanah atau rawa pasang surut yang telah Page 9 of 35



dikeringkan namun kurang ditunjang dengan penyediaan infrastruktur yang memadai. Sebaliknya



permukiman



di



kawasan



tengah



berkembang



lebih



terencana yang ditunjang oleh fasilitas sosial seperti rumah sakit, sekolah, lapangan terbuka, dan perkantoran pemerintahan. Meskipun demikian, pada perkembangannya tumbuh pula permukiman baru di pinggiran secara tidak terencana ke arah timur dan selatan, diantaranya telah merambah ke kaki perbukitan. Selain itu, perkembangan permukiman di kota Tarakan juga telah menyebar di ujung utara pulau dengan basis kegiatan perikanan dan industri pengolahan kayu. Kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi terletak di tengah pulau dengan tiga lokasi konsesi. Sedangkan kegiatan industri pengolahan kayu tersebar di pantai utara hingga selatan yang memiliki akses langsung ke laut pada masing-masing dermaga. Tabel 2. 5 Luas Tanah Menurut Penggunaan ( Ha) (Data Pemetaan Tahun 2001) Luas Wilayah (m2) N o



Penggunaan



Taraka n



Taraka n



Timur



Tenga h



Barat



328



397



414



237



1.376



2.565



1.496



1.391



2.522



7.974



Tarak an



Tarak an



Jumlah (Ha)



Utara



1



Pemukiman



2



Semak/ladang/t egalan



3



Kebun campuran



123



9



5



35



172



4



Tambak / empang



269



0



531



281



1.081



5



Hutan lebat



382



1.669



0



1.243



3.294



6



Hutan belukar



1.602



1.886



147



4.962



8.597



7



Hutan rawa



81



69



0



849



999



8



Mangrove (bakau/nipah)



451



28



301



807



1.587



801



5.554



2.789



10.93 6



25.080



Jumlah



Sumber: Kantor Pertanahan Kota Tarakan



Page 10 of 35



Gambar 2. 3 Peta Penggunaan Lahan Kota tarakan



Kota Tarakan yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan April sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Page 11 of 35



April sampai dengan bulan Oktober. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu. Meskipun demikian, pada tahun-tahun terakhir ini keadaan musim di Kalimantan Timur termasuk Kota Tarakan memiliki pola yang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak turun hujan sama sekali, begitu juga sebaliknya. Suhu udara pada suatu tempat ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2006 berkisar 24,3ºC hingga 31,0ºC. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan mempunyai kelembaban udara relatif tinggi, berkisar antara 63,8 sampai dengan 97,1% sepanjang tahun 2006. Kelembaban udara paling rendah terjadi pada bulan Maret, Agustus dan September yang hanya mencapai 58%. Sedangkan kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Januari, Maret dan April. Untuk rata-rata kelembaban udara sepanjang tahun 2006 tercatat sebesar 83,1%. Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Curah hujan di Kota Tarakan sangat beragam dari waktu ke waktu. Catatan curah hujan bulanan sepanjang tahun 2006, rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April sebesar 476,9 mm dan rata-rata curah hujan terendah sebesar 155,2 mm terjadi pada bulan Januari. Sedangkan rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2006 tercatat sebesar 346,2 mm. 2.1.3 Kondisi Geohidrologi Kota Tarakan Berdasarkan penelusuran (tracing) pada peta topografi, terdapat sekitar 73 buah sungai di wilayah Pulau Tarakan. Sungai-sungai tersebut membentang dari wilayah perbukitan di tengah-tengah Pulau Tarakan dan kemudian bermuara sungai dengan orde-1 ataupun berupa alur-alur kecil. Sungai-sungai yang ada di wilayah Tarakan ini hampir tidak pernah kering sepanjang tahun, mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Tarakan. Banyak aliran sungai tersebut yang melewati daerah perkotaan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai saluran pembuangan utama (primer) bagi aliran limpasan dan limbah domestik penduduk setempat. Untuk daerah layanan sistem drainase dibagi berdasar daerah aliran sungai. Kota Tarakan dibagi menjadi 7 Daerah Aliran Sungai (DAS), karena dipengaruhi oleh 7 sungai besar, yaitu Sungai Pamusian, Sungai Melundung, Sungai



Sebengkok,



Sungai



Selumit,



Sungai



Kampung



Bugis,



Sungai



Magendala dan Sungai Sesanip. Tabel 2. 7 Luas DAS dan Panjang Sungai di Kota Tarakan Page 12 of 35



N



Nama



Luas DAS



Panjang



(KM2) 16.032



Sungai (KM) 6.550



o. 1.



Sungai Pamusian



2.



Melundung



2.186



1.900



3.



Sebengkok



1.367



1.700



4.



Selumit



1.866



1.200



5.



Kampung



4.329



4.500



6.



Bugis Sesanip



2.395



2.500



7.



Mandegala



5.139



5.100



2.2. Profil Demografi Jumlah



penduduk



Kota



Tarakan



tahun



2010



menurut



hasil



pengolahan Sensus Penduduk (SP2010) adalah 193.069 jiwa. Apabila dilihat



dari



perbandingan



penduduk



laki-laki



dan



perempuan,



jumlah



penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan dengan rasio 111%.



Penyebaran



penduduk



antar



kecamatan



dapat



dikatakan



masih belum merata. Dari hasil pengolahan Sensus Penduduk (SP2010)



terlihat bahwa



penduduk yang tinggal di Kecamatan Tarakan Barat mencapai 35,11%. Lain halnya dengan Kecamatan Tarakan Utara yang hanya dihuni 11,39% dari jumlah penduduk Kota Tarakan. Dilihat dari pengolahan data SP2010 untuk kepadatan penduduk, Kecamatan



Tarakan



Barat



mempunyai



kepadatan paling tinggi yaitu 2.430 jiwa per km2, disusul Kecamatan Tarakan Tengah dengan kepadatan penduduk sebesar 1.087 jiwa per km2 dan Kecamatan Tarakan Timur sedangkan



dengan



kepadatan



Kecamatan Tarakan Utara mempunyai



740



jiwa



per



kepadatan



km2, paling



rendah yaitu 201 jiwa per km2



Gambar 2. 10 Persebaran penduduk menurut Kecamatan Page 13 of 35



Gambar 2. 11 Perkembangan jumlah penduduk, tahun 2000 - 2009



Tabel 2. 8 Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kecamatan, tahun 2005 - 2009



Tabel 2. 9 Banyaknya Kepala Keluarga menurut kecamatan, tahun 2005 - 2009 Page 14 of 35



Tabel 2. 10 Luas wilayah dan kepadatan penduduk dirinci per-Kecamatan, tahun 2005 - 2009



Page 15 of 35



Tabel 2. 11 Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kecamatan, tahun 2010



Tabel 2. 12 Luas wilayah dan kepadatan penduduk dirinci per-Kecamatan, tahun 2010



Page 16 of 35



2.3. Profil Pendidikan Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Untuk menunjang keberhasilan pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal yang umumnya diselenggarakan di sekolah-sekolah tidak hanya dibawahi oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) saja, tetapi ada juga yang dibawahi oleh departemen di luar Depdiknas, seperti misalnya Departemen Agama, Departemen Kesehatan, dll. Jumlah SD/MI pada tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 64 sekolah. Dari sebanyak 64 sekolah, 45 sekolah berstatus negeri dan 16 sekolah berstatus swasta. Jumlah sekolah terbanyak terdapat di Kecamatan Tarakan Tengah sedangkan jumlah sekolah paling sedikit terdapat di Kecamatan Tarakan Utara. Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat sebanyak 20 sekolah, 11 sekolah merupakan sekolah negeri dan 9 sekolah merupakan sekolah swasta. Dari sebanyak 20 SMP/MTs di Kota Tarakan, 11 berstatus negeri dan 9 sekolah berstatus swasta. Persebarannya adalah 6 sekolah berada di Kecamatan Tarakan Timur, 8 sekolah berada di Kecamatan Tarakan Tengah, 4 sekolah berada di Kecamatan Tarakan Barat dan 2 sekolah berada di Kecamatan Tarakan Utara.



Page 17 of 35



Sekolah Menengah Atas dan sederajat pada ajaran tahun 2008/2009 terdapat sebanyak 18 sekolah. Dari 18 sekolah tersebut, 7 sekolah merupakan sekolah negeri dan 11 sekolah merupakan sekolah swasta. Jumlah sekolah terbanyak terdapat di Kecamatan Tarakan Tengah dan jumlah sekolah paling sedikit terdapat di Kecamatan Tarakan Timur dan Tarakan Utara. Perguruan Tinggi di Kota Tarakan ada 6 unit yang terdiri dari universitas 1 unit, sekolah tinggi 1 unit dan akademi sebanyak 4 unit.



Gambar 2. 12 Banyaknya sekolah menurut kecamatan dan tingkatannya, 2009



Tabel 2. 13 Banyaknya sekolah, kelas, murid dan guru Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah menurut kecamantan, tahun 2004/2005 – 2008/2009



Page 18 of 35



Tabel 2. 14 Banyaknya murid dan guru Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah menurut kecamantan dan jenis kelamin, tahun 2004/2005 – 2008/2009



Tabel 2. 15 Banyaknya sekolah, kelas, murid dan guru SMP/MTs menurut kecamantan, tahun 2004/2005 – 2008/2009



Page 19 of 35



Tabel 2. 16 Banyaknya sekolah, kelas, murid dan guru SMA/SMK/MA menurut kecamantan, tahun 2004/2005 – 2008/2009



2.3. Profil Kesehatan Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Dengan



meningkatnya



pelayanan



kesehatan,



pemerintah



berupaya



meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan penyediaan fasilitas kesehatan terutama Puskesmas dan Puskesmas Pembantu karena kedua fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat. Pada tahun 2009, jumlah rumah sakit di Kota Tarakan ada sebanyak 3 unit, Puskesmas sebanyak 7 unit dan Puskesmas Pembantu sebanyak 2 unit. Ketiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Page 20 of 35



Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas (RSAL Ilyas) yang kesemuanya berada di Kecamatan Tarakan Tengah dan Rumah Sakit Pertamedika yang berada di Kecamatan Tarakan Barat.



Gambar 2. 13 Banyaknya Rumah Sakit dan Puskesmas, 2005 - 2009 Tabel 2. 17 Banyaknya fasilitas kesehatan dirinci per-kecamantan, tahun 2005 - 2009



Tabel 2. 17 Banyaknya Posyandu menurut kecamantan dan strata, tahun 2005 - 2009



Page 21 of 35



Tabel 2. 18 Banyaknya kasus dan angka kematian penyakit menular menurut kecamatan dan jenis penyakit, tahun 2007 - 2009



Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa angka kematian penyakit menular terbanyak disebabkan oleh TB Paru Klinis sebanyak 1.103 kasus pada tahun 2009 dan disusul oleh Demam Berdarah sebanyak 706 kasus ditahun yang sama. Tren yang terjadi terhadap kedua penyakit inipun mengalami peningkatan antara tahun 2008/2009 yaitu sebesar 177,14% untuk TB Paru Klinis dan sebesar 49,89%, hal ini menjadi perhatian bersama karena kedua penyakit ini terjadi secara tidak langsung karena cuaca yang tidak menentu serta pola hidup lingkungan dari masyarakat sekitar. Page 22 of 35



Tabel 2. 19 Jumlah kunjungan pada puskesmas dan RSUD, tahun 2005 - 2009



Dari data diatas, jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas meningkat anatara tahun 2008/2009 yaitu sebesar 2,69%, tetapi hal ini berbanding terbalik dengan kunjungan pasien rawat jalan ditahun yang sama yang mengalami penurun sebesar 15,30% dan sebesar 15,12% untuk pasien rawat inap. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas



Puskesmas



telah



terbangun,



serta



dapat



ditunjang



dengan



pendidikan pola hidup sehat terhadap masyarakat.



Tabel 2. 20 Banyaknya tenaga medis menurut unit kerja, tahun 2007 - 2009



Page 23 of 35



Dokter umum dan dokter gigi telah tersebar di seluruh puskesmas dan rumah sakit, jumlahnya pun mengalami peningkatan dari tahun 2008 ke 2009 sebesar 11,76% untuk dokter umum dan 13% untuk dokter gigi, hal ini berbanding terbalik dengan juml;ah dokter spesialis yang justru mengalami penurunan sebesar 26,32% pada tahun yang sama



Dari data berikut, ternyata penyakit terbanyak untuk tahun 2008 dan 2009 sama yaitu ISPA. Hal ini disebabkan cuaca/iklim di Tarakan yang tidak menentu sehingga menurunkan daya tahan tubuh dan mudah terkena ISPA.



Page 24 of 35



Untuk tahun ini 10 besar penyakit rata – rata meningkat, dikarenakan jumlah kunjungan dan pemanfaatan masyarakat akan Puskesmas meningkat juga. Tabel 2. 20 Sepuluh besar penyakit, tahun 2008



NO KODE



JENIS PENYAKIT



TAHUN 2008



1.



1302



ISPA



26895



2.



2002



Penyakit kulit infeksi



3391



3.



1502



Penyakit pulpa dan jaringan periapikal



3053



4.



1504



Gangguan gigi & jaringan penyangga yang lain



3881



5.



4102



Tukak lambung dan usus 12 jari



4888



6.



102



Diare



3782



7.



21



Penyakit pada sistem otot & jaringan pengikat



3472



8.



2002



Penyakit kulit alergi



3391



9.



1303



Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian bawah



2677



10.



1505



Penyakit pengikat



2367



rongga



mulut



&



jaringan



Tabel 2. 21 Sepuluh besar penyakit, tahun 2008 NO KODE



JENIS PENYAKIT



1.



1302



ISPA



2.



1504



Gangguan gigi & jar. Penyangga lainnya



TAHUN 2009 34014 8914 Page 25 of 35



3.



12



Penyakit Tekanan Darah Tinggi



7583



4.



2001



Penyakit kulit infeksi



7558



5.



4102



Tukak lambung dan usus dua belas jari



6608



6.



0102



Diare (termasuk tersangka kolera)



4941



7.



21



Penyakit pada sistem otot & jaringan pengikat



4615



8.



2002



Penyakit Kulit Alergi



4255



9.



1502



Penyakit pulpa dan jaringan periapikal



3420



10.



1503



Penyakit gusi & jar.periodontal



3147



Jumlah kunjungan Puskesmas seKota Tarakan pada tahun 2009 yaitu 169596. Kunjungan ini mengalami penurunan sebesar 2,7 % dari tahun sebelumnya. Puskesmas Karang Rejo pada tahun ini mengalami penurunan kunjungan sebesar 13,7 %, hal ini disebabkan karena adanya Puskesmas Sebengkok, yang mulai beroperasi pada bulan Juni 2009. Sedangkan Puskesmas yang lain rata-rata mengalami kenaikan kunjungan.Jumlah kunjungan Kunjungan ke Puskesmas yang tertinggi adalah Puskesmas Karang Rejo dengan kunjungan 48819 pasien dan terendah Puskesmas Pantai Amal yaitu 6460. Hal ini bisa dimaklumi karena puskesmas Karang Rejo letaknya di tengah kota sehingga mudah di akses dari berbagai penjuru kota Tarakan. Puskesmas. Hal ini dikarenakan letak wilayah Puskesmas yang berada di daerah padat penduduk. Sedangkan Puskesmas Pantai Amal letaknya jauh dari wilayah Perkotaan. Dari jumlah tersebut yang tertinggi adalah pasien umum 73341 pasien. Kemudian pasien askes Gakin 7511 pasien serta kartu askes sejahtera



yaitu



27184



yang



menunjukkan



semakin



meningkatnya



pemanfaatan Puskesmas untuk masyarakat miskin dan masyarakat pra sejahtera. Kunjungan pasien dengan program meningkat. Tabel 2. 22 Jumlah kunjungan Puskesmas, tahun 2008 - 2009 No



Nama Puskesmas



Tahun 2008



Tahun 2009



1



Karang Rejo



55512



48819



2



Gunung Lingkas



29414



31651



3



Juata Permai



27607



26099



4



Mamburungan



26621



17438



5



Juata Laut



11531



15557



6



Sebengkok



8761



14855



7



Pantai Amal



5709



6460 Page 26 of 35



Tabel 2. 22 Jumlah kunjungan Puskesmas menurut status pembayaran, tahun 2008 2009 STATUS Anak sekolah



PEMBAYARAN Kartu gakin & askes Kade sejahtera r



NO TAHU Baya r N



Aske s



1



2008



907 74



8563



26444



24259



2



2009



7334 1



7511



4681



27184



Progra m



JUMLA H



3471



14353



166160



3529



12565



2.4. Profil Ekonomi Selama periode 2000-2009 perkembangan kinerja perekonomian Kota Tarakan relatif cukup baik, dimana pertumbuhan ekonominya masih posititf. Di sisi harga, tekanan inflasi di Kota Tarakan sampai dengan triwulan IV tahun 2009 cukup tinggi, kemudian mulai menurun pada triwulan IV tahun 2009. Tingginya tekanan inflasi sampai dengan triwulan III tahun 2009 terutama dipicu oleh kenaikan harga komoditas internasional terutama minyak dan pangan. Lonjakan harga tersebut berdampak pada kenaikan harga



barang



yang



ditentukan



pemerintah



seiring



dengan



kebijakan



menaikkan harga BBM bersubsidi. Sementara itu, secara fundamental menurunnya tekanan inflasi tak terlepas dari keberhasilan dalam memitigasi akselarasi ekspektasi inflasi yang sempat meningkat tajam pasca kenaikan harga BBM. Tabel 2. 23 Perkembangan indikator makro ekonomi Kota Tarakan, tahun 2007 - 2009



Page 27 of 35



2.4. Visi Misi Kota Tarakan 2.4.1. Visi Kota Tarakan Berbasis kepada kondisi, potensi dan lingkungan yang dimiliki, visi Kota Tarakan dinyatakan sebagai berikut: ”Kota Pusat Pelayanan, Perdagangan dan Jasa yang Page 28 of 35



Berbudaya, Sehat, Adil, Sejahtera dan Berkelanjutan” Penetapan visi tersebut merupakan motivasi utama bagi Kepala Daerah untuk menentukan kearah mana Kota Tarakan dibangun dan sekaligus merupakan consensus bersama antara Pemerintah Kota dengan seluruh perangkat pemerintah yang berada di wilayah koordinasinya dalam upaya mewujudkan tujuan yang ingin dicapai baik jangka pendek maupun jangka panjang. Terwujudnya Kota Tarakan dengan visi ”Kota Pusat Pelayanan, Perdagangan



dan



Jasa



yang



Berbudaya,



Sehat,



Adil,



Sejahtera



dan



Berkelanjutan”, memberikan pemahaman sebagai berikut: a. Kota Tarakan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur Bagian Utara yang bertumpu pada keunggulan komparatifnya sebagai kota perdagangan dan jasa, hendaknya memiliki daya saing global dan mampu menjalankan fungsinya secara efisien b. Kota Tarakan hendaknya dihuni warga kota yang sejahtera, berakhlak, berbudaya dan berdisiplin tinggi, produktif serta memiliki kecintaan dan komitmen untuk berpartisipasi dalam membangun kotanya. c. Kota Tarakan hendaknya memiliki penataan kota dan lingkungan yang baik dan manusiawi, agar dapat lebih menjamin dinamika kehidupan berkelanjutan. 2.4.2. Visi Kota Tarakan Guna mengarahkan seluruh aspek pembangunan menuju perwujudan visi



Kota



Tarakan,



maka



perlu



ditetapkan



misi



Kota



Tarakan



yang



menggambarkan apa yang harus dilakukan kota tersebut, yaitu: 1. Menumbuhkembangkan pelayanan umum skala wilayah yang handal sebagai pusat rujukan wilayah-wilayah sekitarnya. 2. Meningkatka aktivitas jasa perdagangan nasional dan internasional 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan 4. Melaksanakan pembangunan kota pulau yang sehat dan berkelanjutan 5. Mengembangkan pola hidup dan sikap masyarakat Kota Tarakan yang berbudaya 2.5. Tata Ruang Wilayah Skenario



pembangunan



perkotaan



merupakan



rencana



strategis



pembangunan kawasan dengan mempertimbangkan permasalahan dan tantangan pembangunan kawasan perkotaan, yang sudah dijabarkan pada program pembangunan dan pembiayaannya. Dalam skenario pembangunan kota sudah dirumuskan indikasi kebutuhan (need) pembangunan prasarana dan sarana bidang PU/Cipta Karya di setiap kawasan pengembangan yang dibagi sesuai dengan kebutuhan pemenuhan (basic need) penduduk dan basic servis Kota serta kebutuhan pengembangan kegiatan sosial ekonomi di setiap kawasan pengembangan.



Page 29 of 35



Baik didalam skenario pengembangan wilayah maupun dalam skenario pembangunan perkotaan, keterlibatan peran serta masyarakat dan swasta perlu diperhatikan. Dalam hal ini indikasi besaran peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pembangunan perlu diperhitungkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian Rencana Pembangunan Kota sesuai dengan peranan dan fungsi masing-masing pihak terkait adalah sebagai berikut: 



Didalam merumuskan skenario pengembangan wilayah keterlibatan Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kota sangat diperlukan untuk mendapatkan kesepakatan tentang rencana pengembangan kawasan;







Penyiapan skenario pembangunan infrastruktur dasar dilakukan melalui masukan dari aspek-aspek sektoral Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) secara interaktif dengan dunia usaha dan masyarakat serta pihak lain agar diperoleh skenario pengembangan yang mendekati kenyataan untuk dapat dilaksanakan.







Produk kongkrit dari skenario pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) akan digunakan oleh setiap aspek atau kelembagaan, serta dalam



penyiapan



rencana



dan



program.



Oleh



sebab



itu,



skenario



Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar harus mencakup besaran kebutuhan setiap Prasarana dan Sarana Dasar, waktu pelaksanaan, dan lokasi pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar.



Tabel 2. 24 Arah pengembangan kawasan Kota Tarakan



Page 30 of 35



NO.



KEGIATAN DESKRIPSI KAWASAN dan Perdagangan  Kegiatan perdagangan dan jasa Jasa berlokasi di sekitar Simpang tiga. 1.



skala



regional



 Kegiatan



perdagangan dan jasa berskala lokal berlokasi di setiap Sub Pusat Kota dan Pusat BWK. 2. Pendidikan Tertinggi  Kawasan pendidikan tinggi berlokasi di Tarakan Utara 3. Pemerintah  Kawasan pusat pemerintahan kota berlokasi di Tarakan Tengah dilokasi eksisting. Industri  Dalam sepuluh tahun ke depan tidak direncanakan 4. pengembangan kawasan industri baru. Kawasan industri dikembangkan di Juata Laut. Juata Permai, Lingkas Ujung dan Mamburungan.  Pelabuhan penumpang antarpulau berlokasi di Pelabuhan Melundung di Lingkas Ujung. Pelabuhan  Pelabuhan barang untuk kegiatan ekspor dan impor berlokasi di Pelabuhan Malundung di Lingkas Ujung. Pengembangan pelabuhan untuk angkutan barang dilengkapi dengan sarana pergudangan dan terminal peti kemas yang memadai.



5.



 Pelabuhan feri di Juata Laut di Jl. Aji Iskandar  Pelabuhan perikanan berlokasi di Jalan Gajah Mada  Pelabuhan Pertamina ber1okasi di Lingkas Ujung di  Bandara Juata direncanakan dikembangkan dengan penambahan panjang landas pacu. perluasan areal bandara dan menyediakan fasilitas navigasi yang memadai.  Wisata pantai dikembangkan di Pantai Amal.



6.



7.



 Wisata



hiburan untuk penduduk dewasa dikembangkan di Pulau Sadau.  Alokasi ruang untuk kegiatan pertahanan dan keamanan berlokasi di Juata Laut.



8.



9. 10. Kawasan Usaha



 Pantai Amal selain sebagai kawasan wisata juga sebagai lokasi bagi pendaratan amfibi.  Kegiatan pertambangan migas belokasi di Juata Laut, Juata Tambot Juata Sesanip, Kampung IV dan  Kawasan Umum Peternakan berlokasi di sekitar Pantai Amal.



S u m be r : Ha s i l A n al i s is RTRW, 2 00 9



Tabel 2. 25 Pembagian Pwk dan Bwk Kota Tarakan



Page 31 of 35



NO . 1



2



WILAYAH



BAGIAN WILAYAH KOTA



PENGEMBANGAN (BWK) KOTA LAMA 1. Kec. Tarakan Barat:



WISATA & PENDIDIKAN



FUNGSI UTAMA a. Bandar Udara



FUNGSI PENUNJANG a. Wisata



a. Karang Anyar Pantai b. Perdagangan dan



b. Permukiman



b. Karang Anyar



c. Pemerintahan



Jasa



c. Karang Rejo a. Selumit Pantai b. Selumit c. Pamusian d. Sebengkok 3. Kec. Tarakan Timur a. Lingkas Ujung b. Gunung Lingkas c. Mamburungan



c. Perkantoran Skala



d. Pendidikan Pertambangan g. Industri h. Pertanian Kebun i. Hutan Kota j. Fasum Fasos Penunjang k. Pelabuhan Industri l. Pelabuhan Rakyat



1. Kec. Tarakan Timur



a. Pariwisata



a.Permukiman



b. Pendidikan Skala



b.Pemerintahan Skala



a. Kp. Enam b. Kp. Empat a. Satu Skip 3. Kec. Tarakan Utara a. Juata Laut



Kota/Regional



Lokal e.Kawasan Pertambangan f. Pertanian Kebun g.Hutan Kota h.Fasum Fasos Penunjang



3



MIX USE



1. Kec. Tarakan Tengah a. Satu Skip 2. Kec. Tarakan Utara a. Juata Laut



4



NEW TOWN &INDUSTRI



a. Industri



i. Pelabuhan Industri a. Permukiman Tradisional



b. Wisata



b. Lagun



c. Permukiman Real



c. Perkantoran Skala Lokal



Estate



1. Kec. Tarakan Utara



a. Industri



a. Juata Laut



b. New Town



b. Juata Permai



c. Pemerintahan Skala



c. Juata Kerikil



Regional



2. Kec. Tarakan Barat



d. Wisata



a. Karang Harapan



e. Perdagangan dan Jasa



5



1. Kec. Tarakan Utara



a. Kawasan Lindung



a. Juata Laut



b. Sport Center



b. Juata Kerikil 2. Kec. Tarakan Tengah a. Satu Skip PRESERVASI DAN KONSERVASI



b. Pamusian 3. Kec. Tarakan Timur a. Kp. Enam b. Kp. Empat



d. Perdagangan dan Jasa e. Hutan Kota a. Permukiman b. Pemerintahan Skala Lokal c. Perkantoran Skala Lokal d. Perdagangan dan Jasa e. Kawasan Pertambangan f. Pertanian Kebun g. Hutan Kota h. Fasum Fasos Penunjang a. Pertambangan b. Wisata alam, buatan, dan sejarah c. Permakaman umum d. Permukiman e. Dermaga Industri f. Hutan Kota g. Industri Besar dan Kecil h. Pendidikan Skala Lokal i. Fasum Fasos Penunjang j. Pemerintahan Skala Lokal k. Perkantoran Skala Lokal



S um be r: B a ppe da K o ta Ta ra k a n, 2 00 9



Tabel 2. 26 Arahan pengembangan struktur ruang wilayah Kota Tarakan Page 32 of 35



PUSAT PELAYANAN / HIRARKI



SKALA



FUNGSI PENGEMBANGAN



PELAYANAN Pusat Pelayanan utama ~



Kecamatan Tarakan Tengah



~



Kecamatan Tarakan Barat



~



Pusat kegiatan perdagangan dan Jasa



~



Regional



~



Pusat Pelayanan Transportasi darat



~



Kota Tarakan



~



Pusat Pelayanan Administrasi pemerintahan kota



~ ~



Pusat Olah Raga dan Jasa Pusat Pelayanan kegiatan perdagangan



~



Regional



~



Pusat Pelayanan Transportasi Udara Pusat Pelayanan Transportasi darat



~



Kota Tarakan



~



Pertambangan dan Migas



~



Regional



~



Industri



~



Kawasan Usaha Peternakan dan Perikanan



~



~



Pusat kegiatan Pendidikan Tinggi



~



Regional



~



Pusat Pelayanan Transportasi Laut



~



Pertambangan dan Migas



~



Pusat Pelayanan wisata



~



Kota Tarakan



~



Lokal



~



Sub Pusat Pelayanan Utama ~



~



Kecamatan Tarakan Utara



Kecamatan Tarakan Timur



~



Kota Tarakan



Kawasan Usaha Peternakan dan Perikanan



Pusat Pelayanan Kegiatan ~



Kecamatan Tarakan Utara



~



Kecamatan Tarakan Timur



~



Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan pokok



Tabel 2. 27 Luas pemanfaatan ruang Kota Tarakan No.



2



PEMANFAATAN RUANG KAWASAN LINDUNG Hutan Lindung Hutan Kota Hutan Mangrove Kawasan Perlindungan Setempat KAWASAN BUDIDAYA



2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 Total



Perdagangan dan Jasa Industri Permukiman Pertambangan Pariwisata Kawasan Khusus Sarana-Prasarana/FasosFasum Peternakan Luas Wilayah



1 1.1 1.2 1.3 1.4



LUASAN Prosenta (Ha) (%) se 10,712 42.71 6,860 27.35 2,797 11.15 766 3.05 289 1.15 14,368 57.29 910 1,934 7,169 1,321 1,282 1,149 488 115 25,080



3.63 7.71 28.58 5.27 5.11 4.58 1.95 0.46 100.00



Page 33 of 35



S u m be r : B a ppeda K o ta Ta ra k a n, 2 00 9



Gambar 2. 14 Peta pola ruang wilayah Kota Tarakan



Page 34 of 35



Page 35 of 35