14 0 218 KB
PROGRAM KERJA TIM PONEK RSUD AJIBARANG
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS RSUD AJIBARANG TAHUN 2022
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan atas berkah dan dan karunia dari Allah SWT, maka kami tim PONEK dapat menyelesaikan Program Kerja Tim Ponek tahun 2022. Berdasarkan acuan hasil monitoring dan evaluasi kerja Tim Ponek tahun 2021 yang sudah tercapai target maupun yang masih membutuhkan upaya rencana tindak lanjut agar mendapatkan kegiatan pelayanan berjalan lebih maksimal. Pelaksanaan
Program
Tim
Pelayanan
Obstetri
Emergensi
Komperehensif (PONEK) dapat berjalan tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan dari semua pihak yang terkait dalam mencapai suatu tujuan yang sama yaitu keberhasilan dalam semua aspek pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang. Dalam pembuatan program kerja Pelayanan Obstetri Emergensi Komperehensif (PONEK) ini, kami menyadari bahwa ada banyak kekurangan,untuk itu kami mohon saran, kritikan dan masukan yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi terwujudnya program kerja dan akan wajib dilakukan evaluasi,perubahan serta perbaikan dalam hal Pelayanan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi
dimasa
yang
akan datang sehingga dapat menekan morbiditas dan angka kematian ibu bayi di Kabupaten Banyumas pada umumnya dan di Rumah Sakit Umum Daerah ajibarang pada khususnya. Penyusun,
Tim PONEK
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan
obstetri
dari
neonatal
regional
merupakan
upaya
penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obsteri Neonatal Emergensi Komprehensif. Saat ini status kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia masih belum sesuai target, yang ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Oleh karena itu upaya penurunan AKI dan AKB serta peningkatan derajat kesehatan lbu dan Bayi masih tetap merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara di dunia sebagai pengganti pembangunan global Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir di tahun 2015 diianjutkan Sustainable Development Goals hingga tahun 2030. Sustainable Development Goals (SDGs) memiiiki beberapa tujuan diantaranya
menjarnin
kehidupan
yang
sehat
dan
mendorong
kesejahteraan bagi semua orang di segala usia(Kemenkes Republik lndonesia, 2A13). Angka Kematian Ibu menjadikan pentingnya faktor pelayanan
kesehatan
seperti
penanganan
komplikasi
kebidanan,
ketersediaan tempat pelayanan, respon emergensi dan ketepatan pengambilan keputusan sesuai standar pelayanan kebidanan. Kematian maternal merupakan peristiwa kompleks yang disebabkan beberapa faktor untuk mengelompokkan penyebab kematian maternal. Belajar dari MDGs sebelumnya, Indonesia kini berusaha menghindari tiga diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yang terdapat pada GOALS ke 3 yaitu: 1. Mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2030.
2. Mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah dengan menurunkan angka kematian neonatal hingga 12 per 1000 KH dan angka kematian balita 25 per 1000 KH. 3. Mengurangi 1/3 kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan serta mendorong kesehatan fisik dan kesehatan mental. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih terjadi di RSUD Ajibarang, pada tahun 2021 AKI di RSUD Ajibarang sebanyak 8 (tujuh), tahun 2021 sebanyak 7 kasus dari kabupaten Banyumas dan 1 kasus kabupaten Brebes. AKI di RSUD Ajibarang dari tahun ketahun secara statistik
mengalami
penurunan
akan tetapi dari kasus AKI di tahun 2021 mengalami kenaikan sebagian besar karena penyebab tidak langsung dari obstetrinya melainkan kasus covid 19. Berdasarkan evaluasi program PONEK tahun 2021 masih adanya program yang belum tercapai target pelayanannya. masih ada beberapa program yang perlu ditingkatkan yaitu program penigkatan sarana dan prasarana,
peningkatan
SDM,
pengoptimalisasi
Rekam
Medis
menggunakan SIM RS serta meningkatkan kerjasama dengan jejaring rujukan. Beberapa Penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu asfiksia, BBLR, dan infeksi sedangkan penyebab kematian ibu ada tiga penyebab
terbanyak.
Kematian
tersebut
juga
disebabkan
oleh
keterlambatan pengambilan keputusan merujuk dan mengobati. Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang melaksanakan berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Salah satu fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan Maternal Neonatal kepada pasien. Pemberian pelayanan kepada pasien tersebut dilaksanakan melalui pendekatan preventif yang bersifat umum maupun spesialistik, dikarenakan sangat berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit. Dalam mencapai target tersebut perlu dilakukan upaya terobosan yang efisien yaitu melalui Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit. Salah satu peran penting di dalam pelayanan rumah sakit yaitu pelayanan kegawatdaruratan maternal neonatal di semua unit terkait yang dilakukan dalam proses terpadu sebagai pemberi pelayanan
obstetri
neonatal
emergensi
komprehensif
(PONEK).
Upaya yang
dilaksanakan untuk menunjang tercapainya tujuan RS PONEK 24 jam adalah ketersedianya sumber daya yang memadai. Untuk meningkatkan jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) di IGD VK dalam 1 sift jaga 2 orang dan sarana prasarana yang memadai. Pengembangan ketrampilan kegawatdaruratan
maternal
dan
neonatal
dengan
peningkatan
pengetahuan melalui pelatihan-pelatihan yang menunjang antara lain pelatihan
PONEK,
Resusitasi
Neonatus,
PPGDON,
BTCLS.
Serta
kontinuitas drill emergensi dalam rangka penyegaran ketrampilan kegawatdaruratan maternal neonatal bagi semua petugas yang terkait. B. TUJUAN Didalam
pemberian
Pelayanan
Obstetri
Neonatal
Emergensi
Komprehensif (PONEK) mempunyai beberapa tujuan antara lain : 1. Tujuan umum Memberikan pelayanan kebidanan yang aman dan nyaman kepada klien sehingga tercapai kepuasan pelanggan. 2. Tujuan khusus a. Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi secara optimal dan komprehensif sehingga mendukung capaian penurunan angka kematian ibu dan bayi. b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga medis yang ada di unit maternal dan perinatal sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu secara profesional dan komprehensif. c. Meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang sehingga pelayanan dapat dilakukan secara optimal. d. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan operasional ibu dan bayi secara terpadu. e. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetri dan neonatus termasuk pelayanan gawat darurat (PONEK 24 jam). f. Melaksanakan kerjasama dengan jejaring rujukan wilayah sekitar seperti Bidan Praktik Swasta, Puskesmas dan Rumah Bersalin. g. Meningkatkan neonatal.
respon
time
pelayanan
rujukan
maternal
BAB II RINCIAN KEGIATAN
Program kerja Tim PONEK RSUD Ajibarang meliputi : 1. Peningkatan mutu pelayanan a. Mengadakan pertemuan rutin (rapat koordinasi Tim PONEK) setiap bulan. b. Melakukan
identifikasi dan revisi SOP
(Standar Operasional
Prosedur) disesuaikan dengan program kegiatan dan pelayanan. c. Sosialisasi SOP pelayanan maternal neonatal. d. Membuat laporan bulanan dan semesteran terkait dengan kegiatan maternal neonatal (Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Ekslusif, Perawatan
Metode
Kanguru,
Rawat
gabung
serta
evaluasi
pelayanan rujukan serta Standar Pelayanan Minimal Masingmasing unit maternal neonatal salah satunya Respon Time penanganan Sectio Sesaria kategori 1