Project Based Learning Perhotelan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROJECT BASED LEARNING (PBL) Pembelajaran Berbasis Proyek Mangasa Aritonang BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata *Diadaptasi dari pblworks.org 1. Konsep Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik belajar terlibat secara aktif pada dunia nyata dalam mengerjakan proyek yang bermakna, seperti menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungannya sendiri. Gambar 1 di bawah ini menunjukkan secara sederhana bagaimana pembelajaran berbasis proyek tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan peserta didik, dengan menggunakan keterampilan kejuruan, ketereampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan menerapkan karakter yang terkandung dalam profil pelajar Pancasila. Gambar 1. Alur Pembelajaran Berbasis Proyek



Dalam metode pembelajaran berbasis proyek, guru mendesain pembelajaran yang hidup dan nyata bagi peserta didik. Para peserta didik biasanya berkelompok mengerjakan suatu proyek aktivitas untuk satu periode waktu tertentu, misalnya dari satu minggu hingga satu semester.



Peserta didik mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan cara membuat atau menciptakan produk atau presentasi kepada sekellompok orang yang tepat. Untuk dapat menghasilkan produk atau presentasi tersebut, peserta didik mengembangkan pengetahuan mereka secara mendalam, dan berpikir kritis, berkolaborasi, mengembangkan kreativitas dan keterampilan berkomunikasi efektif. Metode pembelajaran berbasis proyek ini dapat menularkan energi positif dan kreatif di antara sesama peserta didik dan guru. Pada pembelajaran berbasis proyek, peserta didik mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dengan cara mengerjakan suatu proyek dalam kurun waktu tertentu, untuk dapat menginvestigasi dan merespon pertanyaan kompleks, permasalahan, atau tantangan yang nyata dalam kehidupan. Proyek tersebut menjadi kendaraan untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang penting yang dibutuhkan oleh peserta didik. Pryek tersebut mengandung dan membingkai kurikulum dan instruksi. PBL memerlukan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan berbagai bentuk komunikasi. Untuk dapat menjawab pertanyaan dan menciptakan karya yang berkualitas tinggi, peserta didik perlu melakukan hal-hal yang jauh dari sekedar menghafal informasi. Peserta didik perlu menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan belajar bekerja di dalam team (teamwork).



Tujuh Elemen Penting dalam Desain Proyek Tujuan belajar peserta didik dalam pembelajaran berbasis proyek mencakup konten sesuai standar kurikulum, berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, manajemen diri (self management), manajemen proyek (project management), dan kolaborasi. Proyek yang dikerjakan oleh peserta didik harus difokuskan pada mendapatan pengetahuan inti bagi peserta didik, pemahaman, dan keterampilan untuk keberhasilan. Tabel dan Gambar di bawah ini menjelaskan tujuh elemen penting dalam desain pembelajaran berbasis proyek, yaitu:



Tabel 1. Tujuh Elemen PBL 1. Permasalahan atau pertanyaan yang menantang 2. Inkuiri (rasa ingin tahu) yang terus ada 3. Otentisitas



4. Suara dan pilihan peserta didik



5. Refleksi



6. Kritik dan Revisi



7. Produk yang siap dipublikasikan



Proyek yang dikerjakan harus memecahakn permasalahan atau menjawab pertanyaan yang menantang, sesuai tingkat perkembangan peserta didik Peserta didik aktif terlibat dalam proses bertanya, mencari sumber informasi, dan menerapkan informasi yang diperoleh. Proyek yang dikerjakan merupakan hal yang nyata (otentik) berkaitan dengan kehidupan dan lingkungan peserta didik. Peserta didik mengambil keputusan tentang proyek apa yang akan dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, apa yang akan dihasilkan, dan mengekspresikan gagasannya sendiri. Peserta didik dan guru merefleksikan efektivitas proses belajar, kualitas dari pekerjaan peserta didik, tantangan yang dihadapi, serta strategi dalam menghadapi tantangan tersebut. Peserta didik memberi, menerima, dan mengaplikasikan umpan balik untuk meningkatkan kualitas proses dan produk. Peserta didik mempublikasikan proyeknya dengan cara membagikan atau mempresentasikannya kepada orang-orang (masyarakat umum).



Gambar 2. Standar PBL



Tujuh Praktik Pembelajaran Berbasis Proyek Ketika baru pertama kali mencoba metode pembelajaran berbasis proyek, tantangan yang paling berat bagi guru adalah perlunya memberi kepercayaan kepada peserta didik dan mengurangi kontrol guru terhadap peserta didik. Pada PBL, guru lebih sering berada di pinggir panggung dari pada di atas panggung, namun hal ini tidak berarti bahwa guru tidak mengajar dalam kelas yang menerapkan metode PBL. Praktik mengajar tradisional masih tetap ada, namun dikemas dalam konteks proyek. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa proyek pada



PBL difokuskan pada perolehan pengetahuan inti, pemahaman, dan keterampilan untuk berhasil. Berikut ini tujuh langkah atau praktik pembelajaran berbasis proyek.



Tabel 2. Tujuh Langkah Praktik PBL Untuk Guru 1. Desain dan Rencanakan



Guru merancang proyek untuk dikerjakan oleh peserta didik, namun tetap ada pilihan bagi peserta didik untuk merancang atau memodifikasi proyek.



2. Mengacu ke Standar



Guru menggunakan standar dalam merancang proyek, memastikan pemahaman pengetahuan kunci mata pelajaran ada dalam proyek tersebut.



3. Bangun Budaya



Guru memberi kebebasan kepada peserta didik dan mendorong pertumbuhan, inkuri yang terbuka, semangat kebersamaan dalam kelompok, dan perhatian terhadap kualitas.



4. Kelola Aktivitas



Guru bekerjasama dengan peserta didik dalam mengatur tugas dan penjadwalan, menentukan checkpoints dan batas waktu, menemukan sumber belajar, menciptakan produk, dan mempublikasikannya. Guru menggunakan beragam materi, alat, dan strategi agar peserta didik dapat mencapai tujuan belajarnya.



5. Tata langkah kemajuan belajar murid



6. Nilai / Ukur kemajuan belajar murid 7. Terlibat menjadi Coach



Guru menggunakan penilaian formatif dan sumatif untuk mengukur pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan, penilaian mandiri dan penilaian antar teman, baik individu maupun kelompok. Guru berdampingan dengan peserta didik dalam belajar, mengidentifikasi kebutuhan, mengarahkan ke jalan yang benar, mendorong, dan merayakan keberhasilan.



Gambar 3. Standar PBL



2. Mengapa Memilih Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran yang mendalam dan bertahan lama, dan menumbuhkan rasa suka belajar serta koneksi pribadi dengan pengalaman akademik. PBL menggabungkan penguasaan konten, kerja yang bermakna, dan menghubungkan pribadi dengan pengalaman belajar, baik untuk pencapaian akademik maupun pertumbuhan kepribadian. PBL merupakan metode belajar yang transformatif bagi peserta didik, khususnya bagi mereka yang tinggalnya jauh dari kesempatan bersekolah. Saat ini, bangsa kita membutuhkan orang-orang yang siap, mau, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan dan tantangan dunia yang diwariskan kepada mereka. Metode pembelajaran berbasis proyek dapat menyiapkan orang untuk hal tersebut.



Berikut ini dampak PBL terhadap peserta didik, yaitu dapat mentransformasi pengalaman belajar peserta didik: a. melibatkan hati dan pikiran: peserta didik terlibat secara aktif dalam proyek yang terkait dengan pembelajaran dunia nyata. Peserta didik belajar memecahkan masalah yang penting bagi dirinya dan bagi masyarakat sekitarnya. b. pembelajaran yang mendalam: proses belajar yang mendalam memungkinkan peserta didik untuk mampu menerapkan pengetahuan mereka pada situasi yang baru c. terekspos ke orang dewasa dan karir: peserta didik berinteraksi dengan orang dewasa, bisnis dan organisasi serta komunitasnya, dan dapat mengembangkan karir sesuai minatnya d. bertujuan: proyek yang baik dapat menjadi transormatif bagi peserta didik. Dengan melihat dampak terhadap dunia nyata, mereka dapat merasa jadi agen dan tujuan. e. keterampilan untuk berhasil: peserta didik mendapatkan keterampilan yang bermanfaat untuk dunia kerja dan untuk kehidupan, seperti bagaimana berinisiatif, kolaborasi team, dan mengomunikasikan gagasan. f. hubungan dengan guru: guru bekerja sama dengan peserta didik dalam mengerjakan pekerjaan yang bermakna, dan sama-sama menikmati senangnya belajar. g. kreativitas dan teknologi: peserta didik senang menggunakan spectrum alat teknologi dari riset dan kolaborasi melalui pembuatan dan penyajian produk. Penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat membantu keberhasilan peserta didik di dunia yang kompleks dan cepat berubah ini, dengan cara mengembangkan seperangkat pengetahuan dan keterampilan dan juga capaian akademik. Studi juga menunjukkan bahwa PBL melatih peserta didik menjadi pembuat keputusan yang lebih baik. Berikut ini hasi, beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa PBL berdampa positif bagi peserta didik: a. capaian akademik:  peserta didik pada PBL lebih memahami secara mendalam dan mengingatnya lebih lama  pada beberapa mata pelajaran, seperti Matematika, Ekonomi, Bahasa, sains, dan mata pelajaran lainnya, PBL lebih efektif daripada metode pembalajaran tradisional







pada ujian tingkat tinggi, peserta didik di PBL sama dan bahkan lebih unggul dari peserta didik yang diajar secara tradisional



b. kompetensi abad 21  peserta didik mendemonstrasikan pemecahan masalah lebih unggul dan dapat menerapkannya untuk memecahkan masalah hidup sehari-hari  peserta didik mendemonstrasikan berpikir kritis yang lebih baik  peserta didik pada PBL lebih mampu berkolaborasi dan menyelesaikan konflik  peluang berkolaborasi dengan peserta didik lain yang berbeda level, berbeda jurusan, dan berbeda capaian. c. ekuitas:  PBL dapat meminimalisasi gap dengan melibatkan peserta didik yang lambat  PBL dapat diterapkan di berbagai jenis sekolah dan untuk beragam karakter peserta didik  PBL dapat menjadi model untuk reformasi sekolah secara keseluruhan d. Motivasi:  Di kelas PBL, peserta didik lebih termotivasi untukikut terlibat aktif dalam proses belajar e. kepuasan guru:  Guru butuh waktu dan pengembangan professional untuk memahami PBL, namun guru yang sudah berhasil mengimplementasikan PBL mengatakan bahwa kepuasan kerja mereka meningkat.



3. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Berdasarkan pemahaman terhadap konsep PBL di atas, berikut ini adalah kerangka untuk menyiapkan PBL bagi peserta didik. 1) Identifikasi Masalah _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ (Pada tahap awal, peserta didik didampingi oleh guru perlu mengidentifikasi permasalahan yang nyata ada dihadapi oleh peserta didik dan atau di lingkungannya. Namun, permasalahan yang akan diidentifikasi hendaknya terkait dengan kompetensi



yang ada pada kurikulum. Yang akan dituliskan dalam kolom ini adalah berupa pernyataan masalah atau pertanyaan.)



2) Tentukan Prototype yang bermakna sebagai solusi _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ Manfaat prototype bagi diri sendiri: 



Dampak lingkungan: ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________







Dampak ekonomi: ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________







Dampak sosial: ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________



Manfaat prototype bagi orang lain: 



Dampak lingkungan: ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________







Dampak ekonomi: ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________







Dampak sosial: ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________



(Peserta didik memikirkan sebuah prototype sebagai solusi alternative untuk dapat memecahkan permasalahan yang sudah diidentifikasi. Prototype yang akan dibuat harus bermakna. Untuk memeriksa apakah prototype tersebut bermakna, perlu mengisi kolom dampak seperti di atas.) 3) Perencanaan Proyek 



Cara pembuatan prototype: _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________







Identifikasi kebutuhan bahan dan alat: _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________







Penjadwalan: _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________







Pembagian tugas dan tanggung jawab: _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________



4) Pelaksanaan Proyek Waktu dan tempat pelaksanaan: ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



Langkah-langkah Kegiatan: ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



Catatan Monev (Jurnal): ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



5) Refleksi _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ (Refleksi ditulis berupa uraian. Silakan menggunakan pertanyaan pemantik berikut: Apa yang berhasil? Apa yang tidak berhasil? Apa masalah yang terjadi? Apa tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Apa yang seharusnya dilaksanakan tetapi tidak dilaksanakan? Apa yang seharusnya tidak dilaksanakan tetapi tidak dilaksanakan? 6) Evaluasi: Proses: _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ (Eveluasi proses: Apakah langkah kerja yang diambil sudah efisien dan efektif? Apakah penggunaan bahan dan alat yang dipilih efisien dan efektif? Apakah pembagian tugas sudah efektif? Apa yang perlu ditingkatkan/diperbaiki? Apa yang sudah baik?)



Produk: _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________



_______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ (Evaluasi produk: Apakah Prototype tersebut efektif memecahkan masalah? Seberapa efektif? Apakah produk tersebut perlu perbaikan atau sudah layak dipublikasikan?)



4. Strategi PBL Mendorong Pembentukan Profil Pelajar Pancasila Penerapan metode PBL dapat membantu peserta didik memiliki karakter sebagaimana pada profil Pancasila, yaitu (1) Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlak Mulia; (2) Berkebhinekaan Global; (3) Mandiri; (4) Bergotong-royong; (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif).



Untuk membuktikan hal ini, perlu dilakukan refleksi dengan menggunakan Tabel di bawah ini. Tabel 3. Refleksi Implementasi Profil Pelajar Pancasila Mengidentifikasi aktivitas belajar yang relevan dengan praktik profil pelajar pancasila



Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlak Mulia



Berkebhinekaan Global



Mandiri



Bergotongroyong



Bernalar Kritis



Kreatif



5. Strategi PBL Mendorong Peserta Didik Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) dan Pencapaian Kompetensi Abad 21 Penerapan metode PBL dapat membantu peserta didik berlatih berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) dan memiliki kompetensi abad 21, seperti (1) Pemecahan Masalah; (2) Berpikir Kritis dan Kreatif; (3) Kolaborasi; (4) Komunikasi. Untuk membuktikan hal ini, perlu dilakukan refleksi dengan menggunakan Tabel di bawah ini. Tabel 4. Refleksi Implementasi Kompetensi Abad 21 Mengidentifikasi aktivitas belajar yang melatih kompetensi abad 21 Pemecahan Masalah



Berpikir kritis dan kreatif



Kolaborasi



Komunikasi



6. Strategi PBL Mendorong Pembangunan Berkelanjutan



Penerapan metode PBL dapat membantu peserta didik mendalami dan menerapkan nilainilai yang terkandung di dalam upaya menjaga pembangunan berkelanjutan, baik itu nilai social, nilai lingkungan, maupun nilai ekonomi. Tabel 5. Nilai-nilai Pembangunan Berkelanjutan Mengidentifikasi aktivitas belajar yang melatih nilai-nilai ESD Sosial



Lingkungan



Ekonomi



hak asasi manusia (HAM) keamanan kesetaraan gender keragaman budaya dan pemahaman lintas budaya 5. kesehatan 6. HIV/Aids 7. tata kelola



1. sumber daya alam (pelestarian, konservasi, rehabilitasi /reboisasi, pengelolaan dan pemanfaatan, eksplorasi dan eksploitasi) 2. perubahan iklim 3. pembangunan pedesaan 4. urbanisasi berkelanjutan 5. pencegahan dan penanganan bencana/mitigasi



1. pengurangan kemiskinan 2. tanggung jawab perusahaan dalam meningkatkan kesehatan, akses dan kualitas pendidikan 3. ekonomi pasar, kewirausahaan



1. 2. 3. 4.