15 0 693 KB
PROGRAM KERJA DAN RENCANA KERJA PROGRAM LITERASI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SIMPANG RENGGIANG Jl. Tengah Desa Renggiang Kecamatan Simpang Renggiang Email : [email protected]
i
LEMBAR PENGESAHAN
Rencana Program Literasi SMK Negeri 1 Simpang Renggiang Tahun 2017/2018 telah disahkan bulan Juli 2017, oleh:
Mengesahkan, Simpang Renggiang,…Juli 2017 Kepala Sekolah
TRIYUDO HENDRO,S.ST NIP.19680905 200801 1 002
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH Azza wa Jalla atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan rencana program kegiatan literasi di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. Adapun rencana program kerja literasi ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan program kerja ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan rencana program literasi ini. Deklarasi yang difasilitasi oleh UNESCO, menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan (UNESCO, 2013). Kemampuan-kemampuan itu harus dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, hal itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti mengamanatkan pelaksanaan kegiatan pembiasaan harian, mingguan, bulanan dan semesteran. Salah satu pembiasaan yang harus dilakukan adalah menyediakan waktu untuk membaca buku selain buku pelajaran serta adanya penghargaan terhadap peserta didik yang gemar membaca di sekolah. Kegiatan gemar membaca sangat terkait dengan literasi sekolah. Literasi menjadi sarana siswa dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku sekolah. Rencana program kerja literasi di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang ini disusun untuk memberikan acuan pokok kepada semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pelaksanaan literasi di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. Dengan terbitnya program kerja literasi ini, diharapkan memberi kejelasan dan kemudahan semua pihak dalam melaksanakan berbagai perencanaan kegiatan, kerja sama dan memadukan program secara sinergis. Dengan program yang disusun oleh berbagai pihak diharapkan akan meningkatkan kemampuan literasi peserta didik SMK Negeri 1 Simpang Renggiang, yang sekaligus akan meningkatkan perannya dalam kemajuan bangsa Indonesia. Simpang Renggiang,………………….2018
Tim Literasi SMK Negeri 1 Simpang Renggiang
iii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1 1.2 Pengertian Literasi ............................................................................................. 2 1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2 1.4 Ruang Lingkup .................................................................................................. 3 1.5 Sasaran .............................................................................................................. 3 BAB II TAHAPAN GLS DI SMK NEGERI 1 SIMPANG RENGGIANG ...... 4 BAB III PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1 SIMPANG RENGGIANG ... 5 PENUTUP .............................................................................................................. 8
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masyarakat global dituntut untuk dapat mengadaptasi kemajuan teknologi dan
keterbaruan/kekinian. Deklarasi Praha (Unesco, 2003) mencanangkan pentingnya literasi informasi (information literacy), yaitu kemampuan untuk mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis, dan mengelola informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan kehidupan pribadi dan sosialnya. Kebutuhan literasi di era global ini menuntut pemerintah untuk menyediakan dan memfasilitasi sistem dan pelayanan pendidikan sesuai dengan UUD 1945, Pasal 31, Ayat 3 “Pemerintah mengusahakan
dan
menyelenggarakan
satu
sistem
pendidikan
nasional
yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”. Ayat ini menegaskan bahwa program literasi juga mencakup upaya mengembangkan potensi kemanusiaan yang mencakup kecerdasan intelektual, emosi, bahasa, estetika, sosial, spiritual, dengan daya adaptasi terhadap
perkembangan arus teknologi dan informasi. Oleh karena itu,
keterampilan membaca berperan penting dalam kehidupan kita karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Oleh karena itu, keterampilan ini harus dikuasai peserta didik dengan baik sejak dini. Kemajuan suatu bangsa tidak hanya dibangun dengan bermodalkan kekayaan alam yang melimpah, maupun pengelolaan tata negara yang mapan, melainkan berawal dari peradaban buku atau penguasaan literasi yang berkelanjutan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, yang terjadi saat ini, budaya literasi sudah semakin ditinggalkan oleh generasi muda Indonesia. Padahal budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik mempengaruhi tingkat keberhasilan baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak berlebihan kiranya Farr (1984) menyebut bahwa “Reading is the heart of education”. Bagi masyarakat muslim, pentingnya literasi ditekankan dalam wahyu pertama Allah Azza wa Jalla kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yakni perintah membaca (IQRA’) yang dilanjutkan dengan ‘mendidik melalui literasi’ (‘ALLAMA BIL QALAM). Sedangkan dalam kaitannya dengan menulis, Hernowo (2005), dalam bukunya “Mengikat Makna” menyebut bahwa membaca atau menulis dapat membuat pikiran kita lebih tertata tentang topik yang kita tulis, membuat kita bisa merumuskan keadaan diri, mengikat dan mengonstruksi gagasan, mengefektifkan atau membuat kita memiliki sugesti (keyakinan/ pengaruh) positif, membuat kita semakin pandai memahami sesuatu
1
(menajamkan pemahaman), meningkatkan daya ingat, membuat kita lebih mengenali diri kita sendiri, mengalirkan diri, membuang kotoran diri, merekam momen mengesankan yang kita alami, meninggalkan jejak pikiran yang sangat jelas, memfasihkan komunikasi, memperbanyak
kosa-kata,
membantu
bekerjanya
imajinasi,
dan
menyebarkan
pengetahuan. Oleh karena itu, untuk melakukan pembiasaan membaca dan menulis kepada warga sekolah SMK Negeri 1 Simpang Renggiang kami menyusun program literasi sekolah SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. Program literasi sekolah yang dimaksud disini adalah kegiatan yang ditujukan untuk mengasah kemampuan siswa kelas X dan XII di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang dalam mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui suatu kegiatan atau aktivitas membaca yang meliputi membaca nonpelajaran (seperti koran, novel, dll) dan membaca kitab suci, sedangkan menulis meliputi menulis rangkuman dan menulis essay.
1.2.
Pengertian Program Literasi Sekolah Secara harfiah, literasi bermakna melek huruf, sedangkan secara istilah, literasi
mencakup semua kemampuan yang diperlukan seseorang atau sebuah komunitas untuk ambil bagian dalam semua aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan teks dan wacana. Literasi tidaklah semata-mata hanya sebatas membaca dan menulis saja, melainkan bergandengan pula dengan aspek lain seperti ekonomi, politik, hukum, dan pendidikan. Pengertian literasi dalam panduan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah atas adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas yang siswa lakukan, baik itu membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
1.3.
Tujuan Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diwujudkan dalam gerakan literasi di SMK Negeri 1 Simpang renggiang agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tujuan Khusus: 1) Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. 2) Membangun ekosistem literasi sekolah di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang.
2
3) Menjadikan SMK Negeri 1 Simpang Renggiang sebagai organisasi pembelajaran (learning organization) (Senge, 1990). 4) Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge management) di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. 5) Menjaga keberlanjutan budaya literasi di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang.
1.4.
Ruang Lingkup
1) Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi). 2) Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. 3) Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).
1.5.
Sasaran Sasaran Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMK adalah guru sebagai
pendidik dan wali kelas XI dan XII sebagai tenaga kependidikan untuk membantu mereka melaksanakan kegiatan literasi di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. Selain itu, Kepala Sekolah memfasilitasi guru dan wali kelas untuk menjalankan peran mereka dalam kegiatan literasi sekolah.
3
BAB II. TAHAPAN GLS DI SMK NEGERI 1 SIMPANG RENGGIANG
Tahapan gerakan literasi sekolah di SMK Negeri 1 Simoang Renggiang adalah sebagai berikut: Tahap ke-3: Tahap ke-1:
Tahap ke-2:
PELAKSANAAN
PEMBIASAAN
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI
15 menit membaca
• Minat
baca
untuk
• Pemanfaatan
meningkatkan Pembuatan jurnal membaca siswa. Penyiapan sarana literasi
• 15 menit membaca
kemampuan literasi • 15 menit membaca
strategi
berbagai
literasi
dalam
pembelajaran
• Pembuatan
respons
• Penilaian akademik
bacaan:
graphic
• Pengembangan
(penyediaan area baca,
organizers, peta cerita,
lingkungan
buku bacaan).
Penilaian non- akademik
afektif, dan akademik
Menciptakan lingkungan sosial dan afektif yang nyaman untuk membaca
• Pembuatan bahan kaya teks oleh siswa bahan
proses
untuk
pembelajaran,
produksi pengetahuan, dan
referensi cetak untuk
menyebarkannya
mencari informasi
kalangan Negeri Renggiang.
4
sosial,
• Memilih cara dan jenis literasi yang tepat
• Pengenalan penggunaan berbagai
fisik,
di
warga 1
SMK
Simpang
BAB III. PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1 SIMPANG RENGGIANG
Dalam mengimplementasikan Gerakan Literasi Sekolah, dilakukan berbagai intervensi dan pembiasaan untuk keluarga, sekolah, dan masyarakat. Intervensi dilakukan dengan pemberlakuan Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, dilakukan melalui berbagai pelatihan dan seminar; sedangkan pembiasaan dilakukan dengan pendemonstrasian berbagai contoh teladan dari kepala sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya sebagai langkah awal pembiasaan. Gerakan Literasi Sekolah di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang merupakan kegiatan literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak , visual , digital , dan auditori. Pada saat ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi. Di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang pengimplementasiannya meliputi berbagai kegiatan yang praktis, sebagai berikut: a. Membiasakan membaca dalam hati selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran. b. Membudayakan membaca bersama-sama bagi guru dan peserta didik (guru menjadi contoh). c. Mendisiplinkan membaca karya sastra sampai selesai dengan membuat daftar buku yang sudah selesai dibaca (perlu ada program baca, misalnya dengan sustained silent reading yang sering disingkat SSR), dengan kaidah: 1) membudayakan membaca di setiap kesempatan; 2) membiasakan untuk berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca, menuliskan kembali/membuat resensi, dan presentasi; dan 3) membuat karya atau menuliskan kesan atau rangkuman setelah selesai membaca (hasilnya digunakan untuk gelar karya). d. Membudayakan meramaikan mading dan atau buletin/majalah peserta didik di setiap sekolah. e. Mewajibkan setiap guru bidang studi untuk menerapkan metode diskusi dan presentasi pada beberapa kegiatan pembelajaran. f. Menyediakan sudut buku kelas.
5
g. Mendokumentasikan karya peserta didik (cerpen, puisi, dll.) ke dalam bentuk buku. h. Memberikan penghargaan non-akademik terhadap kebiasaan membaca. i. Mengadakan lomba penulisan karya ilmiah, sastra, puisi, dan lain-lain. Agar lebih jelas dapat dilihat pada jadwal rencana kegiatan gerakan literasi sekolah di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang. NO 1
KEGIATAN a.
WAKTU PELAKSANAAN
membaca Tiap hari selama tahun Kelas XI dan Kelas
Membiasakan
setiap 15 menit sebelum pelajaran 2017/2018 kegiatan jam pelajaran
b.
PELAKSANA
membaca Tiap hari selama tahun Kelas XI dan Kelas
Membudayakan
guru pelajaran 2017/2018 dan peserta didik (guru bersama-sama
XII
bagi
XII, serta wali kelas XI dan kelas XII
menjadi contoh) c.
Mendisiplinkan
membaca Tiap hari selama tahun Kelas X dan Kelas
karya sastra sampai selesai pelajaran 2017/2018 dengan membuat daftar
XII, serta wali kelas X dan kelas XII
buku yang sudah selesai dibaca. d.
Membiasakan
untuk Disesuaikan
berdiskusi
buku kegiatan di sekolah, misalnya: XII, serta wali kelas
yang
tentang
sudah
dengan
dibaca, bulanan
jadwal Kelas XI dan Kelas
XI dan kelas XII
menuliskan kembali/membuat
resensi,
dan presentasi. e.
Membuat menuliskan
karya kesan
atau Disesuaikan
dengan
jadwal Kelas XI dan Kelas
atau kegiatan di sekolah, misalnya: XII, serta wali kelas
rangkuman setelah
bulanan.
XI dan kelas XII
selesai membaca. j.
Mendokumentasikan karya Disesuaikan
dengan
jadwal Kelas XI dan Kelas
peserta didik (cerpen, puisi, kegiatan di sekolah, misalnya: XII, serta wali kelas dll.) ke dalam bentuk buku.
bulanan.
6
XI dan kelas XII
NO
KEGIATAN k.
2.
a.
WAKTU PELAKSANAAN
Memberikan penghargaan
Disesuaikan
non - akademik terhadap
kegiatan di sekolah, misalnya: Kelas XII
kebiasaan membaca.
bulanan.
Lomba
penulisan
ilmiah,
sastra
dan
resensi buku.
karya Disesuaikan
dengan
PELAKSANA
dengan
jadwal Wali Kelas XI dan
jadwal Sekolah, Wali Kelas
atau kegiatan di sekolah, misalnya: XI dan Kelas XII, semesteran.
serta siswa Kelas XI dan Kelas XII.
b.
Lomba
membaca
menulis puisi/cerpen.
puisi, Disesuaikan
dengan
jadwal Sekolah, Wali Kelas
kegiatan di sekolah, misalnya: XI dan Kelas XII, semesteran.
serta siswa Kelas XI dan Kelas XII.
7
PENUTUP Gerakan Literasi di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang adalah sebagai berikut aktivitas membaca dan menulis. Literasi diharapkan menjadi sarana untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam berpikir secara analitis, sintesis, evaluatif, kritis, imajinatif, dan kreatif. Dengan disusunnya program kerja ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan dan melakukan evaluasi atas hal-hal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak yang terkait. Program kerja ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi setiap pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab, peran yang diharapkan, serta optimalisasi implementasi bersinergi dengan pihak lainnya agar GLS di SMK Negeri 1 Simpang Renggiang dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang diharapkan bersama.
8