Proposal Nugget Jamur [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Agung
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS “MOORTY NUGGET” Tugas ini dilakukan guna memenuhi mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis dengan dosen pengampu M. Sabandi, S.E, M.Si



DISUSUN OLEH : AGUSTIANI



K7410003/A



ARIESKA DINA SAFITRI



K7410025/A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BKK PENDIDIKAN TATA NIAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012



A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat pentingnyakebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi. Setiap manusia tidak hanya didapat dari nasi saja sebagai makanan utama, perlu adanya makanan pendamping lain. Seiring dengan berjalannya waktu, inovasi dan modivikasi pun menjadi solusi untuk mengangkat citra bahan baku pangan lokal dengan rasa mengglobal untuk memenuhi kebutuhan nilai gizi. Saat ini masyarakat mengginginkan produk makanan yang bersifat praktis, tersedia dalam berbagai ukuran dan mudah didapatkan dimana saja.Makanan beku (frozen meal) atau siap saji merupakan pilihan yang sangat tepat. Makanan beku juga akan sangat membantu mereka yang berjadwal padat, karena mudah dan praktis dalam penyajiannya. Salah satu makanan beku yang sudah cukup dikenal di Indonesia dan disukai oleh hampir semua orang adalah nugget, karena rasanya enak, penyimpanan dan penyajiannya yang praktis bisa dijadikan lauk maupun sebagai camilan. Jamur merupakan bahan pangan yang mulai banyak diminati oleh masyarakat, disamping harganya yang murah juga kandungan gizinya tinggi. Jamur mempunyai sekitar 45 ribu jenis jamur, sebanyak 2000 jenis dapat dimakan, diantaranya sekitar 25 jenis digunakan secara luas sebagai bahan pangan. Beberapa jenis jamur yang telah dibudidayakan dan memiliki nilai bisnis besar diantaranya adalah jamur merang, jamur kuping shitake, champingnon, lingzi dan jamur tiram. Di Indonesia, jenis-jenis jamur banyak dibudidayakan untuk bahan pangan antara lain jamur tiram putih, jamur kuping, jamur champignon, jamur merang dan jamur mutiara. Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang secara alami tumbuh pada batang- batang kayu yang telah mengalami pelapukan dan umum dijumpai didaerah hutan-hutan.Jamur Tiram saat ini dibudidayakan secara besarbesaran dengan menggunakan berbagai media tanam.Jamur tiram dapat tumbuh pada media serbuk kayu, jerami padi, alang-alang, sisa kertas, ampas tebu, kulit kacang dan lain-lain.Banyaknya pilihan media yang dapat digunakan menuntut untuk dapat memilih bahan media yang paling efisien,



mudah didapat, harganya murah (ekonomis) dan pertumbuhan jamurnya lebih cepat. Jamur tiram putih adalah salah satu jamur yang sangat enak dimakan serta mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dibandingkan dengan jamur lain, seperti pada jamur tiram putih mengandung protein 27%, jamur merang mengandung protein 1,0% dan jamur champingnon mengandung protein 3,5% dihitung dalam 100 gram berat kering oleh karena itu jamur tiram mulai dibudidayakan. Adapun nilai gizi jamur tiram putih adalah sebagai berikut Protein (27%) lemak (1,6%) karbohidrat (58%) serat (11,5%) abu (0,3%) dan kalori 265 kal. (Cahyana, dkk 1999). Seperti jenis sayuran lainnya, jamur termasuk bahan pangan yang mudah rusak.Beberapa hari setelah dipanen, mutunya menurun dengan cepat sampai tidak layak untuk dimakan.Para petani jamur tiram putih saat ini juga sudah mulai memproduksi olahan jamur tiram putih sebagai bisnis makanan yang menguntungkan, mulai dari jamur crispy, keripik jamur, dan abon jamur. Produk nugget saat ini juga sudah mulai dipasarkan, tapi untuk dapat terus diterima dimasyarakat harus dilakukan inovasi produk nugget. Salah satunya dengan



menggunakan bahan



dasar



jamur



Selain rasanya yang enak, pemakaian jamur tiram pada nugget



tiram. juga



sebagai salah satu bentuk media dukungan terhadap budidaya jamur dan motivasi bagi petani jamur tiram untuk meningkatkan produktivitasnya serta motivasi bagi pengusaha lain untuk terus berinovasi. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu kiranya adastudi mengenai usaha nugget jamur tiram sebagai inovasi olahan jamur yang layak dari segi produksi maupun bisnis.



BAB I ASPEK PASAR DAN PEMASARAN A. Bentuk Pasar 1. Bentuk pasar produsen yang dipilih adalah pasar persaingan sempurna karena usaha nugget jamur ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama mereka mampu. 2. Bentuk pasar konsumen yang dipilih adalah dengan mengutamakan pasar industri, walau tidak tertutup kemungkinan untuk memilih pasar konsumen dalam pemasaran produk ini. B. Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran Permintaan merupakan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh konsumen pada tingkat harga, waktu dan keadaan tertentu.Dengan nilai gizi dan organoleptik (citarasa setelah melalui uji/tes rasa) yang tinggi akan menyebabkan tingkat keingintahuan konsumen yang besar sehingga permintaannya juga akan tinggi. Penawaran merupakan jumlah barang atau jawa yang ditawarkan di pasar pada tingkat harga, waktu dan keadaan tertentu. Penawaran yang dilakukan oleh usaha kami ini dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung..Kami mengkhususkan produk berupa nugget jamur tiram dalam bentuk kemasan plastik dengan netto 200 g untuk setiap kemasannya. C. Segmentasi – Target – Posisi di Pasar 1. Segmentasi Yang menjadi segmen dari usaha disto kami ini adalah semua kalangan masayarakat, baik kalangan bawah hingga masayarakat kalangan atas. 2. Pasar Sasaran Yang menjadi target pasar kami adalah semua kalangan masyarakat. 3. Posisi Pasar Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai usaha makanan cepat saji namun tetap memperhatikan nilai gizi dan sehat untuk dikonsumsi.



D. Manajemen Pemasaran 1. Kebijakan Produk Dalam satu hari kami akan mengolah 25 kg jamur tiram dengan bahan lain menjadi 185 bungkus dengan netto 200 g untuk setiap kemasannya. 2. Kebijakan Harga Dalam hal harga, nilai yang ditawarkan pun cukup terjangkau bagi konsumen.Untuk setiap kemasan dengan netto 200 g kami banderol dengan Rp. 12.500,3. Kebijakan Promosi Promosi yang kami lakukan untuk memasarkan produk nugget kami ini adalah melalui brosur, pamflet dan media sosial yaitu : web, twitter, dan facebook. Melalui media sosial, konsumen dapat memesan produk kami selama 24 jam.Kami juga mengikuti pameran kuliner yang diadakan di berbagai daerah untuk memperkenalkan produk kami kepada konsumen dan memperluas jaringan pemasaran Moorty Nugget. 4. Kebijakan Distribusi Untuk proses disribusi kami tidak melakukan perantara, kami hanya menyediakan produk ini pada outlet resmi kami yang terletak Jl. RM Said no. 148 Solo. Kami memilih lokasi ini karena sangat strategis yang mudah dijangkau dari beragam arah kota Solo. Selain pusat makanan lokal Solo, lokasi ini juga sangat dekat dengan banyak toko-toko roti, kampus, dan pasar sehingga dapat menjangkau target pasar yaitu masyarakat. Sedangkan untuk melayani sistem order and shiping, kami menggunakan jasa layanan antar umum.



BAB II ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI A. Pemilihan dan Perencanaan Produk Bahan baku jamur tiram putih dibersihkan, kemudian dicuci dengan air bersih. Selanjutnya dilakukan proses pencincangan yaitu, mula-mula jamur tiram disortasi, dicuci dengan menggunakan air mengalir kemudian ditimbang sesuai perlakuan. Setelah itu dilakukan penghancuran jamur sampai menjadi kecil – kecil (kasar) dengan menggunakan blender chopper selama 5 detik. Jamur yang telah di sortasi, di cuci dan ditimbang sesuai dengan perlakuannya.Kemudian



masing-masing



perlakuan



dicincang



dengan



menggunakan blender chopper.Kemudian jamur yang telah dicincang, dicampur dengan bumbu – bumbu dan tepung kemudian diaduk hingga rata. Setelah tercampur rata kemudian adonan dimasukkan ke dalam Loyang untuk selanjutnya dilakukan pengukusan dengan suhu 75oC selama 30 menit. Adonan dikeluarkan dari loyang, lalu dicetak dengan ketebalan 0,5cm. setelah itu dicelupkan kedalam campuran yang berisi 100 g putih telur, 2 g garam dan 1,7 g bumbu-bumbu kemudian dicelupkan kedalam tepung roti. Setelah itu nugget dikemas dengan menggunakan plastik dan dilakukan pembekuan dalam freezer pada suhu -10oC selama 48 jam. Nugget beku dapat dikonsumsi dengan cara menggoreng nugget dalam minyak mendidih selama ± 3 menit, tergantung pada ketebalan atau ukuran produk atau sampai nugget berubah warna menjadi kekuning-kuningan dan kering. B. Pemilihan Teknologi Untuk memproduksi nugget jamur ini, kami menggunakan beberapa mesin yaitu sebagai berikut : 1. Mesin pencampuran adonan 2. Mesin press 3. Mesin chooper 4. Mesin pengukus 5. Freezer



C. Perencanaan Kapasitas dan Jumlah Produksi Kapasitas optimal yang dapat dicapai dalam produksi nugget jamur ini adalah sebesar 3700 kemasan per bulan atau setahunnya 44.400 kemasan. Berdasarkan kapasitas optimal produksi dan hasl analisis tersebut, maka rencana produksi nugget jamur yang ideal adalah sebagai berikut : Rencana Produksi



Kapasitas Produksi Tahun Kemasan/Tahun



(%)



1



44.400



80



2960



35.520



2



44.400



85



3.145



37.740



3



44.400



90



3.300



39.960



4



44.400



95



3.515



42.180



5



44.400



100



3.700



44.400



Kemasan/Bln Kemasan/Thn



D. Pengawasan Kualitas Produk Dalam usaha nugget jamur, kualitas produksi sangat tergantung pada banyak hal antara lain bahan baku, kualitas mesin dan kualitas tenaga kerja. Sehingga untuk mendapatkan kualitas nugget yang sesuai dengan standar dan kualitasnya tetap.Pengawasan kualitas bahan baku adalah penting karema kualitas nugget ditentukan oleh kualitas bahan bakunya yaitu jamur tiram. Jika terdapat kekurangan yang dapat mempengaruhi hasil produksi, maka dilakukan proses ulang sehingga bahan baku tersebut dapat digunakan.



BAB III ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA Tenaga kerja untuk unit usaha nugget jamur tiram putih rasa rending skala industri kecil direncanakan sebanyak 8 orang yang terdiri dari 2 tenaga kerja tidak langsung yaitu, 1 manager dan 1 administrasi, serta 6 orang tenaga kerja langsung, 3 orang tenaga kerja proses produksi, 1 orang tenaga kerja penjualan dan promosi serta 2 orang sopir. Pada proses pengolahan dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan cekatan. Diharapkan dengan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman maka proses pengolahan nugget jamur tiram putih rasa rendang dapat berlangsung dengan cepat. Tenaga kerja direkrut dari daerah sekitar berdirinya unit usaha produk nugget jamur tiram putih rasa rendang, sehingga diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Tenaga kerja merupakan bagian dari keseluruhan proses produksi yang menjalankan setiap tahapan produksi. Tenaga kerja sebagian besar diperlukan untuk menangani proses pengolahan, selain itu diperlukan juga tenaga kerja yang menangani pengemasan. Tenaga kerja yang bertugas untuk mengawasi jalannya mesin produksi sebelumnya telah diberi pengarahan dan pelatihan untuk penguasaan teknologi pengolahan produk nugget jamur tiram putih, sehingga pelatihan yang diberikan diharapkan mampu menjalankan operasi produksi dengan baik.Begitu juga dengan tenaga kerja pada bagian pengemasan.



Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab tenaga kerjadiperlihatkan pada tabel berikut : No.



Jabatan



1



Manager



2



Administrasi



3



Proses Produksi



4



Penjualan dan promosi



5



Sopir



Tugas Pendidikan Bertanggung jawab atas semua kegiatan S1 perusahaan. Mencatat hasil laporan S1/D3 dan bagian produksi Menjalankan semua kegiatan produksi mulai dari penyimpanan bahan SMP/SMU baku sampai penyimpanan produk akhir Mencari konsuen, melakukan transaksi penjulan produk serta SMU mempromosikan produk perusahaan Mengirim nugget yang telah dipesan oleh SMU konsumen dan menjual nugget secara keliling.



Jumlah 1 1



3



1



2



BAB IV ASPEK FINASIAL A. KEBUTUHAN BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU Jml/proses Jml/bln Jml/th Harga/satuan Jenis (Kg) (Kg) (Kg) (Rp) Bahan Baku Jamur tiram putih 25 500 6.000 8.000 Bahan Pembantu Tepung terigu 5 100 1200 8.000 Tepung maizena 5 100 1200 8.000 Telur 6,25 125 1500 15.000 Panir 12,5 250 3000 6.000 Ayam giling 2,5 50 600 25.000 Bumbu-bumbu 5 100 1.200 8.000 Total B. KEBUTUHAN BAHAN PENGEMAS Jml/proses Jml/bln Jenis (unit) (unit) Plastik 185 3700 Total



Biaya/th (Rp) 48.000.000 9.600.000 9.600.000 22.500.000 18.000.000 15.000.000 9.600.000 132.300.000



Jml/th Harga/satuan (unit) (Rp) 44.400 500



Biaya/th (Rp) 22.200.000 22.200.000



Harga/satuan (Rp) 25.200 900 7.200 5.800 4.800 4.500



Biaya/th (Rp) 22.680.000 41.760.000 21.600.000 86.040.000



C. KEBUTUHAN ENERGI Jenis



Jml/proses



Jml/bln



Listrik (Kwh) Air (m3) Bensin Total



105 30 20



2100 600 400



Jml/th



D. KEBUTUHAN TENAGA KERJA Jenis Proses dan pemasaran (org) Pimpinan dan administrasi (org) Sopir Total



Jml/hari



Jml/bln



Jml/th



Harga/satuan (Rp)



Biaya/th (Rp)



4



80



960



35.000



33.600.000



2



40



480



55.000



26.400.000



2 8



40 160



480 1.920



35.000



16.800.000 76.800.000



E. RINCIAN MODAL TETAP No.



Jenis



1 2 3



Persiapan dan perijinan Tanah Bangunan Produksi (m2) Kantor (m2) Gudang bahan baku (m2) Gudang produk dan pengemas (m2) Toilet (m2) Instalasi Air Listrik Telepon Mesin dan peralatan produksi Keranjang penampung bahan baku Masin pencampur adonan Timbangan Mesin press Mesin chooper (5 kg) Loyang Mesin pengukus Pisau Baskom besar Freezer Sendok pengaduk adonan Peralatan kantor Komputer dan printer Kursi kerja Lemari arsip Meja kerja Alat tulis Alat transportasi Sub total Biaya tak terduga 10% sub total Total



4



5



6



7 8 9



Jumlah/ satuan



Harga/satuan (Rp)



Biaya (Rp)



150



150.000



3.000.000 22.500.000



60 12 9



1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000



60.000.000 12.000.000 9.000.000 25.000.000 3.000.000 1.500.000 600.000 800.000



10 1 3 2 1 30 2 7 6 8 4



120.000 3.200.000 300.000 500.000 2.500.000 100.000 2.000.000 20.000 30.000 2.300.000 15.000



1.200.000 3.200.000 900.000 1.000.000 2.500.000 3.000.000 4.000.000 140.000 180.000 18.400.000 60.000



1 3 1 2



4.000.000 90.000 300.000 100.000



1



30.000.000



4.000.000 270.000 300.000 200.000 200.000 30.000.000 210.350.000 21.035.000 227.985.000



F. RINCIAN BIAYA BANGUNAN No. 1



2



3 4



PENYUSUTAN



Jenis Mesin dan peralatan produksi Keranjang penampung bahan baku Masin pencampur adonan Timbangan Mesin press Mesin chooper (5 kg) Loyang Mesin pengukus Pisau Baskom besar Freezer Sendok pengaduk adonan Peralatan kantor Komputer dan printer Kursi kerja Lemari arsip Meja kerja Alat tulis Alat transportasi Bangunan Total



MESIN,



PERALATAN



Harga (Rp)



Umur (th)



DAN Penyusutan (Rp/th)



1.200.000 3.200.000 900.000 1.000.000 2.500.000 3.000.000 4.000.000 140.000 180.000 18.400.000 60.000



3 5 5 5 5 4 5 1 1 5 0,5



400.000 640.000 180.000 200.000 500.000 750.000 800.000 140.000 180.000 3.680.000 120.000



4.000.000 270.000 300.000 200.000 200.000 30.000.000 109.000.000



3 5 5 5 3 10 20



1.333.333 54.000 60.000 40.000 66.666 3.000.000 5.450.000 17.594.000



G. RINCIAN BIAYA TETAP SELAMA 1 TAHUN No. Jenis 1 Gaji karyawan tetap : Pimpinan, tenaga administrasi dan sopir 2 Pemeliharaan alat dan bangunan Alat kantor (12% dari nilai awal) Alat pabrik (12% dari nilai awal) Alat transportasi (12% dari nilai awal) 3 Penyusutan 4 Beban telepon 5 Adminitrasi 6 PBB Total



Biaya (Rp) 43.200.000 596.400 4.149.600 3.600.000 17.594.000 900.000 3.600.000 148.500 73.788.500



H. RINCIAN BIAYA TIDAK TETAP SELAMA 1 TAHUN No. Jenis Biaya (Rp) 1 Bahan baku Jamur tiram putih 48.000.000 2 Bahan pembantu Tepung terigu 9.600.000 Tepung maizena 9.600.000 Telur 22.500.000 Panir 18.000.000 Ayam giling 15.000.000 Bumbu-bumbu 9.600.000 3 Bahan pengemas dan label Plastik 22.200.000 4 Utilitas Listrik (Kwh) 22.680.000 Air 41.760.000 Bensin 21.600.000 5 Gaji tenaga kerja Proses dan pemasaran (org) 33.600.000 Total 274.040.000 BAB V ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL A. PENAMBAHAN DEVISA Adanya investasi di dalam usaha Moorty Nugget membawa dampak terhadap meningkatnya pendapatan pemerintah melalui pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Moorty Nugget. B. PENYERAPAN TENAGA KERJA Usaha Moorty Nugget memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 8 orang dan memperkecil angka pengangguran di masyarakat. C. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT 1. Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan. 2. Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru



3. Terciptanya inovasi di bidang kuliner D. DAMPAK TERHADAP INDUSTRI LAIN 1. Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan. 2. Bagi



kalangan



muda



lainnya



dapat



tertarik



untuk



menjadi



enterpreneurship serta meningkatkan kreatifitas pengusaha Indonesia.



BAB VI ASPEK YURIDIS Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen badan hukum yang digunakan untuk melaksanakan usaha bisnis ini, agar dapat berjalan lancar di kemudian hari.Beberapa dokumen hukum yang dimiliki adalah sebagai berikut : A. Badan hukum Usaha distro ini merupakan sebuah PT. Karena usaha yang kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya modal dari masing-masing pemodal, dimana seluruh pengelolaan menjadi tanggung jawab PT. Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subjek hukum dan kekayaan yang terpisah yaitu modal. B. NPWP Sebagai unit bisnis ini, pemilik juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha makanan ini ke Departemen Perpajakan setempat.NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. C. Ijin Domisili Melakukan perijinan kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili, guna tempat usaha tersebut.



D. Bukti Diri Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan usaha makanan ini. REKOMENDASI Dari keseluruhan aspek yang telah dijadikan studi kelayakan bisnis, maka bisnis nugget jamur ini dinyatakan layak.