Range of Motion [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH RANGE OF MOTION



Oleh: DENOK PUTRI AYUNINGTYAS (14.401.18.013)



AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN KRIKILAN – GLENMORE – BANYUWANGI 2020



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “RANGE OF MOTION”. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan AllahSWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-teman. Aamiin….



Banyuwangi, 18 Mei 2020



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2 DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3 BAB I..........................................................................................................................................................3 PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3 A.



LATAR BELAKANG...................................................................................................................3



B.



TUJUAN.........................................................................................................................................3 1.



Tujuan Umun.............................................................................................................................3



2.



Tujuan Khusus...........................................................................................................................4



BAB II.........................................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5 A.



Rentang Gerak (ROM)..................................................................................................................5



B.



Tujuan dari rentang gerak............................................................................................................5



C.



Manfaat dari rentak gerak...........................................................................................................5



D.



Gerakan ROM (Ambulasi)............................................................................................................6



E.



Gerakan ROM (Mobilisasi)..........................................................................................................8



F.



Teknik Praktik :.............................................................................................................................9



BAB III......................................................................................................................................................14 PENUTUP.................................................................................................................................................14 A.



KESIMPULAN............................................................................................................................14



B.



SARAN.........................................................................................................................................14



DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap melakukan aktivitas terkadang kita tidak memperhatikan postur tubuh yang baik, sehingga membuat postur tubuh yang condong ke depan, atau badan yang bungkuk. Banyak orang mengira, semua itu terjadi secara alami. Postur tubuh yang baik merupakan bagian integral dari kesehatan fisik dan mental. Postur yang kurang baik bisa dikoreksi, karena kalau tidak, postur buruk itu akan jadi permanen. Anda pun menderita di kemudian hari. Sementara Body alignment adalah susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.  Body Alignment yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan yang baik, mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan, mengurangi kelelahan, memperlyas ekspansi paru Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal. Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik. B. TUJUAN 1. Tujuan Umun Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang RANGE OF MOTION 2. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang pengertian Range Of Motion 2. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang tujuan ROM 3. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang manfaat ROM 4. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang gerakan ROM (ambulasi) 5. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang gerakan ROM (mobilisasi)



6. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang manfaat Teknik Praktik Range Of Motion



BAB II PEMBAHASAN A. Rentang Gerak (ROM) Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transversal. 1. Latihan rentang gerak aktif disebut rentang gerak aktif jika pesien melakukan latihan sendiri dengan intruksi dan kemungkian dari perawat dan anggota keluarga. 2. Rentang gerak pasif yang dilakukan perawat kepada pasien, dalam kasus ini perawat melatih sendi untuk pasien. Beberapa pasien mulai dengan latihan rentang gerak pasif dan meningkat pada latihan rentang gerak aktif. Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya ekternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf. Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang dimilikinya secara periodik. B. Tujuan dari rentang gerak Melakukan rentang gerak bertujuan untuk melatih aktivitas seluruh sendi tubuh sehingga sendi-sendi tersebut tidak kaku, dan tidak terjadi kecelakan saat tubuh di gerakan. Menjamin keadekuatan mobilisasi sendi. C. Manfaat dari rentak gerak 1. Sistem kardiovaskuler a. Meningkatkan curah jantung b. Memperbaiki kontraksi miokardial, menguatkan otot jantung c. enurunkan tekanan darah istirahat d. Memperbaiki aliran balik vena 2. Sistem respiratori a. Meningkatkan frekuensi dan kedalam pernafasan b. Meningkatkan ventilasi alveolar c. Menurunkan kerja pernapasan



d. Meningkatkan pengembangan diafragma 3. Sistem metabolik a. Meningkatkan laju metabolisme basal b. Meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak c. Meningkatkan pemecahan trigliserida d. Meningkatkan motilitas lambung e. Meningkatkan produksi panas tubuh 4. Sistem musculoskeletal a. Memperbaiki tonus otot b. Meningkatkan mobilisasi sendi c. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan 5. Toleransi aktivitas a. Meningkatkan toleransi b. Mengurangi kelemahan 6. Faktor psikososial a. Meningkatkan toleransi terhadap stress b. Melaporkan “perasaan lebih baik” D. Gerakan ROM (Ambulasi) Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Tindakan yang berhubungan dengan Ambulasi : 1. Latihan Ambulasi a. Duduk ditempat diatas tidur Cara: 1) Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah 2) Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien 3) Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal b. Turun dan berdiri Cara:



1) Atur kursi roda dalam posisi terkunci. 2) Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang. 3) Fleksikan lutut dan pinggang anda. 4) Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien 5) Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien 6) Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi 7) Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman c. Membantu berjalan Cara: 1) Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak tangan anda. 2) Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien 3) Bantu pasien untuk jalan 2. Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard. Cara : a. Atur branchard dalam posisi terkunci. b. Bantu pasien dengan 2-3 orang. c. Berdiri menghadap pasien. d. Silangkan tangan di depan dada. e. Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien. f. Orang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki. g. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard. h. Atur posisi pasien di brachard.



E. Gerakan ROM (Mobilisasi) Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya. Jenis Mobilitas : 1. Mobilitas penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang. 2. Mobilitas sebagian merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas, dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik. Mobilitas sebagian ini dibagi mcnjadi dua jenis, yaitu: a. Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem muskuloskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan tulang. b. Mobilitas sebagain permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menctap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang revc;rsibel. Contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena terganggunya sistem saraf motorik dan sensorik. Faktor yang memengaruhi Mobilitas Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: 1. Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang, karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaaan sehari-hari. 2. Proses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh orang yang



menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan pcrgerakan dalam ekstremitas bagian bawah. 3. Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas. 4. Tingkat Energi Seseorang. hnergi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup. 5. Usia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tiungkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia. F. Teknik Praktik : 1. Mobilisasi aktif (Active ROM) adalah kemampuan klien dalam melakukan pergerakan secara mandiri. Seperti : a. Leher, spina, serfikal Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45 Ekstens : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45° Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45° Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45° Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180° Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 2. Bahu Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, rentang 180° Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180° Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60°



Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180° Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin, rentang 320° Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90° Rotasi luar  : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, rentang 90° Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 3. Siku Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150° Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150° 4. Lengan bawah Supinasi: Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas, rentang 70-90° Pronasi: Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, rentang 70-90° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 5. Pergelangan tangan Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang 80-90° Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90° Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, rentang 89-90° Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°



Adduksi: Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 6. Jari tangan Fleksi: Membuat genggaman, rentang 90° Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90° Hiperekstensi: Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-60° Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30° Adduksi: Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 7. Ibu jari Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90° Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90° Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30° Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30° Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 8. Pinggul Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120° Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120° Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50° Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50° Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, rentang 30-50° Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90° Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90° Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali 9. Lutut



Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130° Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°. Ulang gerakan berturutturut sebanyak 4 kali. 10. Mata kaki Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-30° Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 4550° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 11. Kaki Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10° Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 12. Jari-Jari Kaki Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60° Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60° Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15° Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 2. Mobilisasi fasif (Passive ROM) adalah pergerakan yang dilakukan dengan bantuan orang lain, perawat atau alat bantu. IndikasiPROM Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan 3. Sasaran PROM a. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat b. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur c. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot



d. Membantu kelancaran sirkulasi e. Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian f. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri g. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi h. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasen 4. Manfaat Mobilisasi : a. Gerakan tubuh yang teratur dapat meningkatkan kesegaran tubuh b. Memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh,mengontrol berat badan,mengurangi ketegangan,dan meningkatkan relaksasi c. Menjaga kebugaran dari tubuh d. Merangsang peredaran darah dan kelenturan otot e. Menurunkan stress seperti : hipertensi, kelebihan BB, kepala pusing, kelelahan dan depresi f. Merangsang pertumbuhan pada anak-anak



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari makalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rentang gerak (ROM) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transversal. Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas. Body mekanik mencakup Kesejajaran tubuh / Postur Tubuh (Body Alignment), Keseimbangan tubuh, Koordinasi Gerakan. Saat perawat melakukan pekerjaan, haruslah memperhatikan aspek-aspek keamanan. Selain itu kita harus memperhatikan organ-organ yang terlibat dalam menunjang posisi tubuh saat bekerja.



B. SARAN Dalam keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, tentu dalam penulisan paper ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan dalam penulisan paper ini, maka untuk itu kami sangat mengharapkan motivasi dan bimbingan dari Bapak/Ibu Dosen pengajar serta temanteman, sehingga dapat kami gunakan sebagai acuan dalam penulisan paper berikutnya.    



DAFTAR PUSTAKA



Peterson, P. d. (2005). Ketrampilan dan Prosedur dasar. Jakarta: EGC. Potter, P. d. (2005). Fundamental Keperawatan volume 2. Jakarta: EGC. Potter, P. d. (2006). Konsep Proses dan Praktik, Fundamental Keperawatan, vol. 2, edisi 4. Jakarta: EGC.