Rangkuman Dan Refleksi Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RANGKUMAN DAN REFLEKSI DIRI



Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan keluarga



Dosen Pengampu: Ani Auli Ilmi, S.Kep.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom Hasnah,S.kep.,Ns.,M.kes EnySutria.,S.Kep.,Ns.,M.Kes Rasdiyanah,S.Kep.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom



Oleh: ADE NOVIRA:(70300117033)



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKERAN DANI LMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2020



A. Konsep Keperawatan Keluarga



Keperawatan Keluarga : keluarga sebagai konteks,keluarga sebagai anggota keluarga,keluarga sebagai klien 1. Faktor yang meningkatkan perkembangan keperawatan keluarga a. Adanya pengakuan dalam masyarakat b. Meningkatkan populasi usila dan kronis c. Banyak nya keluarga bermasalah d. Penerimaan teori-teori didasarkan keluarga e. Hasil penelitian 2. Tingkat Pencegahan dalam keperawatan keluarga a. Pencegahan primer : peningkatan kesehatan,dan tindakan preventif b. Pencegahan sekunder : deteksi dini, diagnose ,pengobatan c. Pencegahan tersier : penyembuhan dan rehabilitasi. 3. Peningkatan kesehatan dalam keperawatan keluarga a. Proses yang dinamis,positif untuk memperbaiki kualitas hidup b. Meliputi upaya : Peningkatan kesehatan anggota keluarga,sistem kesehatan keluarga 4. Faktor yang mempengaruhi peningkatan kesehatan dalam keperawatan keluarga a. Perlu perubahan focus b. Biaya yang meningkat c. Pemerataan asuhan kesehatan d. Informasi dan peningkatan control e. Perubahan gaya hidup f. Peningkatan tingkat pendidikan g. Akses dan layanan yang diterima 5. Hambatan dalam keperawatan keluarga a. Finansial b. Sikap tenaga kesehatab c. Nilai-nilai d. Adat istiadat e. Pendidika 6. Keluarga merupakan focus pelayanan kesehatan yang strategis : a. Keluarga sebagai lembaga yang diperhitungkan yang menyangkut kehidupan masyarakat.



b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga c. Masalah keseahatan dalam keluarga saling berkaitandan apabila salah satu anggota mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya. d. Keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan dalam perawatan kesehatan e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Secara umum ,tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri.Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga,perawat perlu memelihara hubungan yang serasi dengan klien,praktik,masyarakat,teman sejawat dan profesi. Friedman (1998), mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (UU RI no. 52 thn 2009). Keluarga menurut konsep islam adalah kesatuan hubungan antara seorang lelaki dan seorang perempuan yang dilakukan dengan melalui akd nikah yang sah menurut ajaran islam. Sedangkan keluarga menurut konsep islami yaitu keluarga yang didalamnya ajara-ajaran islam berlaku.Adapun tipe keluarga: a. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1) Keluarga inti (nuclear family) 2) Keluarga Besar (extended family) b. Namun dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, pengelompokan tipe keluarga berkembang menjadi: 1) Keluarga bentukan kembali (dyadic family) 2) Orang tua tunggal (single parent family) 3) Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother) 4) Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah(the single adult living alone).



5) Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmarital heterosexual cohabiting family) 6) Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang sejenis (gay and lesbian family) Menurut Freeman Tugas kes. klg ada 5 yaitu kemampuan keluarga : 1. Mengenal masalah 2. Mengambil keputusan 3. Memberikan perawatan 4. Memodifikasi lingkungan 5. Mengunakan fasilitas kesehatan Peran perawat dlm Family Health Care: a. Pengenal kesehatan (health monitor) b. Pemberi/pelaksana perawatan c. Koordinator yankes d. Fasilitator e. Educator f. Penasehat (advocate) g. Kolaborator h. Memonitor (supervisi kesehatan)



B. Trend Dan Isu Keperawatan Keluarga Tren dan isu asuhan keperawatan keluarga antara lain: a. Home care b. Asuhan keperawatan keluarga peka budaya c. Peran perawat pada asuhan keperawatan keluarga d. Pendekatan Teori dan model pada praktik keperawatan keluarga e. Aplikasi Teknologi pada asuhan keperawatan keluarga



C. Fungsi, Struktur, Dan Proses Keluarga a. Struktur dan fungsi Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat, menyatakan caracara yang di gunakan untuk menata unit-unit dalam keluarga b. Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur 1) Struktur egalisasi: masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan pendapat 2) Struktur yang hangat, menerima dan toleransi 3) Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka: mendorong kejujuran dan kebenaran 4) Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturan 5) Struktur yang bebas: tidak adanya aturan yang memaksakan 6) Struktur yang kasar: abuse(menyiksa, kejam dan kasar) 7) Struktur emosi yang dingin (isolasi,sukar berteman) 8) Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional) c. Fungsi dan tugas keluarga menurut Freeman(1986): 1) Fungsi afektif terbagi menjadi fungsi reproduksi dan fungsi ekonomi 2) Fungsi sosial : fungsi perawatan keluarga d. Dimensi struktur keluarga 1) Struktur peran 2) Struktur nilai 3) Proses komunikasi 4) Struktur kekuatan/kekuasaan e. Struktur kekuatan keluarga 1) Kemampauan keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan demham kesehatan 2) Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol) seperti orang tua terhadap anak 3) Referent power (seseorang yang ditiru) 4) Resource or expert power (pendapat, ahli, dll) 5) Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang tidak diterima)



f. Struktur peran keluarga Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi social yang dberikan. Yang dimaksud dengan posisi yang diberikan atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak. g. Sistem dan pengelolaan keluarga: 1) Pada



sistem



keluarga



yang



di



dalammnya



meliputi:



individu,keluarga,masyarakat 2) Pada pengolaan keluarga ada namanya perencanaan, merancang masa depan keluarga misalnya mengenal gambaran masa depan, mengenal dan memamhami keadaan diri sendiri, mengadakan persiapan D. Teori Dan Model Keperawatan Keluarga Model adalah kumpulan-kumpulan konsep yang di interpretasikan menjadi kesatuan.Sedangkan teori panduan praktek dan menghasilkan pengetahuan, membantu atau menggambarkan atau menjelaskan tentang keperawatan 1. Teori Orem Orem mengembangkan teori self care deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu: 1). Self care, 2). Self care defisit dan 3). Nursing system. Ketiga teori tersebut dihubungkan oleh enam konsep sentral yaitu: self care, self care agency, kebutuhan self care therapeutik, self care defisit, nursing agency, dan nursing system, serta satu konsep perifer yaitu basic conditioning factor ( faktor kondisi dasar). 2. Family sytem theory a. Satu orang yang sakit akan yang lain terkena juga dampaknya,karena ad 4 konsep dalam theory ini: b. Semua bagian dari sistem terkoneksi satu sama lain. c. Keseluruhan lebih baik dari akumulasijumlah perbagian d. Semua system memiliki bebberapa batasanbn antara lingkungan e. Sistem dapat diatur menjadi beberapa sub sistem,misalnya, ayah,ibu,dan anak menjadi orang tua dan anak 3. Family Assesment and intervention model a. Prevensi primer,berfokus pada pergerakan individu dan keluarga ke sebuah status peningkatan kesehatan dengan beberapa aktivitas promosi kesehatan. Intervensi ini meliputi memberikan keluarga informasi tentang kekuatan,



mendukung keluarga dengan koping dan kemampuan fungsional dan melakuakn edukasi. b. Intervensi sekunder,mencapai stabilitas sistem setelah stressor atau masalah telah menyerang inti keluarga. Intervensi sekunder termasuk membantu keluarga untuk mengtasi masalahnya, membantu anggota keluarga menemukan dan menggunakan perawatan yang sesuai. c. Pencegahan Tersier, dirancang untuk menjaga stabilitas sistem melalui strategi intervensi yang dimulai setelah perawatan selesai. E. Pendekatan Budaya Dalam Keperawatan Keluarga a. Nilai-nilai dalam keluarga Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah. Budaya adalah sebagai suatu cara hidup yang sifatnya mengatur agar setiap manusia mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan serta untuk menunjukkan perilaku dalam menjalin hubungan dengan manusia yang lain.Unsur dalam budaya yaitu ; Material Berupa objek. Mis: Pakaian, Makanan dan Non-Material seperti, Kepercayaan,Kebiasaan,Bahasa. b. latar belakang budaya keluarga 1) Interaksi dengan lingkungan 2) Lingkungan fisik (alam-iklim) 3) Lingkungan sosial 4) Lingkungan simbolik(bahasa,musik,atribut yang digunakan) d. Karakteristik budaya 1) Culture is learned and taught 2) Cultuer is shared 3) Culture is social in nature 4) Culturw is dynamic,adaptive, and ever-changing



e. Jenis budaya 1) Etno-caring (dipelajari dari orang tua) 2) Profesional caring (dipelajari dari pendidikan formal) Budaya menggambarkan cara seseorang mempersepsikan sesuatu, bertingkah laku, dan menilai sesuatu yang ada di sekitar mereka. Budaya menentukan perilaku kesehatan seseorang. f. Trakskultural Nursing Leininger mendefinisikan ’’ Transkultural Nursing’’ sebagai area yang luas dalam keperawatan yang berfokus pada komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai perilaku caring. g. Tujuannya: 1)



Memahami perbedaan budaya itu ada



2)



Menghormati individu sebagai individu yang unik, dimana faktor budaya ikut berperang dalam diri individu



3)



Mengidentifikasi budaya yang dimiliki diri sendiri



4)



Menghormati sesuatu yang ’’unfamiliar’’



5)



Menghormati bahwa nilai budaya yang dimiliki seseorang sudah mengakar sehingga sulit untuk dirubah



h. Kompetensi yang harus dimiliki perawat 1)



Cultural awareness



2)



Cultural knowlwdge



3)



Cultural skill



4)



Cultural encounter



5)



Cultural desire



i. Konsep Utama Transkultural Nursing 1)



Care



Perawat memberikan bimbingan dukungan kepada klien untuk meningkatkan kondisi klien 2)



Caring



Tindakan mendukung, berbentuk aksi atau tindakan 3)



Culture



Perawat mempelajari, saling share/berbagi pengalaman tentang kepercayaan dan budaya klien 4)



Culture care



Kemampuan kogmitif untuk mengetahui nilai, norma/kepercayaan



5)



Nilai kultur



Keputusan atau keyakinan untuk bertindak j. Strategi Intervensi 1)



Culture care preservation



2)



Culture care acomodation



3)



Culture care repattering



4)



Culture Congreun



F. Proses Keperawatan Keluarga a. Praktik Keperawatan Keluarga Asuhan keperawatan individu dalam keluarga diberikan pada individu di rumah dengan keterlibarab keluarga. Kegiatan yang di lakukan oleh perawat adalah 1). Penemuan suspek/kasus kontak serumah 2) kunjungan rumah sesuai rencana 3) penyuluhan/pendidikan kesehatan individu dan keluarga 4) pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung 5) pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan. b. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga Pengkajian keperawatan keluarga-diagnosa keperawatan keluarga-intervensi keperawatan



keluarga-implementasi



keperawatan



keluarga-evaluasi



keperawatan keluarga. c. Sumber Data Pengka jian keperawatan keluarga Sumber data pengkajian keperawatan keluarga dapat dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik.Sumber data keluarga dapat juga didapatkan melalui informasi tulisan dan lisan dari berbagai sumber yang memiliki hubungan atau kerjasama dengan keluarga atau dari tim kesehatan lain. d. Pengkajian keperawatan keluarga seperti data umum, Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, Lingkungan, Struktur keluarga, Fungsi keluarga, Stres dan koping keluarga e. Pengkajiaan penjajakan II : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga, Keluarga mampu mengambil keputusan terhadap kesehatan anggota keluarga , Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit , Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang aman untuk anggota keluarga , Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan



G. Asuhan Keperawatan Keluarga Sesuai Kebutuhan Tumbuh Kembang Dalam pemberian Asuhan Keperawatan keluarga juga berbeda sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya : Bayi Baru Lahir, Balita, Anak Usia Sekolah, Remaja, Dewasa, dan Lansia. a. Asuhan keperawatan pada BBL (Bayi baru lahir) 1) Peran Perawat dalam Tahap Perkembangan Keluarga dengan Bayi Baru Lahir a)



Mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan mengatasinya



b)



Imunisasi yang dibutuhkan anak



c)



Tumbuh kembang anak yang baik



d)



Interaksi keluarga



e)



Keluarga berencana



f)



Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja



2) Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul a)



Ketidakcukupan ASI



b)



Ketidakefektifan pemberian ASI



c)



Kesiapan meningkatkan pemberian ASI



d)



Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua



e)



Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan



b. Asuhan Keperawatan Keluarga pada Balita 1) Tahap perkembangan dengan Childbearing/melahirkan: a)



Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30 bln



b)



Orang tua menjalankan peran baru



2) Tugas perkembangan keluarga dengan tahap childbearing/melahirkan: a) Membentuk keluarga muda yang bahagia b) Penyesuaian tugas baru c) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar c. Asuhan Keperawatan Keluarga pada Anak Usia Sekolah 1) Tugas perkembangan keluarga a) Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan tememan sebaya yang sehat b) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga c) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan 2) Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifar, yaitu: a) Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembanga secara optimal sesuai usia anak



b) Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak. d. Asuhan keperawatan pada anak Remaja 1) Tugas perkembangan keluarga a) Menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri b) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan c) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak 2) Diagnosa yang mungkin muncul pada keluarga dengan tahap perkembangan remaja, yaitu: a) Hambatan interaksi sosial b) Konflik pengambilan keputusan c) Hambatan pemeliharaan rumah d) Diskontiunitas proses keluarga e) Ketidakefektifan performa peran f) Konflik peran orang tua g) Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri h) Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain i) Ketidakefektifan koping keluarga e. Asuhan keperawatan pada Dewasa 1) Pengkajian pada asuhan keperawatan dewasa a) Perkembangan psikologis b) Perkembangan kognitif c) Perkembangan psikososial d) Stress pekerjaan e) Stress keluarga 2) Diagnosa yang mungkin bisa muncul pada asuhan keperawatan keluarga pada dewas, yaitu: a) Gangguan proses keluarga b) Gangguan pola seksual c) Konflik peran keluarga d) Konflik pengambilan keputusan e) Ketidakefektifan koping keluarga f) Hambatan interaksi sosial



f. Asuhan keperawatan keluarga pada Lansia 1) Lansia Secara lebih detail, kebutuhan lansia terbagi atas (Subijanto et al, 2011): a) Kebutuhan fisik meliputi sandang, pangan, papan, kesehatan. b) Kebutuhan psikis yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati dan mendapatkan perhatian lebih dari sekelilingnya. c) Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. d) Kebutuhan ekonomi, meskipun tidak potensial lansia juga mempunyai kebutuhan secara ekonomi sehingga harus terdapat sumber pendanaan dari luar, sementara untuk lansia yang potensial membutuhkan adanya tambahan keterampilan, bantuan modal dan penguatan kelembagaan. e) Kebutuhan spiritual, spiritual adalah kebutuhan dasar dan pencapaian tertinggi seorang manusia dalam kehidupannya tanpa memandang suku atau asal-usul. 2) Diagnosa yang mungkin bisa muncul pada asuhan keperawatan lansia, yaitu: a) Manajemen kesehatan tidak efektif b) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif c) Kesiapan peningkatan koping keluarga d) Penurunan koping keluarga e) Ketidakberdayaan, f) Ketidakmampuan koping keluarga



REFLEKSI DIRI Fenomena banyak terjadi di keluarga hingga saat ini adalah budaya atau tradisi yang melekat dalam sebuah keluarga. Fenomena budaya yang dimaksud bisa berupa larangan atau dalam suku Bugis-Makassar menyebutnya dengan sebutan kata Pammali.Dan tidak sedikit budaya atau biasa yang di kenal dengan pammali menyimpang dari kesehatan. Pammali terjadi karena biasanya di sebut dengan warisan nenek moyang atau kebiasaan yang tidak di perbolehkan turun temurun dan dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Dan jika di langgar katanyan biasanya terjadi sesuatu bahkan sesuatu hal yang mustahil atau sesuatu tidak berhubungan. Yang dapat saya tarik sebagai pembelajaran ialah setiap suku atau daerah memiliki budaya atau kebiasaan yang berbeda-beda. Kita sebagai perawat tidak bisa menolak yang namanya budaya karena kita juga pasti memiliki budaya.Tetapi kita sebagai perawat harus pintar-pintar dalam melihat budaya yang benar ,karena masih banyak budaya yang menyimpang dari kesehatan,di situlah peran kita sebagai educator serta mencipatakan Bina hubungan saling percaya,dan tentunya kita harus saling menghargai agar tercipta kerukunan dan kedamaian tanpa ada kesalahpahaman. Yang akan saya lakukan sebagai perawat professional adalah menghargai yang namanya budaya tiap-tiap suku,keluarga maupun individu. Jika ada budaya yang menyimpan dari kesehatan kita juga harus punya alasan atau landasan yang kuat mengapa budaya itu tidak boleh atau tidak pantas dilakukan,karena salah satu peran perawat ialah educator artinya peran ini di lakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan ,geajala penyakit,bahkan tindakan yang akan di berikan,sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan penbdidikan kesehatan. Rencana saya selanjutnya adalah saya akan menjadi perawat professional yang mempunayi peran sebagai pemberi perawatan ,pembuat



keputusan



klinik



dan



etika,pelindung,dan



advokat



bagi



klien,rehabilitator,komunikator,dan educator,serta menjadi perawat yang mampu menggunakan cara berfikir kritis dalam menganalisa ,mengevaluasi dan menghadapi setiap persoalan,masalah serta kenyataan.



DAFTAR PUSTAKA Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. Friedman,dkk. (2013) Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik. Jakarta: EGC Herdman, heather.dkk.2018.NANDA DIAGNOSIS Keperawatan definisi dan klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC. Wahid Iqbal Mubarak, N. C. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika. Suprajitno. 2004. “Asuhan Keperawatan Keluarga:Aplikasi dalam Praktik”. Jakarta: Buku Kedokteran AGC