Rangkuman Erich Fromm [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Ainul Fitrianisa Suroso NIM



: 4518091025



Kelas : Psikologi B Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian Dosen : Hasniar AR.,S.Psi.,M.Psi



Rangkuman Psikologi Kepribadian Teori Erich Fromm : Psikonalisis Humanistis



A. BIOGRAFI ERICH FROMM Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980. Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The economic philosophical manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Tema dasar ulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan terisolasi karena ia dipisahkan dri alam dan orang-orang lain. Kedaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori Fromm. Fromm kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang psikologi dan sosiologi di Universitas Heidelberg, Frankfurt dan Munich. Setelah mendapat gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut Psikoanalisis Berlin yang terkenal. Ia pergi ke Amerika Serikat pada tahun 1933 sebagai lector di Institut Psikoanalisis Chicago kemudian ia melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar di sejumlah universitas dan institute di New York dan Meksiko. Kemudian Fromm tinggal di Swiss. Buku-bukunya mendapat perhatian luar biasa, tidak hanya oleh ahli-ahli di bidang psikologi, sosiologi, filsafat, dan agama tetapi juga oleh masyarakat umum. Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama pada karya-karyanya yang pertama, The economic and philosophical manuscripts yang ditulis pada tahun 1844. Karya Karl Marx ini yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh T. B. Bottormore termuat dalam Marx’s concept of man karangan



Fromm (1961). Dalam Beyond the chain of illusion (1962), Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan mencoba melakukan sintesis. Meskipun Fromm dapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, namun ia sendiri lebih suka disebut “humanis dialektik’. Tema dasar dari semua tulisan Fromm adalah mengenai orang-orang yang merasa kesepian dan terasing karena dipisahkan dari alam dan manusia lainnya. Setelah bertahun-tahun Fromm mengabdikan dirinya untuk psikoanalisa dan psikologi sosial, akhirnya Eich Fromm memilih untuk tinggal dan beristirahat di Locarno, Switzerland pada tahun 1976. Lalu pada tanggal 18 Maret 1980, Fromm meninggal akibat serangan jantung di Muraito, Switzerland. B. ASUMSI DASAR FROMM Asumsi dasar Fromm adalah bahwa kepribadian individu dapat dimengerti hanya dengan memahami sejarah manusia. Fromm percaya bahwa manusia, tidak seperti binatang lainnya mereka tidak memiliki insting kuat untuk beradaptasi dengan dunia yang berubah, melainkan mereka telah memperoleh kemampuan bernalar-keadaan yang di sebut Fromm sebagai dilema manusia. Manusia mengalami dilema dasar ini karena mereka telah terpisah dengan alam, namun memiliki kemampuan untuk menyadari bahwa diri mereka telah menjadi makhluk yang terasing. Fromm menyebut hal tersebut sebagai “dikotomi eksistensial”(existensial dichotomies). Mereka hanya bisa bereaksi terhadap diktonomi ini tergantung pada kultur dan kepribadian masing-masing individu. Dikotomi pertamadan paling fundamental adalah antara hidup dan mati. Realisasi diri dan nalar mengatakan bahwa kita akan mati, namun kita berusaha mengingkari hal ini dengan menganggap adanya kehidupan setelah kematian, usaha yang tidak merubah fakta bahwa hidup kita akan diakhiri dengan kematian. Dikotomi ekstensial kedua adalah bahwa manusia mampu membentuk konsep tujuan dari realisasi diri utuh, namun kita juga menyadari bahwa hidup hidup terlalu singkat untuk mencapai tujuan itu. Dikotomi ekstensial ketiga adalah bahwa manusia pada akhirnya hanya sendiri, namun kita tetap tidak bisa menerima pengucilan atau isolasi. Mereka sadar bahwa dirinya adalah individu yang terpisah, di saat yang bersamaan mereka percaya bahwa kebahagiaan mereka bergantung pada ikatan mereka dengan manusia lain. C. KEBUTUHAN MANUSIA Kebutuhan-kebutuhan eksistensial telah muncul saat evolusi budaya manusia, tumbuh dari usaha mereka untuk menemukan jawaban atas keberadaan mereka dan untuk menghindari ketidakwarasan. Fromm menyatakan bahwa satu perbedaan penting antara manusia yang sehat mental dan manusia neurotic atau tidak waras adalah bahwa manusia yang sehat secara mental menemukan jawaban



atas keberadaan mereka – jawaban yang lebih sesuai dengan jumlah kebutuhan manusia. Dengan kata lain, individu yang sehat lebih mampu menemukan cara untuk bersatu kembali dengan dunia, dengan secara produktif memenuhi kebutuhan manusiawi akan keterhubungan, keunggulan, keberakan, kepekaan akan identitas, dan kerangka orientasi. Keterhubungan Kebutuhan manusia atau kebutuhan eksistensial pertama adalah keterhubungan (relatedness), dorongan yang bersatu dengan satu orang atau lebih. Fromm menyatakan tiga cara dasar bagi manusia untuk terhubungan dengan dunia: a. Kepasrahan b. Kekuasaan c. Cinta Fromm percaya cinta adalah satu-satunya jalan untuk seseorang bersatu dengan dunia dan dalam waktu yang sama, mencapai individualitas dan integritas. Seni mencintai (The Art Of Loving), Fromm (1956) menyebutkan emapt elemen dasar yang biasa dalam sebuah cinta yang tulus yakni:  Rasa peduli, seseorang yang mencintai orang lain harus peduli akan orang tersebut dan mau menjaganya.  Tanggung jawab, yaitu kemauan dan kemampuan untuk merespon dan menanggapi kebutuhan fisk dan psikologis pasangannya.  Rasa hormat, menghormati mereka apa adanya dan menghindari keinginan untuk berusaha mengubah mereka.  Pengetahuan, seseorang bisa menghormati orang lain hanya jika mereka memiliki pengetahuan orang tersebut. Dengan demikian, rasa peduli, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan saling berkaitan dalam hubungan cinta. b.



Keunggulan Keunggulan (transcendence) yang didefinisikan sebagai dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebutuhan menuju alam penuh makna dan kebebasan Manusia dapat mengungguli sifat pasif mereka baik dengan cara menciptakan maupun menghancurkan kehidupan. Berkreasi berarti aktif dan peduli akan hal-hal yang diciptakan. manusia menjadi kreatif dangan banyak cara lain seperti seni, agama, gagasan, hukum, produksi materi, dan cinta. Sedangkan dalam anatomi sifat merusak manusia (anatomy of human destructiveness), diyatakan bahwa manusia adalah satu-satunya spesies yang menggunakan agresi keji (malignant aggression), yaitu membunuh untuk alasan selain mempertahankan diri.



c.



Keberakaran Ketika manusia berevolusi sebagai spesies terpisah kehilangan rumah mereka di dunia alam. Di saat yang bersamaan, kapasitas pikiran mereka membuat mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki rumah dan tidak memiliki akar. Konsekuensinya adalah perasaan keterasingan dan ketidakberdayaan ini tak tertahankan. Keberakaran juga dapat dicari melalui cara produktif dan nonproduktif. Dengan cara produktif, ketika manusia berhenti disapih oleh ibu mereka dan lahir secara utuh, mereka secara aktif dan kreatif berhubungan dengan dunia dan menjadi utuh atau terintegrasi. Ikatan baru dengan dunia alam ini memberikan rasa aman dan dan menciptakan kembali rasa keterlibatan dan keberakaran. Secara nonproduktif keberakaran yaitu fiksasi (keengganan yang kuat untuk bergerak melampaui keamanan dan perlindungan yang diberikan oleh seorang ibu. Orang-orang mencari keberakaran melalui fiksasi adalah orang-orang yang takut akan langkah selanjutnya setelah kelahiran dan untuk berhenti disapih oleh ibu mereka. Mereka adalah orang-orang yang bergantung secara eksternal dan takut serta merasa tidak aman ketika tidak lagi mendapat perlindungan sang ibu.



d.



Kepekaan akanIdentitas Adalah kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud terpisah. Tanpa kepekaan identitas manusia tidak akan mampu mempertahankan kewarasan mereka, dan ancaman ini mendorong mereka untuk mendapatkan kepekaan akan identitas. Orang-orang neurotik berusaha ntuk mengikat diri mereka dengan orang yang lebih berkuasa atau institusi sosial atau politik. Akan tetapi, orang normal memiliki sedikit kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya dan sedikit kebutuhan utntuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya dan sedikit kebutuhan untuk menyerahkan rasa dan kesadaran mereka secara individu.



e.



Kerangka Orientasi Kerangka orientasi membuat manusia bisa mengatur berbagai macam rangsang yang mengganggu mereka. Manusia yang memiliki kerangka orientasi yang kuat dapat menjelaskan kejadian dan fenomena yang terjadi, sedangkan apabila lemah akan menempatkan kejadiankejadian tersebut dalam suatu kerangka agar ia mendapat penjelasan yang masuk akal mengenainya. Sasaran objek pengabdian ini memusatkan energy manusia menuju satu arah, memungkinkan manusia untuk mengungguli keberadaannya yang terasing, dan mengubah arti hidup mereka.



D. BEBAN KEBEBASAN Menurut sejarah, seiring manusia semakin memperoleh kebebasan ekonomi dan poltik, mereka semakin terasing. Contohnya, selama abad pertengahan manusia memiliki kebebasan pribadi yang terbatas. Mereka terkurung peran yang diberikan oleh masyarakat, peran yang menyediakan rasa aman, tempat bergantung, dan kepastian. Kemudian, setelah mereka mendapatkan kebebasan untuk bergerak secara sosial dan geografis, mereka paham bahwa mereka bebas dari rasa aman pada tempat tertentu di dunia. Mereka tidak lagi terikat pada wilayah geografis, suatu urutan sosial, atau suatu pekerjaan. Mereka menjadi terpisah dari asal (akar) mereka dan terasingkan dari satu sama lain. Di tingkat sosial dan individu, beban ini menciptakan kecemasan dasar (basic anxiety), yaitu perasaan kita sendiran di dunia. a.



Mekanisme Pelarian Diri Kabur dari kebebasan, Fromm menyebutkan tiga mekanisme dasar dari pelarian – authoritarianism, merusak, dan komformitas. Berbeda dengan kecenderungan neurotic Horney, mekanisme pelarian Fromm adalah kekuatan yang mendorong manusia, baik secara individu maupun kolektif.



1. Otoritarianisme Fromm mendefinisikan otoritarianisme sebagai kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian seseorang secara individu dan meleburkannya dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya demi mendapatkan kekuatan yang tidak dimilikinya. Kebutuhan untuk bersatu dengan mitra yang kuat ini dapat berupa dua hal – masokisme atau sadisme. Masokisme timbul dari rasa ketidakberdayaan, lemah, serta rendah diri dan bertujuan untuk menggabungkan diri dengan orang atau institusi yang lebih kuat. Sedangkan sadisme bertujuan mengurangi kecemasan dasar dengan mencapai kesatuan dengan satu orang atau lebih. Fromm memperkenalkan tiga jenis kecenderungan sadisme yang semuanya lebih kurang tergolong sama. a. Kebutuhan untuk membuat orang lain bergantungan pada dirinya dan berkuasa akan mereka yang lemah. b. Keinginan untuk mengeksploitasi orang lain, memanfaatkan mereka, dan mengunakan mereka untuk keuntungan dan kesenangan dirinya sendiri. c. Keinginan untuk melihat orang lain menderita, baik secara fisik maupun psikologis.



2. Sifat merusak Sifat merusak (destructiveness) berasal dari perasaan kesendirian, keterasingan, dan ketidakberdayaan. Namun berbeda dengan sadisme dan masokisme, sifat merusak tidak bergantung pada hubungan berkesinambungan dengan orang lain; melainkan mencari jalan untuk menghilangkan orang lain. 3. Konformitas Orang yang melakukan konformitas berusaha melarikan diri dari rasakesendirian dan keterasingan dengan menyerahkan individualitas mereka dan menjadi apapun yang orang lain inginkan. Dengan demikian, mereka jadi seperti robot, memberikan reaksi yang dapat diperkirakan secara otomatis sesuai dengan olah orang lain. Mereka jarang mengungkapkan pendapat mereka sendiri, berpegangan erat pada patokan perilaku, dan sering tampak kaku dan terpogram. 4. Kebebasan Positif



Munculnya kebebasan politik dan ekonomi mau tidak mau mendorong kita kearah perbudakan akan keterasingan dan ketidakberdayaan. Manusia bisa mendapatkan kebebasan positif dengan pengungkapan spontan dari potensi rasional maupun emosionalnya. Dengan kebebasan positif dan aktivitas spontan, manusia dapat mengatasi ketakutan akan kesendirian, mencapai kesatuan dengan dunia, dan mempertahankan individualitas. E. ORIENTASI KARAKTER Kepribadian tercermin pada orientasi karakter seseorang, yaitu cara relative manusia yang permanen untuk berhubungan dengan orang atau hal lain. Karakter didefinisikan sebagai “system yang relative permanen dari semua dorongan noninstigtif di mana melaluinya manusia menghubungkan dirinya dengan dunia manusia dan alam” Fromm percaya bahwa karakter adalah pengganti kurangnya insting. Bukannya bertindak sesuai dengan insting, manusia malah bertindak menurut karakter mereka. Apabila mereka harus berhenti dan memikirkan akibat dari perilaku mereka, maka tindakan mereka akan menjadi tidak efisien dan tidak konsisten. Manusia menggabungkan diri dengan dunia melalui dua cara – dengan memperoleh dan menggunakan suatu hal (asimilasi) dan dengan menghubungkan dirinya dengan yang lain (sosialisasi). a.



Orientasi Nonproduktif Fromm menggunakan istilah “nonproduktif” untuk menerangkan cara-cara yang gagal untuk menggerakkan manusia lebih dekat pada kebebasan positf dan realisasi diri. Orientasi nonproduktif, bagaimanapun, tidak sepenuhnya negatif dan positif. Kepribadian selalu merupakan



paduan atau kombinasi dari beberapa orientasi, walaupun salah satunya dominan. 1. Respretif Karakter resperetif merasa bahwa sumber segala hal yang baik berada di luar diri mereka dan satu-satunya cara untuk berhubungan dengan dunia adalah dengan menerima sesuatu, termasuk cinta, pengetahuan dan kepemilikan materi. Mereka lebih berpikir untuk menerima daripada memberi dan mereka ingin orang lain menyirami mereka dengan cinta, gagasan dan hadiah. Kualitas negatif orang-orang reperetif mencakup kepasifan, kepasrahan, dan kurangnya rasa percaya. 2. Eksploitatif Karakter eksploitatif percaya bahwa sumber segala hal yang baik berada diluar mereka. Dalam hubungan sosial mereka, mereka cenderung menggunakan kelicikan atau kekuatan untuk mengambil pasangan, gagasan, atau milik orang lain. Sisi negatif karakter ekploitatif yaitu egosentris, angkuh, arogan, dan penggoda. Sisi positifnya, yaitu implusif, bangga, menarik, dan percaya diri. 3. Menimbun Karakter menimbun bertujuan untuk menyimpan apa yang sudah mereka dapatkan. Mereka memegang segala sesuatu tetap dalam dirinya dan tidak membiarkan satu hal pun lepas. Sifat negatif dari kepribadian diantara mencakup kekakuan, kegersangan, bersikeras, kompulsif, dan kurang kreatif; sebaliknya, karakter positifnya mencakup suka kerapihan, suka kebersihan, hemat, dan ketepatan waktu. 4. Memasarkan Kepribadian memasarkan atau pertukaran harus melihat diri mereka selalu berada dalam permintaan yang konstan. Mereka harus membuat orang lain percaya bahwa mereka harus memiliki kecakapan khusus dan pandai menjual. Rasa aman pribadi terletak diatas landasan yang labil karena mereka harus menyesuaikan kepribadian mereka dengan apa yang sedang diminati. Ciri negatif karakter pemasaran tidak memiliki tujuan, oportunis, dan tidak konsisten dan menyia-nyiakan diri sendiri. Namun ciri positifnya mencakup kesediaan mau berubah, berpikiran terbuka, adaptif dan murah hati. b.



Orientasi Produktif Orientasi yang produktif memiliki tiga dimensi yakni, kerja, cinta, dan penalaran. Manusia yang sehat menilai kerja bukan sebagai akhir,



melainkan sebagai cara pengekspresian diri secara kreatif. Mereka tidak bekerja untuk mengeksploitasi orang lain atau mengakumulasi kepemilikian material yang tidak dibutuhkan. Mereka tidak malas atau aktif, namun kompulsif, melainkan menggunakan kerja sebagai cara memproduksi hal-hal yang dibutuhkan untuk hidup. Cinta yang produktif dicirikan oleh empat kualitas cinta seperti perhatian, tanggung jawab, penghargaan, dan pengenalan. Fromm yakin bahwa cinta kepada orang lain dan cinta kepada diri sendiri tidak dapat dipisahkan namun bahwa cinta pada diri harus datang lebih dulu. Semua orang memiliki kemampuan untuk melakukan cinta yang produktif namun, sebagian besar tidak dapat mencapainya karena pertama-pertama mereka tidak dapat mencintai diri mereka sendiri apa adanya. Pemikiran yang produktif, merupakan pemikiran yang tidak dapat dipisahkan dari kerja dan cinta yang produktif, dimotivasi oleh minat besar terhadap orang atau objek lain. Manusia yang sehat melihat orang lain sebagaimana adanya dan bukan seperti yang mereka inginkan terhadap orang-orang itu.Dengan cara yang sama mereka mengenal diri mereka sendiri apa adanya dan tidak perlu menipu diri sendiri. F. GANGGUAN KEPRIBADIAN a. Nekrofilia Istilah ini berarti kecintaan pada kematian, di mana seseorang membutuhkan kontak seksual dengan mayat. Kepribadian nekrofilia membenci kemanusiaan. Mereka rasis, diskriminatif, penghasut perang, senang menggertak orang yang lemah. Mereka menyukai darah, kerusakan, teror, dan penyiksaan. Mereka suka merusak kehidupan, menganjurkan hukum dan aturan secara keras, menyenangi malam daripada siang, dan senang beroperasi dalam kegelapan. Orang nekrofili berperilaku destruktif sebagai refleksi dari karakter dasar mereka. Tidak sama dengan orang normal yang hanya sesekali berbuat agresif. b.



Narsisme Berat Orang berkepribadian sehat kadang menunjukkan bentuk narsisme lunak, yakni ketertarikan terhadap tubuhnya sendiri. Dalam bentuk yang berbahaya, narsisme menghalangi persepsi yang objektif terhadap realitas, sehingga segala sesuatu yang dimiliki menjadi sangat berharga, sebaliknya yang dimiliki orang lain kurang berharga. Orang narsis mencapai rasa aman dengan mengembangkan keyakinan menyimpang, bahwa kualitas pribadi luar biasa melebihi orang lain. Karena apayang dimilikinya dirasa sedemikian luar biasa, mereka yakin bahwa dirinya tidak perlu melakukan apa-apa untuk menjamin nilainilai pribadinya.



Rasa harga diri tergantung pada imajinasi dirinya yang narsistik, tidak berdasarkan prestasi. Bila usahanya dikritisi oleh orang lain; mereka marah, dan mungkin mengamuk. Bila kritik itu bertubi-tubi, mungkin mereka tidak mampu melawan, lalu berbalik marah pada dirinya sendiri. Hasilnya depresi, merasa dirinya tidak berharga. c. Incest Symbiosis Ini merupakan ketergantungan yang sangat tinggi dan berlebihan pada ibu atau pengganti ibu. Mereka merasa cemas dan tertekan apabila hubungan tersebut terancam dan yakin bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa sosok ibu.



G.



PSIKOTERAPI Psikoterapi adalah suatu metode penyembuhan yang berusaha untuk menelaah secara detail penyebab utama munculnya suatu penyakit yang sangat terkait dengan bagaimanakah kondisi psikis seseorang penderita penyakit tersebut. Psikoterapi merupakan sebuah teknik yang intensif dan berdurasi panjang, dimana tujuannya hendak mengungkap motif-motif dan konflik alam bawah sadar pada individu yang neurotik dan mengalami kecemasan (individu yang memiliki gangguan, bukan pada individu “normal Psikoterapi dilakukan dengan melakukan terapis yaitu menghubungkan diri dengan pasien terapis agar pasien terapi dapat merasakan satu dengan seseorang. Fromm lebih memperdulikan dengan aspek interpersonal dari hubungan teraputik. Menurutnya tujuan klien dalam terapi adalah untuk memahami diri sendiri. Tanpa pengetahuan tentang diri sendiri, orang tidak akan tahu orang lain. Fromm yakin bahwa klien mengikuti terapi untuk mencari kepuasan dari kebutuhan dasar kemanusiaannya, yakni keterhubungan, keberasalan, transendensi, perasaan identitas, dan kerangka orientasi. Karena itu terapi harus dibangun melalui hubungan pribadi antara terapis dengan kliennya.