Rangkuman Materi Pelatihan Dokter Kecil Remaja [PDF]

  • Author / Uploaded
  • kiko
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I. UKS DAN DOKTER KECIL/ REMAJA A. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) 1. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) adalah bagian dari program kesehatan anak usia sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya. Anak Usia Sekolah dibagi menjadi 2, yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ). Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah. 2. Tujuan UKS  Tujuan umum Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal  Tujuan khusus Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa, yang mencakup : a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat. b. Sehat fisik, mental maupun sosial. c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.



B. Program Dokter Kecil 1. Pengertian Dokter kecil adalah siswa/ siswi yang dipilih guru dan memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.



1



2. Tujuan  Tujuan umum Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS  Tujuan Khusus a. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya. b. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat. c. Agar siswa dapat membina teman- temannya dan berperan sebagai promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing- masing d. Siswa dapat membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di luar sekolah dalam mewujudkan pola hidup sehat e. Kriteria peserta : 



Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.







Berprestasi sekolah







Berbadan sehat.







Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.







Berpenampilan bersih dan berperilaku.







Berbudi pekerti baik dan suka menolong.







Izin orang tua f. Tugas dan kewajiban dokter kecil







Selalu bersikap dan berperilaku sehat.







Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.







Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.







Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.







Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain : Pekan kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.



2







Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain Kegiatan dokter kecil







Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan:







Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.







Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.







Penyuluhan Kesehatan







Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.







Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).







Pertolongan Pertama Pada Penyakit. 1. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit. 2. Pengamatan kebersihan Ruang UKS , warung sekolah dan lingkungan sekolah. 3. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas , perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). 4. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil. 5. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah / Guru yang ditunjuk.



II. KESEHATAN GIGI DAN MULUT A. Bagian-bagian terpenting dari mulut 1. Bibir Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut. Kita memerlukan bibir untuk: a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut. b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman c. Berbicara dengan jelas 2. Lidah Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolantonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.



3



Kita memerlukan lidah untuk: a. Mengecap makanan dan minuman b. Menelan c. Menjilat d. Berbicara 3. Gigi Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot. Kegunaan gigi untuk: a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmoni 4. Gusi Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi kadangkadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang menggelembung dan seringkali gusinya berwarna merah. Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi kepada tulang rahang 5. Lapisan email Lapisan Email adalah lapisan luar pada mahkota gigi. Gunanya untuk melindungi gigi ,lapisan daging yang terdapat pada mahkota dan akar gigi. Banyak mengandung sel yang peka terhadap rangsangan panas, dingin dan asam. Rangsangan tersebut menimbulkan rasa ngilu . Pulpa gigi adalah rongga yang terdapat dibagian tengah gigi berisi pembuluh-pembuluh darah yang halus, serat-serat syaraf dan bermacam-macam sel. Lapisan cementum adalah kulit pada akar gigi. Gunanya untuk melindungi akar gigi dan menjadi pegangan untuk serat-serat halus yang mengikat akar gigi pada tulang



B. Penyakit gigi dan mulut Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah 1. Gigi Berlubang/ Karies Gigi Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi 4



keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang gigi ini akan memperparah peradangan gusi. Gejala:  Sakit gigi jika makan  Sakit gigi jika minum dan kena angin  Sakit gigi jika gigi atas dan bawah beradu  Sakit gigi berdenyut / hilang timbul Tindakan:  Tetesi lubang dengan minyak kayu putih /minyak cengkeh  Anjurkan pergi ke Puskesmas Pencegahan Karies Gigi/ Gigi Berlubang  Memelihara kebersihan gigi dan mulut dengan cara sikat gigi setelah makan pagi, siang dan malam sebelum tidur  Mengurangi kebiasaan memakan makanan manis dan lengket (permen)  Makanlah makan yang bergizi, berserat dan yang berair (sayur/buah)  Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor  Kontrol ke dokter gigi / Puskesmas setiap 6 bulan sekali 2. Pipi Bengkak Gejalanya :  Sakit berdenyut dan mungkin disertai demam  Biasanya mulut tidak bisa dibuka  Tindakan : o Anjurkan berkumur dengan air garam hangat o Dibagian pipi diberi kompres air dingin yang diberi cuka sedikit o Anjurkan pergi ke Puskesmas 3. Gusi Berdarah Gejalanya :  Gusi berdarah bila disentuh  Bau mulut tidak enak  Ada karang gigi  Tidak ada rasa sakit  Gusi yang berbatasan dengan gigi berwarna merah  Tindakan : o Bersihkan gusi dengan betadine o Beri petunjuk cara menyikat gigi yang benar o Kumur-kumur rebusan air sirih o Anjurkan pergi ke Puskesmas



5



4. Sariawan Gejalanya :  Luka- kecil pada lidah, bibir / jaringan lunak lainnya  Luka tertutup nanah, pinggiran luka berwarna merah  Luka terasa sakit sekali  Tindakan : o Kumur-kumur dengan air rebusan sirih o Anjurkan pergi ke Puskesmas Menggosok Gigi a. Cara memilih sikat gigi yang baik  Tangkai sikat gigi harus lurus dan mudah dipegang  Kepala sikat gigi harus kecil agar mudah untuk menggosok gigi yang ada di bagian belakang  Bulu sikat gigi harus sama panjang sehingga membentuk permukaan datar.Bulu sikat terbuat dari nilon yang tidak terlalu kaku agar pada waktu menggosok gigi gusi tidak terluka, tidak menyebabkan rasa sakit agar lapisan email tidakan terkikis b. Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar  Siapkan sikat dan pasta gigi yang mengandung fluor  Kumur-kumur sebelum sikat gigi  Sikatlah semua permukaan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan  Sikatlah permukaan gigi menghadap langit-langit atau lidah dengan gerakan dan gusi ke permukaan gigi  Sikatlah permukaan yang menghadap pipi dan bibir dari gusi ke permukaan gigi  Setelah permukaan gigi selesai disikat, kumurlah dengan bersih  Bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi tegak dengan posisi kepala sikat berada di atas  Ganti sikat gigi bila bulu sikat sudah tidak lurus 2-3 bulan c. Cara Memelihara Sikat Gigi  Setiap kali selesai menggosok gigi  Sikat gigi harus dicuci bersih  Sikat gigi digantung agar dapat mongering. Sikat gigi yang dibiarkan basah atau lembab bisa cepat rusak dan mudah ditumbuhi jamur. Apabila bulu sikat sudah tidak lurus lagi harus cepat diganti ( 2 sampai 3 bulan ) Gigi yang sehat itu bagaimana ya?  Tidak ada plak. Plak adalah sisa-sisa makanan yang tertinggal pada waktu sikat gigi berupa lapisan tipis, sering ditemukan dibagian leher gigi dan pertemuan antara dua gigi.Plak ini dapat mengakibatkan radang gusi, gusi mudah berdarah.  Tidak ada karang gigi Karang gigi adalah lapisan keras seperti kapur yang menempel di leher gigi disebabkan karena plak dalam jangka waktu tertentu akan mengeras. Karang gigi dapat mengakibatkan kerusakan jaringan• Tidak ada gigi berlubang  Tidak ada akar gigi 6



III.PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Selama ini kita selalu bahkan sering menyebutkan kata penyakit. Tapi tahukan kita apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit itu? Untuk menambah pengetahuan kita akan apa yang disebut dengan penyakit dan apa maksud dari penyakit menular dan tidak menular Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter. Penyakit Menular adalah Penyakit yg ditularkan dari penderita karena terjadinya infeksi virus, bakteri atau parasit. Itu sebabnya penyakit menular ini disebut dgn penyakit infeksi. Cara penularannya bisa melalui udara, jarum suntik, transfuse darah serta tempat makan atau minum bekas penderita yg kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual dan lain- lain. Dalam medis, penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (sepertiluka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Cara cara penularan penyakit: 1. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit), jenis penyakit yangditularkan antara lain: a. Penyakit kelamin Pada penyakit kelamin seperti GO, sifilis, dan HIV, agen penyakit ditularkan langsung dan seorang yang infeksius ke orang lain melalui hubungan intim. Cara memutuskan rantai penularannya adalah dengan mengobati penderita dan tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan bukan suami atau istri. Khusus untuk HIV, jangan mempergunakan alat suntik bekas dan menggunakan darah donor penderita HIV b. Rabies 2. Melalui Media Udara disebut sebagai air borne disease, jenis penyakit yang ditularkan antara lain: a. TBC Paru, Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker, menjauhi kontak serta mengobati penderita TBC yang sputum BTA-nya positif.



7



b. Varicella, Cacar air atau Cangkrang  



 



Penyebab : Virus Gejala : Panas, timbul bercak merah lalu menjadi bintik kecil berisi cairan jernih kemudian keruh, mulai timbul di dada, muka, bahu kemudian anggota gerak Pencegahan : menghindari berdekatan dengan penderita Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.



c. Difteri, Penyakit saluran pernafasan atas ditandai dengan sakit tenggorokan, demam.    



Penyebab : Bakteri Gejala : Panas tinggi, sakit tenggorokan timbul selaput putih disekitar tenggorokan Pencegahan : Imunisasi DPT, menghindari berdekatan dengan penderita Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan



d. Influenza     



Penyebab : Virus Penularan : Udara Gejala : Demam, sakit kepala, bersin, keluar ingus encer kemudian kental kehijauan Pencegahan : Bila batuk/bersin menutup mulut dan hidung, jangan membuang ingus disembarang tempat Tindakan : Istirahat, beri obat penurun panas, vitamin C, bawa ke puskesmas atau pelayanan kesehatan bila gejala tidak berkurang



e. Rubella /Campak/ Measles      



Penyebab : Virus Gejala : Panas, lemas, batuk, selaput mata merah Timbul bercak putih dimulut (Koplik spot) Timbul bercak kemerahan mulai dibelakang telinga, muka, leher, dada dan seluruh badan. Pencegahan : Anak diliburkan dan menghindari kontak dengan penderita Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.



f. Pertussis/ Batuk Rejan atau Batuk seratus hari  



Penyebab : Bakteri Gejala : Batuk, pilek, panas tidak nafsu makan, batuk panjang diselingi tarikan napas panjang dan bunyi melengking kemudian muntah dengan air ludah kental 8



 



Pencegahan : Imunisasi DPT Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan



3. Melalui Media Air, disebut sebagai water borne disease atau water related disease. Agen Penyakit: Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam empat kelompok menurut cara penularannya: 1.



Water borne mechanisme Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia, ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh: Tifoid.           



Penyebab : Bakteri Penularan : Makanan yang terkontaminasi Gejala : Demam lebih dari satu minggu Minggu pertama demam sore hari kedua demam terus menerus ketiga panas berangsur turun Gangguan pada saluran pencernaan Bau mulut tak sedap, bibir kering, lidah kotor keputihan, perut sakit. Gangguan kesadaran Gelisah Pencegahan : Berak di WC, jaga kebersihan



2. Water washed mechanisme jenis penyakit water washed mechanism yang berkaitan dengan kebersihan individu dan umum dapat berupa:  Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak. Diare/Mencret/Berak berak:  Penyebab : Bakteri/Virus/Keracunan Makanan  Penularan : Makanan yang terkontaminasi  Gejala : Sering berak tanpa darah dan lendir, nyeri perut, badan terasa lemas dan mual.  Pencegahan : Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, makan makanan yang bersih dan sehat  Tindakan :Berikan oralit kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan  Infeksi melalui mata, seperti radang selaput mata Radang Selaput Mata (Conjungtivitis)  Penyebab : Bakteri atau virus  Gejala : Mata merah berair, keluar kotoran seperti berpasir, perih dan sakit, silau bila kena sinar 9



 



Pencegahan : Jaga kebersihan mata Tindakan : Cuci mata dengan boorwater beri obat tetes mata dan bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan  Infeksi melalui kulit seperti skabies dan trakoma. Scabies (Gudig, Kudis):  Penyebab : Parasit  Penularan : Kontak langsung  Gejala : Gatal, luka bernanah terutama lipatan jari, siku, paha, pantat, telapak tangan  Pencegahan : Menghindari kontak langsung dengan penderita  Tindakan : Mandi bersih, keringkan, dan diberikan pengobatan  Penyakit melalui gigitan binatang pengerat, seperti Leptospirosis 3. Water based mechanisme jenis penyakit dengan agen penyakit yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai pejamu intermediate yang hidup di dalam air. Contoh: skistosomiasis, Dracunculus medinensis 4. Water related insect vector mechanisme Jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria, demam kuning (yellow fever). Cara pencegahan penularan penyakit melalui media air atau makanan dapat dilakukan antara lain dengan cara:  Penyakit infeksi melalui saluran pencernaan, dapat dilakukan dengan cara Sanitation Barrier yaitu memutus rantai penularan, seperti menyediakan air bersih, menutup makanan agar tidak terkontaminasi oleh debu dan lalat, buang air besar dan membuang sampah tidak di sembarang tempat.  Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah dengan higiene personal yang baik dan tidak memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan, handuk dan lainnya, secara sembarangan  Penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti malaria dan demam berdarah dengue (DBD) dapat dicegah dengan pengendalian vektor. Demam Berdarah Dengue (DBD) :  Penyebab : Virus  Penularan : Gigitan nyamuk Aides aegypti  Gejala : Panas 2-7 hari, bercak merah di tubuh, perdarahan gusi, hidung, saluran cerna, bila tidak ditangani kesadaran bisa menurun dan terjadi kematian.  Pencegahan : Mencegah gigitan nyamuk Menghilangkan sarang nyamuk dan mencegah adanya sarang nyamuk.  Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan. Penyakit Tidak Menular, penyakit jenis ini tidak dapat ditularkan dari penderita kepada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakirt non infeksi yang penyebabnya bukan non



10



organisme. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup yg kurang sehat seperti merokok, turunan atau bawaan, cacat fisik, penuaan usia dan gg kejiwaan. Jenis penyakit tdk menular antara lain: Hipertensi, diabetes, obesitas, Osteoporosis, depresi, Keracunan makanan atau minuman, sariawan, rematik. Berikut tips hidup sehat agar terhindar dr penyakit menular dan tdk menular: 1. Menjaga kebersihan lingkungan, sampha kotoran yg menumpuk, drainase yg kotor serta ventilasi atau lubang untuk pertukaran udara di dalam rumah yg buruk bias menjadi sebab timbulnya penyakit. Lingkungan yg sehat dapat mencegah penularan penyakit. 2. Cuci tangan dgn sabun, biasakanlah mencuci tangan dgn sabun sebelum melakukan aktivitas yg lain, seperti saat mau makan. Tangan menjadi media perantara kuman maupun mikro organism yg lain. 3. Olah raga yg teratur dan istirahat yg cukup, membiasakan diri untuk melakukan kebiasaan rutin dgn berolah raga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yg cukup mendukung tubuh agar tetap bugar. 4. Pola makan yg seimbang, perkuat daya tahan tubuh dgn makan makanan yg bergizi. Perlunya mengatur pola makan, terutama menu makanan yg sehat. Hindari makanan yg beresiko terhadap kesehatan seperti minuman bersoda, makanan ringan/ snack yg banyak mengandung MSG dan sebagainya. 5. Pola hidup yg sehat, nikmati hidup dgn selalu berpikiran yg positip. Mulai melakukan pendekatan dgn agama serta tidak melakukan pergaulan bebas. Setialah pada satu pasangan anda. 6. Pemberian imunisasi, Sejak balita diberikan imunisasi yg lengkap untuk mencegah penularan penyakit.



IV. PENGETAHUAN GIZI DASAR ILMU GIZI Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.



A. Fungsi Makanan Terdapat tiga fungsi utama makanan yaitu: 1. Sebagai zat pembangun Untuk penyusun dan memelihara sel-sel tubuh adalah kelompok protein dan mineral yang terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan,dll. Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membangun dan memelihara sel-sel adalah protein dan mineral. 11



2. Sebagai sumber tenaga Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok, seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lainlain. 3. Sebagai zat pengatur Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi yang lain. Ketiga fungsi makanan tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, dan terdapat pada ‘ makanan bergizi seimbang’. Dalam makanan terdapat lima kelompok zat gizi 1. Hidrat arang atau karbohidrat, sebagai makanan pokok menghasilkan tenaga yang satuannya kalori.satu gram karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori 2. Protein, banyak terdapatam dalam lauk pauk,terbagi atas protein hewani dan nabati. 1 gr protein menghasilkan 4 kalori. 3. Lemak, banyak terdapat dalam daging dan minyak, 1 gram minyak menghasilkan 9 kalori. 4. Mineral, banyak terdapat dalam lauk pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium).misalnya: fe (zat besi) terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau lainnya. Zat besi membantu dalam pembentukan darah merah . Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang darah., kalsium terdapat dalam ikan laut, zat ini berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi bersama vitamin D. Zat besi biasanya terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah. Kalsium (zat kapur) terdapat dalam ikan laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis). 5. Vitamin, terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayuran dan buah-buahan segar. Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.  Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada daun singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.  Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.  Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan menyebabkan kelumpuhan tungkai.  Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.  Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi penghambatan pertumbuhan tulang.



12







Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin yang lain.  Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah sukar membeku Makanan bergizi seimbang adalah makanan yang berasal dari aneka ragam makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan mineral. Didalam susunan makan sehari-hari, zat-zat tersebut terdapat dalam: 1. Makanan pokok, dapat dipilih dari nasi atau padanannya,misalnya singkong,ubi, mie, sagu dsb. 2. Lauk pauk, dapat dipilih dari bahan makanan hewani misalnya ikan, telur, daging,dsb atau lauk nabati misalnya tahu,tempe, kacang-kacangan. 3. Sayur-sayuran, seperti bayam,kangkung,kacang panjang,buncis,dll 4. Buah-buahan, seperti pepaya,nanas, mangga,jeruk,pisang,apel,dsb 5. Susu, biasakan minum susu segelas setiap hari.



B. Kantin sekolah Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan Gaki. Syarat warung sekolah sehat: a. Tenaga Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. b. Dana Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun iuran orang tua murid. c. Lokasi dan ruang makan Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan nyaman serta ventilasi cukup.



C. Makanan sehat disekolah Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang lebih 50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari. Makanan yang disediakan disekolah dapat digolongkan sebagai berikut: a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:  Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lainlain.  Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan lainlain.  Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon. 13



b. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat tenaga, zat pembangaun dan zat pengatur, seperti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain. Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat gula dapat merusak gigi dan kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.



D. Pertumbuhan dan Perkembangan Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan KMS yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari penggunaan KMS adalah :  Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.  Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.  Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.  Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak sekolah.



V. KESEHATAN LINGKUNGAN A. KESEHATAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Sehat Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja dibuang secara benar. 2. Perumahan Sehat Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal dan sebagian besar waktu kita dihabiskan di rumah. Syarat rumah sehat secara sederhana antara lain: a. Memiliki ruangan terpisah dengan ukuran memadai b. Tersedia air bersih, tempat sampah,jamban dan saluran pembuangan air hujan c. Kamar-kamar dan ruangan harus berjendela d. Sinar matahari dapat masuk rumah,pencahayaan malam hari cukup e. Dinding dan lantai kering f. Ada jalan keluar untuk asap dapur g. Halaman rumah bersih h. Kandang ternak terpisah 10m dari rumah i. Tidak ada jentik nyamuk,kecoa dan tikus. 3. Pengadaan Air Bersih Air bersih adalah air yang jernih tidak berbau, tidak berwarna,tidak berasa atau tawar. Sumber air bersih a. Sumur pompa tangan b. Sumur gali tutup c. Mata air yang terawatt 14



d. Penampungan air hujan jika sumber air lain tidak ada, jarak >10 m dari penampungan tinja /kotoran. Air sehat adalah air bersih yang sudah dimasak dan tidak mengandung bibit penyakit atau kuman. Air yang tidak bersih dapat menularkan penyakit seperti: Mencret, muntaber, sakit kulit, sakit mata, cacingan,dll



4. Pembuangan Air Limbah Air bekas atau air limbah adalah air kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat mengotori sumur, sungai atau danau. Cara membuang air limbah: a. Alirkan air limbah dari dapur, tempat mandi dan cucian melalui parit/got atau pipa. b. Salurkan air limbah ke saluran jalan, sungai atau ke tempat penampungan air limbah c. Letak saluran limbah harus lebih rendah dari dapur,tempat mandi,cucian. Syarat tempat pembuangan air bekas yang sehat a. Tidak mengotori sumur, sungai atau danau. b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lala dan kecoa. c. Tidak menyebabkan kecelakaan d. Tidak mengganggu pemandangan Oleh karena itu tempat penampungan air bekas harus ditutup. 5. Jamban Keluarga Ada tiga jenis jamban keluarga a. Jamban leher angsa b. Jamban cemplung c. Jamban plengsengan Menggunakan jamban: a. Setelah selesai memakai jamban, lubang jamban disiram air hingga tak ada kotoran. b. Sediakan air yang cukup, untuk cebok dan menyiram lubang jamban dan sabun untuk mencuci tangan. c. Setiap anggota keluarga yanng keluar dari jamban harus yakin jamban telah bersih. Cara memelihara jamban; a. Jamban harus selalu dibersihkan b. Seminggu 1x bersihkan tempat lantai dan jongkok dengan air sabun,sapu lidi dan sikat ijuk. 6. Sampah Sampah ada dua jenis,sampah kering dan sampah basah. Cara membuat pupuk dari sampah basah: Tentukan tempatnya,buat lubang sampah, masukkan sampah basah diaduk2 setelah dua bulan jadilah pupuk. Sampah disekolah :  Sebaiknya tiap kelas mempunyai tempat sampah dan ditutup.  Setiap hari dibuang ke pembuangan akhir dan dibersihkan Sampah dirumah :  Sebaiknya dirumah disediakan dua tempat sampah,satu untuk sampah kering dan yang lainnya untuk sampah basah. 15



Sampah ditempat umum : Kebersihan ditempat umum menjadi tanggung jawab bersama Penyakit- penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain,mencret, muntaber, disentri dan tifus.



B. KEBERSIHAN DAN KESEHATAN PERORANGAN 1. Mandi Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh agar tetap segar dan bersih, mandi yang baik dan benar adalah dua kali sehari, yaitu: setelah bangun tidur(pada pagi hari) dan setelah bekerja (pada sore hari). Agar badan tetap bersih sebaiknya sewaktu mandi menggunakan air yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang keringdan bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi. Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur, serta perhatikan kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga tubuh kita bebas dari kotoran. 2. Pakaian Berpakaian yang layak dan serasi artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai dengan peranan kita di masyarakat. Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih, sebab bila tidak kita akan berbau dan akan dijauhi oleh teman – teman. Selain untuk menjaga penampilan, pakaian juga melindungi kita dari sengatan matahari dan dinginnya cuaca. Pakaian yang sehat adalah yang bersih, sesuai postur tubuh, tidak terlalu ketat atau longgar, sopan, dan agar nampak rapi setelah dicuci sebaiknya disetrika. 3. Badan Badan atau tubuh manusia adalah suatu keseluruhan bentuk diri kita yang perlu kita jaga kebersihan dan kesehatannya. 4. Makan dan Minum Untuk dapat bergerak dan melakukan kegiatan tubuh memerlukan energi atau tenaga yang kesemuanya diperoleh dari apa yang kita minum sehari-hari. Untuk menjaga tubuh yang sehat kita memerlukan makanan yang seimbang yang mengandung:  Hidrat arang  Protein  Vitamin dan mineral  Air minum untuk memperlancar makanan dalam tubuh kita 5. Istirahat, Rekreasi dan Kesehatan Mental (rohani) Setelah kita melakukan kegiatan sehari – hari badan /tubuh kita memerlukan penyegaran atau rekreasi. Olah raga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu ontoh bentuk rekreasi yang menyenangkan. Dalam sehari kita wajib tidur selama 8 jam.



16



VI. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) A. Arti P3K Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit) B. Tujuan P3K 1. Mencegah cidera bertambah parah 2. Menunjang upaya penyembuhan 3. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat) T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat C. Alat Bantu pada Pertolongan Pertama 1. Perban Perban adalah bahan yang digunakan untuk menutup luka dengan tujuan untuk membantu menghentikan pendarahan dan menyerap cairan yang keluar dari luka juga mencegah terjadinya kontaminasi kuman. Bila perban tidak tersedia dapat digunakan bahan lain seperti sapu tangan, sarung tangan, lembaran kain atau pakaian yang bersih. Jika memungkinkan, bahan tersebut disterilkan dengan merebusnya selama 15 menit kemudian baru dikeringkan. Pada saat menutup luka usahakan perban lebih lebar beberapa sentimeter dari pinggiran luka untuk mencegah kontaminasi kotoran atau kuman. 2. Pembalut / bebat Bebat atau balutan adalah bahan yang sering digunakan untuk melapis luka sehabis diperban. Kegunaannya adalah untuk menbantu menghentikan pendarahan, mengurangi terjadinya pembengkakan dan mendukung bagian otot yang terluka supaya menyatu kembali. 3. Mitella (pembalut segitiga) Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm. Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan. Dapat dilipat lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi. 4. Plester (pembalut berperekat) Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara membalut luka terbuka dengan plester: 1. Luka diberi antiseptik 2. Tutup luka dengan kassa 3. Baru letakkan pembalut plester. 17



5. Kassa Steril



Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan. Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester. 6. Bidai Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit. Maksud dari immobilisasi adalah: 1. Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang tajam tersebut tidak merusak jaringan lemah, otot-otot, pembuluh darah, maupun syaraf. 2. Tidak menimbulkan rasa nyeri yang hebat, berarti pula mencegah terjadinya syok karena rasa nyeri yang hebat. 3. Tidak membuat luka terbuka pada bagian tulang yang patah sehingga mencegah terjadinya infeksi tulang. Pembidaian tidak hanya dilakukan untuk immobilisasi tulang yang patah tetapi juga untuk sendi yang baru direposisi setelah mengalami dislokasi. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor sehingga gampang mengalami dislokasi kembali, untuk itu setelah diperbaiki sebaiknya untuk sementara waktu dilakukan pembidaian. D. Pelaksanaan P3K Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan 1. Periksa kesadaran Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit 2. Periksa pernafasan Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan. 3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah Apakah teraba denyut jantung? Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan 4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan : Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat yang sakit. Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan ditolong dan ajaklah bercakap-cakap. E. Penanganan Korban Pingsan Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, kecelakaan, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, terkejut / kaget, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), anemia, dan lainlain. 18



Gejala umum :  Perasaan limbung  Pandangan berkunangkunang  Telinga berdenging  Nafas tidak teratur  Muka pucat  Biji mata melebar Penanganan        



   











    



Lemas Keringat dingin Menguap berlebihan Tak respon (beberapa menit) Denyut nadi lambat



Baringkan korban dalam posisi terlentang Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan Beri udara segar Periksa kemungkinan cedera lain Selimuti korban Korban diistirahatkan beberapa saat Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan baubauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain. Jika wajah orang pingsan itu pucat pasi maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut. Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal. Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali. Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak. Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik. Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.



F. Pendarahan dan Luka Luka Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan atau injury. Gejala:   



Terbukanya kulit Pendarahan Rasa nyeri



Penanganan 1. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol atau boorwater) 2. Tutup luka dengan kasa steril / plester 3. Balut tekan (jika pendarahannya besar) 4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka 19



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka: 1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:   



Keluarkan tanpa menyinggung luka Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu) Evakuasi korban ke pusat kesehatan



3. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.



G. Pembalutan dan Pembidaian Prosedur Pembalutan : Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini:    



Bagian dari tubuh yang mana? (untuk menentukan macam pembalut yang digunakan dan ukuran pembalut bila menggunakan pita) Luka terbuka atau tidak? (untuk perawatan luka dan menghentikan perdarahan) Bagaimana luas luka? (untuk menentukan macam pembalut) Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? (untuk menentukan perlu dibidai/tidak?)



Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:      



Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama didesinfeksi. Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik. Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya. Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan. Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut. Kemudian berikan balutan yang menekan.



Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:   



Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan. Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15 menit. Pengikatan dengan tourniquet. o Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa. o Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki) o







Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan. o Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan kasa steril. Elevasi bagian yang terluka



Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:  



Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain 20



  



Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita. Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di sebelah distal. Tidak mudah kendor atau lepas



Prinsip dan Prosedur Pembidaian : Prinsip 











Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.



Prosedur Pembidaian    







  



Siapkan alat-alat selengkapnya Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dan sebagainya) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.



H. Patah Tulang Patah tulang dapat terjadi akibat adanya cidera berat pada bagian tubuh sehingga tulang menjadi terbelah dan menimbulkan rasa sakit. Jika kita menemukan orang yang tulangnya patah sebaiknya kita harus berhati-hati jika ingin menolongnya karena jika salah maka cideranya akan bertambah parah. Orang yang patah tulang sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit, puskesmas, klinik, dokter, ahli patah tulang atau pusat kesehatan lainnya agar dapat segera diberi perawatan yang intensif agar tulang yang patah bisa berangsur-angsur pulih kembali. Gejala     



Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan, memar, rasa nyeri. Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita. Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan panjangnya. Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat digunakan lagi. Perubahan bentuk 21



    



Nyeri bila ditekan dan kaku Bengkak Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah Ada memar (jika tertutup) Terjadi pendarahan (jika terbuka)



Beberapa Jenis/Macam Patah Tulang dan langkah – langkah penanganannya : 1. Patah Tulang Tertutup Patah tulang tertutup adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya tidak melukai/merobek daging dan kulit yang ada di dekatnya. Patah tulang ini bisa menjadi terbuka jika patahan tulangnya semakin parah dan menusuk daging / kulit hingga menimbulkan luka berdarah. Langkah – langkah penanganan:  



Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak perlu. Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin patah baik dengan menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat atau dibalut kuat tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah.



2. Patah Tulang Terbuka Patah tulang terbuka adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya membuat daging dan kulit yang ada di sekitar patahan tulang menjadi sobek terluka. Patah tulang ini harus benarbenar diwaspadai karena selain mudah infeksi karena luka menganga juga kita bisa tertular penyakit orang yang berdarah tersebut bila tidak berhati-hati. Langkah – langkah penanganan:   



Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak perlu. Jika darah masih mengalir hentikan pendarahan dengan menekan dan mengikat bagian yang terluka dengan kain bersih. Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin patah baik dengan menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat atau dibalut kuat tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah atau terluka.



3. Patah Tulang Belakang / Spinal Pada kondisi patah tulang punggung atau tulang belakang si penderita akan merasa sakit pada bagian belakang atau bagian leher. Jika demikian maka jangan menimbulkan banyak gerakan pada korban agar tidak merusak sumsum tulang belakang yang bisa mengakibatkan lumpuh permanen. Sebaiknya tunggu ambulan atau petugas medis yang berpengalaman untuk mengurus korban lebih lanjut. Langkah – langkah penanganan: 



 



Jangan membuat pasien banyak bergerak baik berpindah tempat, mengangkat kepala, berdiri, duduk, dsb. Jika tidak mendesak jangan korban patah tulang belakang jangan dipindahkan dari tempat semula dan jaga posisi agar tetap dengan kepala lurus ke atas. Hangatkan badan penderita patah tulang punggung dengan selimut. Gunakan pengangkut dengan alas yang kuat dan keras seperti papan, meja, dll diangkut minimal dua orang agar stabil.



22