Rebranding PKB 20 10 16 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RE-BRANDING & BUDAYA KERJA BARU BKKBN H. NOFRIJAL, SP.,MA DEPUTI ADPIN BKKBN



BAHASAN REBRANDING 2



NEW CORPORATE CULTURE



3



WHAT’S NEXT



Mengapa harus Rebranding



BKKBN di Era yang Sudah Berubah







Manusia Berkualitas menjadi tujuan pembangunan utama Pembangunan Indonesia







Pembangunan Manusia yang berkualitas dimulai dari hulu yaitu penyiapan kehidupan berkeluarga







Generasi Zillenial dan Millenial merupakan fase terdepan dalam pembangunan siklus keluarga







Rebranding merupakan perubahan yang dilakukan oleh BKKBN agar relevan dan terhubung dengan sasaran utamanya



BABAK BARU PROGRAM KB INDONESIA 2



6



5



PBK



IPM



SDG’S



1



4



3



BONUS DEMOGRAFI



PERENCANAAN



LINSTRA 11



12



KEMITRAAN



10



9



KAMPUNG KB



GENRE



DATA & SISTEM INFORMASII



15



14 13 MEDIA DIGITAL



URUSAN & KELEMBAGAAN



GERAKAN INSTITUSI



19 REVOLUSI MENTAL



16/10/2020



8 Orang Tua Hebat



7



JKN



16



17



18



KEUANGAN



SUPPLY CHAIN



ASN



20 REPOSISI PKB/PLKB ERABARU_KB INDONESIA_2018



21 ZIWBK/WBB M



22



STUNTI NG 5



Sumber: Hipwee.com



Struktur Penduduk Berubah 2015



Sumber : SP dan Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045



2025



2035



Pergeseran audiens BKKBN ke Milenial



15-39 tahun Perempuan & laki-Laki



Single & Menikah



Aspirasi untuk masa depan yang lebih baik



Super aktif di media sosial



Brand adalah hal yang kompleks, penuh istilah, abstrak sekaligus konkrit



Branding pada akhirnya adalah soal komunikasi. Komunikasi strategik tanpa henti.



Apa yang telah dilakukan untuk me-Rebranding BKKBN



Contoh Temuan Hasil Studi Formatif (kerjasama dengan John Hopkins Centre of Communication Program)



Pola Komunikasi 2.1 Penggunaan internet dan smartphone yang sangat kuat dan mengandalkan informasi dan interaksinya lewat media tersebut. 2.2 Media sosial digunakan untuk aktivitas berupa consuming dan connecting. Sedikit yang menggunakan untuk kepentingan bisnis. • Consuming mengacu pada memanfaatkan isi media untuk menambah pengetahuan (membaca berita, mengikuti perkembangan/situasi sosial saat ini, memperbarui informasi (update status, memasang informasi tentang hal baru (tempat aktivitas (tempat makan atau tempat berkumpul), peristiwa, objek (makanan), dll), bermain game, bertransaksi secara online, dan lainnya. • Connecting untuk mempertemukan individu dengan individu lainnya dalam konteks yang personal atau membangun hubungan personal.



2.3 Keraguan untuk berbicara dengan orang tua, menjadikan mereka lebih memilih curhat dengan teman, kecuali ketika masalahnya sudah serius Pakai Medsos buat nyari berita tentang artis dan kejadian sehari-hari. IG untuk bikin story. Kalau Line Untuk Chattingan Saja. (RJ)



(di FB) posting foto masakan dan foto jalan-jalan liburan….juga melihat-lihat video anime-anime kartun. Youtube suka nonton juga…. (RS)



Ya kalau yang whatsapp buat chattingan sama teman, kadang keluarga sama kakak, kalau instagram paling nengoknengok artis, kalau facebook paling buat nengok berita-berita yang lagi viral (RS)



Kalau ada masalah, mencari informasi ke teman atau pakai media sosial (RS)



Biasanya mereka cari atau ngobrolnya ke temen. Kalo ada yang lebih serius biasanya ke orangtuanya, ibunya (PJ)



5.4 Keluarga sejahtera dapat dicapai jika memiliki anak yang jumlahnya sedikit agar lebih berkualitas tingkat pendidikannya “Kalau ideal anaknya 2 karena waktu untuk anak lebih banyak dan gak repot, berkecukupan sekolahnya, sosial ekonominya seperti makan, pendidikan, jalan-jalan cukup (BS)” “Yang penting kualitas hidupnya, kesehatan terjamin, pendidikan anak-anaknya berhasil/berprestasi di sekolah, sosial ekonomi tidak pengaruh, walaupun kaya tapi terlalu sibuk, tidak punya waktu buat anak-anaknya berarti tidak ideal (PM)”



5.5 Perencanaan keluarga untuk jangka panjang dinilai penting untuk mencapai keluarga yang sejahtera namun mayoritas orang belum memikirkan membuat rencana dalam berkeluarga sebelum menikah atau bahkan sebelum anak pertama lahir. “Persiapan pernikahan: Diperkenalkan ke keluarga besar, juga ada adatnya….(RM)” “Uang. Perlu restu ibu. Mencari informasi untuk bagaimana menjadi kepala keluarga yang baik. Bertanya kepada orang tua (RJ)” “Kalau kita membangun keluarga pasti menginginkan adanya keluarga yang antara lain yang memenuhi standar yang baik…..sebelum itu kita harus mengonsep semuanya gimana nanti perencanaannya.(RS)”



8.1 Sedikit generasi muda yang mengenal BKKBN. Tidak merasakan BKKBN itu sesuatu yang “terhubung” dengan mereka. Sedikit yang tahu BKKBN dan awareness hanya sebatas pada soal KB atau pernah mendengar tentang “2 anak cukup”



Singkatan BKKBN, B nya Bimbingan ya...terus ini KB nya pasti Keluarga Berencana, yang lainnya bingung apa nggak tahu (RS)



Tidak tahu…sepertinya pernah lihat ada tulisan di mobil...(RM) Pernah lihat tulisannya di dekat kantor desa ini….BKKBN….terus ada 2 anak cukup….itu aja sih (DS)



BKKBN dikenalnya sebagai keluarga berencana. … Pernah menanyakan apa itu BKKBN, lebih tahu kantor KB (WPS)



Mungkin kerjanya BKKBN adalah mencatat lahirnya bayi dan kematian, ada kaitannya juga dengan ibu hamil. Mengurusi pernikahan (di KUA) (RS)



Di kalangan remaja, remaja di Ambon masih kenal BKKBN …BKKBN…KB (WPM)



Penyimpulan Dari Sintesa dan Tema-Tema (2) Perencanaan Perencanaan sebagai mindset:



Perencanaan adalah kunci, titik temu (hub), esensi dan reason of being.



Perencanaan merupakan mindset dan sikap hidup yang perlu dikomunikasikan. Realita masyarakat Indonesia belum punya mindset perencanan. Pemikiran “bagaimana nanti” daripada “nanti bagaimana” Konteks kekinian tidak bisa menggunakan pendekatan top-down lagi. Perlu ada conversation dan engagement, dengan bungkus yang menarik dan sesuai jamannya. Bukan menjadi pengekor dalam tren (karena pasti akan terlihat canggung, nanggung dan cepat ketinggalan). Perencanaan harus disampaikan dengan memahami “apa untungnya buat hidup saya?” Atau “what’s in it for me?”. Perencanaan adalah hal abstrak, yang perlu diturunkan ke hal konkrit yang terasa manfaatnya buat khalayak.



Insight: “Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk jangka pendek dan panjang, ketika kita membuat rencana untuk keluarga kita, tapi sebagian besar orang belum memiliki”



Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun dalam mencinptakan Keluarga Berencana, dengan dukungan pemerintah, BKKBN memahami bahwa kebutuhan masyarakat terus berkembang.



Millenials yang butuh dukungan untuk mencapai goal dengan merencanakan apa yang harus dilakukan dan apa yang ingin mereka laksanakan.



Misalnya, goal untuk mempunyai keluarga bahagia, dan masa depan cerah. Walaupun pada perjalanannya tidak akan tepat 100%, sebelum semua itu terjadi mereka tahu mereka butuh rencana yang matang.



Functional: Menyediakan informasi dan pendampingan yang dibutuhkan oleh target audiens



Emotional: Rasa percaya diri karena telah merencanakan masa depan dan keluarga yang sukses.



Pemahaman itulah yang menjadikan BKKBN untuk membuat rentang program yang menyentuh berbagai babak dalam hidup target audiens



BRAND PURPOSE: Menjadi partner (sahabat) dalam memberikan panduan perencanaan masa depan dan keluarga secara menyeluruh



Always Authentic: Terpercaya bagi masyarakat. Always Generous: Tidak mengintimidasi. Always Inspirational: Optimis dan berorientasi pada progress



Always Joyful: Seru dan transparan. Merayakan setiap momen kehidupan.



BRAND BELIEF: Kami yakin ketika Anda memiliki perencanaan yang penuh warna, momen-momen indah akan terjadi di dalam hidup



KOMPETISI LOGO, TAGLINE DAN JINGLE



PENDAPAT PAKAR DARI LINTAS BIDANG DAN GENERASI Hermawan Kertajaya mendukung upaya perubahan yang dilakukan BKKBN. Pakar pemasaran ini menyarankan ada payung strategi perubahan hingga minimal sampai tahun 2030, yaitu saat Indonesia diprediksi menjadi negara ke-4 ekonomi terbesar dunia. Penjelasan pak Hermawan: “Ke depan adalah technology for humanity, bagaimana teknologi digunakan untuk kebaikan,” Beliau pun mengusulkan untuk mengintegrasikan semua program, dan juga menggunakan bahasa daerah untuk efektifitas penerimaan di masyarakat.



Muhammad Faisal adalah seorang peneliti tentang generasi dan penulis buku Generasi Phi memberikan gambaran bahwa permasalahan di anak muda saat ini sebagian tidak melakukan perencanaan Usulan Faisal adalah “Jadi BKKBN perlu ada narasi besar yang menggambarkan keluarga Indonesia itu seperti apa ya. Bicara perencanaan tentang keluarga keren, harus diiringi narasi besar tentang Indonesia.”



MARS KELUARGA BERENCANA Ciptaan : Mochtar Embut Arransemen Ulang: Addie MS Orchestra: Praha, Republik Ceko



TRANSFORMASI LOGO BKKBN 1970, 2009, 2010



2010



1970 2009



LOGO BARU BKKBN 2020



Simbol “ Tak Terbatas” memiliki arti bahwa kependudukan merupakan potensi tak terbatas. Perencanaan dan pengelolaan yang tepat akan menghasilkan berbagai manfaat dan keuntungan sebesar-besarnya untuk pembangunan Bangsa Indonesia yang semakin unggul di masa-masa mendatang



Simbol “Cinta” memiliki arti bahwa awal dari sebuah perencanaan adalah dari cinta kasih sayang yang tulus dan keharmonisan keluarga yang didukung dengan lingkungan yang saling mendukung



Simbol “Kupu-kupu” merupakan lambang proses metamorphosis sempurna, karena proses metamorphosis kupu-kupu dari seekor ulat, kepompong hingga menjadi kupu-kupu yang indah



Simbol “Merangkul” memiliki arti bahwa BKKBN bertekad untuk selalu dapat merangkul setiap individu dan keluarga, menjadi sahabat, memfasilitasi dan menjadi mitra dalam perencanaan yang dilakukan oleh masyarakat maupun keluarga di setiap fase kehidupannya.



ARTI WARNA PADA LOGO BARU BKKBN



WARNA BIRU PADA LOGO



BIRU DONGKER/NAVY



BIRU MUDA/KOBALT



Menunjukkan keberlanjutan kerja BKKBN dari waktu-waktu sebelumnya, sekaligus nuansa tenang, bersahabat dan stabil. Gradasi (kiri ke kanan) dari biru gelap bergerak menuju biru lebih terang menyampaikan pesan masa depan yang cerah untuk masa depan generasi Indonesia



Melambangkan unsur ketulusan, kesungguhan dan kehangatan. Dimana BKKBN dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diemban sesuai dengan amanat Undang-Undang memegang prinsip tulus dan sungguh-sungguh, serta menjadi mitra yang hangat (dekat) dengan penduduk Indonesia dalam hal perencanaan keluarga.



Melambangkan semangat seluruh insan BKKBN untuk menjadikan BKKBN sebagai lembaga yang dinamis, bersemangat muda, sekaligus berintegritas dan terpercaya untuk menjalankan tugas serta tanggung jawab dibidang kependudukan yang semakin menantang; yang dampaknya akan sangat dirasakan oleh seluruh penduduk, bangsa dan negara



LOGO



• Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional No. 1 Tahun 2020 tentang LOGO BKKBN • Surat Edaran tentang LOGO • Surat Edaran tentang Stempel BKKBN • Panduan Grafis Identitas BKKBN berbentuk soft file dan hard copy yang telah dikirimkan ke Provinsi serta menyimpan dalam archive Bank AKIE BKKBN • Sosialisasi tentang logo melalui infografis, WAG



Kenali LOGO BKKBN



TAGLINE



BERENCANA ITU KEREN



PROGRAM BANGGA KENCANA Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA)



MENGAPA BUDAYA KERJA PERLU ?



BUDAYA



KERJA



• suatu falsafal dng didasari pandangan hidup sbg nilainilai yang menjadi sifat dan kebiasaan yang tercermin dlm sikap dan menjadi perilaku, cita2, pandangan satu tindakan yang terwujud menjadi kerja



BUDAYA KERJA “Cetak Tegas”



BRAND VALUES DALAM BRAND BOOK BKKBN



Saat ini sedang proses cetak buku saku brand book BKKBN



10 PERUBAHAN BKKBN



NEW



“Menuju Cara Baru Untuk Generasi Baru”



NEW



“ DELIVER NOT SENDING”



We're everywhere! We're everywhere! We're everywhere! We're everywhere! www.bkkbn.go.id



@bkkbnofficial



7