Resume Konsep Belajar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA: Alda Sasmitha KELAS: 1 B NIM: BT2101031



RESUME/RANGKUMAN MATERI “KONSEP BELAJAR”



A. PENGERTIAN BELAJAR MENURUT PARAAHLI  Dimyati dan Mudjiono (2006) : Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaansosial.  Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkatpengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.  Hamalik (2010) : Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.  Hamzah (2006) : Belajar merupakan suatu proses yang sistematis yang tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan anakdidik.  Menurut Hilgard & Bowner (1987 : 12) Belajar sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi dengan karakteristik-karakteristik dari perubahan-perubahan aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli,kematangan atau perubahanperubahan sementara dariorganisme.  Sardiman (2008) : Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, menulis dan sebagainya serta belajar itu akan lebih baik jika si subjek mengalami danmelakukannya.  Skinner (dalam Mudjiono dan Dimyati, 2006) : Belajar didefenisikan sebagai suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnyamenurun.  Slameto (2010) : Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan



seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya denganlingkungan.  Sudjana (2010) : Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu- individu yangbelajar.  Suprijono (2010) : Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadiseutuhnya.  Syah (2008) : Belajar merupakan tahap perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaansebelumnya.  Thursan Hakim (2002) : Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lainlainkemampuannya.  Trianto (2011) : Belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik seseorang sejak lahir.  Winkel (2009) : Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan yang relatif konstan danberbekas. .  Wittig (dalam Syah, 2003 : 65-66), belajar sebagai any relatively permanen change in an organism behavioral repertoire that accurs as a result of experience (belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasilpengalaman) Menurut saya kesimpulan dari pengertian belajar yaitu:Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakuny



B. KEGIATAN BELAJAR 







Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses dimana guru dan siswa berinteraksi timbal balik satu sama lain yang bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi. Tujuan dari proses pembelajaran salah satunya adalah terbentuknya pribadi siswa yang penuhkedisiplinan. Jenis-jenis kegiatan belajar:



 Visual activities, diantaranya meliputi membaca, memperhatikan gambardemonstrasi, percobaan  Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,dan mengeluarkanpendapat  Listening activities, seperti misalnya mendengarkan percakapan, diskusi danpidato  Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan dan menyalin. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,beternak;  Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, dan menganalisis.  Emotional activities, misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira,bersemangat, bergairah, berani, tenang,gugup.



C. CIRI-CIRIBELAJAR 1. Perubahan yang bersifat fungsional. Perubahan yang terjadi pada aspek kepribadian seseorang mempunai dampak pada perubahan selanjutnya. Karena belajar anak dapat membaca, karena belajar pengetahuan bertambah, karena pengetahuannyabertambah akan mempengaruhi sikap danperilakunya. 2. Belajar adalah perbuatan yang sudah mungkin sewaktu terjadinya prioritas. Yang bersangkutan tidak begitu menyadarinya namun demikian paling tidak diamenyadari setelah peristiwa itu berlangsung. Dia menjadi sadar apa yang dialaminya dan apa dampaknya. Kalau orang tua sudah dua kali kehilangan tongkat, maka itu berarti dia tidak belajar dari pengalamanterdahulu. 3. Belajar terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. Belajar hanya terjadi apabila dialami sendiri oleh yang bersangkutan, dan tidak dapat digantikan olehorang lain. Cara memahami dan menerapkan bersifat individualistik, yang pada gilirannya juga akan menimbulkan hasil yang bersifatpribadi. 4. Perubahan yang terjadi bersifat menyeluruh dan terintegrasi. Yang berubah bukan bagian-bagian dari diri seseorang, namun yang berubah adalah kepribadiannya. Kepandaian menulis bukan dilokalosasi tempat saja. Terapi menyangkut aspek kepribadian lainnya, dan pengaruhnya akan terdapat pada perubahan perilakuyang bersangkutan. 5. Belajar adalah prsoses interaksi. Belajar bukanlah proses penyerapan yang berlangsung tanpa usaha yang aktif dari yang bersangkutan. Apa yang diajarkan guru



belum tentu menyebabkan terjadinya perubahan, apabila yang belajar tidak melibatkan diri dalam situasi tersebut. Perubahan akan terjadi kalau yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap situasi yang dihadapi. 6. Perubahan berlangsung dari yang sederhana ke arah yang lebih kompleks. Seorang anak baru akan dapat melakukan operasi bilangan kalau yang bersangkutansedang menguasai simbol-simbol yang berkaitan dengan operasitersebut.



D. TEORI-TEORIBELAJAR  TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Gagne dan Berliner adalah dua orang yang membuat teori belajar behavioristik. Teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Dalam perkembangannya, teori ini menjadi aliran psikologi belajar yang memiliki pengaruh terhadap tujuan peningkatan teori belajar dan praktik dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Aliran psikologi belajar juga dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini lebih mengutamakan terbentuknya perilaku yang dihasilkan dari proses belajar. Belajar itu sendiri merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori behavioristik, dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah seseorang akan dianggap telah belajar ketika sudah menunjukkan perubahan perilaku. Dari teori ini juga, belajar dapat diartikan sebagai stimulus dan respon. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori behavioristik dalam proses belajar mengajar. 1. Perhatian guru pada guru sangat penting untukdilakukan. 2. Lingkungan belajar harusdiperhatikan. 3. Mengutamakan pembentukan tingkah laku dengan cara latihandan pengulangan. 4. Proses belajar mengajar harus dengan stimulus danrespon.



 TEORI BELAJAR KOGNITIF Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori kognitif. Berkat teori dari Piaget terlahir perkembangan psikologi yang berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori kognitif berbicara tentang manusia membangun kemampuan kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap lingkungannya.



Inti dari konsep teori ini adalah bagaimana munculnya dan diperolehnya schemata (skema atau rencana manusia dalam mempersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-tahapan perkembangan manusia atau saat seseorang mendapatkan cara baru dalam memaknai informasi secara mental. Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar merupakan proses perubahan persepsi dan pemahaman. Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang perubahan tingkah laku atau sikap yang bisa diamati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori kognitif dalam proses belajar mengajar. 1. Pembuatan materi pembelajaran harus disusun dengan pola ataulogika sederhana dankompleks. 2. Siswa bukanlah orang dewasa yang sudah mengerti dan mudah dalamberpikir. Oleh karena itu, guru harus memberikan pengarahan sesuai dengan usia murid atau pesertadidik. 3. Proses belajar mengajar harus memilikimakna. 4. Agar keberhasilan murid tercapai maka guru perlu mengamati perbedaan yang ada pada setiapmurid.



 TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME Berdasarkan asalnya, teori konstruktivisme bukan bagian dari teori pendidikan. Sebenarnya teori ini bersumber dari ilmu filsafat terutama filsafat ilmu. Dalam ilmu filsafat ilmu, hal yang dibahas atau dijelaskan dalam teori ini adalah bagaimana proses terbentuknya pengetahuan manusia. Menurut teori konstruktivisme, pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia berasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya. Teori ini terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dalam perkembangannya, teori ini menerima pengaruh dari ilmu psikologi, khususnya psikologi kognitif Piaget yang di mana kognitif Piaget sangat berkorelasi dengan psikologis manusia untuk mendapatkan pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa “belajar” adalah suatu proses yang dilakukan oleh murid atau peserta didik dalam membangun pengetahuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori konstruktivisme dalam proses belajar mengajar. 1. Saat mengajar sebaiknya memberikan kesempatan kepada murid agar dapat mengeluarkan pendapatnya dengan bahasasendiri. 2. Murid diberikan waktu atau kesempatan untuk menceritakanpengalamannya agar menjadi murid yang lebih kreatif danimajinatif.



3. Lingkungan belajar mengajar harus kondusif agar murid bisa belajar dengan maksimal. 4. Murid diberi kesempatan untuk membuat gagasan atau ide yangbaru.



 TEORI BELAJAR HUMANISTIK Teori belajar ini lebih cenderung melihat perkembangan pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Hal ini dikarenakan humanistik itu sendiri merupakan ilmu yang melihat segala sesuatu dari sisi kepribadian manusia. Teori belajar humanistik juga bertujuan untuk membangun kepribadian murid dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Hal ini bisa disebut dengan para pendidik atau guru yang mengajar dan mendidik menggunakan pendekatan humanistik. Guru atau pendidik dengan aliran humanistik akan mengutamakan hasil pengajaran berupa kemampuan positif yang dimiliki oleh murid. Kemampuan positif akan membangun atau mengembangkan emosi positif pada murid. Teori belajar humanistik berbeda dengan teori belajar behavioristik. Teori belajar humanistik lebih mengutamakan melihat tingkah laku manusia sebagai campuran antara motivasi yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sedangkan teori belajar behavioristik hanya melihat motivasi manusia sebagai sebuah usaha untuk memenuhi fisiologis manusia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori Humanistik dalam proses belajar mengajar. 1. Guru berusaha untuk menyusun dan mempersiapkan materi-materi pembelajaran lebih banyak agar tujuan belajar mengajartercapai. 2. Guru harus tetap santai ketika mendengar ungkapan-ungkapan dari murid yang memberitahukan bahwa ada perasaan yang kuat dan dalam saat belajar mengajar. 3. Dalam teori ini, guru sangat berperan sebagai fasilitator. Maksudnya guru diharuskan memberikan perhatian kepada murid dan menciptakansuasana kelaskondusif. 4. Ketika guru berperan sebagai fasilitator, guru harus bisa mengenali dan menerima kelemahan-kelemahan pada dirinya. Dengan mengenali diri dan mengetahui kelemahan-kelemahannya maka saat mengajar akan lebihtenang. 5. Guru ditugaskan untuk mengetahui keinginan dari setiap murid karena keinginan-keinginan yang ada pada setiap murid dapat menambah kekuatan dan mendorong semangatbelajar.



E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIBELAJAR 



Faktorinternal yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar,yang berasal dari peserta didik. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu fisiologi dan psikologis. *Fisiologi adalah faktor yang meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indera, sedangkan *psikologis meliputi faktor kecerdasan,bakat,minat,aktivitas,emosi,motivasi,dan kemampuan kognitif .







Faktoreksternal adalah faktor yang berasal dari luar peserta didik,yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. 1) Lingkungansosialyangdimaksudadalahmanusia.Dalamlingkungansosialyang mempengaruhi belajar peserta didik ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu keluarga,guru,teman danmasyarakat. 2) Lingkungan non sosial (fisik) disekolah mencakup kondisi dan materi fisik seperti rumah, sekolah, peralatan atau perlengkapan di sekolah danalam.



F. PRINSIP-PRINSIPBELAJAR       



Perhatian danMotivasi. Keaktifan. Keterlibatan langsung ataupengalaman. Pengulangan. Tantangan. Balikan dan Penguatan (law ofeffect) Perbedaanindividual.



G. HUKUM BELAJAR 1. Hukum Kesiapan (law of readiness), isi hukum tersebut bila disederhanakanadalah: a) Ketika seseorang siap untuk melakukan suatu tindakan dan ia memiliki kesempatan untuk melakukannya, maka dalam diri orang tersebut akan terjadikepuasan. b) Ketika seseorang siap untuk melakukan suatu tindakan dan ia tidak melakukanya, maka akan terjadi perasaan yangmengjengkelkan c) Ketika seseorang belum atau tidak siap untuk melakukan suatu tindakan,kemudian dipaksa untuk bertindak maka akan terjadi kejengkelan.



2. Hukum Latihan (law of exercise), yang terdiri dari duabagian: a) Koneksi antara stimulus dan respons akan menguat apabila keduanya digunakan. Dengan kata lain, melatih koneksi (hubungan) antara situasi yang menstimulasi dengan suatu respons akan memperkuat koneksi di antara keduanya. Bagian dari hukum ini dinamakan penggunaan (law ofuse). b) Koneksi antara situasi dan respons akan melemahkan manakala praktik hubungan dihentikan atau jika ikatan neural tidak dipakai. Hukum dari latihan ini dinamakan hukum ketidakgunaan (law ofdisuse). 3. Hukum Pengaruh (law of effect), hukum ini adalah penguatan atau pelemahan darisuatu hubungan (koneksi) antara stimulus dan respons sebagai konsekuensi darirespons. Bunyi hukum ini adalah jika suatu respons ikuti oleh keadaan yang memuaskan (satisfying state of fair) kekuatan koneksi akan bertambah. Jika respons diikuti dengan keadaan yang tidak memuaskan/menjengkelkan (annoying state of affairs), maka kekuatan koneksi akan menurun dan melemah.