Resume Sistem Mutu Astra  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Resume Sistem Mutu Astra A. Astra Manajemen Sistem (AMS) Apakah AMS itu? AMS adalah penyempurnaan dari ATQC (Astra Total Quality Control), yang merupakan sebuah pedoman yang melibatkan seluruh karyawan Astra yang berfungsi untuk mengelolah dan meningkatkan kualitas proses bisnis guna mencapai kepuasan pelanggan dan naiknya daya saing. AMS memiliki beberapa fungsi, yang diantranya berupa: 1. Sebagai pedoman Grup Astra dalam menyusun buku manual sistem manajemen masing – masing. 2. Menjelaskan kebutuhan korporat, terutama dalam mekanisme Goal & Strategy Alignment seluruh grup Astra, serta penjabar-annya sampai ke tingkat aktifitas individu. 3. Menyediakan alat bantu kerja. AMS bersifat generik, yang berarti dapat dipakai dan digunakan serta diimplementasikan oleh semua jenis indrusti maupun institusi. Tidak hanya itu, AMS juga bersifar terbuka, yang berarti fleksibel untuk diubah dan ditambah apabila dapat meng-improve dan selaras dengan prinsip – prinsip dasar perusahaan. Astra Manajemen Sistem memiliki empat pilar utama, yang merupakan: 1. Pilar I: Basic Mentality Perilaku yang memiliki nilai – nilai yang dijelaskan dan dikaitkan dengan etika bisnis dan etika kerja. 2. Pilar II: Strategic Mangement Merumuskan strategi dan taktik berdasarkan data dan fakta yang ada dilapangan guna dijadikan sebagai basis dari pengambilan sebuah keputusan. 3. Pilar III: Tools Penjelasan mengenai pemakaian peralatan dan perkakas dengan keterangan yang mendetail beserta dengan buku manual pengoperasiannya. 4. Pilar IV: Enabler for Implementation



Fokus dalam menganalisa aspek komitmen. Komitment kepemimpinan, organisasi dan karyawan. Serta aspek leadership dan asertive. B. Pilar I: Basic Mentality Basic mentality akan meliputi cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak dalam kehidupan sehari – hari guna membangun budaya kerja dan budaya perusahaan atau company culture yang ungul guna mencapai Astra Excellence. Mentalitas pertama adalah Fokus kepada cutomer atau pelanggan, dengan cara menerapkan beberapa mindset berikut; 1. Kualitas adalah nilai tambah bagi pelanggan Apabila kita membuat sebuah produk dengan kualitas yang baik, konsumer akan merasakan customer statisfaction atau kepuasan pelanaggan. Dengan begitu, kita dapat menumbuhkan rasa costumer loyalty atau keloyalan konsumer terhadap brand ktia. 2. Kualitas adlah QCDSM Kualitas bukanlah terdiri dari kualitas saja, namun campuran beberapa aspek dan proses. Aspek – aspek tersebut merupakan; a. Quality b. Cost c. Delivery d. Safety e. Morale 3. Pelanggan adalah keseluruhan proses Setiap proses akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Kualitas perlu dibangun pada setiap elemen SIPOC gua mecapai tingkat keberhasilan six sigma. Basic mentality selanjutnya adalah PDCA, atau plan do check action. Yang merupakan salah satu metode untuk pengendalian mutu. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern.



a. Plan Menyusun rencan dan rancangan serta sasaran yang ingin dicapai b. Do Implementasi dari rencana yang telah disusun. c. Check Evaluasi hasil yang didapat dari semua hal yang telah diimplementasikan. d. Act Pengambilan tindakan korektif apabila dikira perlu. Dan meninjau ulang atas bagaimana semua telah berlalu serta membuat improvement untuk iterasi selanjutnya. Mentality selanjutnya adalah fokus terhapad fakta dan data. Tujuannya adalah guna menghindari kesalah pahaman, asumsi yang salah, opini yang kurang baik dan salah tafsir atau salah dalam menginterpretasi. Mannfaat daripada adanya dasar yang memiliki fakta serta data yang real, kita dapat menghindari salah presepsi, mempermudah pelaksanaan proses, mempercepat dan mempermudah pengambilan keputusan, serta dapat menjadi pijakan untuk improvement. Lalu mentality yang selanjutnya adalah fokus pada kerja sama. Dalam hal ini, berarti kita harus dapat saling percara, saling mengerti, dan saling memberi. Dalam artian bahwa kita ikut serta dan memberikan kontribusi untuk tim guna mencapai kinerja yang optimal. Dan yang terahir adalah mentality fokus pada keunggulan. Dalam hal ini, kita harus berani untuk mencoba hal baru untuk menggali potensi yang belum pernah kita sadari, berani mengambil risiko serta dapat mengelola risiko, beserta akibat dan implikasinya, dan terus belajar dari kesalahan yang pernah kita alami. Dengan semua itum apabila kita lakukan dengan tekun, akan memunculkan keunggulan yang berbeda dari yang lain.