RMK Auditing 1 - Rencana Audit Dan Program Audit Menyeluruh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Nur Holisa NIM



: 17520023



Kelas : Akuntansi B Rencana Audit dan Program Audit Menyeluruh A. Jenis Pengujian Auditor menggunakan lima jenis pengujian dalam menentukan laporan keuangan apakah laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar. Auditor menggunakan prosedur penilain resiko untuk menilai resiko salah saji material, yang merupakan gabungan dari dari resiko inheren dan resiko pengendalian. Prosedur audit selanjutnya dan model resiko audit: 1. Pengujian pengendalian 2. Pengujian substantif atas transaksi 3. Prosedur analitis 4. Pengujian atas rincian saldo 5. Akan menghasilkan bukti yang tepat mencukupi menurut GAAS B. Memilih Jenis Pengujian yang Akan Dilaksanakan. Auditor biasanya menggunakan kelima jenis pengujian ketika melakukan audit atas laporan keuangan, tapi ada jenis tertentu yang ditekankan tergantung pada situasi. Beberapa faktor dapat mempengaruhi pilihan auditor atas jenis pengujian yang akan dipilih, termasuk ketersediaan delapan jenis bukti, biaya relatif dari setiap jenis pengujian, efektifitas pengendalian internal, dan resiko inheren. Dalam bab ini hanya akan membahas dua jenis pertama. Masing-masing dari empat jenis prosedur audit selanjutnya hanya melibatkan jenis bukti tertentu (konfirmasi, dokumentasi, dsb). Ketika auditor harus memutuskan jenis pengujianmana yang akan dipilih, untuk memperoleh bukti yang tepat dan mencukupi, biaya bukti merupakan pertimbangan penting. Berikut jenis pengujian yang tercantum berdasarkan peningkatan biaya: 1. Prosedur analitis 2. Prosedur penilain resiko, termasuk prosedur untuk memahami pengendalian internal 3. Pengujian pengendalian 4. Pengujian substantif atas transaksi 5. Pengujian rincian saldo C. Dampak TI terhadap Pengujian Audit Standar auditing mengakui bahwa ada sejumlah besar bukti audit dalam format elektronik, mungkin tidak praktis atau tidak mungkin untuk mengurangi resiko deteksi hungga tingkat yang dapat diterima dengan hanya melakukan pengujian substantif. Dalam mengaudit perusahaan publik, pengendalian yang dilaksanakan komputer (pengendalian terotomatisasi) harus diuji jika auditor mempertimbangkan sebagai pengendalian kunci untuk mengurangi kemungkinan salah saji material dalam laporan keuangan. Dengan adanya konsistensi yang melekat pada pemrosesan TI auditor mungkin dapat mengurangi luas pengujian atas pengendalian yang terotomatisasi. Untuk menguji pengendalian data yang terotomatisasi, auditor mungkin harus menggunakan teknik audit berbantuan komputer atau menggunakan laporan yang dihasilakan TI untuk menguji efektivitas operasi pengujian umum TI, seperti pengendalian pengubahan program dan pengendalian akses. Ketika menguji pengendalian manual



yang mengandalakan pada laporan yang dihasilkan TI, auditor harus mempertimbangkan baik efektivitas rivew maupun pengendalian atas keakuratan informasi dalam laporan yang bersangkutan. D. Bauran Bukti Memilih jenis pengujian yang akan digunakan dan seberapa ekstensif pengujian itu harus dilaksanakan dapat sangat bervariasi diantara audit dengan tingkat efektivitas pengendalian internal dan resiko inheren yang berbeda. Dalam audit bisa terjadi lebih dari satu siklus e siklus lain. Untuk mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi sebagai respons terhadap resiko yang diidentifikasi melalui prosedur penilaian resiko, auditor menggunakan kombinasi dari empat jenis pengendalian yang selanjutnya. Kombinasi ini sering disebut bauran audit. 1. Analisis Audit 1 – klien adalah sebuah perusahaan besar yang memiliki pengendalian internal yang canggih dan resiko inheren yang rendah. Maka auditor melakasanakan pengujian pengendalian yang ekstensifdan sangat mengandalkan pada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian substantif. 2. Analisis Audit 2 – perusahaan ini berukuran sedang yang memiliki sejumlah pengendalian dan beberapa resiko inheren. Auditor telah memutuskan untuk melakukan pengujian dalam jumlah sedang bagi semua jenis pengujian kecuali prosedur analitis substantif yang akan dilaksanakan secara ekstensif. Pengujian yang lebih ekstensif akan diperlakukan jika ditemukan esiko inheren yang spesifik. 3. Analisis Audit – 3 perusahaan ini berukura sedang tetapi memiliki segelintir pengendalian yang efektif dan resiko inheren yang signifikan. Auditor menekankan pada pengujian rincian saldo dan pengujian substantif atas saldo. 4. Analisis Audit 4 – rencana awal audit ini adalah mengikuti pendekatan yang digunakan dalam audit 2. Namun auditor mungkin menemukan penyimpangan pengujian pengendalian ekstensifdan salah saji signifikan meskipun melakukan pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis substantif. E. Perancangan Program Audit Setelah auditor menggunakan prosedur penilaian resiko untuk menentukan penekanan yang tepat pada masingmasing dari empat jenis pengujian lainnya, program audit khusus bagi setiap jenis harus dirancang. Setiap siklus transaksi mungkin akan dievaluasi dengan menggunakan serangkain program sub-audit yang terpisah. Dalam siklus penjualan dan penagihan auditor dapat menggunakan: 1. Program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penjualan dan peneimaan kas. 2. Program auditor prosedur analitis substantif untuk keseluruhan siklus. 3. Program audit pengujian rincian saldo kas, piutang usaha, piutang tak tertagih, dan piutang usaha rupa-rupa. Program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal yang diperoleh selama pelaksanaan prosedur penilain resiko. Berikut ini pengujian rancangan saldo terdiri dari beberapa tahapan: a. Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha b. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren untuk piutang usaha c. Menilai resiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan d. Merancang dan melakasanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi untuk silkus penjualan dan penagihan e. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha f.



Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo