Role Play Lansia Nyeri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGKAJIAN LANSIA DENGAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN



A. Anggota Kelompok Dan pembagian Tugas 1. Moderator,narator dan notulen



: ALIF HAMID



2. Notulen



: BAHAR BINTANG



3. Lansia



: ROSI MERDIKAYANTI



4. Kepala rumah tangga



: DIMAS ANGGARA



5. Ibu Rumah Tangga



: DIANA OKTAVIA



6. Perawat



: NURRIN ENGGARSARI



7. Kameramen



: BAHAR BINTANG



B. Setting Tempat 1) Waktu



: Selasa, 27 Desember 2016



2) Tempat



: Ruang Kippi



3) Denah



:



Keterangan : : Meja dosen



: Ny. D



: Narator



: kameramen



: Perawat : lansia : Tn.B : Peserta



C. Prolog Pada suatu hari sekelompok mahasiswa dari Akademi Keperawatan Madiun berkunjung pada tanggal 27 Desember 2016 pukul 10.00 WIB ke salah satu keluarga yang salah satu anggota keluarganya terdapat lansia yang mengalami gangguan kesehatan dengan keluhan nyeri pada kedua lutut kaki. Ny. R berusia 68 tahun. Tinggal bersama keluarga Tn. B dan Ny. D. Sebelumnya perawat sudah berkunjung ke rumah keluarga Tn. B untuk memperkenalkan diri dan membuat kontrak untuk dilakukan pengkajian dan pemeriksaan pada Ny. R. Percakapan Perawat



: Assalamualaikum (mengetok pintu ).



Ny. R



: Walaikumsalam. Silahkan masuk mbak. Silahkan duduk.



Perawat



: oh iya mbah, terima kasih.



Ny. R



: Boleh saya tau ada apa ya mbak, mbak berkunjung ke rumah saya ?



Perawat :Sebelumnya maaf mengganggu mbah, perkenalkan nama saya Nurrin mahasiswa dari akper madiun dan ini teman teman (memperkenalkan anngota). Maksud kedatangan kami hari ini sesuai janji kami kemarin sama mbah, ibuk dan juga bapak, bahwa kami hari ini ingin mengetahui lebih dekat tentang keluarga mbah, dan mungkin nanti kami akan menanyakan beberapa hal kepada mbah dan keluarga mengenai keluhan sehari- hari yang dirasakan. Ny. R



: oh iya mbak silahkan. Sebentar saya panggilkan anak saya dulu.



Perawat : iya mbah. Kemudian Ny. R memanggil anaknya yaitu Tn. B dan Ny. D. 5 menit kemudian Tn. B dan Ny.D datang dan duduk di kursi tamu. Dan juga menyuguhkan makanan. Tn. B



: oh mbak, yang kemarin datang kesini yaa.



Ny.R



: ini nduk ada yang mencari.



Ny.D



:Iya mbah, ini mbaknya kemarin yang datang kerumah mau menanyakan keadaan kesehatan mbah, masak lupa mbah.



Ny.R



: oalah.. iya nduk eling sekan. ( sambil tersenyum )



Perawat : iya betul mbah. Bagaimana kabarnya keluarga pada hari ini pak ? ( bertanya kepada Tn.B) Tn. B



: Alhamdulillah baik semua mbak.



Perawat : Alhamdulillah sehat semua kalau begitu pak. Tn. B



: Iya mbak, ada yang bisa saya bantu?



Perawat : begini pak, sesuai janji kami kemarin sama mbah, ibuk dan juga bapak, bahwa kami hari ini ingin mengetahui lebih dekat tentang keluarga mbah, dan mungkin nanti kami akan menanyakan beberapa hal kepada mbah dan keluarga mengenai keluhan sehari- hari yang dirasakan. Ny. D



: Oh boleh mbak, silahkan.



( Kemudian Ny.D pergi ke dapau dan membuat minuman ) Perawat : mohon maaf sebelumnya, nanti bapak, ibu sama mbah’e mau berapa lama kita berbincang – bincang? Tn.D



: sekitar 30 menit bagaimana mbak, nanti kasihan mbah’e kalau lama – lama juga.



Perawat :iyapak ndak papa ( sambil tersenyum). Mbah sekarang umurnya berapa ya? Ny.R



: kelahiran tahun 1948.



Ny. D



: ( tersnyum ).. Mbah sekarang umurnya 68 mbak. Anaknya ada 5 tetapi yang 2, anak kedua dan ketiga sudah meninggal karena sakit saat kecil.



(Tak lama kemudian Ny.D datang dengan membawa minuman ) Ny.D



: mari mbak, mas sambil diminum, maaf adanya air putih mbak (sambil menaruh minuman ke meja)



Perawat : ndak usah repot – repot buk, ibuk dan keluarga sudah memperbolehkan saja kami sudah senang sekali. Ny.D



: ndak repot kok (Ny.D ikut duduk disamping Tn.B dan Ny.R)



Perawat : Saya lanjutkan lagi ya mbah, keluhan apa yang sering mbah rasakan akhirakhir ini? Ny. R



: saya itu sering merasa nyeri di lutut dan kaki mbak. Munculnya itu kalau saya sedang beraktivitas. Kalau saya paksakan beraktivitas itu semakin sakit mbak makanya saya langsung istirahat atau duduk kalau terasa nyeri.



Perawat :ohh..begitu nggih mbah, itu nyerinya seperti gimana mbah, apa cenut – cenut, seperti ditusuk – tusuk atau gimana mbah? Ny.R



: ( hanya terdiam sambil melihat anaknya)



Ny.D



:mbah ditanya nyerinya seperti apa? (berkontak mata dengan Ny.R)



Ny. R



: ya nyeri mbak, cenut-cenut begitu. kadang pagi setelah bangun tidur di kaki itu rasanya kaku mbak. Saya itu kalau berjalan ya pelan-pelan, tidak kuat jalan jauh. Jalan-jalan saya ya hanya di halaman depan saja.



Ny.D



: ini mbak, mbahnya itu kalau bangun langsung jalan itu ndak bisa, jadi harus pelan – pelan sekali. Kadang mbah itu sering duduknya ketimbang jalan – jalan soalnya kalau berdiri kelamaan rasanya gampang capek.



Perawat : sebelumnya mbah sudah memeriksakan ke dokter ? Ny. D



: Sudah mbak ke pak mantri dekat rumah, kalau diminumi obat yang dikasih pak mantri itu kadang sembuh, tapi kalau ndak sembuh – sembuh ya tak bawa ke pak mantri itu lagi.



Perawat : sudah lama buk rasanya seperti itu? Ny.D



: baru – baru ini mbak kurang lebih 3 bulanan. Cuman kalau nyerinya kambuh mbah’e langsung duduk.



Perawat : nyerinya itu sering muncul atau tidak mbah ? Ny. R



: iya sering mbak. Apalagi kalau dibuat jalan jauh, mengangkat yang berat – berat sudah tidak kuat mbak.



Perawat : sekali nyeri itu lamanya berapa menit mbah ?



Ny. R



: ya pokonya sekali nyeri cenut – cenut gitu mbak. Trus saya langsung duduk dan nyerinya berkurang.



Perawat : kalau ada angka 1 sampai 10 mbah, 1-3 itu nyeri ringan mbah tidak begitu nyeri, kalau 4-6 nyeri sedang nyerinya kalau dibuat istirahat lalu sembuh atau diminumi obat sembuh, 7-10 nyeri berat jadi mbah nyerinya sudah tidak tertahan lagi. nyeri yang mbah rasakan itu di angka berapa ? Ny. R



: angka 5-6, nyeri mbak rasanya cenut – cenut seperti diremas-remas kaki saya itu mbak.



Perawat : mbah sebelumnya pernah sakit apa atau pernah dirawat sebelumnya? Ny. R



: tidak pernah mbak baru ini saya sakit seperti ini, biasanya hanya batuk pilek dan kecapekan saja .



Perawat : sebelumnya ada riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti ini ? Ny. R



: tidak ada mbak , tidak ada yang menderita hipertensi maupun penyakit gula.



Perawat : mbah dulu merokok, minum alkohol dan meminum obat lainnya atau tidak mbah? Ny. R



: tidak mbak saya tidak pernah merokok apalagi minum minuman begitu mbak.saya cuman minum obat dari pak mantri itu lo mbak. Kalau ndak kuat langsung saya minumi obat dari pak mantri itu mbak.



Perawat : ohh.. kalau minum obat itu langsung sembuh mbah? mbah punya riwayat alergi / tidak ? Ny. R



: ya ndak sembuh langsung sembuh mbak, ya berkurang cenut-cenutnya. tidak mbak, saya tidak punya alergi apa – apa. Memang sudah faktor usia mbak yang semakin menua, saya harus banyak beristrirahat supaya tidak kambuhkambuhan nyerinya.



Perawat : iya mbah, memang kalau sudah usia lanjut biasanya sering terasa cepat lelah, aktivitasnya sudah tidak seperti dahulu. Berarti dari keluarga langsung membawa ke fasilitas kesehatan jika salah satu ada yang mengeluh sakit?



Ny. D



: iya mbak, kadang kalau pak mantri ndak sembuh – sembuh saya memeriksakan mbah ke puskesmas depan situ mbak, kan mbah ini punya BPJS. Pokoknya setiap ada keluarga yang sakit, langsung saya periksakan mbak. Kesehatan itu mahal mbak, makanya harus dijaga.



Perawat : iya buk, benar sekali. Sehat itu mahal, jadi harus dijaga kesehatannya dengan mengatur pola makan, pola tidurnya apalagi si mbah sering mengeluh nyeri jadi keluarga harus tahu yang dapat memperberat nyeri si mbah bertambah. Lalu bagaimana hubungan mbah dengan tetangga sekitar rumah ? Ny. D



: baik mbak, kalau sore itu biasanya mbah duduk di depan rumah dan tetangga pada berkumpul di depan semua.



Perawat : mbah ada lagi keluhan yang dirasakan, mungkin dari tidur, maupun pergi ke kamar mandi ? Ny. R



: Saya tidurnya susah mbak,sering terbangun mbak kalau nyerinya kambuh dan kalau sekali bangun terus ndak bisa tidur lagi sampai pagi BAB dan BAK ndak mesti mbak.



Perawat : lo lha kenapa mbah kok susah tidur, apa banyak pikiran? Ny.R



: ndak mbak mikir apa, wong apa- apa juga anak saya yang mengerjakan. Ndak tahu mbak sudah kebiasaan begitu mungkin.



Ny.D



: apa mungkin pengaruh usia ya mbak. Tapi Alhamdulillah lo mbak walaupun mbah sering mengeluh kayak nyeri2 masih bisa beribadah sholat 5 waktu mbak.



Perawat : alhamdulillah, iya buk bisa juga faktor usia. Jadi semakin bertambahnya usia akan



terjadi



proses



penuaan.



Biasanya



ditandai



dengan



penurunan



pendengaran, penglihatan dan pola tidur yang lebih singkat dibanding dahulu. Tapi mbah merasa was2 atau khawatir akan hal sesuatu mbah? Ny.R



: tidak mbak wong saya dekat dengan anak saya.



Perawat : Kalau untuk BAB nya berapa kali dalam seminggu mbah? Ny.R



: ndak mesti mbak kadang 2 hari sekali.



Perawat : ohh.. kalau untuk BAK mbah memakai alat bantu apa pergi ke kamar mandi sendiri?



Ny.R



: kalau BAB dan BAK ke kamar mandi ya bisa jalan sendiri meskipun pelanpelan. Jadi kalau kebelet BAK ya ditahan mbak sambil jalan pelan – pelan.



Perawat :berarti masih bisa kekamar mandi sendiri ya mbah, kalau untuk membersihkan diri mbah seperti seka muka, mandi,memakai baju dan menyisir bagaimana mbah? Ny.R



: masih mbak, masih bisa. Kalau ndak nyeri sekali ya bisa mbak sendiri. Tapi kalau sudah ndak kuat ya kadang minta bantuan anak saya suruh menyeka badan.



Tn.B



: ya istri saya ini mbak kalau mbah sudah ndak kuat untuk beraktivitas, semua ya didekatkan.



Perawat : tapi kalau untuk makan bagaimana mbah, sehari makan berapa kali? Ny.R



: makan sendiri mbak, rutin mbak saya makannya, cuman ndak doyan kalau makan malam.



Ny.D



: iya mbka jadi mbah ini kalau malam sudah ndak mau kalau makan apa ngemil gitu mbak,soalnya ndak terbiasa makan malam. Jadi jam 5 gitu sudah makan.



Tn.B



: ndak begitu sulit mbak kalau masalah makan, tapi ya itu lo kalo sudah nyerinya kambuh, kadang hal – hal yang bisa dilakukan sendiri jadi dibantu.



Perawat :ohh begitu pak. mbah kalau berpindah semisal dari berbaring terus ingin berdiri atau berjalan itu bisa sendiri atau dibantu mbah? Ny.R



: nah kalau itu saya minta bantuan mbak, kan saya tadi sudah bilang kalau pagi itu terasa kaku pada kaki.



Tn.B



: iya mbak, biasanya saya kalau saya sudah ndak dirumah ya istri saya. setidaknya satu orang mbak yang bantu menopang si mbah.



Perawat : ohh.. begitu tapi kalau sudah berdiri juga sudah bisa jalan sendiri pak semisal naik atau turun tangga? Tn.B



: kalau berjalan biasanya mbah pakai tongkat mbak. Tapi kalau naik turun tangga ya didampingi takut jatuh.



Perawat : iya pak sebaiknya si mbah kalau memerlukan apa- apa harap didampingi apalagi naik turun tangga, resiko jatuh juga untuk si mbah.kalau perlu barang – barang yang sering dipakai sama mbah ditempatkan dekat dengan simbah atau mudah dijangkau oleh si mbah. Ny.D



: iya mbak kadang kalau saya sibuk ndak bisa dampingi ya kadang gitu mbak.



Perawat : Baik mbah, saya akan melakukan pemeriksaan meliputi tekanan darah,dan pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki mbah, apakah mbah bersedia? Ny.R



: iya mbak ndak papa silahkan.



(Setelah mendapat izin dari Ny.R perawat melakukan pemeriksaan fisik.dan perawat menyampaikan hasilnya) Perawat



: saya tensi dulu mbah, (melakukan tensi) tensinya 130/90 mmHg, nadinya 80x / menit mbah.



Tn. D



: ndak papa ya mbak?



Perawat : ndak papa pak, mbahnya tensinya tidak terlalu tinggi. Baik terima kasih untuk hari ini sudah selesai. Besok saya akan datang lagi untuk pemeriksaan lanjutan dalam memantau kondisi si mbah. Kira – kira hari apa mbah kung dapat meluangkan waktu. Ny.R



: saya terserah mbak-mbaknya ini mau datang kapan.



Perawat : bagaimana kalau lusa mbah sekitar jam 3 sore Ny.D



:iya mbak, ndak papa datang saja mbak, mbah pasti dirumah



Perawat : baik mbah,bapak, ibuk saya pamit pulang dulu, terima kasih atas waktunya. Maaf jika ada kata-kata atau sikap yang kurang berkenan. Tn.B



: iyya mbak sama2 saya terimakasih juga si mbah sudah dicek tensinya



Ny.R



: iya mbak, saya juga senang mbak dan masnya datang kesini



Perawat : baik pak buk mbah saya permisi dulu. Assalamualaikum Tn.B



: walaikumsalam.