Role Play [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ROLE PLAY KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI



Disusun Oleh : SITI HAJAR ARIF (218035) ASRIANTI (218008) SRI WAHYUNINGSIH (218038) MUTMAINNAH ZAINUDDIN (218023)



KELAS : AKPER II A DOSEN PEMBIMBING : Ibu. Minarni, S.SiT.,SKM.,M.Kes



AKADEMIK KEPERAWATAN PELAMONIA 2019-2020



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan karunia-Nyalah kami selaku penulis makalah berjudul “KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI“ yang mana makalah ini sebagai salah satu tugas Mata kuliah “KOMUNIKASI KEPERAWATAN”, Alhamdulillah dapat terselesaikan tepat waktunya. Maka dengan terselesaikannya makalah ini, maka kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian makalah



ini.



Kami



menyadari



masih



banyak



kekurangan



dalam



penyusunan makalah ini,. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sehingga dapat dipergunakan untuk membantu perbaikan mendatang dan atas perhatian dan kerja sama kami ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Makassar, 27 Desember 2019



Penyusun,



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2 D. Manfaat................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kebersihan dan Perawatan Diri .......................................... 3 B. Jenis Kebersihan dan Perawatan Diri ................................................... 4 C. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kebersihan dan Perawatan Diri . 7 D. Tujuan Kebersihan dan Perawatan Diri ................................................ 8 E. Format Komunikasi Dialog.................................................................... 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 15 B. Saran .................................................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat. Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan



baik



secara



fisik



maupun



psikologis.



Pemenuhan



perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.



1



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu kebersihan dan perawatan diri? 2. Apa saja jenis dari kebersihan dan perawatan diri? 3. Apa tujuan kebersihan dan perawatan diri? 4. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu kebersihan dan perawatan diri. 2. Untuk mengetahui apa saja jenis dari kebersihan dan perawatan diri. 3. Untuk mengetahui tujuan dari kebersihan dan perawatan diri. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri, D. Manfaat Untuk



mengembangkan



dan



menerapkan



pengetahuan



serta



kemampuan peneliti terhadap mata kuliah Dokumentasi Keperawatan dengan Pengetahuan tentang pentingnya kesehatan bagi tubuh.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian kebersihan dan perawatan diri Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya



mempunyai



pengetahuan



yang



memadai



mengenai



kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat. Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan



kesehatan,



baik



secara



fisik



maupun



psikologis. Perawatan diri adalah salah satu emampuan dasar manusia dalam memenuhi kesehatan



kebutuhannya dan



guna



mempertahanka



kehidupannya,



kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya,



seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang saling mempengaruhi. Penyakit



mungkin



saja



teratasi



dengan



upaya pengobatan. Akan



tetapi, tanpa perawatan penyakit itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidak akan tercapai. Jadi, perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam merawat dirinya sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatannya.



3



B. Jenis-jenis kebersihan dan perawatan diri 1. Kebersihan diri (Personal hygiene) Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti



sehat. Kebersihan



perorangan



adalah



suatu



tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2010). Cara



perawatan



diri



manusia



untuk



memelihara



kesehatan



mereka disebut higiene perorangan (Potter & Perry, 2005). Secara umum kebersihan diri/ mandi meliputi membersihkan



kemampuan



badan, memperoleh atau mendapatkan sumber



air,mengatur suhu aliran mandi dan mendapatkan perlengkapan mandi, pengeringan tubuh serta masuk dan pengeluaran mandi. a. Kesehatan Gigi dan Mulut Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidah terdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujungujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapidalam lengkungan Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai pencampur makanan,penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik danberperan sebagai indera



perasa



dan



pengecap.



Penampilanwajah



sebagian



ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas danterang 4



Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, makamulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur danseyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineralseperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaikuntuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalamsehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang adapada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalupanas (Depdikbud, 1986: 30). Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya,gigi tidak



berlubang



dan



didukung



oleh



gusi



yang



kencang



danberwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut. b. Kesehatan kulit Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari. Kulit



merupakan



pelindung



bagi



tubuh



dan



jaringan



dibawahnya. Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melaluikulitlah 5



rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-amps berupa zatyang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat pori-pori. Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinyadengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modernsekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulitdilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakankeharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23).Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidakada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel). c. Kesehatan Kuku Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata , pengais dan pemegang. Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.



6



C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri 1. Citra tubuh Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian



kerapian



ketika



merencanakan



keperawatan



dan



berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene. 2. Praktik social. Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanakkanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka.



Kebiasaan



keluarga,



jumlah



orang



dirumah,



dan



ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan. 3. Status sosio-ekonomi Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien. 4. Pengetahuan Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan



mempengaruhi



praktik 7



hygiene.



Kendati



demikian,



pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. 5. Kebudayaan Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu. 6. Pilihan pribadi Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. 7. kondisi fisik. Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.



D. Tujuan kebersihan dan perawatan diri 1. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri. 2. Menghilangkan bau badan yang berlebihan. 3. Memelihara integritas permukaan kulit. 4. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah. 8



5. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien. 6. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien. 7. Meningkatkan percaya diri seseorang 8. Menciptakan keindahan. 9. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.



E. Format Komunikasi Dialog Naskah Role Play 1. Asrianti



: perawat 1



2. Siti hajar arif



: perawat 2



3. Sri wahyuningsih : pasien 4. Mutmainnah Z



: keluarga pasien



Strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan 1. Kondisi Klien Seorang pasien bernama Ny. Mutmainna berusia 55 tahun sudah berada di ruang rawat inap sebuah rumah sakit stella maris selama 3 hari. Klien sudah menderita diare selama beberapa hari terakhir. Penyebab klien diare belum diketahui secara pasti. Namun dari keluarga dekat perawat mendapatkan informasi bahwa klien sering mengkonsumsi makanan dengan tidak mencuci tangan setelah melakukan kegiatan. Selain itu klien pun tidak menyukai konsumsi buah dan sayur sejak lama. 2. Diagnosa keperawatan Defisit pengetahuan mengenai PHBS 3. Tindakan Keperawatan



9



Edukasi PHBS pada klien lansia (penggunaan air bersih, cara mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, makan buah dan sayur setiap hari). 4. Tujuan Klien mampu mentahui PHBS untuk mencegah diare. Fase Orientasi (salam terapeutik, evaluasi/validasi, dan kontrak) Perawat Anti



: Assalamu alaikum



Perawat hajar



: selamat pagi ibu



Pasien



: pagi



Perawat hajar



:perkenalkan saya perawat hajar dan ini teman saya perawat anti kalau saya boleh tahu nama ibu siapa? Dan senangnya ibu di panggil apa?



Pasien Perawat anti



: saya ibu mutmainna, senang di panggil ibu Una : baiklah ibu Una, pagi ini kami akan merawat ibu selama 15 menit dari pukul 09.00 – 09.15. Bagaimana ibu?



Pasien



: iya tidak apa-apa sus



Keluarga pasien



: lakukan saja yang terbaik sus untuk ibu saya



Fase Evaluasi/validasi Perawat hajar



: bagaimana dengan kondisi ibu pagi ini? Apakah tidur ibu nyenyak?



Pasien



: iya sus nyenyak sekali, dan sekarang kondisi saya Alhamdulillah sudah cukup baik.



Perawat Anti



: wah senang sekali mendengar keadaan ibu yang sudah membaik



Perawat hajar



: baiklah ibu, karena beberapa hari ini ibu terlihat lemas karena diare, maka hari ini kita akan belajar bersama agar ibu tidak diare lagi 10



Pasien Perawat anti



: wahh,, iyyaa? Belajar mengenai apa sus? : mengenai cuci tangan yang benar, air bersih yang ibu gunakan, dan juga buah dan sayur yang harus ibu konsumsi setiap harinya



Pasien



: baik sus, saya mau, saya sudah lelah harus menahan sakit perut ini setiap saat, rasanya sangat tidak nyaman sekali



Perawat hajar



: baiklah kalau begitu, kira-kira ibu bisa belajar bersama kapan yahh bu?



Pasien



: sekarang saja sus, ayo kita mulai sekarang, saya juga memang sedang bosan di ruang ini terus sndirian.



Perawat anti



: wah begitu yahh, kembali kemasalah belajar bersamasama, sebelumnya ibu ingin belajar dimana?



Pasien



: hmmm disitu aja sus… di taman depan lorong ini, dari kemarin saya ingin sekali pergi kesana melihat bungabunga dan menghirup udara segar.



Perawat hajar



: baiklah..untuk saat ini apakah iu kuat untuk berjalan



ksana? Pasien



: iya sus sangat kuat..kalau nanti perut saya sakit lagi, saya akan bilang ke suster.



Perawat anti



: kalau begitu ibu tunggu di sini sebentar yah, kami akan mengambil bahan untuk belajar bersama.



Pasien Perawat hajar



: memang suster mau mengambil bahan apa? :gambar- gambar mengenai kebersihan, agar kita semakin sadar dan mengerti mengenai kebersihan seperti cara cuci tangan menggunakan air yang bersih, juga makan buah dan sayur. Baiklah ibu kalau begitu kami tinggal dulu yah bu.



Perawat anti



: ibu saya atur posisi ibu senyaman mungkin yah bu? 11



Pasien



: iya sus



Perawat hajar



: ibu, bagaimana kalau disini? Apakah ibu sudah merasa nyaman untuk belajar?



Pasien



: sudah sus, ayo kita mulai



(memberitahukan dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan) Perawat hajar



: baiklah sekarang kita mulai yaa, jadi kita disini akan belajar dengan gambar-gambar ini ibu, setelah itu kita akan mencoba untuk mempraktikkan cara cuci tnagan yang benar



Pasien



: oh iya boleh sus



(menjelaskan mengenai PHBS) Perawat anti



: (membuka flip chart) ini ibu, coba ibu lihat di gambar, mana air yang bersih dan mana air yang kotor?



Pasien



: (memilih benar) ini sus



Perawat hajar



: wahh iya benar sekali. Jadi seperti gambar yang ibu pilih, air yang bersih itu ciri-cirinya, tidak berwarna, tidak keruh, tidak berbau, tidak berasa, tidak berbusa (menunjukkan gelas yang berbusa dan agak keruh)



Pasien



: lok kan ini juga berwarna putih sus.



Perawat anti



:



iya



ibu, tapi putihnya



harus jernih seperti ini



(mengeluarkan air yang jernih) Pasien Perawat hajar



: oh begitu yah sus, sekarang saya mengerti : nah kan ibu sudah tahu mana air yang bersih dan kotor,



nah



sekarang



sayan



akan



menunjukkan



bagaimana cara mencuci tangan dengan air yang bersih dan sabun Pasien



: bagaimana sus caranya?



12



Perawat anti



: pertama-tama ibu basahi tangan ibu dengan air mengalir yang bersih. Seperti ini bu, (menunjukkan cara mencuci tangan)



Pasien Perawat hajar



: ohhh iyaa : lalu ibu mulai tuangkan sabun ini secukupnya pada telapak tangan ibu. Gosok-gosok sampai berbusa.



Pasien Perawat hajar



: whoaaa : kemudian ibu gosok-gosokkan ke punggung tangan, pergelangan tangan, jari-jari tangan juga kukunya ibu.



Pasien



:waah



seperti



Perawat anti



ini



ya



sus,?



: iya bagus ibu, sekarang kita



lanjutkan mencuci tangannya yaa bu? Pasien anti Perawat



: oh ya sus : setelah 7 langkah ini semua dilakukan, ibu bilas menggunakan air mengalir kembali. Baru kemudian diberikan dengan handuk bersih ibu



Pasien Perawat hajar



: wah begitu ya sus. Kalau begitu saya mengerti : nah, kan sekarang ibu sudah tau cara menuci tangan yang benar, jangan lupa diterapkan yah ibu.



Pasien



: iyaa sus saya akan lakukan apa yang suster ajarkan tadi



Perawat anti



:iya, ibu juga jangan lupa untuk mengkomsumsi buah dan sayur yah, karena itu penting untuk proses pencernaan ibu.



Pasien



: iya sus saya akan mencuci tangan saya dan mengkonsumsi buah dan sayur



13



Fase terminasi Perawat hajar



: nah sekarang gimana perasaan ibu setelah belajar bersama?



Pasien



: senang sus, saya jadi tahu air yang bersih, cuci tangan juga asupan gizi seimbang untuk orang yang seusia saya.



Perawat hajar



: kalau begitu bisakah ibu memperagakan cuci tangan yang benar sekarang?



Pasien Perawat hajar



: bisa, sus (sambil memperagakan) : nah iyaaa sudah benar ibu, namun ibu perlu memperhatikan



7



langkah



yang



tadi



telah



kita



peragakan bersama ibu, jangan terlalu cepat membilas dengan air bersih. Pasien



: iyaa sus



Perawat anti



: baik ibu, hari ini kan kita belajar bersama supaya ibu cepat sembuh dan tidak terkena diare lagi. Nanti sore kami akan mengecek kondisi kesehatan ibu, bisakah ibu



Pasien



: bisa sus, saya sangat senang jika diperiksa oleh suster. Sore ini kan sus?



Perawat hajar



: iya sore ini bu.



Pasien



: baik sus saya akan menunggu di kamar saya.



14



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan



kesehatan,



baik



secara



fisik



maupun



psikologis. Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan



mempengaruhi



praktik



hygiene.



Kendati



demikian,



pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau



kondisi



mendorong



klien



untuk



meningkatkan



hygiene.



Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. B. Saran Semoga Makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa



dan pihak institusi. Terkhususnya



buat mata kuliah



Dokumentasi Keperawatan semoga dapat menjadi pembelajaran dan diaplikasikan di Masyarakat.



15



DAFTAR PUSTAKA



Haswita dan Sulistyowati, R ( 2015 ). Kebutuhan Dasar Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta : Tim. Hidayat, A. A dan Uliyah, M ( 2014 ). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta.: Salemba Medika. Kozier, dkk ( 2010 ). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktek Volume : 1 edisi 7, Jakarta : EGC. Tarwoto dan Hartonah ( 2015 ). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika. Potter dan perry ( 2010 ). Fundamental Of Nursing. Buku 3, Edisi 7. Jakarta : EGC.



16