RONTIK (Teori Neuman) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik



“MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN BETTY NEUMAN”



Di Susun Oleh : KELOMPOK 3 Ketua : PARDI



(PO7247319036)



ASTY PUTRI PRATIWI



(PO7247319049)



ARMI SIAHAYA



(PO7247319011)



ALIYAH RAMADHANI



(PO7247319004)



NURHALISA



(PO7247319035)



MEYTI GINA CAROLINE



(PO7247319026)



NUR ANISA



(PO7247319034)



POLTEKKES KEMENKES PALU PRODI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI TAHUN AJARAN 2021/2022



1|Page



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul “MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN NEUMAN” tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Khususnya kepada Ibu Hasni, SST, M.Keb. selaku Dosen MK Keperawatan Gerontik, teman-teman kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu serta berbagai macam sumber bantuan yang kami dapatkan untuk menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan tugas ini. Kami berharap agar tugas ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.Aamiin.



                                          



 



Tolitoli, 29 Juli 2021



                                                                              Penyusun



2|Page



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………………………………………………1 KATA PENGANTAR ....................................................................................................2 DAFTAR ISI ................................................................................................................3 BAB I



PENDAHULUAN



A.



Latar



Belakang 



....................................................................



................................4 B.



Rumusan Masalah ...............................................................................................5



C.



Tujuan ................................................................................................................. 5



BAB II KONSEP TEORI BETTY NEUMAN A.



Pengertian ………….................................................................................................7



B. Asumsi Dasar Teori ………….……….........................................................................7 C. Kegunaan Teori ………….………...............................................................................8 D. Kelemahan Teori ………….……….............................................................................8 E. Prinsip Teori ………….………....................................................................................9 F. Hubungan Dengan Keperawatan .......................................................................13 BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan .......................................................................................................1 5



B.



Saran .................................................................................................................1 5



DAFTAR PUSTAKA



3|Page



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan model-model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009) Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-dalil yang secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang dinyatakan secara relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari konsep. Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang khusus yang dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009) Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).



4|Page



Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh perawat adalah model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Potter and Perry, 2009). Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan



stress dengan memperkuat garis



pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Sesuai dengan hasil penelitian A Community Nursing Center For the health Promotion of Senior Citizens based on the neuman System Model (Diana M.L. Newman) dalam jurnal ini menggunakan model sistem Neuman pada pusat keperawatan komunitas, di mana dalam memandang klien sebagai sistem dalam interaksi dengan stressor lingkungan. Intervensi keperawatan berfokus pada pelayanan promosi kesehatan kesehatan bagi penduduk lanjut usia. Manfaat menggunakan sistem model Neuman untuk perawatan pasien, pendidikan, dan penelitian.



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Teori Konseptual Betty Neuman ? 2. Bagaimana asumsi yang ada pada Teori Konseptual Betty Neuman ? 3. Apa kegunaan dari Teori Konseptual Betty Neuman ? 4. Kelemahan apa saja yang ada pada Teori Konseptual Betty Neuman ? 5. Prinsip-prinsip apa saja yang diterapkan dalam Teori Konseptual Betty Neuman ? 6. Bagaimana hubungan Teori Konseptual Betty Neuman dengan keperawatan ?



5|Page



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu Teori Konseptual Betty Neuman. 2. Untuk mengetahui asumsi apa saja yang diterapkan dalam Teori Konseptual Betty Neuman. 3. Untuk mengetahui kegunaan dari Teori Konseptual Betty Neuman. 4. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang ada pada Teori Konseptual Betty Neuman 5. Untuk megetahui prinsip-prinsip yang ada pada Teori Konseptual Betty Neuman. 6. Untuk mengetahui bagaimana hubungan Teori Konseptual Betty Neuman dengan keperawatan.



6|Page



BAB II KONSEP TEORI BETTY NEUMAN A. Pengertian Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi). B. Asumsi Dasar Teori Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress.



7|Page



Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri. 1. Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, atau karakteristik normal. 2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien. 3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal pertahanan atau stabilitas kondisi sehatnya. 4. Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor. 5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan spiritual. 6. Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan. 7. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi, identifikasi dalam berespon terhadap stressor. 8. Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan. 9. Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya. 10. Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi dengan lingkungan.



C. Kegunaan Teori Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dalam perkembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya : 1. Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan. 2. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan. 3. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas. 4. Memberikan dasar asumsi dan filosofi keperawatan.



D. Kelemahan Teori



8|Page



Kelemahan Model konseptual Neuman : 1. Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik. 2. Penjelasan tentang perbedaan stresor interpersonal dan ekstra presonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas. 3. Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat, klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam asuhan keperawatan



E. Prinsip Teori System model Neuman mereflesikan perawat tertarik terhadap manusia sehat dan sakit sebagai system yang holistik dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dan perawat berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah penting, dan klien bertindak sebagai partner perawat untuk menentukan tujuan dan mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan. Individu, keluarga, kelompok lain, masyarakat dan isu sosial semuanya merupakan system klien, dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologis, sosial, cultural, perkembangan dan variable-variabel spiritual. Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan pada skema Neuman System Model adalah pendekatan holistik, system terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stabilitas), lingkungan (lingkungan yang dibuat, sehat, sakit) system klien (meluputi lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi dan rekontruksi. Adapun maksud dari konsepkonsep utama tersebut adalah : 1. Pendekatan Holistik Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel yang secara simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. 2. Open System :



9|Page



Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka. a. Fungsi atau Proses : Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh. b. Input dan Out put : Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy, informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan. c. Feed Back: Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system. d. Negentropy : Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan system kearah stabilitas atau baik. e. Entropy : Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian. f.



Stability : Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.



3. Enviroment Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan. a. Created Enviroment : Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekspresikan system



secara



simbolik



dari



keseluruhan



system.



Tujuannya



adalah



menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor.



10 | P a g e



4. Client system : Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system. a. Basic Clien Structure : Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan atau genetik. b. Lines of Resistance : Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable system klien. c. Normal line defence : Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variabel system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan. d. Garis Pertahanan Fleksibel : Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di presentasikan sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi, sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat



11 | P a g e



kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur. Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan. e. Kesejahteraan (Wellness) : Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem terpenuhi.



f.



Sakit (Illness) : Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan tidak seimbang dan penurunan energy.



5. Stressor : Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan pada system yang stabil. Stressor dapat berupa : a. Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon kondisional seseorang. b. Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti harapan peran. c. Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaan finansial. 6. Tingkat reaksi : Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien untuk menyesuaikan terhadap stressor. 7. Pencegahan sebagai intervensi : Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pada fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi :



12 | P a g e



a. Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan sebagai berikut : Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata lain usaha untuk memperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi. b. Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi atau treatment awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi. c. Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah kestabilan sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan resistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yang telah diketahui akan membahayakan klien. 8. Rekonstitusi : Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stressor. Hal ini menacakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem klien 9fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual). F. Hubungan Dengan Keperawatan Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat. Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan normal/mekanisme koping (Neal, 1981). Perawat dapat mengkaji faktor resistensi internal individu, menurut Neal (1981), kualitas keseimbangan individu tergantung dari pertahanan diri terhadap stressor. Model ini juga dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan (Beitler, Tkachuck, Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap



13 | P a g e



primer, sekunder dan tertier. Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat dilakukan dengan memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya. Pada tahap tertier perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan terhadap pasien dengan krisis. Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada kelompok yang luas menghimpun individu, berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari Neuman didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaan internal dan eksternal atau pengaruh yang berdampak kepada masyarakat. Faktor negatif



biasanya merujuk sebagai stressor.



Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan lingkungan seperti pada gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu nilai-nilai yang optimal atau tingkat yang stabil, bila system dalam masyarakat menyebabkan lebih bersemangat



(energi) dari biasanya, maka status kesehatan bergerak kedepan



negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energi berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33) Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan di Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa, hal ini didukung dengan penelitian dan penerapan labih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi



garis pertahanan fleksibel, yaitu



ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi



14 | P a g e



keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayananadalah komunitas.



B. Saran Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang menekankan pada penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan yang akan diberikan jika menghadapi pasien yang memberikan respon karena adanya stressor terhadap pasien dan akibat yang kemungkinan apa saja yang bisa terjadi terhadap pasien tersebut.



15 | P a g e



DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Zakiesclerosi  Penerapan  model  sistem  Betty  Neuman  dalam  asuhan  keperawatan  p asien/  klien  dengan  multiple  sclerosis. Diakses pada tanggal 26 Juli 2021 .https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5565031/#!po=58.6538   Aziz Alimul Hidayat, A. 2007.Pengantar  Konsep  Dasar  Keperawatan. Surabaya: SalembaMedik a Luthfa, Iskim. 2015.Penerapan  teori  Betty  Neuman  dalam  pengkajian  lansia  dengandiabetes  mellitus  di  desa  margalaksana  kecamatan  cilawu  kabupaten  garut  .Diakses pada ta nggal 26 Juli 2021.https://ppnijateng.org/wpcontent/uploads/2017/01/Keperawatan-Komunitas_-Vol-3-No-1.27-32.pdf    Potter, Patricia A. 2005.Buku  Ajar  Fundamental  Keperawatan:  Konsep,  Proses  dan  Praktik. Jak arta: EGC http://www.fik.unipdu.ac.id/download/konseptual-model-konseptual-keperawatankomunitas-betty-neumanartikel-4-2015-03-16.doc  diakses pada tanggal 26 Juli 2021



16 | P a g e